Bab Vi
Bab Vi
HASIL PENELITIAN
Kabupaten Gowa selama 4 tahun, sejak Januari 2010 sampai Desember 2013 sebanyak 43
6.1. Distribusi Kematian Ibu bersalin di Kabupaten Gowa periode Januari 2010 -
Desember 2013
Tabel 6.1. Distribusi Kematian Ibu bersalin di Kabupaten Gowa periode Januari 2010 -
Desember 2013
Tahun Kelahiran Kelahiran AKI per 100.000 kelahiran
hidup mati hidup per tahun
2010 12265 7 57
2011 12984 8 61
2012 12700 19 149
2013 12451 10 80
TOTAL 50400 43 347
Sumber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa
Dari table 6.1 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah kematian ibu bersalin di Kabupaten
Gowa terbanyak terjadi pada tahun 2012, yaitu berjumlah 19 orang, lalu pada tahun 2013
sebanyak 10 orang, dan tahun 2011 dan 2010 masing-masing 8 orang dan 7 orang. Jumlah
ibu yang bersalin dengan kelahiran hidup di Kabupaten Gowa pada tahun 2010 sebanyak
12265 orang, tahun 2011 sebanyak 12984 orang, tahun 2012 sebanyak 12700 orang, dan
Dengan demikian, angka kematian ibu bersalin pada tahun 2010 adalah 7/12265 x
100.000 yaitu sebesar 57/100.000 kelahiran hidup. Tahun 2011 sejumlah 8/12984 x 100.000
yaitu sebesar 61/100.000 kelahiran hidup. Tahun 2012 sejumlah 19/12700 x 100.000 yaitu
149/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2013 sejumlah 10/12451 x 100.000 yaitu
Tabel 6.2 Distribusi Kematian Ibu Bersalin di RSIA St. Fatimah Makassar berdasarkan umur
< 20 6 13.9
20 - 35 26 60.5
> 35 11 25.6
Total 43 100.0
Sumber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa
Dari table 6.2 tampak bahwa dari 43 kasus, kematian ibu bersalin paling banyak
terjadi pada umur 20-35 tahun dengan frekuensi 26 kasus (60.5%) dan yang paling sedikit
Tabel 6.3 Distribusi Kematian Ibu Bersalin berdasarkan Paritas di Kabupaten Gowa
Dari tabel 6.3 tampak bahwa angka kematian ibu bersalin paling banyak terjadi pada
paritas 1-3 yaitu 18 kasus (41.9%) dan paling sedikit terjadi pada paritas >3 yaitu 11 kasus
(25.6%).
Gowa
Tabel 6.5. Distribusi Kematian Ibu Bersalin berdasarkan Tempat Kematian di Kabupaten
Gowa
Dari tabel 6.5 tampak bahwa angka kematian ibu bersalin paling banyak terjadi di
Rumah Sakit sebanyak 19 kasus (44.2%) dan paling sedikit terjadi di Puskesmas yaitu
Kabupaten Gowa
Tabel 6.6 Distribusi Kematian Ibu Bersalin berdasarkan Penolong Persalinan di Kabupaten
Gowa
Dari tabel 6.6 tampak bahwa kematian ibu bersalin yang paling banyak terjadi pada
ibu dengan penolong persalinannya dokter yaitu sebanyak 16 kasus (37.2%). Sedangkan
kematian ibu bersalin yang paling banyak terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya
Gowa
Tabel 6.7 Distribusi Kematian Ibu Bersalin berdasarkan Penyebab Kematian di Kabupaten
Gowa
Dari tabel 6.7 tampak bahwa penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian ibu
bersalin adalah perdarahan, yaitu sebanyak 20 kasus (46.5%). Sedangkan penyakit yang
paling banyak menyebabkan kematian ibu bersalin adalah infeksi, abortus, dan emboli
Tabel 6.8 Tabulasi Silang Penyebab Kematian menurut Umur di Kabupaten Gowa Periode
Januari 2010 – Desember 2013
Komplikasi
Umur Partus Emboli Lain- Total
Perdarahan Eklampsia Infeksi Abortus
Lama Obstetrik lain
< 20 thn Jumlah 3 2 0 1 0 0 0 6
Persen 7.0 4.6 0 2.3 0 0 0 13,9
20-35
thn Jumlah 14 6 0 0 3 1 2 26
Persen 32.6 14.0 0 0 7.0 2.3 4.6 60,5
> 35 thn Jumlah 3 6 1 0 0 0 1 3
Persen 7.0 14.0 2.3 0 0 0 2.3 25,6
Jumlah 43
Total
Persen 100
Sumber : Data di Kabupaten Gowa
Dari tabel 6.8 tampak bahwa penyebab kematian berupa perdarahan terjadi sebanyak
20 kasus, 3 kasus (7%) terjadi pada umur < 20 tahun, 14 kasus (32.6%) terjadi pada umur 20-
35 tahun, dan 3 kasus (7%) terjadi pada umur > 35 tahun. Eklampsia terdapat 14 kasus, 2
kasus (4.6%) terjadi pada umur < 20 tahun, 6 kasus (14%) terjadi pada umur 20-35 tahun, dan
6 kasus (14%) terjadi pada umur > 35 tahun. Infeksi 1 kasus (2.3%) pada umur pada umur
>35 tahun. Abortus 1 kasus (2.3%) pada umur < 20 tahun. Partus lama 3 kasus (7%) pada
umur 20-35 tahun. Emboli obstetrik 1 kasus (2.3%) pada umur 20-35 tahun. Lain-lain 3 kasus
3 kasus (7%), 2 kasus (4.6%) terjadi pada umur 20-35 tahun, dan 1 kasus (2.3%) terjadi pada
Tabel 6.9. Tabulasi Silang Penyebab Kematian menurut Paritas di Kabupaten Gowa Periode
Januari 2010 - Desember 2013
Komplikasi
Paritas Partus Emboli Lain- Total
Perdarahan Eklampsia Infeksi Abortus
Lama Obstetrik lain
0 Jumlah 7 4 0 1 1 1 0 14
Persen 16.3 9.3 0 2.3 2.3 2.3 0 32,5
1-3 Jumlah 8 5 1 0 2 0 2 18
Persen 18.6 11.7 2.3 0 4.6 0 4.6 41,8
>3 Jumlah 5 5 0 0 0 0 1 11
Persen 11.7 11.7 0 0 0 0 2.3 25,7
Jumlah 43
Total
Persen 100
Sumber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa
Dari tabel 6.9 tampak bahwa penyakit yang menyebabkan kematian paling banyak
terjadi pada paritas 1-3 dan paling sedikit terjadi pada paritas >3. Perdarahan terjadi sebanyak
20 kasus, 7 kasus (16.3%) terjadi pada paritas 0, 8 kasus (18.6%) terjadi pada paritas 1 – 3 ,
dan 5 kasus (11.7%) terjadi pada paritas > 3. Eklampsia terjadi sebanyak 14 kasus, 4 kasus
(9.3%) terjadi pada paritas 0, 5 kasus (11.7%) terjadi pada paritas 1 – 3 , dan 5 kasus (11.7%)
terjadi pada paritas > 3. Terdapat 1 kasus (2.3%) infeksi pada paritas 1-3. Abortus terdapat 1
kasus (2.3%) pada paritas 0. Partus lama terdapat 3 kasus, 1 kasus (2.3%) pada paritas 0, 2
kasus (4.6%) pada paritas 1- 3. Emboli Obstetrik terdapat 1 kasus pada paritas 0. Lain-lain
terdapat 3 kasus, 1 kasus (2.3%) pada paritas 1-3, dan 2 kasus (4.6%) pada paritas >3..