BAB III Materi Filsafat Teologi
BAB III Materi Filsafat Teologi
Filsafat Klasik
1. Aspek filosofis
a. Alam dan hukum alam
b. Penjelasan tentang proses perubahan terhadap alam dan sesuatu
c. Perbedaan antara sesuatu yang Nampak keliahatn dengan realitas yang dijelaskan
menurut suatu sudut pandang kontek logika mitos (mythological).
1
c. Orientasi aspek Praktis dan Prgamatis dalam filsafat :
i. Dari teori ke skill
ii. Dari aspek perhitungan kalkulasi prediksi utilization kepada keuntungan
secara umum
7. Problem : Perubahan
2
Menurut Zeno bahwa yang tunggal itu adalah berkelanjutan dan tidak
berpindah (motionless)
3
Manusialah hakekatnya yang menjadi ukuran terhadap dirinya sendiri
terhadap segala sesuatu.
Homo Mensura, subyektive universalism
d. Evaluasi terhadap Sophists.
Jika segala seatu adalah relative, maka akan terjadi chaos, faktanya segala
sesuatu ternyata sesuai dengan hukum yang telah diatur oleh karna itu
maka relativitaspun adalah absurd.
Semua hal yang antitesispun akan tersintesakan dengan sendirinya dan
akibatnya akan menjadi bentuk kemutlakkan yang lain (kebanyakan adalah
berbentuk negative sense).
Misalnya :
- Dalam kemutlakan human freedom : menjadi humanism bukan
humanity (kemanusiaan)
- Asumsi bahwa semua adalah mungkin : Menjadi radikal nihilism atau
kesia siaan.
- Dari Moralitas yang relative menjadi totalitarianism atau authoritarian
anarkhis atau despotism.
b. Metodologi Sokrates :
Pendalaman dari observasi yang nampak dengan mengkontemplasikan alam
pikir sebagi sumber ilmu pengetahuan.
Jiwa atau perasaan hati sebagai struktur kepribadian seseorang yang
menjadi pengaruh awal baik dalam mengetahui sesuatu maupun bertindak,
ibarat guru yg bertindak memberikan motivasi yang mengarahkan tindakan.
Manusia pada hakekatnya adalah memiliki kesadaran diri tyerhadap apa
yang dimaksudkan dengan setiap kata yagn diucapkannya. Dengan berbagai
pertimbangan dan kontradiksi secara nyata maka ybs akan terarahkan
mencari kata yang tepat untuk mengartikan apa yang sebenarnya
4
dimaksukannya. Artinya kebenaran tsb pada hakekatnya tunduk pada diri
sendiri ybs.
Sokrates tehnik : The process of Intelectual midwifery,
Yaitu suatu metode yang menggunakan dialektika dengan memunculkan
berbagi pertanyaan terhadap diri sendiri untuk ditelaah artinya
mengkonfrontasikan kebenaran yaitu dengan cara menguji ide, pendapat,
gagasan sebelum memunculkan statemen yang dianggap lebih jernih.
Adapun p;rosesnya adalah sbb :
a) Koreksi secara progresif mulai dari yg kurang jelas mengarah lebih jelas
atau akurat
b) Mencari lawan tanding untuk saling melakukan pengujian dgn
melibatkan beberapa orang
c) Membuat hasil discourse atau hasil kajian untuk dialkukan beberapa
pengujian ulang.
Difinisi badalah sesuatu yang jelas clear dan konsep yang fixed, dimana
dalam penyampaiannya menyangkut apa yang dimaksudkan dengan ESENSI
yaitu konsep secara general/umum yang slalu diupayakan oleh karena alam
pikir kita (MIND).
Tanggung jawab MIND adalah untuk menemukan suatu hal yang
mempertemukan elemen elemen setelah fakta tersebut tak nampak lagi
(disappeared).
- Misalnya tentang beuty keindahan bunga Mawar (Mawar adalah
Esensi).
Sedangkan sesuatu yang absolut atau mutlak adalah universalitas MIND.
Selalu ada sesuatu hal yang bersifat absolut yaitu MIND yang universal.
Selalu ada suatu tatanan atau aturan dibalik suatu fenomena fakta fakta
yang Nampak yang akan dilakukan konvergensi terhadap semua gagasan
yang ada.
Semua mesti dikaji dalam konsep arah maksud dan tujuan Teleological
artinya semua mesti dibahas dan ada dalam satu kesatuan secara Bersama
sama.
Pola arah pengamatannya adalah dimulai dari aspek inspeksi akan fakta
fakta secara khusus untuk ditafsirkan fakta fakta tersebut secara universal,
umum. Artinya hal hal yg diamati secra khusus ini akan berarti jika ada
dalam skop atau dihubungkan dengan sesuatu yang bersifat umum.
5
6