PROFIL PERUSAHAAN
mendirikan Posts Paar Bank, yang kemudian terus hidup dan berkembang hingga
tahun 1939.
dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun kemudian keadaan keuangan
Posts Paar Bank pulih kembali pada tahun 1941. Tahun 1942, Hindia belanda
Posts Paar Bank dan mendirikan Tyokin Kyoku yang bertujuan untuk menarik
mata uang Jepang dengan ORI, tetapi kegiatannya tidak berumur panjang karena
agresi belanda (Desember 1946) sampai tahun 1949. Kantor Tabungan Pos dibuka
kembali tahun 1949, dan nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi Bank
Tabungan RI.
Tanggal 9 Februari 1950, hal yang terpenting bagi sejarah Bank Tabungan
mengubah nama “Posts Paar Bank Indonesia” berdasarkan Staasbalt No. 295
Tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memindahkan induk kementrian
ditetapkan sebagai hari dan tanggal BTN. Nama Bank Tabungan Pos menurut UU
darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 Tahun 1953. Perubahan nama dari
Bank Tabungan Pos menjadi BTN didasarkan pada Perpu No.4 Tahun 1964
tanggal 23 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 Tahun 1964
(sejak tahun 1964) BTN menjadi BNI unit V (lima). Jika tugas utama saat
pendirian Posts Paar Bank (1897) sampai dengan BTN (1968) adalah bergerak
dalam lingkup perhimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun
1974 BTN ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk
pertama pada 1989. Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun
1992 yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggan 29 April 1992
yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 Tahun 1992 bentuk hukum Bank
Negara menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name
Sehingga dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Bank
devisa dapat menawarkan jasa-jasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing
tersebut seperti transfer keluar negeri, jual beli valuta asing, transaksi ekspor
komersial Tahun 2002. Sekuritisasi KPR melalui Kontrak Investasi Kolektif Efek
Bank BTN melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan listing
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009. Penawaran Umum Perdana Saham alias
1. Visi Perusahaan
pembiayaan perumahan.
2. Misi Perusahaan
C. Struktur Organisasi
karyawan untuk mengerti apa tugas dan batasan-batasan tugasnya, kepada siapa
dia bertanggung jawab sehingga pada akhirnya aktifitas akan berjalan secara
Sumber : General Administration PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan 2017
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Kantor Cabang Medan
Universitas Sumatera Utara
11
D. Uraian Pekerjaan
padaPT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor Cabang Medan adalah
sebagaiberikut:
1. Branch Manager
No.3/10/PBI/2001).
1.4. Bertanggung jawab atas penetapan target dana, kredit dan feebased, dan
1.5. Memutuskan peningkatan share market dana, kredit dan feebased income
1.6. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait
2. Secretary
Kantor Cabang.
Kantor Cabang.
3.4. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait
4.2. Pembuatan laporan hasil pencapaian target dana dan kredit konsumer.
aktivitas pekerjaannya.
5.3. Membuat usulan kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung
5.4. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait
yang berlaku.
7.1. Bertanggung jawab atas usulan rencana pencapaian target kredit konsumer.
7.4. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait
kredit consumer.
8.4. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait
9.3. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait
aktivitas pekerjaannya.
dengan ketentuan.
dana komersial.
13.3. Bertanggung jawab atas usulan rencana pencapaian target dana komersial.
13.4. Bertanggung jawab atas report hasil pencapaian target customer service
14.1. Melakukan dan mengelola fungsi petugas marketing dan selling atas
14.4. Pemberian quality service level terhadap nasabah prima dana komersial
16.1. Membuat usulan rencana kerja serta anggaran bidang kerjanya sesuai
dana konsumer.
16.3. Bertanggung jawab atas usulan rencana pencapaian target dana konsumer.
16.4. Bertanggung jawab atas monitoring dan evaluasi hasil selling service
17.1. Membuat usulan rencana kerja serta anggaran bidang kerjanya sesuai
17.2. Pencapaian atas pembuatan target dana dan layanan yang menggunakan
Kantor Pos.
17.4. Penggunaan anggaran promosi dalam rangka pencapian target dana dan
17.5. Pembuatan laporan hasil pencapaian target dana dan layanan yang
18.1. Membuat usulan rencana kerja serta anggaran bidang kerjanya sesuai
18.2. Pencapaian atas pembuatan target dana konsumer (non Kantor Pos).
Kantor Pos).
Kantor Cabang.
19.3. Melakukan supervisi terhadap layanan administrasi produk dana dan jasa.
Kantor Pusat.
aktivitas pekerjaannya.
yang berlaku.
23.4. Melakukan supervisi dan berkoordinasi dengan unit lain atas transaksi
non loket.
24. Teller
24.1. Melakukan fungsi pelayanan transaksi loket (tunai dan non tunai),
Terorisme (PPT).
25. Vault
25.2. Membuat usulan rencana kerja serta anggaran bidang kerjanya sesuai
inventaris kantor.
27.3. Bertanggung jawab terhadap akurasi dan kelengkapan hasil entry data
29.2. Melakukan supervisi atas kebenaran proses biaya Pra Realisasi dan
30. Clearing
30.2. Memproses Encode warkat CN, Warkat Bilyet Giro serta Cek, transmit
data CN, dan warkat bank lain pada system kliring BI.
30.3. Memproses permintaan buku cek dan bilyet giro baik dari KC, KCP,
(documenttracking).
pengaduan nasabah.
35.4. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang
akibat system.
37. Verifying
38.1. Menetapkan usulan rencana kerja dan anggaran bidang kerjanya sesuai
38.6. Memimpin dan memotivasi seluruh Skip Tracer, Skip Tracer Coordinator,
Field Collecttor, dan Team Leader Field Collector yang ada di Cabang
38.7. Mengelola dan mengendalikan risiko yang berada dalam lingkup kerjanya.
39.1. Menetapkan usulan rencana kerja dan anggaran bidang kerjanya sesuai
Tahunan di Cabang.
40.1. Menetapkan usulan rencana kerja dan anggaran bidang kerjanya sesuai
Tahunan di Wilayah.
40.3. Melakukan pertemuan dengan pihak internal dan eksternal yang terkait
dan eksternal.
41.1. Menetapkan usulan rencana kerja dan anggaran bidang kerjanya sesuai
41.2. Melakukan penagihan untuk akun yang telah dieskalasi dari Desk Call
dengan Coll 2.1 hingga 2.3 sesuai dengan job assignment yang
41.3. Melaporkan hasil penagihan baik melalui sistem I-Collection atau manual.
penanganan collection.
42.1. Menetapkan usulan rencana kerja dan anggaran bidang kerjanya sesuai
42.3. Membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang
yang berlaku.
menunggak.
44.1. Menangani kredit konsumer dengan tunggakan lebih dari 360 hari
serta seluruh kredit komersial yang sudah tidak lagi dapat ditangani
yang maksimal.
Objek Lelang.
KPKNL.
44.11. Membuat persyaratan lelang yang harus dipenuhi oleh peserta lelang.
E. Kinerja Terkini
tahun 2016. Didukung 9.380 pegawai yang terdiri dari 8.561 pegawai tetap dan 819
aset Perseroan sebesar Rp. 214,17 triliun naik 24,66% dibanding tahun sebelumnya
sebesar Rp. 171,81 triliun, Kredit dan Pembiayaan sebesar Rp.164,45 triliun naik
18,34% dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 138,96 triliun, laba Bersih Tahun Berjalan
Sumber : Laporan Tahunan 2016 PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Gambar 2.2Tema pada Laporan Tahunan 2016 PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga mencapai Rp. 159,99 triliun naik 25,27%
dari tahun sebelumnya. Dari sisi permodalan Capital adequacy Ratio (CaR)
meningkat 20,34% dan Non Performing loan (NPl) turun menjadi 2,84%.
KPR Subsidi Rp. 15,6 triliun; KPR Non Subsidi Rp. 12,7 triliun, dan Kredit
value. Pencapaian sebagai juara 1 annual Report Award (aRa) untuk kategori
dalam keterbukaan informasi dan tata kelola perusahaan. Selain itu, Perseroan
nasional. Di tahun 2016 ini Perseroan telah memberikan pembiayaan KPR sebesar
Rp. 28 triliun atau sebesar 37,33% dari total pembiayaan yang dikeluarkan oleh
dan terbesar di antara perbankan nasional. Pangsa pasar pembiayaan KPR subsidi
permintaan masyarakat akan hunian yang masih sangat tinggi, seiring dengan
pelonggaran aturan uang muka KPR atau loan to value. Perseroan memiliki
lebih dari 3000 pengembang perumahan untuk membiayai 595.566 unit rumah
dari strategis korporasi dalam menjaring masyarakat yang ingin membeli rumah
dengan skim KPR sekaligus dalam rangka pemenuhan program Sejuta Rumah.
Tahun 2016 Perseroan telah menggelar 2 kali iPEX yang berlangsung di jakarta
dengan total transaksi Rp5.3 triliun untuk total pengajuan > 11.000 unit rumah.
Upaya lain yang telah dilakukan Perseroan untuk meningkatkan demand adalah
dengan pelaksanaan program akad kredit secara massal, antara lain telah
dilaksanakan program akad 1.000 KPR dalam sehari dan memfasilitasi KPR
dengan DP 1%.
Untuk mendukung Program Sejuta Rumah, sambut tahun 2017 Bank BTN
akan meningkatkan sinergi, daya saing, dan nilai tambah melalui transformasi
disebabkan semakin nyatanya dominasi dari kekuatan digital pada aspek bisnis
disegala sektor dan lini masyarakat. Penduduk Indonesia saat ini rata-rata usianya
persaingan dan memiliki kehandalan bersaing di market saat ini. BTN akan terus
BTN akan tetap fokus dalam bisnis pembiayaan perumahan. Oleh karena
itu, BTN akan memperkuat bisnis Mortage dan Kontruksi yang mendukungnya.
Disamping itu, BTN tetap akan meningkatkan Low Cost dan Sustainable Funding
agar bisnis Perseroan tetap didukung oleh ketersediaan dana berbiaya murah.
calon debitur. Dan yang terbaru, Bank BTN akan segera merilis produk KPR
implementasi Governance Risk Compliance. Ujung dari semua itu adalah hasil
kerja tinggi dengan perolehan laba Perseroan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Berikut adalah produk kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank Tabungan
Tabel 2.1
Produk KPR dan Perbankan Konsumer
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Kredit Mikro & Usaha Kecil Menengah serta Kredit Korporasi lainnya.
Tabel 2.2
Produk Perumahan dan Perbankan Komersial
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
3. Perbankan Syariah
Tabel 2.3
Produk Perbankan Syariah
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk