Herlina Lambiye P2016.01.138 Q3
Herlina Lambiye P2016.01.138 Q3
OLEH :
HERLINA LAMBIYE
NIM : P2016.01.138
A. Latar Belakang
10,4 juta jiwa serta paling banyak pada Negara belum berkembang.
seafrika 25%, sepasifik Barat 17%, Timur tengah 7%, Eropa 3% serta
Amerika 3%. Sedang dalam urutan lima penyakit tuberculosis (56% kasus TB
Dunia) adalah India, Indonesia, China, Filipina, dan Pakistan (WHO, 2017).
1
2
PMO.Penelitian tentang PMO pernah dilakukan oleh Amira, I., dkk (2018),
Data Dinkes Prov. Sultra di 2017 total penderita TB paru pada Provinsi Sultra
sebanyak 377 kasus. Akan tetapi pada tahun 2018 penderita TB mengalami
konkep tahun 2017 sebesar 52 kasus, tahun 2018 sebesar 47 kasus dan tahun
tuberkulosis paru yang sangat mudah ini, sangat rentan pada keluarga yang
yaitu dapat mentaati semua nasihat dan petunjuk yang dianjurkan oleh tenaga
medis, seperti dokter dan apoteker mengenai segala sesuatu yang harus
kasus, tahun 2018 sebanyak 23 kasus, tahun 2019 sebanyak 27 kasus dan 3
untuk tahun 2020 periode sampai juni sebanyak 31 kasus yang terdiri dari 11
orang kasus kambuh (9 orang kategori 2 dan 2 orang sebagai status TB MDR)
adalah kebanyakan mereka tidak patuh saat pengobatan seperti minum obat
tidak tepat waktu dan bahkan ada yang berhenti minum obat selama masih
perilaku mereka yang tidak baik seperti malas mengambil obat secara rutin.
kepulauan”.
B. Rumusan Masalah
5
kepulauan?.
konawe kepulauan?.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan perilaku penderita dan dukungan keluarga
2. Tujuan Khusus
konawe kepulauan.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pasien tuberkulosis.
pasien tuberkulosis.
pengobatan tuberkulosis.
8
E. Kebaruan Penelitian
Tabel 1. Kebaruan Penelitian
No Peneliti dan
Judul penelitian Desain penelitian Hasil Persamaan Perbedaan
. Tahun
1 2 3 4 5 6 7
1. Utami, R.N., Hubungan peran Jenis penelitian yang Ada hubungan antara Subyek Variabel
Gani, N.F., keluarga dan digunakan deskriptif peran keluarga (nilai penelitian yaitu independen pada
Kasim, J efikasi diri pasien analitik ρ= 0,023) pasien TB paru. penelitian ini
(2018) dengan denganpendekatancros dan efikasi diri pasien Selain itu adalah peran
kepatuhan berobat s sectional. (nilai ρ= 0,016) desain keluarga dan
pada pasien TB di dengan kepatuhan penelitian yang efikasi diri,
Balai Besar berobat pasien TB di digunakan yaitu sedangkan yang
Kesehatan Paru Balai Besar Kesehatan cross sectional dilakukan oleh
Masyarakat Paru study. peneliti adalah
Masyarakat. perilaku penderita
dan dukungan
keluarga. Selain
itu variabel
dependen pada
penelitian ini
adalah kepatuhan
minum obat,
sedangkan yang
dilakukan oleh
peneliti adalah
kepatuhan
pengobatan pasien
9
tuberkulosis.
1 2 3 4 5 6 7
2. Febrina, W., Analisis peran Penelitian kualitatif Ada empat buah tema Subyek Variabel
Rahmi, A keluarga sebagai dengan pendekatan yaitu, peran sebagai penelitian yaitu independen dalam
(2018) pengawas minum fenomenologi. motivator sudah pasien TB paru. penelitian ini
obat (PMO) pasien optimal, peran adalah peran
TB paru mengingatkan keluarga,
pemeriksaan ulang sedangkan yang
sputum sudah optimal, dilakukan oleh
peranpengawasan peneliti adalah
pengobatan sudah perilaku penderita
maksimal, peran dan dukungan
sebagai edukator keluarga. Selain
belum maksimal itu metode
penelitian pada
penelitian ini
adalah kualitatif
dengan
pendekatan
fenomenologi,
sedangkan yang
dilakukan oleh
peneliti adalah
kuantitatif dengan
pendekatan
observasional.
10
1 2 3 4 5 6 7
3. Irnawati, N. Pengaruhdukunga Penelitian analitik Terdapat pengaruh Variabel Variabel
M., Siagian, n keluarga dengan cara dukungan keluarga independen independen pada
I.E.T., Ottay, terhadap pendekatan cross terhadap yaitu dukungan penelitian ini
R.I (2016) kepatuhan minum sectional. kepatuhanminum obat keluarga. Selain hanya satu yaitu
obat pada pada penderita itu subyek dukungan
penderita tuberkulosis dimana penelitian yaitu keluarga,
tuberkulosis di memiliki nilai p pasien TB paru. sedangkan yang
Puskesmas value = 0,001 (<0,05). Selain itu dilakukan oleh
Motoboi Kecil desain peneliti terdiri dari
Kota penelitian dua yaitu perilaku
Kotamobagu dengan penderita dan
pendekatan dukungan
cross keluarga. Selain
sectional. itu variabel
dependen pada
penelitian ini
adalah kepatuhan
minum obat,
sedangkan yang
dilakukan oleh
peneliti adalah
kepatuhan
pengobatan pasien
tuberkulosis.
11
1 2 3 4 5 6 7
6. Septia, A., Hubungan Desain penelitian Ada hubungan Subyek Variabel
Rahmalia, S., dukungan keluarga yang digunakan adalah dukungan keluarga penelitian yaitu independen pada
Sabrian, F dengan survey analitik dengan dengankepatuhan pasien Tb paru penelitian ini
(2014) kepatuhan minum rancangan cross minum obat pada dan desain hanya satu yaitu
obat pada sectional. penderita TB paru penelitian yaitu dukungan
penderita TB paru dengan nilai p-value pendekatan keluarga,
= 0.036. cross sedangkan yang
sectional. dilakukan oleh
peneliti terdiri dari
dua yaitu perilaku
penderita dan
dukungan
keluarga.
7. Palinggi, Y., Hubungan Metode penelitian Ada hubungan antara Variabel Variabel
Kadir, A., motivasi keluarga cross sectional. motivasi keluarga dependen yaitu independen pada
Semana, A dengan dengan kepatuhan kepatuhan penelitian ini
(2013) kepatuhanberobat berobat pada pasien TB berobat pasien adalah motivasi
pada paru rawat jalandi RSU TB paru. Selain keluarga,
pasien TB paru A. Makkasau Pare-Pare itu subyek sedangkan yang
rawat jalandi RSU dengan nilai p=0,029. penelitian yaitu dilakukan oleh
A. Makkasau Pare- pasien TB paru peneliti adalah
Pare dan metode perilaku penderita
penelitian yaitu dan dukungan
cross sectional. keluarga.
12
1 2 3 4 5 6 7
8. Kartikasari, Hubungan peran Desain yang digunakan Ada hubungan peran Subyek Variabel
D., Rejeki, S., keluarga sebagai adalah deskriptif keluarga sebagai PMO penelitian yaitu independen pada
Wuryanto, E Pengawas Minum korelasional dengan dengan kepatuhan pasien TB paru penelitian ini
(2012) Obat(PMO) pendekatan cross minum obat pada dan desain adalah peran
dengan sectional. penderita TB paru di penelitian keluarga,
kepatuhan minum PuskesmasKedungwuni dengan sedangkan yang
obat pada II pendekatan dilakukan oleh
penderita TB KabupatenPekalongan cross peneliti adalah
Paru di dengan nilai p = 0,000. sectional. perilaku penderita
puskesmas dan dukungan
Kedungwuni II keluarga. Selain
Kabupaten itu
Pekalongan variabel dependen
pada penelitian ini
adalah kepatuhan
minum obat,
sedangkan yang
dilakukan oleh
peneliti adalah
kepatuhan
pengobatan pasien
tuberkulosis.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Tuberkulosis
2. Etiologi
sampai 4 mm, lebih kecil dari ukuran eritrosit atau sel darah merah. Basil
dalam ruangan yang lembab (Price and Wilson, 2006). Seseorang bisa
mengandung droplet besar (lebih besar dari 100 µ) dan droplet kecil (1
sampai 5 µ). Droplet yang besar menetap sementara droplet yang kecil
tertahan di udara dan dihirup oleh individu yang rentan (Smeltzer & Bare,
2001).
14
15
3. Manifestasi
a. Batuk berdarah
d. Badannya lemah
f. Penurnan BB
g. Mual muntah
bakteri yang ada di dalam tubuh klien, sehingga klien dapat sembuh
b. Hasil Pengobatan
1) Sembuh
17
2) Pengobatan lengkap
3) Pindah
(TB –09).
5) Gagal
18
menjadi positif pada akhir bulan ke-5 (satu bulan sebelum akhir
pengobatan.
6) Meninggal
apapun.
1. Definisi
Menurut Sarfino (1990) yang dikutip oleh Suparyanto (2010) dalam Dewi
2. Pentingnya Kepatuhan
faktor penentu utama dalam keberhasilan sebuah terapi. Setiap saat pasien
kecenderungan tidak patuh pada awal pengobatan menjadi suatu hal yang
samping obat dan rasa tidak percaya diri pasien karena mereka menderita
1. Definisi
dan cara pengobatan akan berpengaruh terhadap sikap dan prilaku sebagai
orang sakit dan akhinya berakibat menjadi sumber penular bagi orang
disekelilingnya(Achmadi, 2000).
2. Determinan Perilaku
sebagainya.
sebagainya.
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain,
perilaku masyarakat.
1. Definisi
(Friedman, 2010).
keluarga yaitu:
a. Dukungan informasional
b. Dukungan instrumental
nyata.
klien TB paru dengan klien lainnya seperti orang lain dengan kondisi
pengobatan.
Root & Dooley (1985) dalam kuncoro (2012) ada 2 sumber dukungan
keluarga (anak, istri, suami, saudara) teman dekat atau relasi. Dukungan
perawatan.
E. Tinjauan Empiris
yang dilakukan oleh Utami, R.N., Gani, N.F., Kasim, J (2018) dengan judul
hubungan peran keluarga dan efikasi diri pasien dengan kepatuhan berobat
Penelitian lain adalah Febrina, W., Rahmi, A (2018) dengan judul analisis
peran keluarga sebagai pengawas minum obat (PMO) pasien TB paru. Hasil
Penelitian Irnawati, N. M., Siagian, I.E.T., Ottay, R.I (2016) dengan judul
0.036.
Penelitian Palinggi, Y., Kadir, A., Semana, A (2013) dengan judul hubungan
motivasi keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien TB paru rawat jalan
antara motivasi keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien TB paru rawat jalan
dukungan keluarga.
pengobatan.
27
28
Perilaku Penderita
Kepatuhan
Pengobatan Pasien
Dukungan Keluarga
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan pengobatan
pasien tuberkulosis.
2. Variabel Independen
tertinggi 8 dan nilai terendah 0. Jenis pertanyaan terdiri dari dua yaitu
positif dan negatif. Pertanyaan positif jika jawaban “ya” diberi nilai 1, jika
29
2. Perilaku Penderita
pertanyaan. Jika jawaban “ya” diberi nilai 1 dan untuk jawaban “tidak”
3. Dukungan Keluarga
sebagai berikut: Selalu (3); Sering (2); Kadang-kadang (1); dan Tidak
30
E. Hipotesis Penelitian
1. Perilaku Penderita
Populasi
Sampel
31
32
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan juni sampai juli
2020.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien penderita tuberkulosis
2. Sampel
adalah:
a. Kriteria inklusi:
b. Kriteria Eksklusi
2) Tidak kooperatif.
D. Instrumen Penelitian
peneliti sebelumnyan yang terdiri dari dua pilihan jawaban ya dan tidak.
E. Pengumpulan Data
1. Data Primer
keluarga.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Dinas
1. Pengolahan Data
a. Coding
quesioner
b. Editing
di kuesioner.
c. Tabulating
d. Processing
2. Analisis Data
yaitu:
a. Analisis Univariat
f
P= K
n
Keterangan
P : Persentase
f : Frekuensi
K : Konstanta (100)
b. Analisis Bivariat
sebagai berikut:
X2 = ∑ ¿ ¿
Keterangan :
=kolom−f h❑
fh
sampel
X2
φ=
√ n
Keterangan:
φ = Koefisien phi
n = Besar sampel
(Sugiono, 2012).
3. Penyajian Data
G. Etika Penelitian
confidentiality)
oleh responden. Data pribadi dari responden ditulis dalam bentuk kode
tertentu. Hal ini dilakukan untuk menjaga privacy dan memenuhi aspek
anonymity.
Langara Laut.
Keadaan alam wilayah kerja UPTD Puskesmas Langara terdiri dari 60%
statistik kecamatan tahun 2019 adalah 8041 jiwa. Jumlah rumah tangga
63,2 jiwa per km2, dimana desa Tanjung Batu memiliki angka kepadatan
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
b. Umur Responden
(6,5%).
c. Pendidikan Terakhir
d. Lama Pengobatan
(3,2%).
2. Analisis Univariat
a. Kepatuhan Pengobatan
b. Perilaku Penderita
dibawah ini:
c. Dukungan Keluarga
3. Analisis Bivariat
a. Perilaku Penderita
nilai p = 0,097 (nilai p > 0,05) dan nilai φ = 0,558. Hal ini
b. Dukungan Keluarga
terhadap pengobatan.
nilai p = 0,019 (nilai p < 0,05) dan nilai φ = 0,512. Hal ini
kategori kuat.
C. Pembahasan
Konawe Kepulauan
dukungan positif dari keluarga. Ditambah lagi usia mereka yang sudah
kesulitan mengingat untuk minum dan mengingat semua obat. Hal ini
sejalan dengan pernyataan Budianto, A., Inggri, R.H (2015), bahwa usia
ini karena responden tersebut sudah lansia yaitu 65 tahun sehingga tidak
mengingat semua obat yang dia minum, ditambah lagi responden tersebut
hanya tinggal berdua dengan istrinya yang sudah lansia dan jauh dari
anaknya. Selain itu responden tersebut minum obat tidak tepat waktu,
obat secara rutin, dan merasa bosan bosan dengan waktu pengobatan yang
lama. Hal ini sejalan dengan pernyataan Imelda, Z (2009) bahwa usia tua
= 0,097 (nilai p > 0,05) dan nilai φ = 0,558. Hal ini menunjukkan
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmi,
Konawe Kepulauan
Berdasarkan tabel 12 menunjukkan bahwa dari 31 responden terdapat 22
musibah). Hal ini sejalan dengan pernyataan Septia, A., Rahmalia, S.,
perawatan). Hal ini sejalan dengan pernyataan Septia, A., Rahmalia, S.,
negatif mempunyai 4,3 kali untuk tidak patuh dalam meminum obat jika
= 0,019 (nilai p < 0,05) dan nilai φ = 0,512. Hal ini menunjukkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Septia, A., Rahmalia, S., Sabrian,
BAB VI
disimpulkan bahwa :
B. Saran
pengobatan.
keluarga.