a. Problem Kontekstualisasi
b. Problem Transformasi
c. Problem merelevansikan Firman Tuhan yang tertuliskan
d. Problem mengeskalasikan (enhancement) terhadap pemikiran kontemporer
sehingga pandangan kekristenan dapat mempengaruhinya
1
II. Tuhan Allah dan PewahyuanNya (revelation )
2. Wahyu Ilahi
2
1. Esensi/prinsip penting tentang doktrin penciptaan
a. Secara Ontologis dapat dibedakan akan hakekat Tuhan Allah, Sang Pencipta dan
Alam Semesta ciptaan
i. Tuhan Allah adalah bukan bagian daripada dunia, atau dunia adalah bagian
daripada Tuhan Allah (ajaran Pantheism dan Panentheism)
ii. Transcedndensi dan imannansi Ilahi membuat keberadaanNya yang
berhubungan dengan semua ciptaan menjadi sangat berbeda (Ajaran Deism
dan animis)
b. Perbedaan sudut pandang Pewahyuan Firman dengan Ilmu Pengetahuan dari sudut
pandang Epistemologis :
iii. Sementara itu menurut tradisi helenistic adalah untuk menjelaskan akan
pertanyaan yang terkait dengan pertanyaan yang dimulai dengan kata
“Mengapa.” Artinya bahwa menurut tradisi kekristenan lebih cenderung
akan hal hal yang terkait dengan menjawab pertanyaan mendasar
“mengapa” dan “ mengapa tidak.” Hal ini berarti bahwa secara mutlak dalam
3
doktrin kekristenan berdasarkan epistemology adalah berdasarkan tindakan
(veracity) sepenuhnya karna karya Allah Sendiri dan pewahyuanNya.
1. Konflik :
a. Menurut sudut pandang yang berpusatkan ajaran Alexandria : sintesis (Kristus di luar
Injil, Christ outside the Gospel).
a. Dalam Perkembangannya maka terjadilah theology sebagai suatu disiplin atau ilmu
filsafat. Misalnya tentang penjelasan yang menyatakan bahwa Allah menjadi
manusia, tritunggal, hukuman salib dlsb.
b. Problematik dari Natural theology (hakekat akan theology alam) dan supremasi
rasionalitas manusia (dalam Filsafat Keagamaan).
a. The image bearer of God : Donum Superaditum, anugerah yang terbesar hakekatnya
tidak bias dimengerti tapi bias diyakini.
b. The gift of life (life artinya hidup bukan living dalam arti kehidupan atau yg Nampak).
c. The gift of Light (kesempurnaan yang mutlak, terang yang menerangi everythings)
d. The gift of everlasting and sovereign Grace
Catatan : kemampuan manusia menjadi mampu karna bersekutu dengan Allah).
4
1. Review dari pelajaran yang lalu (bab I)
b. Menuruit metode korelasi Tillichian yang dikmbangkan oleh Paul Johannes Tillich
(August 20, 1886 – October 22, 1965) was a German-American Christian
existentialist philosopher and Lutheran Protestant theologian. Yaitu suatu konsep
pemahaman theology yang memberikan jawaban jawaban terhadap pertanyaan
pertanyaan ya ng diajukan memakai sudut pandang Filsafat dengan cara
mengkorelasikan kedua pendekatan disiplin baik secara teologis maupun filsafat
keilmuan.