Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara yang memiliki bentuk Negara kepulauan dan bentuk
pemerintahan republic sehingga disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dan masyarakatnya tidak asing lagi dengan pancasila. Dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, masyarakat Indonesia mengenal pancasila sebagai dasar Negara, pedoman,
dan pandangan hidup,yang nilainya diangkat dari kehidupan masyarakat sendiri.
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia
sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara, masyarakat, dan pribadi bangsa
Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas satu sama lain melainkan satu kesatuan yang
bulat, baik dalam fungsi dan kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah
hidup bangsa. Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa sila
yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.

Lantas perumusan pancasila juga dapat dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa
yang selalu berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti yang telah
diketahui bahwa pancasila itu juga merupakan dasar Negara Indonesia, yang berarti dasar
dari hukum tertinggi di Indonesia atau sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Hal
ini terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan Naskah
Proklamasi Indonesia.

Pancasila juga merupakan ideology terbuka, yaitu bersifat khas dan orisinil. Kelima
sila dalam pancasila ini memang bersifat universal sehingga dapat ditemukan dalam gagasan
berbagai masyarakat lain. Letak kekhasan dan orisinilitasnya yaitu sebagai falsafah dan
ideology Negara.

Pancasila juga berperan dalam sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia yaitu yang
berpusat pada Undang-Undang Dasar 1945 yang benar- benar harus dijiwai oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Negara yang berpaham kedaulatan rakyat, yaitu Negara tidak bisa
memaksakan kehendaknya kepada rakyat karena rakyat adalah sumber dari kekuasaan
Negara. Sedangkan arah perumusan norma-norma hukum harus memberikan jaminan

1
kemudahan dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi rakyat untuk menunjukkan bahwa
rakyatlah yang berdaulat.

Untuk itu sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab seharusnya
masyarakat mengikuti dan mematuhi pancasila, karena seperti pemaparan di atas telah
disebutkan bahwa pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum atau dasar Negara yang
harus dipatuhi. Karena dalam sila-sila pancasila tidak memihak kepada satu orang saja
melainkan keseluruh warga Negara Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat diambil pada makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Sejara Perumusan Pancasila ?
2. Bagaimana Pancasila Dalam Kajian Sejara Indonesia ?
3. Lambang Pancasila Dan Artinya ?
4. Pancasila Sebagai Dasar Negara ?
5. Peran Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas yaitu adalah.
1. Untuk Mengetahui Sejara Perumusan Pancasila.
2. Untuk Mengetahui bagaimana Pancasila Dalam Kajian Sejara Indonesia.
3. Untuk Mengetahui Lambang Pancasila Dan Artinya.
4. Untuk Mengetahui Pancasila Sebagai Dasar Negara.
5. Untuk Mengetahui Peran Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejara Perumusan Pancasila


Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno berpidato mengenai rumusan dasar Negara
Indonesia. Kemudian Soekarno memberi istilah dasar Negara dengan nama “Pancasila”.
Menurut prof. Mr Muhammad Yamin, perkataan pancasila berasal dari bahasa Sanskerta
yang terdiri dari dua suku kata dan mengandung dua macam arti, yaitu: Panca artinya “lima”
dan Syila artinya “batu sendi, alas, atau dasar”. Sedangkan menurut huruf Dewanagari
“Syiila” yang artinya peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh. Dari kata “Syiila”
ini dalam bahasa Indonesia menjadi “susila” artinya tingkah laku yang baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar Negara dan


pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, pancasila mengandung
nilai-nilai luhur yang berada, tumbuh dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia
sejak dahulu kala. Oleh karena keluhuran sifat nilai-nilai pancasila tersebut, dia merupakan
sesuatu yang akan dicapai dalam hidup masyarakat pendukungnya yaitu masyarakat
Indonesia. Dengan begitu, kedudukan nilai-nilai pancasila merupakan ukuran bagi baik-
buruknya atau benar-salahnya sikap warga Negara secara nasional. Dengan kata lain, nilai
pancasila merupakan tolok ukur, penyaring, atau alat penimbang, bagi semua nilai yang ada,
baik dari dalam maupun luar negeri.

Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum disahkannya pada


tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah diimplementasikan dan mereka pada
jiwa bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara,
yang berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religious. Nilai-nilai tersebut
sudahditerapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai tersebut
kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri Negara untuk dijadikan
sebagai dasar filsafat Negara Indonesia. Proses perumusan materi pancasila secara formal
tersebut dilakukan dalam sidangsidang BPUPKI pertama sidang panitia Sembilan, sidang
BPUPKI kedua, serta akhirnya disahkan sebagai dasar filsafat maupun ideology Negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan pada tanggal
29Mei-1Juni 1945, sedangkan siding kedua dilaksanakan pada tanggal 10-16Juli 1945. Pada

3
tahun 1947 Ir. Soekarno mempublikasikan bahwa pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari
lahirnya pancasila.Pidato Prof. Muhammad Yamin berisikan lima asas dasar Negara, yaitu:
peri kebangsaan, peri kemanusiaan , peri ketahanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan
rakyat. Selanjutnya Soepomo menyatakan gagasannya tentang rumusan lima dasar Negara
yaitu: persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan
rakyat.

Pada tanggal 1 Juni 1945Soekarno menyampaikan pidatonya pada sidang BPUPKI.


Isi pidato nya terdapat beberapa susunan terkait lima asas sebagai dasar Negara Indonesia,
yaitu: Nasionalisme atau kebangkitan nasional, Internasionalisme atau peri kemanusiaan,
Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan social, dan Ketuhanan yang berkebudayaan.

Setelah Undang-Undang Dasar 1945 berlaku kebali sebagai konstitusi di Indonesia


sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dan dasar Negara Republik Indonesia termuat di dalam
alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang dinamakan dengan Pancasila.
Adapun tata urutan dan rumusan pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945
adalah:
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Basis pancasila adalah ketuhanan yang maha esa dan puncaknya adalah keadilan
social yang merupakan tujuan dari empat sila yang lainnya, yaitu untuk mewujudkan keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, sila ketuhanan yang maha esa
memuat dimensi vertical dari kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan,
sedangkan sila-sila lainnya memuat dimensi horizontal dari tiga segi kehidupan nasional itu.
Keterkaitan erat antara dimensi vertical dan dimensi horizontal dalam pancasila adalah bahwa
dimensi horizontal itu sesungguhnya adalah juga dalam kerangka dimensi vertical, karena
dimensi horizontal dan dimensi vertical ditentukan oleh hakekat Tuhan.

2.2 Pancasila Dalam Kajian Sejarah Indonesia

4
A. Pancasila Era Pra Kemerdekaan
Asal  mula Pancasila secara budaya,Menurut Sunoto (1984) melalui kajian filsafat
Pancasila, menyatakan bahwa unsur-unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri,
walaupun secara formal Pancasila baru menjadi dasar Negara Republik Indonesia pada
tanggal 18 Agustus 1945, namun jauh sebelum tanggal tersebut bangsa Indonesia telah
memiliki unsur-unsur Pancasila dan bahkan melaksanakan di dalam kehidupan merdeka.
Sejarah bangsa Indonesia memberikan bukti yang dapat kita cari dalam berbagai adat istiadat,
tulisan, bahasa, kesenian, kepercayaan, agama dan kebudayaan pada umumnya. 

B. Pancasila Era Kemerdekaan


Bangsa Indonesia pasca kemerdekaanmengalami banyak perkembangan. Sesaat
setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945, Pancasila melewati masa-masa percobaan
demokrasi. Pada waktu itu, Indonesia masuk ke dalam era percobaan demokrasi multi-partai
dengan sistem kabinet parlementer. Partai-partai politik pada masa itu tumbuh sangat subur,
dan proses politik yang ada cenderung selalu berhasil dalam mengusung kelima sila sebagai
dasar negara (Somantri, 2006). Pancasila pada masa ini mengalami masa kejayaannya.
Selanjutnya, pada akhir tahun 1959, Pancasila melewati masa kelamnya dimana Presiden
Soekarno menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Pada masa itu, presiden dalam rangka
tetap memegang kendali politik terhadap berbagai kekuatan mencoba untuk memerankan
politik integrasi paternalistic.

C. Pancasila Orde Lama


Pancasila sebagai idiologi Negara dan falsafah bangsa yang pernah dikeramatkan
dengan sebutan azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya pada akhir dua dasa
warsa setelah proklamasi kemerdekaan. Meredupnya sinar api pancasila sebagai tuntunan
hidup berbangsa dan bernegara bagi jutaan orang diawali oleh kahendak seorang kepala
pemerintahan yang terlalu gandrung pada persatuan dan kesatuan. Kegandrungan tersebut
diwujudkan dalam bentuk membangun kekuasaan yang terpusat, agar dapat menjadi
pemimpin bangsa yang dapat menyelesaikan sebuah revolusi perjuangan melawan penjajah
(nekolim, neokolonialisme) serta ikut menata dunia agar bebas dari penghisapan bangsa atas
bangsa dan penghisapan manusia dengan manusia.

D. Pancasila Orde Baru

5
Era Orde Baru dalam sejarah republik ini merupakan masa pemerintahan yang
terlama, dan bisa juga dikatakan sebagai masa pemerintahan yang paling stabil. Stabil dalam
artian tidak banyak gejolak yang mengemuka, layaknya keadaan dewasa ini. Stabilitas  yang
diiringi dengan maraknya pembangunan di segala bidang. Era pembangunan, era penuh
kestabilan, menimbulkan romantisme dari banyak kalangan.

Diera Orde Baru, yakni stabilitas dan pembangunan, serta merta tidak lepas dari
keberadaan Pancasila. Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan
kekuasaan di Indonesia. Pancasila begitu diagung-agungkan; Pancasila begitu gencar
ditanamkan nilai dan hakikatnya kepada rakyat; dan rakyat tidak memandang hal tersebut
sebagai sesuatu yang mengganjal.

E. Pancasila Era Reformasi


Memahami peran Pancasila di era reformasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar
negara dan ideologi nasional, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia
memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama
terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

2.3 Lambang Pancasila dan Artinya


Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia dan dasar bagi negara Indonesia. Pancasila
merupakan ideologi terbuka, sehingga, bangsa Indonesia bisa mengadaptasikan apapun agar
sesuai dengan Pancasila demi menjawab tantangan zaman yang berubah-ubah. Namun, tetap
saja terdapat nilai-nilai yang tidak dapat diubah dari Pancasila. Sesuai dengan
namanya panca yang artinya lima dan sila yang artinya prinsip, Pancasila memiliki lima
prinsip dasar yaitu.
1. Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

A. Burung Garuda.

6
Burung Garuda sudah dikenal oleh bangsa Indonesia lewat cerita-cerita mitologis,
yaitu sebagai kendaraan Wishnu yang menyerupai elang rajawali. Garuda digunakan sebagai
lambang negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan
merupakan negara yang kuat.
Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Selain itu,
paruh, sayap, dan ekor dari burung ini melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
Jumlah bulu Garuda melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu pada
tanggal 17 Agustus 1945 (17-8-1945), detail bulu burung ini adalah sebagai berikut
 17 helai bulu pada masing-masing sayap
 8 helai bulu pada ekor
 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
 45 helai bulu di lehe

B. Perisai.
Tameng adalah simbol yang telah dikenal sebagai bagian senjata yang melambangkan
perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Ditengah tameng ini
terdapat garis hitam tebal yang menunjukkan garis kathulistiwa. Garis ini menggambarkan
lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu sebagai negara tropis yang dilintasi oleh
garis kathulistiwa yang membentang dari timur ke barat. Warna dasar perisai ini adalah
warna bendera kebangsaan Indonesia yaitu merah-putih, sedangkan ditengahnya terdapat
warna dasar hitam. Pada perisai ini, terdapat lima ruang yang akan diisi oleh simbol simbol
kelima sila.

C. Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.


Bunyi sila pertama Pancasila adalah ketuhanan yang maha esa, sila ini dilambangkan
dengan bintang yang memiliki 5 sudut. Gambar bintang melambangkan cahaya rohani yang
dipancarkan oleh Tuhan untuk menerangi umat manusia. Bintang ini juga dapat diartikan
sebagai penerang bagi dasar negara yang lima (Pembukaan UUD 1945 Alinea 4), sifat negara
yang lima (Pembukaan UUD 1945 Alinea 2), dan tujuan negara yang lima (UUD 1945
Alinea 4). Warna hitam pada latar belakang bintang ini melambangkan warna alam yang
mana berkah Tuhan merupakan sumber segala yang ada di dunia ini.

D. Sila Kedua Kemanusian Yang Adil dan Beradap.

7
Bunyi sila kedua adalah kemanusiaan yang adil dan beradab, sila ini dilambangkan
dengan mata rantai berbentuk persegi dan lingkaran yang berwarna emas dan saling
melingkar membentuk suatu lingkaran. Mata rantai berbentuk segi empat merupakan
lambang laki-laki sedangkan mata rantai berbentuk bulat menggambarkan perempuan. Mata
rantai yang berkaitan menggambarkan hubungan timbal balik antara tiap-tiap manusia, baik
itu lelaki maupun perempuan. Setiap manusia harus saling bantu-membantu dan bahu
membahu dalam menanggulangi masalah-masalah yang muncul di keseharian.

E. Sila Ketiga Persatuan Indonsia.


Bunyi sila ketiga adalah persatuan indonesia, sila ini dilambangkan dengan pohon
beringin yang memiliki akar sulur. Pohon beringin diartikan sebagai tempat berteduh,
sehingga Pancasila diibaratkan sebagai payung dimana bangsa Indonesia dapat berlindung
dan merasa aman dibaliknya. Pohon beringin juga memiliki akar tunggang yang kuat,
melambangkan persatuan bangsa Indonesia yang mengakar kuat di tiap-tiap warga Indonesia.
Terdapat pula sulur-sulur pada pohon beringin, sulur ini menggambarkan suku, keturunan,
dan agama yang berbeda-beda dari masyarakat Indonesia, namun, mereka tetap bersatu
sebagai bangsa Indonesia dibawah simbol Pancasila.

F. Sila Keempat Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Permusyarawatan Perwakilan
Bunyi sila keempat adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, sila ini dilambangkan dengan gambar kepala banteng.
Banteng diartikan sebagai hewan sosial yang senang berkumpul, ketika binatang ini
bergerombol, dia menjadi lebih kuat dan sulit untuk diserang oleh hewan pemangsa. Simbol
ini menggambarkan budaya bangsa Indonesia yang senang berkumpul, berdiskusi, dan
bermufakat untuk mengambil suatu keputusan.

G. Sila Kelima Keadilaan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Bunyi sila kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, sila ini
dilambangkan dengan gambar padi dan kapas, dengan padi di sebelah kiri dan kapas di
sebelah kanan. Padi dan kapas menggambarkan dua hal yang dibutuhkan oleh manusia untuk
bertahan hidup. Padi melambangkan ketersediaan makanan sedangkan kapas melambangkan
ketersediaan pakaian. Tanpa adanya sandang dan pangan, manusia akan kesulitan untuk

8
hidup secara nyaman. Semua warga negara Indonesia berhak atas kedua hal ini secara adil
dan setara, tanpa adanya diskriminasi. Keterpenuhan kedua kebutuhan ini merupakan syarat
suatu negara dapat dianggap sejahtera, sehingga ini menjadi cita-cita sila kelima.

H. Pita Yang Bertuliskan Somboyan Bhineka Tunggal Ika.


Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan bhinneka
tunggal ika yang berwarna hitam. Kalimat ini merupakan kutipan dari kitab Sutasoma karya
Mpu Tantular, bhinneka berarti berbeda-beda, tunggal berarti satu, dan ika berarti itu,
sehingga jika digabung, bhinneka tunggal ika, memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu.

Kata-kata ini bermakna meskipun bangsa Indonesia berbeda-beda tetapi pada


hakikatnya kita satu kesatuan,bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini
digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku
bangsa, agama dan kepercayaan.

2.4 Pancasila Sebagai Dasar Negara


Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati atau lenyap,
maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau fundament, tujuan yang menentukan
arah Negara, pedoman yang menentukan dan mencapai tujuan Negara. Dalam kedudukannya
sebagai dasar Negara, pancasila menetukan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang
menjadi pendukung antara Tuhan, manusia, persatuan, rakyat serta adil yang merupakan
penguat dasar Negara.

Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada Negara
Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai pancasila. Artinya, pancasila harus
senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam membentuk Negara.
Konsep pancasila sebagai dasar Negara dianjurkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada
hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk menjadikan
pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara atau filosophische gromdslag bagi Negara
Indonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh seluruh anggota sidang.

Sejak saat itu pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan sebagai
berikut:

9
1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945, dan
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan perintah maupun
penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi pekerti luhur.

Pancasila sebagai ideology juga mengandung system nilai yang bersifat menyuruh.
Pancasila merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari, baik berdasarkan realita kehidupan
masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, masyarakat harus lebih dahulu
memahami dasar falsafah dan ideologi negara itu, yang selanjutnya akan mendorong perilaku
warga negara, rakyat maupun penyelenggara negara dalam suasana realitas. Pancasila juga
merupakan ideology terbuka. Artinya, yang dikandung oleh sila-sila pancasila hanyalah
terbatas pada nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

2.5 Peran Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia


Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah :
1. Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu dengan menyatukan banyak perbedaan-
perbedaan yang ada di antara masyarakat.
2. Pancasila sebagai dasar filsafat(pandangan) hidup dalam berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila sebagai ideology negara yaitu dapat membawa Indonesia kea rah yang lebih baik
setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai pondasi dalam memperkuat sikap religi
dan social, yang terakhir ialah menjadi pegangan hidup menjadi warga negara yang baik.
4. Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada.
5. Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila itu tidak statis,
akan tetapi dinamis, dengan gerakan-gerakannya yang positif dan serasi, karena
ketatanegaraan akan selalu berkaitan dengan tata negara. Karena tata begara merupakan
pengatur kehidupan bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan
pemerintahannya. Karena banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti krisis-
krisis yang menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap gejolak kehidupan
bangsa tampak menonjol satu atau beberapa sila saja. Hal ini silih berganti bisa terjadi pada

10
setiap sila dalam peristiwa-peristiwa lain, menurut sifat tantangan bahaya yang dihadapi
bangsa dan negara. Tetapi bila masyarakatnya pulih kembali menjadi stabil, kembalilah sila-
sila pancasila atau kembali ke dalam gerak lingkarannya yang serasi dan seimbang. Dari
kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat berperan untuk keutuhan negara.
Dengan kelima sila tersebut kehidupan masyarakat akan lebih terarah

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada makalah ini.
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup
bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,
masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas
satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi dan
kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup bangsa.
Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa sila
yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.
Sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan gerakan-
gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan selalu berkaitan
dengan tata negara. Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan
bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya.
Karena banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti krisis-
krisis yang menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap gejolak
kehidupan bangsa tampak menonjol satu atau beberapa sila saja. Dari kalimat
diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat berperan untuk keutuhan negara.
Dengan kelima sila tersebut kehidupan masyarakat akan lebih terarah.

12
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/wahda/Downloads/PPKN%20KEL%201.pdf
https://brainly.co.id/tugas/12695291
https://insanpelajar.com/lambang-pancasila-dan-artinya-dari-sila-ke-1-hingga-5/
https://www.academia.edu/29016296/MAKALAH_PANCASILA_Pancasila_da
lam_kajian_sejarah_bangsa_indonesia_pada_era_orde_baru_dan_reformasi_

13

Anda mungkin juga menyukai