NIRM : 2001103
MK : FALSAFAH & TEORI KEPERAWATAN
TUGAS RESUME MATERI I : Falsafah Ilmu
A. Pengertian Filsafat dalam bahasa Yunani berarti Mencintai Kebijaksanaan, dan Falsafah
dalam bahasa Arab berarti Cinta Kearifan, yang dimana sumber dari filsafat adalah
manusia (akal dan kalbu manusia), yang berarti filsafat adalah titik awal dari sebuah
pikiran yang mencari kebenaran yang berkembang menjadi sebuah ilmu pengetahuan
(Matematika, Hukum, Fisika, dll).
B. Objek Filsafat terbagi menjadi 2, yaitu :
1) Objek Materiil yang terdiri dari 2 bagian yaitu : objek materiil (mencakup segala yang
ada dan mungkin ada yang bersifat konkret dan fisik) dan objek non materiil (meliputi
hal-hal abstrak dan psikis).
2) Objek Formal (metode yang digunakan untuk memahami objek material yang dikaji
secara khusus). Objek formal memiliki sifat penelitian mendalam (objek empiris), yang
dimana objek penelitian sains dapat diriset dan objek penelitian filsafat tidak dapat
diriset tetapi dapat dipahami secara logis. C. Metode Filsafat :
1) Metode penilaian atau pengkajian filsafat, yang terbagi atas :
a. Pengkajian Filsafat : Analisis Filosofis; Analisis Logis; dan Inferensi.
b. Unsur-unsur metodologi Penelitian Filsafat : Interprestasi; Induksi dan
Deduksi; Koherensi-Intern; Holistic; Kesinambungan Historis; Idealisasi;
Komparasi; Heuristic; Analogis; dan Deskripsi.
2) Ciri-ciri berpikir dalam filsafat : Deskriptif; Kritis atau Analitis; Evaluatif
atau Normatif; Spekulatif; dan Sistematis. D. Cabang-cabang Filsafat :
1) Filsafat tentang pengetahuan yang terdiri dari : Epistemologi; Logika; dan Kritik
Ilmu.
2) Filsafat tentang kenyataan menyeluruh yang terdiri dari : Metafisika umum
(ontologi); Metafisika Khusus; Teologi Metafisika; Anthropologi; dan Kosmologi.
3) Filsafat tentang tindakan yang terdiri dari : Etika dan Estetika. 4) Sejarah Filsafat.
E. Bidang Kajian Filsafat
1) Kosmologi : Suatu pemikiran dalam permasalahan yang berhubungan dengan alam
semesta, ruang dan waktu, kenyataan hidup manusia sebagai ciptaan tuhan, serta
proses kejafian dan perkembangan alam nyata.
2) Ontologi : Suatu pemikiran tentang asal-usul kejadian alam semesta, dari mana dan
kemana arah mana proses kejadiannya.
3) Phylosophy of mind : Pemikiran filosofi tentang jiwa dan bagaimana hubungannya
dengan jasmani serta bagaimana tentang kebiasaan berkehendak manusia, dsb.
4) Efistemologi : Pemikiran tentang apa dan bagaimana sumber dan pengetahuan
manusia diperoleh; apakah dari akal pikiran, pengalaman panca indra, dari ide-ide,
dari Tuhan.
5) Aksiologi : Pemikiran ttg masalah-masalah nilai (moral, nilai agama, dan nilai
keindahan).
F. Hakikat Ilmu dan Pengetahuan :
Ilmu adalah sebagian dari pengetahuan yang memiliki dan memenuhi persyaratan
tertentu, yang dalam artian ilmu merupakan pengetahuan, tetapi pengetahuan belum tentu
ilmu.
Dalam pengetahuan ilmu harus memenuhi beberapa persyaratan yang di kategorikan
sebagai berikut :
1) Sistematis : Ada urutan dari awal sampai akhir, dan ada hubungan yang bermakna
antara bagian-bagian atau fakta satu dengan fakta lainnya yang tersusun secara
berurut.
2) General : Bersifat umum yang bisa berlaku dimanapun.
3) Rasional : Ilmu sebagai pengetahuan ilmiah bersumber pada pemikiran rasional
yang mematuhi kaidah-kaidah logika.
4) Objektif : Apa adanya mengungkap realitas yang sahih bagi siapa saja.
5) Menggunakan metode tertentu dalam mempertanyakan objek tertentu, mencari dan
menemukan sesuatu sebagai kebenaran, dan secara terus menerus.
6) Dapat dipertanggung jawabkan dengan menggunakan argumentasi logis rasional.
G. Objek Filsafat Ilmu terbagi atas 3 komponen penyangga tubuh pengetahuan, diantaranya :
1) Ontologi (menjelaskan atau menjawab mengenai pertanyaan “apa”).
2) Epistemologi (menjelaskan atau menjawab mengenai pertanyaan
“bagaimana”). 3) Aksiologi (menjelaskan atau menjawab mengenai pertanyaan “untuk
apa”). H. Pendekatan dalam filsafat ilmu terbagi atas :
1) Pendekatan received view yang secara klasikbertumpu pada aliran positivism yang
berdasar pada fakta-fakta.
2) Pendekatan menampilkan diri dari sosok rasionality yang membuat kombinasi
antara berpikir empiris dengan berpikir structural dalam matematika.
3) Pendekatan fenomenologik yang tidak hanya sekedar pengalaman langsung,
melainkan pengalaman yang mengimplikasikan penafsiran dan klasifikasi.
4) Pendekatan metafisik yang bersifat intrasenden. Moral berupa sesuatu yang objektif
dan universal.
5) Pragmatisme dapat menyatukan antara teori dan praktik. I. Fungsi dan Arah
Filsafat Ilmu terdiri atas :
1) Sistematis dan Historis
a. Secara sistematis filsafat menawarkan metode-metode mutakhir untuk
mendalami masalah-masalah ilmu, manusia, tentang hakikat kebenaran,
secara mendalam dan ilmiah.
b. Secara historis belajar untuk mendalami dan menanggapi serta belajar
dari jawaban-jawaban filosof terkemuka.
2) Sebagai kritik ideology, artinya kemampuan menganalisis secara terbuka dan kritis
argumentasi-argumentasi agama, ideology dan pandangan dunia, serta mendeteksi
berbagai masalah kehidupan.
3) Sebagai dasar metode dan wawasan lebih mendalam dan kritis dalam mempelajari
studi-studi ilmu khusus.
4) Merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan
intelektual pada umumnya dan khususnya dilingkungan akademis.
5) Memberikan wawasan lebih luas dan kemampuan analitis, kritis, tajam untuk
bergulat dengan masalah-masalah intelektual, spiritual, ideologis. J. Ruang
Lingkup Filsafat Ilmu (menurut beberapa ahli) :
1) Edward Madden, Filsafat Ilmu terbagi ke dalam 3 bagian yaitu Probabilitas,
Induksi, dan Hipotesis.
2) Ernest Nagel : Filsafat Ilmu terbagi ke dalam 3 bagian yaitu Pola logis yang
ditunjukkan oleh penjelasan dalam ilmu; Pembentukan konsep ilmiah; dan
Pembuktian keabsahan kesimpulan ilmiah.
3) Peter Angeles : Filsafat Ilmu terbagi ke dalam 4 bagian yaitu
a. Telaah mengenai berbagai konsep, pra anggapan dan metode ilmu, berikut
analisis, perluasan dan penyusunan memeperoleh pengetahuan;
b. Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu;
c. Telaah keterkaitan antara berbagai ilmu; dan
d. Telaah mengenai akibat-akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang
berkaitan dengan penerapan dan pemahaman manusia terhadap realitas.
Kesimpulan : Logika berfikir deduksi dan induksi salah satu atau keduanya
harus tercermin dari hasil penelitian. Logika berfikir deduksi digunakan dalam
perumusan hipotesis dengan cara melakukan deduksi dengan berbagai teori.
Sedangkan logika Induksi berlangsung dalam alur pengujian hipotesis dengan
adanya data dan sampel ataupun kasus. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
penelitian adalah aktifitas menelaah sesuatu masalah dengan menggunakan metode
ilmiah secara sistematis untuk menemukan pengetahuan baru.
Epistemologi