Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia adalah negara hukum, yang sistem pemerintahan

diselenggarakan berdasarkan hukum/ peraturan yang berlaku. Peraturan tertulis

yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat

secara umum yang berisi suatu aturan dan sanksi. Dalam realitanya setiap

peraturan itu harus harmonisasi dengan peraturan lainnya, sehingga tidak terjadi

timpang tindih, perselisihan didalam pengaturan. Proses harmonisasi ini

memerlukan ketelitian, kecermatan, dan keakuratan dalam mengidentifikasikan

peraturan Perundang-undangan yang terkait. Contoh dari suatu Peraturan

Perundang-undangan adalah Peraturan Presiden, yaitu peraturan yang dibuat oleh

Presiden yang materi muatan Peraturan Presiden adalah materi yang diperintahkan

oleh Undang-Undang atau materi untuk melaksanakan peraturan pemerintah.

Pengadaan barang merupakan instrumen penting dalam mendapatkan

barang yang dibutuhkan pemerintah dalam rangka menunjang penyelenggaraan

negara. Dalam pelaksanaannya harus dapat dilakukan dengan efektif dan efisien

dengan memperhatikan asas persaingan yang sehat, transparan, terbuka, dan

perlakuan yang adil bagi semua pihak sehingga hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik keuangan maupun kemanfaatan bagi

kelancaran tugas pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat.

Pengadaan barang dan jasa dimulai sejak adanya pasar dimana orang dapat

membeli atau menjual barang. Cara atau metode yang digunakan dalam membeli

barang dipasar adalah dengan cara tawar-menawar secara langsung antara pihak

Universitas Sumatera Utara


2

pembeli atau pihak pengguna dengan pihak penjual atau pihak penyedia barang.

Apabila dalam proses tawar-menawar telah tercapai kesepakatan harga, maka

dilanjutkan dengan transaksi jual beli, yaitu pihak penyedia barang menyerahkan

barang kepada pihak pengguna dan pihak pengguna membayar berdasarkan harga

yang disepakati kepada pihak penyedia barang. Proses tawar menawar dan proses

transaksi jual beli dilakukan secara langsung tanpa didukung dengan dokumen

pembelian maupun dokumen pembayaran dan penerimaan barang.

Apabila barang yang akan dibeli jumlah dan jenisnya banyak, dan setiap

waktu jenis tersebut dilakukan tawar-menawar, maka akan memakan waktu.

Untuk menghemat waktu, pengguna menyusun secara tertulis jenis dan jumlah

barang yang akan dibeli, selanjutnya diberikan kepada penyedia barang untuk

mengajukan penawaran secara tertulis pula. Daftar barang yang disusun secara

tertulis tersebut kiranya menjadi asal-usul dokumen pembelian, sedangkan

penawaran harga yang dibuat secara tertulis merupakan asal-usul dokumen

penawaran.

Selanjutnya pihak pengguna menyampaikan daftar barang yang akan

dibeli tidak hanya kepada satu tetapi kepada beberapa penyedia barang. Dengan

meminta penawaran kepada beberapa penyedia barang, pengguna dapat memilih

harga penawaran yang paling murah dari setiap jenis barang yang akan dibeli.

Cara tersebut menjadi cikal-bakal pengadaan barang dengan cara lelang.

Pelelangan di dalam pengadaan barang dan jasa dilaksanakan untuk

kepentingan pemerintah yang merupakan salah satu alat untuk menggerakkan roda

perekonomian, oleh karenanya penyerapan anggaran melalui pengadaan barang

Universitas Sumatera Utara


3

ini menjadi sangat penting. Namun, tidak kalah penting dari itu adalah urgensi

pelaksanaan pelelangan dalam hal pengadaan yang efektif dan efisien serta

ekonomis untuk mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan anggaran.

Telah banyak sorotan diarahkan pada berbagai masalah di seputar pelelangan

dalam pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan pemerintah, antara lain

karena banyaknya penyimpangan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun

pengawasannya.

Hal ini dikarenakan pengadaan barang dalam pelaksanaan pelelangan dana

nya bersumber dari APBD, APBD yang kita ketahui saat ini bagi para personil

(PNS) sangat riskan untuk terjadinya suatu tindakan yang dapat merugikan

Negara yaitu KKN.

Berdasarkan penjelasan dan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian yang lebih mendalam tentang Tinjauan Pelaksanaan

Pelelangan Terhadap Penerapan Nomor 27/PMK.06.2016Di Kantor

Pelelangan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka dapat dibuat perumusan pokok masalah agar

materi yang akan dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai

dengan kebutuhan yang diharapkan. Adapun perumusan masalah yang dapat

diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan yaitu: “Bagaimana

berdasarkan Tinjauan Pelaksanaan Pelelangan Terhadap Penerapan Nomor

27/PMK.06.2016Di Kantor Pelelangan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)

Medan.”

Universitas Sumatera Utara


4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka tujuan penulisan tugas akhir ini

adalah untuk mengetahui penerapan prinsip pelelangan yang berdasarkan

berdasarkan Tinjauan Pelaksanaan Pelelangan Terhadap Penerapan Nomor

27/PMK.06.2016Di Kantor Pelelangan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)

Medan.

Setiap tulisan yang dibuatdiharapkan dapat memberikan manfaat, adapun

manfaat dari penulisan ini adalah :

1. Diharapkan agar pembaca semakin mengetahui tentang keberadaan

pelelangan dan lebih teliti untuk memperhatikan peraturan-peraturan

yang terkait dan berhubungan dengan pelelangan sebagai salah satu

prosedur dalam pemenuhan barang.

2. Dapat menjadi masukan bagi pembaca terutama bagi pelaku tender

proyek dalam melaksanakan pelelangan sebagai pemenuhan

pengadaan barang sesuai dengan peraturan yang berlaku, juga sebagai

bahan untuk kajian bagi para akademisi dalam menambah wawasan

pengetahuan di bidang pelelangan.

1.4 Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

penyajian, dan analisi data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien

dan sistematis. Dengan demikian penelitian memerlukan sutau ketelitian khusus

agar data yang diolah dapat menyajikan hasil yang benar-benar akurat.

Universitas Sumatera Utara


5

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka digunakan metode

penelitian yang terdiri dari :

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang dipergunakan sebagai berikut:

a. Data Primer

Merupakan data yang dikumpulkan khususnya untuk riset tertentu

yang sedang dilaksanakan. Data yang diperoleh langsung dari

objeknya, misalnya data yang mengenai pelaksanaan pelelangan di

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang di Medan.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari sumber lain dalam bentuk laporan

dan publikasi. Sering juga disebut data eksternal yang datangnya dari

luar objek penelitian, misalnya: buku-buku dan media lainnya yang

ada kaitannya dengan judul tugas akhir ini.

1.5 Metode Analisis Data

1. Metode Deduktif

Yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data yang telah

terkumpul sebagaimana dengan adanya membuat kesimpulan yang berlaku

secara umum, dan dari kesimpulan tersebut maka akan diuraikan secara

terperinci mengenai judul yang dibahas.

2. Metode Deskriptif

Yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data, menganalisis,

menyusun, mengklarifikasikan, serta mengajukan data yang dikumpulkan

Universitas Sumatera Utara


6

sehingga memberikan gambaran atau keterangan yang jelas mengenai

masalah yang dihadapi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

(KPKNL) Medan.

1.6 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

(KPKNL) Medan di Jalan Hang Tuah No. 8, Madras Hulu, Medan. Untuk lebih

jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat pada table 1.1

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan

NO BULAN KEGIATAN

PERSIAPAN PENGUMPULAN PENULISAN LAPORAN

DATA

1 APRIL

2 MEI

3 JUNI

Keterangan :

Pada tahap penyusunan draft Tugas Akhir, dimulai dengan pencarian

referensi yang berkaitan pelaksanaan pelelangan. Kemudian pada tahap

pengumpulan data dilakukan dengan magang di Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) Medan. Magang dilaksanakan sejak tanggal 1 Maret

2017- 30 April 2017. Setelah semua informasi atau data dikumpulkan, penulis

kemudian melakukan penyusunan pelaporan Tugas Akhir.

Universitas Sumatera Utara


7

1.7 Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini dibagi atas 4 bab dan setiap bab nya dibagi atas beberapa

sub bab antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud tujuan

dan manfaat penelitian, metode penelitian yang terdiri dari jenis data,

teknik pengumpulan data, dan metode analisis data, dan rencana

penulisan yang terdiri dari jadwal survei/observasi dn sistematika

penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Dalam bab ini, dijelaskan mengenai sejarah ringkas perusahaan, visi

dan misi perusahaan, tugas dan fungsi perusahaan,struktur organisasi,

unit kerja vertikal.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang tinjauann pelaksanaan pelelangan

terhadap dalam prosedur pelelangan yang dilaksanakan oleh Kantor

Pelaksanaan Kekayaan Negara dan Lelang di Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, dijelaskan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari

penelitian yang dilakukan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL) di Medan, dan saran penulis, serta Daftar Pustaka

yang mencantumkan semua referensi yang digunakan.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai