Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang
dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya. Kanker payudara merupakan
kanker kedua tersering di dunia (11,6%) dan kanker tersering pada perempuan
(24,2%) dengan perkiraan 2,089 juta kasus baru yang didiagnosis pada tahun
2018. Kanker payudara merupakan keganasan utama perempuan di kebanyakan
negara didunia, terutama di benua Asia (22,4%) dengan 911.014 kasus baru dan
137.514 kasus diantaranya berasal dari Asia Tenggara.1-3 Insiden kanker payudara
telah meningkat di negara berkembang, dimana mayoritas kasus ditemukan saat
stadium lanjut, akibat meningkatnya harapan hidup, urbanisasi dan adopsi gaya
hidup barat.4 Kanker payudara juga merupakan penyebab kematian ke-5 akibat
kanker di dunia (6,6%) dan penyebab utama kematian akibat kanker pada
perempuan (15%) pada lebih dari 100 negara didunia, dengan perkiraan 626.679
kematian yang dilaporkan pada tahun 2018.1-3
Belum ada perbaharuan data epidemiologi dari Data Riset Kesehatan
Dasar di Indonesia sendiri, dimana prevalensi kanker payudara di Indonesia
merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu sebesar
0,5%. Prevalensi kanker payudara tertinggi dijumpai pada provinsi D.I.
Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4%, sedangkan di Sumatera Utara hanya berkisar
0,4%.5 Sementara itu, data dari GLOBOCAN 2018 menunjukkan bahwa kanker
payudara merupakan kanker pertama tersering pada perempuan dengan perkiraan
58.256 kasus baru (30,9%) dan penyebab utama kematian pada perempuan
dengan 22.692 (12,56%) di Indonesia pada tahun 2018.6
Kanker payudara juga merupakan kanker tersering di RS kanker Dharmais
selama 6 tahun terakhir sampai dengan tahun 2015, dimana jumlah kasus baru
(711-1114 kasus) serta jumlah kematian akibat kanker tersebut terus meningkat
(93-241 kasus).5 Sementara itu, penelitian mengenai kanker payudara di RSUP H.
Adam Malik dilaporkan sebanyak 222 kasus pada tahun 2009 oleh Banurekhaa
(2011), sebanyak 312 kasus pada tahun 2010 oleh Taha (2012), dan sebanyak 167
kasus pada tahun 2016 oleh Fandini (2017).7-9
Meskipun kemajuan terbaru dalam diagnosis awal dan pengobatan yang
efektif, diperkirakan hingga sepertiga dari pasien yang didiagnosis dengan kanker
payudara akan berkembang menjadi penyakit metastasis.10
Lokasi paling sering terjadinya metastasis pada kanker payudara yaitu paru
dan pleura (15-20%), tulang (20-60%), hati (5-15%), otak (5-10%) dan metastasis
lokal/regional (20-40%%).11 Selain lima lokasi yang disebutkan sebelumnya,
kanker payudara juga dapat bermetastasis ke orbita. Angka kejadian metastasis
orbita 2-9% dari semua kasus keganasan pada dewasa dan 8-10% berasal dari
kanker payudara. Tumor primer biasanya terdiagnosis sebelum terdapat gejala
metastasis ke orbita. Mean survival time pasien dengan kanker payudara adalah
sekitar 22-31 bulan setelah metastasis ke orbita.11,12
Sel-sel kanker juga dapat mempertahankan sebuah lingkungan mikro
imunosupresif yang membantu perkembangan tumor dengan menunjukkan
gangguan sinyal kekebalan imun.13 Interaksi antara PD-L1 (Programmed Cell
Death Ligand-1) dan reseptornya PD-1 (Programmed Cell Death Protein-1)
adalah jalur gangguan utama dalam mempertahankan lingkungan mikro tumor
imunosupresif. Yang menarik, beberapa tahun belakangan ini, penghambatan
regulator imun PD-L1 atau PD-1 adalah terapi anticancer yang baru.14,15
PD-L1 adalah salah satu penghubung dari PD-1 dan terdapat pada sel
hematopoietik, sel epitel, dan sejumlah sel tumor, termasuk melanoma, paru-paru,
ovarium, dan karsinoma sel renal. PD-1 terdapat pada sel T CD8 +, sel T CD4+, sel
T pembunuh alami, sel B, monosit teraktifasi dan sel dendritik. PD-L1 terdapat
pada sel tumor yang mengikatkan diri dengan PD-1 di permukaan sel T, sehingga
menghambat fungsi sel T, kehilangan efeknya untuk mematikan sel tumor. 16,17
Selain itu, peningkatan PD-L1 sangat erat kaitannya dengan status klinis pasien
kanker.18,19 Berdasarkan hasil ini, menargetkan jalur PD-L1 / PD-1 adalah untuk
meningkatkan respon imun antitumor adalah tujuan penelitian pada sejumlah
kasus kanker manusia.20-22 PD-L1 telah dilaporkan tidak terdapat pada jaringan
payudara normal tetapi akan meningkat pada hampir setengah dari kasus kanker
payudara. Beberapa peneliti telah melaporkan penelitiannya sehubungan dengan
ekspresi PD-L1 pada kanker payudara dan telah menimbulkan kekhawatiran
tentang peranan PD-L1 sebagai faktor prognosis.23 Namun, peranan prognostiknya
pada kanker payudara masih diperdebatkan.
Penelitian oleh Qin, et al, tahun 2015, mengevaluasi ekspresi PD-L1 oleh
immunohistochemical (IHC) dan menunjukkan hubungan ekspresi kadar PD-L1
yang tinggi dengan prognosis buruk pada pasien kanker payudara.24
Penelitian Zhang M., et al, 2017, melaporkan bahwa ekspresi PD-L1
(Programmed Cell Death Ligand-1) dikaitkan dengan positif metastasis kelenjar
getah bening, tingkat histologis yang lebih tinggi, negatif Estrogen Receptor (ER),
dan Triple Negative Breast Cancer (TNBC).25
Pada penelitian Shichao Li, et al, tahun 2019 di China terhadap 12.505
pasien yang dikumpulkan dari beberapa penelitian, ekspresi PD-L1 berhubungan
langsung dengan metastasis kelenjar getah bening, tingkat tumor yang tinggi,
negatif reseptor hormon, positif Human Epidermal Growth Factor Receptor 2
(HER 2), tinggi Ki67, dan tinggi tumor-infiltrating lymphocytes. Peningkatan
ekspresi kadar PD-L1 menunjukkan indikator prognostik dengan risiko tinggi dan
penurunan angka pasien kanker payudara yang bertahan hidup.26
Kanker payudara sebagai salah satu kanker dengan kejadian terbesar di
Indonesia dan merupakan kanker yang memakan biaya yang cukup besar setiap
tahunnya. Maka pemeriksaan terhadap faktor - faktor prognostik dan sudah
majunya terapi target dan terapi imun merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan hasil terapi pada kanker payudara. Dalam hal ini termasuk
pemeriksaan terhadap PD-L1 pada pasien TNBC untuk menentukan pilihan terapi
terhadap pasien tersebut.
Atas dasar hal inilah, peneliti ingin mengamati hubungan PD-L1 dengan
kejadian metastasis jauh kanker payudara di Rumah Sakit Pendidikan FK USU.
DAFTAR PUSTAKA

1. WHO [internet]. Breast cancer. IARC; 2018 [cited 2018 November 29].
Available from:
http://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/cancers/20-Breast-fact-sheet.pdf.
2. WHO [internet]. Globocan 2018 latest global cancer data. IARC; 2018
[Cited 2018 November 29]. Available from:
https://www.iarc.fr/infographics/globocan-2018-latest-global-cancer-data/.
3. Bray F, Ferlay J, Soerjomataram I, Siegel RL, Torrre LA, Jemal A. Global
cancer statistics 2018: GLOBOCAN estimates of incidence and mortality
worldwide for 36 cancers in 185 countries. CA Cancer J Clin. 2018;
68:394- 424.
4. WHO [internet]. Breast cancer: prevention and control. World Health
Organization; 2018 [cited 2018 November 29]. Available from:
http://www.who.int/cancer/detection/breastcancer/en/.
5. Kementerian Kesehatan RI. InfoDatin. Jakarta: Pusat Data dan Informasi;
2016.
6. WHO [internet]. Indonesia .IARC; 2018 [cited 2018 November 29].
Available from: http://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-
indonesia-fact-sheets.pdf.
7. Banurekhaa B. Prevalensi kanker payudara pada wanita di RSUP H. Adam
Malik pada tahun 2009 [student paper]. Medan: Universitas Sumatera
Utara; 2011 [cited 2017 May 14]. Available from:
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21569.
8. Taha MNA. Prevalensi dan karakteristik penderita kanker payudara di
Departemen Bedah RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010 [student
paper]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2012 [cited 2017 May 14].
Available from:
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31030.
9. Fandini I. Karakteristik penderita kanker payudara di RSUP H. Adam
Malik Medan tahun 2016 [student paper]. Medan: Universitas Sumatera
Utara; 2017 [cited 2018 December 2]. Available from:
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4539.
10. Dogan S., Andre F., Arnedos M. Issues in clinical research for metastatic
breast cancer. Current Opinion in Oncology. 2013;25(6):625–629. doi:
10.1097/cco.0000000000000018. [PubMed] [CrossRef] [Google Scholar]
11. Georgalas I, Paraskevopoulos, Koutsandrea C, Kardara E, Melamos P,
Ladas D, et al. Ophtalmic metastasis of breast cancer and ocular side
effects from breast cancer treatment and management: Mini Review.
Biomed Res Int. 2015:1-8.
12. Gerber B, Freund M, Reimer T. Recurrent breast cancer treatment
strategies for maintaining and prolonging good quality of life. dtsch arztebl
int. 2010;107:85-91.
13. Postow MA, Callahan MK, Wolchok JD. Immune checkpoint blockade in
cancer therapy. J Clin Oncol 2015;33:1974–82.
14. Brahmer JR, Tykodi SS, Chow LQ, et al. Safety and activity of anti-PDL1
antibody in patients with advanced cancer. N Engl J Med 2012;366:2455–
65.
15. Iwai Y, Ishida M, Tanaka Y, et al. Involvement of PD-L1 on tumor cells in
the escape from host immune system and tumor immunotherapy by PD-L1
blockade. Proc Natl Acad Sci USA 2002;99:12293–7.
16. Meng X, Huang Z, Teng F, et al. Predictive biomarkers in PD-1/PD-L1
checkpoint blockade immunotherapy. Cancer Treat Rev 2015;41:868–76.
17. Schutz F, Stefanovic S, Mayer L, et al. PD-1/PD-L1 pathway in breast
cancer. Oncol Res Treat 2017;40:294–7.
18. Mittendorf EA, Philips AV, Meric-Bernstam F, et al. PD-L1 expression in
triple-negative breast cancer. Cancer Immunol Res 2014;2:361–70.
19. Gatalica Z, Snyder C, Maney T, et al. Programmed cell death 1 (PD-1) and
its ligand (PD-L1) in common cancers and their correlation with molecular
cancer type. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev 2014;23:2965–70.
20. Larkin J, Chiarion-Sileni V, Gonzalez R, et al. Combined nivolumab and
ipilimumab or monotherapy in untreated melanoma. N Engl J Med
2015;373:23–34.
21. Motzer RJ, Escudier B, McDermott DF, et al. Nivolumab versus
everolimus in advanced renal-cell carcinoma. N Engl J Med
2015;373:1803–13.
22. Brahmer J, Reckamp KL, Baas P, et al. Nivolumab versus docetaxel in
advanced squamous-cell non-small-cell lung cancer. N Engl J Med
2015;373:123–35.
23. Muenst S, Schaerli AR, Gao F, et al. Expression of programmed death
ligand 1 (PD-L1) is associated with poor prognosis in human breast
cancer. Breast Cancer Res Treat 2014;146:15–24.
24. Qin T, Zeng YD, Qin G, et al. High PD-L1 expression was associated with
poor prognosis in 870 Chinese patients with breast cancer. Oncotarget
2015;6:33972–81.
25. Zhang M, Sun H, et al. Expression of PD-L1 and prognosis in breast
cancer: a metaanalysis. Oncotarget, Advance Publications 2017:1-8.
26. ShiChao Li, Li Chen, et al. Role of programmed cell death ligand-1
expression on prognostic and overall survival of breast cancer. Medicine
2019:1-8.

Anda mungkin juga menyukai