Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TELAAH KURIKULUM MATEMATIKA

DOSEN PENGAMPU

Yeni Heryani., S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH

Elda Mustapidah Y. (192151002)

Lani Pebriani (192151005)

Sarah Az-Zahra H. (192151015)

UNIVERSITAS SILIWANGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PERNDIDIKAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah diterima pada hari kamis tanggal April 2020
Oleh
Dosen mata kuliah Telaah Kurikulum Matematika

Yeni Heryani., S.Pd., M.Pd.


NIDN

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya


penyusun dapat menyelesaikan tugas ini, yang berjudul “TELAAH
KURIKULUM MATEMATIKA”.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari


kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan
waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT,
membalas amal kebaikannya. Aamiin.

Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat


memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Tasikmalaya, April 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................v
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................v
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3. Tujuan dan Manfaat.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Pengertian Kurikulum..................................................................................................3
2.2 Landasan Kurikulum 2013...........................................................................................3
2.3 Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013....................................................................5
2.4 Komponen-komponen kurikulum 2013......................................................................7
2.5 Implementasi Kurikulum 2013....................................................................................8
2.6 Kurikulum di Lapangan...............................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
1.1 Kesimpulan..................................................................................................................14
1.2 Saran.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang


diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisi
rancanngan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan
dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan
tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan
untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang
dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

Dalam perjalan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional


telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun pra-75, 1984, 1994, 2004, 2006
dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru yang diterapkan di tahun ajaran
2013/2014 yaitu Kurikulum 2013. Sebelum pelaksanaan penerapan
kurikulum 2013, pemerintah melakukan uji publik untuk menentukan
kelayakan kurikulum ini dimata publik. Kemudian mulai tahun ajaran baru
2013/2014 kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap.

Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan menghasilkan insan Indonesia


yang: produktif, kreatif, inovatif, afektif; melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini,
pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan
karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman
terhadap konsep yang dipelajarinya. Merupakan hal yang menarik apabila
kita dapat mengetahui tingkat pemahaman konsep matematika siswa setelah
diterapkannya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Melihat latar belakang

1
diatas maka dalam pembelajaran khususnya matematika diperlukan analisis
pemahaman konsep matematika siswa setalah diterapkan kurikulum 2013,
2

sehingga dapat diketahui bagaimana pemahaman konsep matematika siswa


dalam pembelajaran matematika dengan diterapkan kurikulum 2013.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kurikum?


2. Apa saja landasan-landasan kurikulum 2013?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikum 2013?
4. Apa saja komponen-komponen kurikulum 2013?
5. Bagaimana implementasi kurikulum 2013?
6. Bagaimana kurikulum dilapangan?

1.3. Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum


2. Untuk mengetahui tujuan kurikulum 2013
3. Untuk mengetahui tentang landasan-landasan kurikulum 2013
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum 2013
5. Untuk mengetahui komponen-komponen kurikulum 2013
6. Untuk mengetahui implementasi 2013
7. Untuk mengetahui kurikulum di lapangan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum


Menurut Undang- undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 
Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbunyi: kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2.2 Landasan Kurikulum 2013


a. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan UUD 1945, UU
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No.19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No.23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lullusan dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang Standar
Isi, lebih lanjut pengembangan kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana
Pendidikan Menengah Nasional (RPMN). Landasan yuridis
pengembangan kurikulum 2013 lainnya adalah instruksi Presiden RI tahun
2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif, dan Pendidikan
Kewirausahaan.

b. Landasan Filosofis

Kurikulum dimaknai sebagai dasar untuk membangun kehidupan


masa kini dan masa akan datang suatu bangsa, yang dikembangkan dari
warisan nilai dan prestasi bangsan di masa lalu, serta kemudian diwariskan
serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi
kehidupan bangsa, masa lalu- masa sekarang- masa yang akan datang,
menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum.

c. Landasan Empiris

3
4

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan


Indosesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for
International Student Assessment) dan hasil riset TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) menunjukan bahwa siswa
Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam mutu pendidikan.
Hasil- hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum,
dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek
kemampuan esensial yang diperlukan semua warga Negara untuk berperan
serta dalam membangun Negara pada abad 21.

d. Landasan Teoritik

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “Pendidikan


berdasarkan standard (standard-based education), dan teori kurikulum
berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan
yang menetapkan standard nasional sebagai kualitas minimal warga
Negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan 
kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas
standard nasional atau di atasnya.
5

2.3 Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang
merencanakan, memghaasilkan, suatu alat yanag lebih baik dengan
didasarkan pada hasil penelitian terhadap kurikulum yang telah berlaku,
sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik.

Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan


pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau
hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan
kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam
kehidupan sehari-sehari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru.
Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan
sangat mungkin terjadi pengunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan
kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan
ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu
pengembangan kurikulum.

Prinsip-prinsip pngembangan kurikulum dibagi kedalam dua kelompok

1. Prinsip-prinsip umum
a. Prinsip Relevansi
Kurikulum harus memiliki relevansi keluar dan didalam kurikulum
itu sendiri. Relevansi keluar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar
yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan,
kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum juga harus
memiliki relevansi didalam yaitu ada kesesuaian atau konsistensi
antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses
penyampaian, dan penikaian.
b. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum mempersiapkan anak untuk hidup dalam kehidupan
dalam masa kini dan masa yang akan datang, di berbagai tempat,
dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda. Suatu
kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid
tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-
6

penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu, maupun kemampuan,


dan latar belakang anak.
c. Prinsip Kontinuitas
Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara
berkesinambungan, tidak terputus-putus. Oleh karena itu,pengalaman-
pengalaman yang disediakan kurikulum juga hendaknya
berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya,
antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan lainnya,
juga antara jenjang pendidikan dengan  pekerjaan.
d. Prinsip Efisiensi
Kurikulum mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana
dan memerlukan biaya murah. Kurikulum yang terlalu menuntut
keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus serta biaya yang
mahal merupakan kurikulum yang tidak praktis dan sukar
dilaksanakan.
e. Prinsip Efektivitas
Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai
tujuan tanpa kegiatan yang mubadzir, baik baik secara kualitas maupun
kuantitas.
2. Prinsip-prinsip Khusus
a. Berkenaan dengan tujuan Pendidikan
Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu
pada tujuan pendidkan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang
bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek (khusus).
b. Berkenaan dengan pemilihan isi Pendidikan

Dalam memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan


pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu
diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pembelajaran ke dalam bentuk


perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana.
7

2. Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan


keterampilan.

3. Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan


sistematis.

4. Berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar.

5. Berkenaan dengan pemilihan media dan alat pembelajaran

Proses belajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media


dan alat-alat bantu pembelajaran yang tepat.

c. Berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

Penilaian merupakan bagian integral pengajaran, perlu diperhatikan:

1. Penyusunan alat penilaian (test)

2. Perencanaan suatu penilaian

3. Pengolahan hasil penilaian

2.4 Komponen-komponen kurikulum 2013


Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi.
Kesesuaian ini meliputi dua hal. Pertama kesesuaian antara kurikulum
dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi, dan perkembangan masyarakat.
Kedua kesesuaian antar komponen-komponen.
Adapun komponen-komponen pengembangan kurikulum, yaitu:
a. Komponen Tujuan
Komponen tujuan merupakan komponen pebentuk
kurikulum yang berkaitan dengan hal-hal yang ingin dicapai atau
hasil yang diharapkan dari kurikulum yang akan dijalankan.
Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat,yaitu:
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam perspektif pendidikan nasional dapat dilihat
secara jelas dalam Undang-Undang Nomer 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Tujuan Institusional
8

Tujuan institusional adalah tujuan yang harus


dicapai oleh setiap lembaga pendidikan No.22 Tahun 2007
dikemukan bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan dasar dan menengah dirumuskan sebagai
berikut:
a) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
b) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhalak mulia, sera keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai kejuruannya.
3. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai
oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
4. Tujuan Intruksional atau Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang merupakan bagian dari
tujuan kurikuler, dapat didefinisakan sebagai kemampuan
yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka
mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu
dalam satu kali pertemuan.
b. Komponen Isi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang
diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar
dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis
bidang studi yang diajarkan dan isi program dari masing-masing
bidang studi tersebut.
c. Komponen Metode
Komponen metode merupakan komponen yang cukup
penting karena metode dan strategi yang digunakan dalam
kurikulum tersebut menentukan apakah materi yang diberikan atau
tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau tidak.
d. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan bagian dari pembentuk
kurikulum yang berperan sebagai cara untuk mengukur atau
melihat apakah tujuan yang telah dibuat itu tercapai atau tidak.
Selain itu, dengan melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui
apabila ada kesalahan pada materi yang diberikan atau metode
yang digunakan dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat
dengan melihat hasil dari evaluasi tersebut.
9

2.5 Implementasi Kurikulum 2013


1. Pengertian Implementasi Kurikulum
Pelaksanaan atau implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia
diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Rancangan kurikulum dan
implementasi kurikulum adalah sebuah sistem membentuk garis lurus dalam
arti implementasi mencerminkan rancangan. Fullan mengemukakan bahwa
implementasi adalah proses mempraktekkan/ menerapkan sustu gagasan,
program, atau kumpulan kegiatan yan baru bagi orang- orang yang berusaha
atau diharapkan untuk berubah (Majid, 2014: 6). Sedangkan Hasan(2009:11)
menyatakan implementasi kurikulum adalah usaha untuk merealisasikan ide,
konsep, dan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum tertulis menjadi
kenyataan (Majid, 2014: 6.
Dari definisi tersebut maka implementasi kurikulum dapat dimaknai
sebagai berikut:

1) Implementasi sebagai aktualisasi rencanaatau konsep kurikulum

2) Implementasi kurikulum sebagai proses pembelajaran

3) Implementasi kurikulum sebagai realisasi ide, nilai, dan konsep kurikulum

4) Implementasi kurikulum sebagai proses perubahan perilaku peserta didik

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi


kurikulum adalah operasionalisasi konsep kurikulum yang masih bersifat
potensial (tertulis) menjadi actual dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, implementasi kurikulum merupakan hasil terjemahan guru
terhadap kurikulum yang dijabarkan kedalam silabus dan RPP sebagai
rencana tertulis.

2.6 Kurikulum di Lapangan


 Kurikulum 2013 di SMAN 4 Tasikmalaya
Kurikulum yang diampu oleh SMAN 4 Tasikmalaya merupakan
bagian dari melanjutkan pengembangan kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu.
 Pelaksanaan kurikulum 2013
Tepat pada tanggal 15 Juli 2013 lalu, Pemerintah Indonesia melalui
Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), telah menyuarakan agar
sekolah-sekolah di seantero Indonesia mengimplementasikan kurikum 2013
10

(K-13). Ini menambah panjang rentanan sejarah pergantian kurikulum di


Indonesia menjadi sepuluh kali. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa
kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia antara lain, kurikulum rentjana
pelajaran (1947-1968); kurikulum tahun 1947 (rentjana pelajaran 1947),
kurikulum 1952 (rentjana peladjaran terurai 1952), rentjana peladjaran 1964,
tahun1947,kurikulum 1968, kurikulum berorientasi pencapaian tujuan (1975-
1994); kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) 2004, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006 DAN K-
2013.
 Upgreding kurikulum 2013 lama dengan yang terbaru
a. Permen No 59 tentang Kurikulum 2013 SMA, menjadi Permen 36
Tahun 2018 tentang Kurikulum 2013
b. Permendikbud No 54 tahun 2013-SKL menjadi Permen No 21
tahun 2016 tentang SKL
c. Permendikbud 64 tahun 2013-Standar Isis menjadi Permen No.22
tshun 2016 tentang Standar Isi
d. Permendikbud 65 tahun 2013-Standar Proses menjadi Permen No.
22 tahun 2016 Tentang Standar Proses
e. Permendikbud 66 tahun 2013-Standar Penilaian menjadi Permen
No. 23 tahun 2016 Tentang Penilaian
f. Permendikbud 69 tahun 2013-KD & Struktur menjadi Permen No.
24 tahun 2016 tentang KI-KD, terakhir menjadi Permen 37 tahun
2018 tentang KI-KD SD, SMP, SMA.
 Aspek yang ditekankan pada pembelajaran kurikulum 2013
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah bentuk pembelajarn yang
diharapkan sebagai akibat kebijakan pemberlakuan kurikulum 2013.
Kebijakan tentang pembelajaran kurikulum 2013 ini tercantum dalam
dokumen regulasi Permendikbud No. 81A tahun 2013 yang diperbaharui
dengan Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang pembelajaran.
Pembelajaran kurikulum 2013 mendasarkan pada konsep bahwa
pembelajaran merupakan suatu proses yang pengembangan potensi
dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari
sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan
masyarakat. Proses pembelajaran kurikulum 2013 tersebut
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi mereka menjadi kemapuan yang semakin lama semakin
meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan
hidup umat manusia (Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang
Pembelajaran).
 Perbedaan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
a. Perbedaan Umum
11

No Kurikulum 2006 Kurikulum 2013


.
1. Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung
mendukung kompetensi semua kompetensi (sikap,
tertentu keterampilan, pengetahuan)
2. Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran yang dirancang
berdiri sendiri dan memiliki terkait satu dengan yang lain dan
kompetensi tertentu memiliki kompetensi dasar yang
diikat oleeh kompetensi inti tiap
kelas
3. Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai
dengan mata pelajaran lain penghela mapel lain (sikap dan
keterampilan berbahasa)
4. Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan berbeda dengan pendekatan yang sama
melalui mengamati, menanya,
memcoba, menalar
5. Tiap jenis konten Bermacam jenis konten pelajaran
pembelajaran diajarkan diajarkan terkait dan terpadu satu
terpisah sama lain
6. Tematik untuk kelas 1-3 Tematik integratif untuk kelas 1-
belum integratif 3
8. Untuk SMA ada penjurusan Tidak ada penjurusan SMA. Ada
sejak kelas Xl mata pelajaran wajib, peminatan,
antar minat, dan pendalaman
minat
9. BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan
mengembangkan potensi siswa masalah siswa

 Ditinjau dari prosesnya


a) Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah
aspek kognitif, psikomotor, dan afektif, sedangkan pada
kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar nantinya
yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru
12

kognitif. Artinya siswa dalam proses  lebih  menonjolkan


afektif dan psikomotornya.
b) Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara
aspek kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan
afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada
tahap implemntasinya cenderung lebih fokus pada aspek
kognitifnya.
c) Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006
penilaian yang dilakukan cenderung menggunakan
penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses
pembelajaran. Pada kurikulum baru ini, penilaian akan di
proses belajar turut dimasukan. Nantinya akan ada penilaian
forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi siswa.
 Ditinjau dari penilaiannya
1) Kurikulum 2006
Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan
diantaranya :
1. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetisi
sesuai tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
2. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik
domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.
3. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan
karakter, metodologi, pembelajaran aktif,
keseimbangan soft skills dan hard skill,
kewirausahaan), belum terakomodasi didalam
kurikulum.
4. Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap
perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional maupun global.
5. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan
urutan pengajaran yang rinci sehingga membuka
13

peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung


pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
6. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian
berbasis pada kompetensi (proses dan hasil) dan belum
secara tegas menuntut adanya remediasi secara
berskala.
7. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang
lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
2) Kurikulum 2013
1. Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang
dihadapi yaitu arus globalisasi, masalah lingkungan
hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu
dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
2. Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan
berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih dan kritis,
kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang
efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan
toleran terhadap pandangan yang berbeda.
3. Fenomena sosial yang mengemukakan seperti
perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme,
kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak
sosial.
4. Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini
terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban
siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.

 Kendala yang dihadapi SMAN 4 dalam menjalankan kurikulum 2014


1. Buku belum lengkap 1:1
2. Kemampuan membaca pada peserta didik sangat lemah
3. Imprastruktur/properti belum memadai
14

4. Butuh waktu 1 atau 2 tahun semua guru betul-betul paham


dengan kurikulum 2013
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua
pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum
terintregasi filsafat, nila-nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan.
Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang
ilmu, pendidik, penjabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat
lainnya.
1.2 Saran
Sesuai dengan perkembangan dan ilmu pengetahuan sebaiknya
kurikulum disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Kurikulum perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan
perubahan yang terjadi di masyarakat. Perubahan kurikulum harus
mengacu pada sumber hokum yaitu Pancasila dan Undang – Undang
Dasar 1945.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ayleen, Linasil . (2013). Peran, Fungsi, dan Problematika Kurikulum 2013.


[Online]

Tersedia : http://linasil.blogspot.co.id/2013/11/peran-fungsi-dan-problematika-
kurikulum.html [11 Maret 2016]

Gandhung, Wahyu. (2013). Kurikulum 2013 dari Sisi Pandang UU No. 20 Th.
2003 tentang Sisdiknas. [Online].

Tersedia: http://www.kompasiana.com/wahyugandhung/kurikulum-2013-dari-
sisi-pandang-uu-no-20-th-2003-tentang-sisdiknas_55285d5af17e6103428b45a8.
[11 Maret 2016]

Gustiani, Alishanty. (2015). “Perangkat Pembelajaran”. Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP). November. Program Studi Pendidikan Matematika.

Majid, Abdul. (2014) Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media

Revyareza. (2013) Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006.[Online]

Ayleen, Linasil . (2013). Peran, Fungsi, dan Problematika Kurikulum 2013.


[Online]

Tersedia : http://linasil.blogspot.co.id/2013/11/peran-fungsi-dan-problematika-
kurikulum.html [11 Maret 2016]

Gandhung, Wahyu. (2013). Kurikulum 2013 dari Sisi Pandang UU No. 20 Th.
2003 tentang Sisdiknas. [Online].

Tersedia: http://www.kompasiana.com/wahyugandhung/kurikulum-2013-dari-
sisi-pandang-uu-no-20-th-2003-tentang-sisdiknas_55285d5af17e6103428b45a8.
[11 Maret 2016]

Gustiani, Alishanty. (2015). “Perangkat Pembelajaran”. Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP). November. Program Studi Pendidikan Matematika.

Majid, Abdul. (2014) Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media

Revyareza. (2013) Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006.[Online]

16
LAMPIRAN

LAPORAN KEGIATAN DISKUSI


Hari / Tanggal : Jum’at / 06 Maret 2020
Waktu : 13.00 – 14.25 WIB
Tempat : K.02
Judul : Kurikulum 2013 Suatu Sekolah yang Diperoleh di
Lapangan Sekolah
A. Pembukaan
Moderator membuka diskusi dengan membacakan muqodimah dan
memperkenalkan diri dan memperkenalkan penyaji lalu
mempersilakannya untuk mempresentasikan makalah yang akan
didiskusikan.
B. Penyajian
Semua anggota kelompok mempresentasikan materi mengenai Kurikulum
2013 Suatu Sekolah yang Diperoleh di Lapangan Sekolah secara garis
besar. Inti dari makalah yang disampaikan adalah sebagai berikut:
 Pengertian Kurikulum 2013
 Landasan Kurikulum 2013
 Prinsip pengembangan kurikulu 2013
 Komponen-komponen kurikulum 2013
 Implementasi kurikulum 2013
 Kurikulum 2013 Suatu Sekolah yang Diperoleh di Lapangan Sekolah
C. Tanya Jawab
1. Penanya : Halimatussaidah
Apakah RPP masih dibutuhkan di kurtilas?
Penjawab : Elda Mustapidah Yudiantini (192151002)
Jelas masih, namun sistemnya berbeda pada KTSP sekolah harus
nenbuat RPP sendiri pada kurtilas sudah dibuatkan dari Pusat namun
tetap dikembangkan sendiri-sendiri.
2. Penanya : Devi Sri Wijayanti

17
Apakah ada keluhan siswa disekolah dengan diterapkannya
kurikulum2013?
Penjawab : Lani Pebriani
Ada, saya sendiri pernah menjadi peserta didik yang mengalami
belajar dengan kurikulum 2013, keluhan yang saya rasakan seperti
penambahan jam mata pelajaran yang menurut saya sangat capek saat
pulang sekolah, tugas yang begitu numpuk, dan dirasa kurang efektif
ketika guru tidak hadir saat mata pelajarannya ada 3 jam, lalu ada
penambahan mata pelajaran seperti prakarya itu sangat menambah
pusing saya ketika saya menjadi peserta didik.
3. Penanya : Nurul I.
Mengapa kurikulum 2013 pada saat pertama diterapkan tidak
diberlakukan kepada siswa kelas 6 SD, 9 SMP, 12 SMA?
Penjawab : Sarah Az-Zahra
Karena jika diterapkan pada siswa kelas 6 SD, 9 SMP, 12 SMA akan
terjadi kebingungan dalam soal UN yang melibatkan seluruh siswa di
Indonesia, seperti yang kita tahu kurtilas belum diterapkan di seluruh
Indonesia dan perbedaan pelajaran antara KTSP dan kurtilas.
4. Penanya : Resa Noviana
Apakah kedepannya guru masih ada atau tidak? Seperti kita ketahui
bahwa peserta didik sekarang apabila dikasih tugas selalu googling
terlebih dahulu daripada menanyakan kepada guru.
Penjawab : Elda Mustapidah Yudiantini
Menurut saya masih ada, meskipun siswa googling namun siswa masih
merasa ragu dengan jawabannya nah disitulah fungsi guru. Pada
kenyatannya juga sekarang kurikulum 2013 yang mewajibkan siswa
lebih aktif dari gurunya. Saya berpendapat juga jika tidak ada guru kita
tidak ada apa-apanya, maksudnya peran guru sangat penting bagi siswa
itu sendiri. Maka dari itu guru harus ada.
5. Penanya : Kiki Alifah
Kalian pernah menjadi siswa, nah apa manfaat yang kalian rasakan
dari diterapkannya kurtilas?

18
Penjawab : Elda Mustapidah Yudiantini
Saya merasa lebih aktif karena diadakannya presentasi didepan kelas,
bebas berpendapat. Saya juga merasa tidak terus dibimbing oleh guru,
saya bisa berkreasi dan tidak dibatasi.
6. Penanya : Bella Cahya Monica
Apa tanggapan kelompok kalian tentang sekolah KTSP dan murid-
murid yang demo karena tidak mau fullday?
Penjawab : Sarah az-Zahra
Tanggapan kelompok kami untuk sekola yang masih KTSP itu tidak
apa-apa, karena memang dari awalpun tidak semua sekola
menggunakan kurtilas. etelah kurtilas dinyatakan diberhentikan untuk
sementara pada Desember 2014, pemerintah meminta sekola yang
telah menggunakan kurtilas selama 3 semester untuk melanjutkan
menggunakan kurtilas, tapi jika di antara sekolah-sekolah tersebut
terdapat ketidak siapan guru dengan pengajaran kurtilas atau demi
kepentingan siswa, maka sekola tersebut dapat mengajukan surat agar
sekolah tersebut dapat menggunakan KTSP kembali.
7. Penanya : Bima Arya Renaldie
Di Power point ada komponen evaluasi. Nah seperti kita ketahui
bahwa komponen evaluasi yang ada di Indonesia itu adalah UN,
sedangkan UN dihapus. Bagaimana pemerintah bisa melakukan
komponen evaluasinya?
Penjawab : Elda Mustapidah Yudiantini
Seperti kita ketahui System pendidikan di Indonesia setiap pergantian
cabinet pasti diganti system pendidikannya. Nah mungkin untuk
komponen evaluasi yang sekarang beda dan klarifikasi bahwa UN
tidak dihapus melainkan diganti menjadi assesmen kompetensi. Jadi
komponen evaluasinya menggunakan assesmen kompetensi.
8. Penanya : Sindi Rahmawati
Mengapa di SMA ada pengelompokan mata pelajaran yang wajib dan
mata pelajaran peminatan?
Penjawab : Elda Mustapidah Yudiantini

19
Supaya memudahkan siswa yang berminat di jurusannya.
Menambahkan : Bima Arya Renaldie
Ya benar, karena setelah masuk SMA siswa lebih dijuruskan kepada
peminatannya makannya ada pengelompokkan mata pelajaran.

Dokumentasi saat observasi ke SMAN 4 Tasikmalaya

20

Anda mungkin juga menyukai