Kesimpulan,
Pada tingkat penjualan 5000 unit atau Rp. 500.000,00
(5000 x Rp. 100,00) EBIT yang dicapai adalah 0.
Pendekatan grafik dalam analisa break
even point
Pengaruh perubahan biaya terhadap
Break Even Point
Break even point ini sangat sensitif sekali terhadap
perubahan sejumlah faktor, khususnya a. fixed operating
cost, b. harga jual per unit hasil produksi perusahaan, c.
variabel operating cost per unit.
a. Perubahan Biaya Operasi Tetap
• Fixed Cost, harga jual per unit dan Variable Operating Cost
per unit. Kalau dalam contoh diatas, misalnya diketahui
bahwa jumlah unit yang terjual adalah sebanyak 10.000
maka harga jual per unit P adalah Rp. 80,00
(800,00/10.000) dan Variable Operating Cost per unit V
sebesar Rp 60,00 (600,00/10.000) dengan demikian apabila
data ini dimasukkan ke dalam formula untuk menghitung
tingkat Break Even Point atas dasar harga jual dan variable
Operating Cost per unit maka akan didapatan hasil sebagai
berikut :
Penyelesaian :
Jadi break even point tercapai pada titik penjualan sebesar 26.000
unit, masing-masing 16.250 unit untuk kain batik (25/40 x 26.000)
dan 9.750 unit untuk stagen(15/40x 26.000).
Kesimpulan
Untuk lebih jelasnya maka tingkat break even point sebesar 26.000
unit tersebut diuji kebenaranya sebagai berikut :
Kelemahan-kelemahan dalam analisa Break Even
Point
Kelemahan-kelemahan utama dalam break even point antara
lain :
• Asumsi tentang linearity
• Klasifikasi cost
• Jangka waktu penggunaan
TERIMAKASIH