Iman
Iman
1 Korintus 13:13
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di
antaranya ialah kasih.”
Tiga serangkai : iman, pengharapan dan kasih, ayat diatas menulis 'τα τρια ταυτα - TA TRIA
TAUTA', "ketiga hal-hal ini" dalam bentuk jamak. Dan kita temui kata sebelumnya 'μενει - MENEI' dalam
bentuk 'tunggal', yang menunjukkan bahwa "ketiga hal-hal" itu merupakan suatu kesatuan.
Tetapi mengingat argumen sebelumnya bahwa karunia-karunia rohani akan berakhir dan pernyataan
bahwa kasih bersifat kekal (tidak berkesudahan, ayat 8 ). Maka yang terbesar adalah kasih.
Kita perhatikan dalam 1 Kor 13:13, memang ayat ini tidak menggunakan adjektiva μέγιστος - MEGISTOS
(superlative dari "μέγας - MEGAS", harfiah "terbesar" seperti penggunaannya dalam 2 Petrus 1:4).
Namun perlu diperhatikan bahwa 1 Korintus 13:13 ini menggunakan kata Yunani μειζων - MEIZON yang
adalah adjektiva komparatif yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih, "yang lebih
besar" menurut bahasa Yunani sering bermakna "yang paling besar".
Di lain pihak, kata μέγιστος - MEGISTOS, "terbesar", yang digunakan 1x dalam 2 Petrus 1:4, tidak
digunakan dalam konteks "komparasi." Sehingga kita mendapat pengertian 1 Korintus 13:13 yang
menggunakan adjektiva komparasi μειζων - MEIZON itu, sbb :
Dalam pengertian tertentu, bahkan kekekalan tidak berarti akan tamatnya iman dan pengharapan,
karena penerimaan akan janji-janji Allah yang penuh kemuliaan itu tidak akan pernah berakhir. Namun
iman akan disisihkan oleh penglihatan; pengharapan akan digenapi penantian-penantiannya. Dan
rencana Allah yang telah dimulai dengan kasih, akan disempurnakan didalamnya. Kasih adalah kuasa
yang tinggal tetap yang mempersatukan Allah dengan manusia, manusia dengan manusia. Itulah
sesuatu yang tidak dapat dilakukan dengan pengalaman, penglihatan, bahasa lidah, bahkan juga
pengetahuan mendalam dan karunia-karunia kenabian (nubuat).
Yang terbesar diantara ketiga-nya adalah: Kasih - הַָא ֲהבָה - HA'AVAH; η αγαπη - HÊ AGAPÊ
Kasih adalah karunia yang hakiki, yang menjadi ciri dari jemaat yang layak menyandang nama Kristen.
Kasih adalah kriteria untuk menilai nilai relativitas karunia-karunia yang lain, karena karunia diberikan
demi untuk pembangunan jemaat (1 Koritus 14:1-5). Sedangkan kasih tinggal tetap sebagai hal yang
kekal dalam kehidupan jemaat bahkan dalam kehidupan setelah ini.