Anda di halaman 1dari 2

MENELADANI PERILAKU AISYAH

Assalamuala’ikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil alamin wassalatu wassalamu ala


asrafil anbiyai wal mursalin, sayyidina muhammadin wa’ala alihi wa’ ashabihi
ajma’in amma ba’ad

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah kitamasih bisa hadir dalam keadaan yang sehat
walafiat. Salam dan shalawat tak lupa kita kirimkan untuk junjungan kita Nabi
Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita ke
alam yang terang benderang.

Berdasarkan sudut pandang agama, syariat, akhlak, kemuliaan, dan


kesucian, Aisyah tidak bisa dibandingkan dengan perempuan terkenal mana
pun pada masa kini dan masa-masa sebelumnya. Sejarah manusia tidak pernah
lagi melahirkan seorang perempuan lain seperti Aisyah yang mampu
melaksanakan segenap tugas keilmuan, menjalankan amanah dakwah dan
pengajaran dengan sempurna, memainkan peran sosial dan politik yang sangat
penting, tapi pada saat yang sama, ia tetap melaksanakan seluruh kewajiban
agama secara konsisten dan memelihara tingkah laku serta budi pekerti
dengan baik.

Aisyah adalah seorang istri yang memiliki sikap quwwah (keteguhan


jiwa) dalam kebenaran. Aisyah selalu tetap dalam keyakinannya bahwa ia ada
dalam kebenaran, meskipun pada suatu hari ada banyak masyarakat yang tidak
mempercayai dengan kesucian Aisyah yang kemudian memberitahukan berita
yang tidak benar adanya kepada Nabi Muhammad saw. Dan hal ini sempat
menggoyahkan kepercayaan Rasulullah saw. Kepada Aisyah, akan tetapi Aisyah
hanya bersaksi, “Demi Allah, aku tidak bertaubat kepada Allah selamanya
dari apa yang Rasul katakan. Demi Allah, sesungguhnya aku tahu jika aku
mengakui sesuai dengan apa yang dikatakan orang-orang, sedang Allah tahu
bahwa aku bersih dari (perbuatan itu), maka sungguh aku telah mengatakan
sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Dan, jika aku mengingkari apa
yang mereka katakan, mereka pasti tidak akan mempercayai dan tidak akan
membenarkanku. Tetapi, aku akan mengatakan apa yang pernah dikatakan
oleh Ya’kub a.s.,
‘Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku), dan Allah sajalah
yang dimohon pertolongannya terhadap apa yang kalian ceritakan.’ (Q.S.
Yusuf, 12:18).” Dengan kesabaran tinggi pada diri Aisyah, Allah Swt.
Membenarkan kesucian Aisyah sebagai wanita mulia.

Aisyah adalah seorang istri yang super cerdas. Bahkan, istri ketiga
Rasulullah saw. Ini pun telah menghafal Al-Qur’an sejak usia muda. Aisyah
memang satu-satunya wanita yang masih gadis yang dinikahi oleh Rasulullah
saw. Aisyah memasuki rumah tangga Rasulullah saw. Dengan jiwa yang putih
bersih laksana secarik kertas baru. Kepribadian Rasulullah saw. Yang
mutamayiz (istimewa) sanggup membentuk hati dan rohaninya

Dibalik sosoknya yang dikenal sebagai wanita teladan sepanjang masa


dalam masalah pendidikan, ilmu, dan kecerdasan. Aisyah dikenal juga sebagai
istri Rasul yang pencemburu, akan tetapi rasa cemburu dari Aisyah ini masih
dibenarkan oleh syara’ dalam arti cemburu yang syar’i. Bahkan Aisyah pernah
cemburu pada Khadijah kendati ia telah tiada. Aisyah pernah cemburu pada
Ummu Salamah yang diketahuinya berwajah cantik kendati ia sudah berusia
lanjut. Sekalipun Aisyah adalah seorang istri pencemburu, ia tidak pernah
mengungkapkan kecemburuannya kepada ummul mukminin lain yang
dicemburuinya itu, tetapi ia biasanya langsung menumpahkannya kepada
Rasulullah saw. Atau kadang sekali-kali kepada Hafshah binti Umar r.a. yang
paling dekat di antara para istri Rasulullah saw.

Demikianlah dakwah kali ini mohon maaf bila terdapat kesalahan dari
saya sebab kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Akhir kata saya ucapkan
wabillah taufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai