Fazlin Ope P.2016.01.255 Q3
Fazlin Ope P.2016.01.255 Q3
FAZLIN OPE
NIM : P.2016.01.255
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nasional bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
masyarakat. Kegiatan puskesmas meliputi enam upaya wajib puskesmas dan upaya
manusia yang ada, baik pimpinan maupun pekerja.Ada beberpan factor yang dapat
2
yang berasal dari dalam diri sumberdaya manusia maupun yang berasal dari luar
kepribadian sikap, dan perilaku yang dapat mempengaruhi kinerjanya (Aris Citra
W. 2018).
dan latar belakang keluarga. Variable psikologis terdiri dari presepsi, sikap,
sehingga dalam hal dituntut adanya profesionalisme dari perawat dalam bekerja
yang ditunjukkan oleh hasil kinerja perawat, baik itu perawat pelaksana maupun
perawat yang maksimal dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas terjadi bila
3
Standar asuhan keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang
diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar
asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai
kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui
Kinerja (Performance) perawat menjadi isu dunia saat ini yang belum sesuai
yang bermutu tinggi yang tidak terpisahkan dari standar, karena kinerja diukur
bekerja, dan dampak akhir bermuara pada kualitas hidup dan kesejahteraan
Word Healt Organisasion (WHO) melaporkan bahwa sekarang ada lebih dari
9 juta perawat dan bidan dari 141 negara. Sedangkan menurut data Kementrian
Kesehatan RI (2014) jumlah perawat di Indonesia tahun 2013 yaitu 288.405 orang.
Keperawatan sebagai suatu profesi di rumah sakit yang cukup potensial dalam
4
rumah sakit juga pelayanannya menggunakan metode pemecahan masalah secara
masih kurang, sebagian besar perawat (60%) masih berpendidikan SPK, 39%
Diploma dan 14% sarjan keperawatan, dan belum tertatanya sistem registrasi serta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 50% perawat di suatu instansi masih
5
dengan pendokumentasian didapat bahwa pada tahun 2017-2018 belum mencapai
standar yang telah ditetapkan oleh Depkes sebanyak 80 %. Untuk pengkajian pada
tahun 2017 mencapai 62,7 % dan tahun 2018 mencapai 65,1 %, diagnosa
keperawatan pada tahun 2017 mencapai 70,3 % dan pada tahun 2018 mencapai
68,7 %, perencanaan keperawatan pada tahun 2017 mencapai 60,5 % dan tahun
2018 mencapai 66,5 %, implementasi keperawatan pada tahun 2017 mencapai 68,2
% dan pada tahun 2018 mencapai 69,1%, evaluasi keperawatan pada tahun 2017
mencapai 63,4% dan pada tahun 2018 mencapai 64,6%. Sedangkan untuk
pendokumentasian keperawatan pada tahun 2017 mencapai 65,0 % dan pada tahun
provinsi Maluku Utara, dengan tipe Puskesmas rawat inap dengan Kode Puskesmas :
P8208080201 dan beralamatkan di Alamat: Ds. Nggele Kec. Taliabu Barat Laut Yang
pertama dan dari laporan Rekam Medis Puskesmas Nggele Kecamatan Taliabu
6
Tabel 1Data evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan pada bulan
Maret-Juni 2019 di Puskesmas Nggele Kecamatan Taliabu
Barat Laut.
No Uraian Maret April Mey Juni
1 Pengkajian 75% 72,5% 72,5% 67,5%
2 Diagnose Keperawatan 84,3% 86.7% 73,3% 71,7%
3 Perencanaan 92% 86% 73% 75%
4 Implementasi 86,7% 86,7% 70% 70%
5 Evaluasi 100% 93,3% 73,3% 70%
6 Catatan askep 100% 95% 80% 80%
Sumber : Data Maret-Juni 2019 Puskesmas Nggele Kecamatan Barat Laut
terhadap pasien.
Hasil survey yang penulis lakukan pada bulan juni 2019 melalui wawancara
kurangnya supervisi baik dari Kepala Puskesmas maupun dari dinas kesehatan
blangko nya terbatas dari dinas sedangkan untuk memperbanyak kita harus foto
7
Survei awal yang dilakukan terhadap dokumentasi keperawatan di salah satu
Survey awal tentang motivasi, terdapat 6 status yang memiliki dokumentasi tidak
lengkap, diantaranya tidak adanya evaluasi keperawatan, yang hanya ditulis “sama
dengan diatas” ataupun pengulangan intervensi keperawatan yang sama dari hari
sebelumnya, implementasi yang tidak diisi lengkap dan lain- lain. Kemudian
survey awal tentang beban kerja, hasil wawancara dengan 3 orang perawat,
keperawatan sering tidak lengkap misalnya format evaluasi jarang pernah diiisi
oleh perawat yang bertugas ataupun implementasi yang hanya mencontoh dari
perawat ruangan mengatakan jumlah perawat dengan jumlah pasien yang tidak
perawat lebih fokus pada penyelesaian tindakan yang di berikan oleh dokter.
Selanjut survey awal tentang sikap masih dilakukan di ruangan interne terhadap
salah seorang perawat, ia mengatakan bahwa beban kerja yang berat membuat ia
8
diperoleh melalui pelatihan atau kursus akan mendukung pendokumentasian yang
salah satu kegiatan pengembangan staf yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
keperawatan yang baik dan berkualitas haruslah akurat, lengkap dan sesuai
9
dilakukan dengan benar (Hidayat dalam Sari, 2012). Pendokumentasian asuhan
pelaksana sebagai bagian dari standar kerja yang telah ditetapkan (Fitra Yenia,
2014).
dengan insentif yang diterima dan manajemen keperawatan yang kurang baik.
tuntutan organisasi hal ini akan berdampak pada perilaku yang ditampilkan oleh
pegawai yaitu perilaku tidak efektif dalam bekerja, seperti malas, menghindari
tugas atau rendahnya motivasi dan kinerja pegawai. Olehnya itu, perlunya
10
karena ruang kerja dan suasana kerja yang kurang menyenangkan. Hal ini secara
pasien yang akan pulang maka peneliti mengambil Motivasi, Beban Kerja, dan
Sikap, sebagai salah satu faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam
B. Rumusan Masalah
Beban kerja, dan Sikap perawat dengan dengan kinerja perawat dalam
Barat Laut.?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
11
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
12
Sebagai acuan peneliti dengan penerapan metode pendokumentasia
E. Kebaruan Penelitian.
Nama
Variable
No Penelitia Judul Hasil Penelitian Kesimpulan
Penelitian
n/ Tahun
Harmain Factor-raktor yang Beban kerja, Hasil penelitian ini Ada hubungan
Siswanto, berhubungan karakteristik menunjukan bahwa antara masa kerja,
2016 dengan perawat, pendokumentasia rerata belum pelatihan dan
kelengkapan kelengkapan lengkap (71,6%), dan beban beban kerja
pendokumentasia pendokumentasia kerja perawat sebagian besar dengan
1
asuhan tinggi (52,2%). Factor yang kelengkapan
keperawatan paling dominan pendokumentasia.
Memengaruhi kelengkapan
pendokumentasian adalah
pelatihan dan beban kerja.
Endang Factor yang Motivasi, beban Hasil penelitian ini Ada hubungan
Susiana, berhubungan kerja dan sepervi Menunjukan bahwa mutu antara motivasi
2019 dengan mutu si. Mutu pendokumentasia lebih terata kerja, dengan
pendokumentasi pendokumentasia (89%), Nilai yang cukup baik mutu kelengkapan
asuhan keperwatan asuhan variable motivasi terdapat pendokumentasia.
di RSUD Dr. keperawatan Pada parameter produktivitas
2 Soetomo Surabaya kerja yakni pada soal tentang
dokumentasi yang saya buat
harus lengkap, tanpa
menunggu instruksi pimpinan,
dibuktikan dengan 24 %
menjawab benar pada soal
tersebut.
3 Kurnia, Hubungan Motivasi, kondisi Hasil penelitian yangdilakukan Motivasi kerja
S.F. 2018 motiwasi kerja kerja, supervise terhadap 35 perawat motiwasi perawat termaksut
perawat dengan dan insentif.. perawat baik sebanyak 27 dalam kategori
pelaksanaan Pelaksanaan perawat sebesar 78%, baik, jika ditinjau
asuhan asuhan sedangkan perawat yang dari tanggu
keperawatan di keperawatan menunjukan motivasi perawat jawab, kondisi
13
Puskesmas Kanor cukup 8 perawat sebesar 22%, kerja, supervise
Kabupaten diukur berdasarkan factor dan insentif.
Bojonegoro satisfiers dan dissatisfiers
Abdullah, Analisis pengaruh Supervisi, Beban Hasil penelitian menunjukkan Supervisi kepala
2017 supervisi kepala Kerja, Motivasi, bahwa: 1) Supervisi kepala ruangan, beban
ruangan, beban Kinerja. ruangan berpengaruh positif kerja, dan
kerja, dan motivasi dan signifikan terhadap kinerja motivasi secara
terhadap kinerja perawat. 2) Beban kerja tidak simultan
perawat dalam berpengaruh positif dan (bersamasama)
pendokumentasian signifikan terhadap kinerja berpengaruh
asuhan perawat. 3) Motivasi signifikan
4
keperawatan di berpengaruh positif dan terhadap kinerja
rumah sakit signifikan terhadap kinerja perawat.
bhayangkara perawat. 4) Supervisi kepala
Makassar ruangan, beban kerja, dan
motivasi secara simultan
(bersama-sama) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
perawat.
Pakudek, Hubungan Motivasi, Dari 51 responden, yang terdapat
K.H., dkk, Motivasi Perawat Dokumentasi memiliki motivasi intrinsik hubungan yang
2017 dengan baik dan melakukan bermakna antara
Pelaksanaan dokumentasi dengan lengkap motivasi perawat
Dokumentasi sebanyak 43 orang, dan yang dengan
Keperawatan di memiliki motivasi kurang dan pelaksanaan
5 Instalasi Rawat C melakukan dokumentasi tidak dokumentasi
RSUP Prof Dr. lengkap sebanyak 3 orang. asuhan
Kandau Manado Hasil p value = 0,003 ≤ α keperawatan di
(0,05) yang berarti H0 ditolak. instalasi rawat
inap C RSUP
Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keperawatan (kemenkes RI, 2013: Fiscbach, 2009: Potter & Perry, 2015).
15
a. Format Pengkajian
yang menerima pasien pada saat masuk dan dikonfirmasikan kepada ketua
b. Format Diagnose
c. Forman Rencana
keperawatan, maka ketua tim atau perawat yang diberi delegasi bertanggu
16
Lembar ini berisi informasi tentang catatan perkembangan kondisi
rencana keperawatan.
17
2. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya (Alfaro, 2016: Perry dan Potter,
a. Pengkajian
b. Perencanaan
atau kebutuhan yang akan dikaji, hasil yang diharapkan harus spesifik,
18
realistic, dapat diukur, menujukan karangka waktu yang pasti,
c. Implementasi
tersebut.
d. Evaluasi
keperawatan.
(Nursalam, 2016).
19
Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau
semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja dan sangat
Manajer dalam memotivasi ini harus menyadari, bahwa orang akan mau
1) Motivasi instrinsik, yaitu motivasi yang datangnya dari dalam individu
Feeman,1995).
20
2) Metode tidak langsung. Metode tidak langsung adalah motivasi yang
berikut:
atau baik.
dan peraturan yang berlaku. Disiplin juga berkaitan dengan sanksi yang
21
5) Upaya peningkatan motivasi kerja. Tehnik motivasi yang tepat untuk
organisasi.
satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2004).
Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani tenaga kerja, baik
secara fisik maupun non fisik dalam pekerjaan. Kondisi tersebut dapat
diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau
22
4) Pengukuran keperawatan langsung, perawatan tidak langsung dan
pendidikan kesehatan.
Kesehatan.
3. Konsep Sikap
antara sikap dan perilaku seseorang. Menurut Samsudin (2016), sikap adalah
respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, baik yang
terlihat tetapi hannya dapat ditafsirkan dahulu dari perilaku tertutup tersebut.
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
sikat merendah dan professional, serta memiliki sikap ringan dalam berkerja
(Potter & Perry, 2015). Menurut Arwari (2016), bahwa bahwa sikap memiliki
23
c. Konatif : artinya kecenderungan bertingkah laku bilah bertemu dengan
objek sikapnya, baik dari bentuk positif maupung yang sangat aktif.
tinggi.
telah dipilihnya dengan segalah resiko adalah sikap yang paling tinggi.
C. Tinjauan Empiris
24
kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat. 3)
Supervisi kepala ruangan, beban kerja, dan motivasi secara simultan (bersama-
dengan besar sampel 51. Teknik analisa data menggunakan uji Chi-square
tidak lengkap sebanyak 3 orang. Hasil p value = 0,003 ≤ α (0,05) yang berarti
H0 ditolak.
keperawatan di Ruang Umum Instalasi Rawat Inap RS. Desain penelitian ini
25
perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendokumentasian rerata belum
lengkap (71,6%), dan beban kerja perawat sebagian besar tinggi (52,2%).
observasi: TMS (time mution study) SAK (Stadar Asuhan Keperawatan) dan
dianalisis dengan spearman’ sRho dan uji Regresi Logistik dengan a=95%.
RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou. Desain penelitian bersifat observasional dengan
26
BAB III
KERANGKA KONSEP
dengan kerangka teori penelitian, untuk melihat hubungan antar variabel yang
akan diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi variable independen adalah
Motivasi Kerja. Merupakan dorongan yang kuat pada diri seseorang dalam
jumlah pasien yang di rawat semakin tinggi beban kerjanya, sehingga seorang
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek, baik
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup. Salah
satu ciri perawat profesional adalah mampu bersikap atau berperilaku humanis
27
B. Kerangka Konsep Penelitian
Motivasi Kerja
Beban Kerja
Kinerja Perawat Dalam
Sikap Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan
Pendidikan
Keterangan :
28
C. Variabel penelitian
positif maupun pengaruh negative (Majid, 2016). Dalam penelitian ini variabel
1 Motivasi kerja adalah dorongan yang ada pada diri perewat untuk melakukan
ini dengan menggunakan skala Likert. Kuesioner ini terdiri dari 10 butir soal,
dimana jika responden menjawab: 1). Semangat kerja, 2). Produktifitas kerja,
menggunakan rumus:
29
R
I=
K
I = Interval Kelas
Interval Kelas : 80 / 2 = 40
Kriteria Objektif:
Likert. Kuesioner ini terdiri dari 10 butir soal, dimana jika responden
menjawab “Banyak Tekanan (BT)” diberi skor 2 (dua), dan jika responden
30
R
I=
K
I = Interval Kelas
Interval Kelas : 80 / 2 = 40
Kriteria Objektif:
Likert. Kuesioner ini terdiri dari 10 butir soal, dimana jika responden
31
R
I=
K
I = Interval Kelas
Interval Kelas : 80 / 2 = 40
Kriteria Objektif:
catatan atau laporan yang mengenai status kesehatan klien serta semuah
Likert. Kuesioner ini terdiri dari 10 butir soal, dimana jika responden
32
menjawab “Banyak Tekanan (BT)” diberi skor 2 (dua), dan jika responden
R
I=
K
I = Interval Kelas
Interval Kelas : 80 / 2 = 40
Kriteria Objektif:
E. Hipotesis penelitian
1. Motivasi
33
2. Beban Kerja
3. Sikap
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
Sectional Studyl. Desain Cross Sectional Study, merupakan studi yang dapat
dilakukan dengan data hanya sekali dikumpulkan mungkin dalam periode harian,
Populasi
B.
Sampel
C.
Efek + Efek - Efek + Efek -
35
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus
Tahun 2020.
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Nurcahya dan Sary, 2018).
perawat.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini perawat yang memenuhi kriteria inklusi dan
a. Kriteria Inklusi:
perawat pelaksana.
36
3. Tenaga perawat yang aktif berkerja selama penelitian berlanjut.
b. Kriteria Ekslusi:
3. Teknik Sampling
pada metode non probalitas sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
tidak diberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
D. Pengumpulan Data
(Abdullah, 2017). Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data primer
dan sekunder.
1. Data primer data yang di peroleh lansung dari pegawai Puskesmas Nggele
37
2. Data sekunder data yang diperoleh dari kantor Pusksemas Nggele Kecamatan
Taliabu Barat Laut Kabupaten Taliabu, atau melalui data yang telah diteliti dan
penelitian ini.
tertulis yang telah disusun secara sistematis dan erat kaitanya dengan variabel yang
E. Pengolahan Data
1. Editing
2. Koding
kegiatan yang dilakukan adalah mengisi daftar kode yang disediakan pada
3. Skoring
38
4. Tabulasi
Data yang telah dikumpulkan dalam bentuk tabel dan dialysis dalam
5. Entry
1. Analisis Univariat
Dengan rumus:
Xi
Ʃ x100 = Ʃ%
n
Keterangan :
N =Jumlah sampel.
2. Analisis Bivariate
Metode dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah diisi responden
39
chi-square dengan menggunakan tabel kintingensi 2 x 2 untuk mencari
( fo−f e) ²
x²=∑ ❑
fe
Keterangan :
∑ : Sigma.
Berdasarkan hasil uji tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Bila X2 hitung > X2 tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
hubungan.
2. Bila X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak
ada hubungan.
sedangkan derajat kebebasan pada tabel adalah (b-1) (k-1) dimana b adalah
Tabel 2. kontingensi 2 x 2
Variabel Variabel dependen Jumlah
independen Cukup Kurang
Kucup A B a+b
Kurang C D c+d
40
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
Sumber: Sugiyono, 2015)
Keterangan :
X²
Φ=
N
Keterangan :
Φ = koefisien phi
N = Besar sampel
41
G. Etika Penelitian
subyek penelitian dan memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dan
penelitian serta dampak yang akan terjadi bila bersediah menjadi subyek
nama responden pada lembar instrumen dan hanya menuliskan kode pada
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
42
BAB V
Letak wilayah kerja puskesmas nggele adalah daratan dan sebagian pesisir
yang mana wilayah kerja pusksemas nggele dengan batas-batas sebagai berikut :
B. Hasil
1. Karakteristik Responden
yang diperoleh melalui kuesioner seperti umur dan jenis kelamin. Adapun
2. Analisis Univariat
43
a. Umur
bawa ini.
paling sedikit adalah pada usia 26-30 tahun sebayak 7 responden (20,6%).
Pada usia 31-35 tahun sebayak 7 responden (20,6%) responden. Pada usia
b. Jenis Kelamin
44
Tabel 4 Distribusi responden menurut Jenis Kelamin di
Puskesmas Nggele Kec.Taliabu Barat Laut Kab. Taliabu
c. Pendidikan
d. Kinerja Perawat
45
Distribusi responden berdasarkan kinerja perawat di Puskesmas Nggele
Kec.Taliabu Barat Laut Kab.Taliabu dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
e. Motivasi Kerja
Kec.Taliabu Barat Laut Kab. Taliabu dapat di lihat pada tabel di bawah ini
22 responden (64,7%)
f. Beban Kerja
46
Distribusi responden berdasarkan beban kerja di Puskesmas Nggele
Kec.Taliabu Barat Laut Kab. Taliabu dapat di lihat pada tabel di bawah ini
g. Sikap Perawat
Kec.Taliabu Barat Laut Kab. Taliabu dapat di lihat pada tabel di bawah ini
3. Analisis bivariat
47
a. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat dalam
kinerja berat masih sangat terdapat kinerja perawat dengan motivasi kerja
kurang.
Hasil Uji Statistic Chi Square diperoleh nilai X2hitung = 4.235 dan
X2tabel = 3,841. Dengan demikian X2hitung lebih besar dari X2tabel, maka Ho
48
dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
Taliabu
Hasil Uji Statistic Chi Square diperoleh nilai X2hitung = 4.295dan X2tabel
= 3,841. Dengan demikian X2hitung lebih besar dari X2tabel, maka Ho ditolak
49
dan Ha diterima. Berdasarkan hasil uji keeratan hubungan di peroleh nilai φ
= 0,037. artinya ada hubungan kuat antara beban kerja dengan kinerja
Taliabu
50
asuhan keperawatn, dan terdapat 5 responden (31,2%) yang mengalami
Hasil Uji Statistic Chi Square diperoleh nilai X2hitung = 2.951 dan
X2tabel = 3,841. Dengan demikian X2hitung lebih besar dari X2tabel, maka Ho
A. Pembahasan.
Kerja Merupakan dorongan yang kuat pada diri seseorang dalam usaha
perhatian dan dorongan yang diberikan dari suatu instansi terkait untuk dirinya
akan merasa puas terhadap hasil pekerjaan yang telah ia lakukan apabila tidak
51
ada dukungan dari hasil pekerjaannya maka akan terjadi perubahan motivasi
dan terdapat 12 responden (70,6%) yang mengalami kinerja yang ringan dalam
dalam hal ini faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawarat dalam
52
Hasil univariat dapat dilihat bahwa responden yang cukup motivasi
Hasil Uji Statistic Chi Square diperoleh nilai X2hitung = 4.235 dan X2tabel
= 3,841. Dengan demikian X2hitung lebih besar dari X2tabel, maka Ho ditolak dan
artinya ada hubungan kuat antara motivasi kerja dengan kinerja perawat dalam
Para perawatdimotifasi oleh beberapa faktor, tidak hanya uang dan keinginan
pekerjaan yang berarti. Dalam hal ini bereti seseorang juga merasa puas jika
budaya kerja, tanggung jawab juga menjadi sala satu faktor yang
mempengaruhi motivasi.
53
2. Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat dalam
instansi terkait akan menambah beban kerja tersebut, semakin berat beban
Apabila dianalisa lebih lanjut dari hasil univariat yang ada maka dengan
banyaknya kegiatan langsung yang harus diselesaikan dalam satu waktu maka
54
kegiatan tidak langsungnya akan menjadi sulit untuk terpenuhi karena waktu
Hasil Uji Statistic Chi Square diperoleh nilai X2hitung = 4.294 dan X2tabel =
3,841. Dengan demikian X2hitung lebih besar dari X2tabel, maka Ho ditolak dan Ha
Artinya ada hubungan kuat antara beban kerja dengan kinerja perawat dalam
menunjukan adanya jumlah pekerjaan yang besar yang harus dilakukan pada
satuan waktu misalnya jam kerja yang tinggi, derajat tanggungjawab yang
besar, tekanan kerja sehari-hari dan sebagainya. Dan beban kerja kualitatif
55
3. Hubungan Sikap Perawat dengan Kinerja Perawat dalam
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
dan terdapat 12 responden (66,7%) yang mengalami kinerja yang ringan dalam
kurang baik akan memberikan respon yang kurang baik pula apabila kinerjanya
56
kurang mendapat dukungan yang baik dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan..
Hasil Uji Statistic Chi Square diperoleh nilai X2hitung = 2.951 dan X2tabel =
3,841. Dengan demikian X2hitung lebih besar dari X2tabel, maka Ho ditolak dan Ha
artinyatidak ada hubungan kuat antara Sikap dengan kinerja perawat dalam
oleh Nurkasiani dkk (2017) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan antara
ini dapat ditunjang pula dari teori Gibson, (1999), bahwa sikap yang baik
sesuatu hal yang menjadi konflik internal. Perilaku yang bekerja seseorang
pengaaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan
57
BAB VI
A. Kesimpulan
1. Ada hubungan kuat antara motivasi kerja dengan kinerja perawat dalam
2. Ada hubungan kuat antara beban kerja dengan kinerja perawat dalam
58
59