Anda di halaman 1dari 15

Seminar Manajemen Keperawatan Tentang

Motivasi

Kelompok 4 :
1. Faizca Dwi Ayu
2. Intan Ageng R
3. Resta Baruna
4. Salsabilla Anggriyani

Kelas : 8 c
Definisi Motivasi

Pengertian motivasi seperti yang


Motif atau motivasi berasal dari kata
dirumuskan oleh Terry G (1986)
latin moreve yang berarti dorongan
adalah keinginan yang terdapat
dari dalam diri menusia untuk
pada diri seseorang individu yang
bertindak atau berperilaku. Pengertian
mendoorngnya untuk melakukan
motivasi tidak terlepas dari kata
perbuatan-perbuatan, tindakan,
kebutuhan atau needs atau want.
tingkah laku atau perilaku.
Manfaat Motivasi

Manfaat motivasi adalah untuk menggerakkan


atau menggugah seseorang agar timbul keinginan
dan kemauannya untuk melakukan sesuatu
sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai
tujuan tertentu. Setiap orang yang akan
memberikan motivasi harus mengenal dan
memahami benar-benar latar belakang kehidupan,
kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan
dimotivasi.
Teori-teori motivasi

Teori McClelland Teori McGregor Teori Herzbreg

Teori Maslow
Definisi Kepuasaan Kerja

Menurut Roe dan Byars (2016) Kepuasan kerja merupakan


presepsi yang di rasakan individu terhadap pekerjaan yang
dilakukan mereka. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan
sesuatu yang bersifat individual, tingkat kepuasan kerja yang
rendah merupakan ancaman yang akan membawa kehancuran
atau kemunduran bagi organisasi, secara cepat maupun perlahan.
menurut Greenbreg dan Baron

1. Teori Dua Faktor


(Two-factor Theory) Teori 2. Teori Nilai (Value Theory)
kepuasan kerja menggambarkan Teori kepuasan kerja
kepuasan dan ketidakpuasan menjelaskan pentingnya
berasal dari kelompok variabel kesesuaian antara hasil
yang berbeda yakni hygiene pekerjaan yang diperolehnya
factors dan motivators. (penghargaan) dengan
Contoh : lingkungan kerja, presepsi mengenai
pembayaran gaji, keamanan, ketersediaan hasil. Semakin
kualitas lembaga, hubungan banyak hasil yang diperoleh
kerja dan kebijakan organisasi. maka ia akan lebih puas
Menurut As’ad dalam Priansa (2012)

1. Faktor Psikologi Merupakan


2. Faktor Sosial Merupakan faktor
faktor yang berhubungan dengan
yang berhubungan dengan interaksi
kejiwaan pegawai, yang meliputi:
sosial, baik antara sesama pegawai,
minat, ketentraman dalam bekerja,
dengan atasannya maupun pegawai
sikap terhadap kerja, bakat, dan
yang berbeda jenis pekerjaanya.
keterampilan.

3. Faktor Fisik Merupakan faktor 4. Faktor Finansial Merupakan faktor


yang berhubungan dengan kondisi yang berhubungan dengan jaminan
fisik lingkungan kerja dan kondisi serta kesejahterahan pegawai, yang
fisik pegawai, meliputi jenis meliputi sistem dan besarnya gaji atau
pekerjaan, pengaturan waktu kerja upah, jamian sosial, macam-macam
dan istirahat, perlengkapan kerja, tunjangan, fasilitas yang diberikan,
promosi dan sebagainya.
Faktor-faktor Penentu Kepuasaan Kerja
Menurut George dan Jones 2007

1. Kepribadian 2. Nilai-nilai (values)

3. Pengaruh Sosial
4. Situasi Kerja
Determain
Dampak Kepuasaan dan Ketidakpuasaan
Kerja

1. korelasi antara kepuasan kerja dan kinerja akan lebih tinggi pada
pekerjaan dimana kinerja yang bagus dihargai di bandingkan pada
pekerjaan yang tidak memberikan penghargaan. Dalam kondisi seperti
itu, pegawai yang memiliki kinerja baik mendapatkan penghargaan,
dan penghargaan itu menyebabkan kepuasan kerja.
2. Organizational Citizenship Behavior (OCB) atau yang lebih dikenal
dengan prilaku ekstra peran adalah prilaku pegawai untuk membantu
rekan kerja atau organisasi. Prilaku ini meliputi tindakan sukarela
pegawai untuk membantu rekan kerja mereka dan organisasi.
3. Prilaku Menghindar (Withdrawal Behavior), Ketidakhadiran atau
kemangkiran dan pindah kerja adalah prilaku-prilaku yang
dilakukan pegawai untuk melarikan diri dari pekerjaan yang tidak
memuaskan.
Lanjutan....
4.Burnout adalah emosional distress atau keadaan psikologi yang
dialami dalam bekerja, Burnout lebih merupakan emosi terhadap
pekerjaan. Biasanya terjadi dalam pekerjaan yang langsung
berhubungan dengan orang lain seperti pekerja kesehatan dan pekerja
sosial.
5. Kesehatan Mental dan Fisik
Terdapat beberapa bukti tentang adanya hubungan antara kepuasan
kerja dengan kesehatan fisik dan mental. Sektor-sektor ini juga
berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja dari level dan jabatan.
6. Perilaku Kontraproduktif
Perilaku yang berlawanan dengan organizational citizenship adalah
counterproduvtive. Perilaku ini terdiri dari tindakan yang dilakukan
pegawai baik secara sengaja maupun yang tidak sengaja yang
merugikan organisasi. Prilaku tersebut meliputi rekan kerja,
penyerangan terhadap organisasi, sabotase, dan pencurian.
Pengukuraan kepuasaan kerja
1. Pengukuran kepuasan kerja dengan skala job description index.
Cara penggunaannya adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pada karyawan mengenai pekerjaan. Setiap pertanyaan yang diajukan harus
dijawab oleh karyawan dengan jawaban ‘Ya’, ‘Tidak’, atau ‘Ragu ragu’.
Dengan cara ini dapat diketahui tingkat kepuasan kerja karyawan.
2. Pengukuran kepuasan kerja dengan Minnesota Satisfaction Questionare.
Skala ini berisi tanggapan yang mengharuskan karyawan untuk memilih
salah satu dari alternatif jawaban : ‘Sangat tidak puas’, ‘Tidak puas’,
‘Netral’, ‘Puas’, dan ‘Sangat puas’ terhadap pernyataan yang diajukan.
Beradsarkan jawaban-jawaban tersebut dapat diketahui tingkat kepuasan
kerja karyawan.
3. Pengukuran kepuasan kerja berdasarkan ekspresi wajah.
Pada pengukuran metode ini responden diharuskan memilih salah satu
gambar wajah orang, mulai dari wajah yang sangat gembira, gembira,
netral, cemberut, dan sangat cemberut
Indikator Kepuasaan Kerja

3. Supervisi
1. Gaji 2. Promosi (hubungan dengan
atasan)

6. Prosedur dan
4.Tunjangan 5.Penghargaan Peraturan Kerja
Tambahan

8. Pekerjaan
7. Rekan kerja 9.Komunikasi
itu Sendiri
Cara Meningkatkan Kepuasaan Kerja

2. Melakukan perubahan
1. Melakukan perubahan
struktur pembayaran,
struktur kerja, misalnya
perubahan sistem pembayaran
dengan melakukan
ini dilakukan dengan
perputaran pekerjaan (job
berdasarkan pada
rotation), yaitu sebuah
keahliannya (skill-based pay),
sistem perubahan
yaitu pembayaran dimana para
pekerjaan dari salah satu
pekerja digaji berdasarkan
tipe tugas ke tugas yang
pengetahuan dan
lainnya (yang disesuaikan
keterampilannya daripada
dengan job description).
posisinya di perusahaan.
Lanjutan...

3. Pemberian jadwal kerja


yang fleksibel, dengan 4. Mengadakan program yang
memberikan kontrol pada mendukung, perusahaan
para pekerja mengenai mengadakan
pekerjaan sehari-hari program-program yang
mereka, yang sangat penting dirasakan dapat
untuk mereka yang bekerja meningkatkan kepuasan kerja
di daerah padat, dimana para karyawan, seperti; health
pekerja tidak bisa bekerja center (puskesmas), profit
tepat waktu atau untuk sharing (membicarakan
mereka yang mempunyai pembagiab keuntungan),
tanggung jawab pada dan lain-lain.
anak-anak.
Kesimpulan

Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal


yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
prilaku manusia supaya mau bekerja giat dan
antusias mencapai hasil yang optimal (Hasibuan,
2005). Motivasi semakin penting karena manajer
membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk
dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada
tujuan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai

  • BENCANA
    BENCANA
    Dokumen62 halaman
    BENCANA
    Kharina Afifah Alfriyani
    Belum ada peringkat
  • Askep Ge Lansia
    Askep Ge Lansia
    Dokumen13 halaman
    Askep Ge Lansia
    Kharina Afifah Alfriyani
    Belum ada peringkat
  • LP & SP Waham
    LP & SP Waham
    Dokumen15 halaman
    LP & SP Waham
    Kharina Afifah Alfriyani
    Belum ada peringkat
  • Tilik Injeksi Insulin
    Tilik Injeksi Insulin
    Dokumen2 halaman
    Tilik Injeksi Insulin
    Kharina Afifah Alfriyani
    Belum ada peringkat
  • Contoh SP Dan Soap
    Contoh SP Dan Soap
    Dokumen4 halaman
    Contoh SP Dan Soap
    Kharina Afifah Alfriyani
    Belum ada peringkat
  • ASKEP
    ASKEP
    Dokumen12 halaman
    ASKEP
    Kharina Afifah Alfriyani
    Belum ada peringkat
  • BIOSTAT
    BIOSTAT
    Dokumen75 halaman
    BIOSTAT
    Kharina Afifah Alfriyani
    Belum ada peringkat
  • Askep Hiv Pada Anak
    Askep Hiv Pada Anak
    Dokumen17 halaman
    Askep Hiv Pada Anak
    Kharina Afifah Alfriyani
    Belum ada peringkat