Proposal Siti Samsia
Proposal Siti Samsia
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
SITI SAMSIA
P. 201601026
KENDARI
2020
9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil alaamiin, puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan berkahnya kepada kita sehingga pada kesempatan ini dengan segala
banyak terdapat kesalahan didalamnya. Oleh karena itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis sebagai suatu masukan untuk
hambatan yang penulis dapatkan namun atas bimbingan dan arahan serta motivasi
penelitian ini, teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan
Ibunda tercinta yang telah mendidik, mengasuh, dan membina penulis serta
memberikan do’a dan dorongan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat
telah menerima bantuan yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak. Untuk itu,
dengan rasa hormat pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan rasa terima
kasih dengan tulus dan penghargaan yang tak terhingga kepada : Cici Yusnayanti,
S.Kep., Ns., M.Kes selaku Pembimbing I dan Wa Ode Rahmadaniah, S.Kep., Ns.,
ii
petunjuk dan kesabarannya dalam mengarahkan penulis selama penyusunan
Kemahasiswaan)
6. Bapak, Ibu dosen STIKES-MW Kendari yang telah memberi ilmu pengetahuan
Kendari.
ini.
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN............................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................11
C. Tujuan Penelitian...................................................................11
iv
BAB III KERANGKA KONSEP
C. Variabel Penelitian................................................................34
E. Hipotesis Penelitian...............................................................37
D. Instrumen Penelitian..............................................................42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
vii
DAFTAR SINGKATAN
No Singkatan
1. RS : Rumah Sakit
Pelaksanaan
Zainal Abidin
8. UU RI : Undang-Undang Republik
Indonesia
Nursing
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap orang dengan segala usia. Ada sejumlah gejala yang biasa dirasakan
penderita sakit gastritis seperti mual, perut terasa nyeri, perih (kembung dan
sesak) pada bagian atas perut (ulu hati). Biasanya, nafsu makan menurun
secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, dan
sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar (Puri .A dan Suyanto, 2012).
orang lansia memiliki kebutuhan hidup agar dapat hidup sejahtera. Kebutuhan
hidup orang lansia antara lain kebutuhan akan pemeriksaan kesehatan secara
rutin, perumahan yang sehat dan kondisi rumah yang tentram dan aman,
segala usia, dan kebutuhan akan nutrisi yang seimbang (Darmojo, 2006).
Pada masyarakat awam sering dijumpai pemberian nutrisi pada lansia yang
tidak sesuai dengan keadaan fisik dan kebutuhan lansia. Ada beberapa
fenomena yang lazim dikeluhkan oleh lansia berkaitan dengan proses penuaan
1
dan makan-makanan keras akibat terganggunya fungsi gigi dan gusi.
mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia
22% , China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis 29,5%. Insiden
antara pria dan wanita, ternyata gastritis lebih banyak pada wanita dandapat
menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. Di Inggris 6-20%
45-64 tahun. Insiden sepanjang usia untuk Gastritis adalah 10% (Riyanto,
2
Prentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia di dapatkan dari
rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%).
dapatkan data bahwa di kota Surabaya angka kejadian gastritis sebesar 31,2%,
sebesar 9.207 kasus dari 359.371 juta penduduk. Serta pada tahun 2018
kejadian gastritis di kota Kendari dengan prevalensi sebesar 3.121 kasus dari
370728 penduduk atau 1,30%. Serta pada tahun 2019 kejadian gastritis di kota
kendari dengan prevalensi sebesar 4.856 dari 2,65 juta penduduk (Dinas
hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu. Pengetahuan Selain itu gastritis juga dapat terjadi karena
3
peningkatan kesadaran masyarakat tentang hal- hal yang dapat menyebabkan
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
menekankan timbulnya kualitas peran yang lahir dari interaksi sosial. Peran
dipengaruhi oleh keadaan sosial, baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat
stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, serta masing-masing
Akibatnya gastritis sering kambuh pada lansia yang mana akan mengganggu
4
proses peremasan yang terjadi terus-menerus selama hidup. Selain itu,
meremas hingga dinding lambung lecet atau luka. Pada lansia dianjurkan
untuk mengkonsumsi sayur – sayuran dan buah – buahan, Hal ini perlu
dilakukan untuk menghindari konstipasi (susah buang air besar) yang sering
dikeluhkan oleh para lansia,mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya akan
serat, maka hal itu akan menjadikan buang air besar semakin mudah. Untuk
2016).
penyakit maag, dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu seperti faktor iritasi,
infeksi, dan ketidak teraturan dalam pola makan, misalnya telat makan, makan
terlalu banyak, makan cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu
lansia di Puskesmas Poasia Kota Kendari di dapatkan pada tahu 2017 terdapat
394 lansia yang mengalami gastritis. Kemudian pada tahu 2018 di dapatkan
566 lansia penderita gastritis. Serta pada tahun 2019 terdapat 389 lansi
5
menjadi salah satu dari 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas Poasia Kota
Kendari
lansia. Selain itu 6 dari 8 orang mengatakan peran keluarga sangat kurang
Kota Kendari”.
B. Rumusan Masalah
2. Apakah ada hubungan peran kelaurga dengan kejadian gastritis pada lansia
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
kendari.
6
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
7
kejadian gastritis (cross-sectional)
pada lansia
8
8. Shalah Hubungan pola Variabel bebas Variabel terikat
uddin, makan dengan (pola makan), (kejadian
(2018) kejadian gastritis Instrument gastritis),
penelitian Desain penelitian
(cross sectional)
9. Ranting faktor-faktor yang Variabel bebas (pola Variabel terikat
, mempengaruhi makan, diet) (kejadian
(2019) kejadian gastritis Desain penelitian gastritis)
(chi-square) Metode
penelitian,
10. Angkow faktor-faktor yang Variabel bebas Variabel terikat
, berhubungan (merokok, (kejadian
(2012 dengan kejadian penggunaan OAINS, gastritis),
gastritis alcohol, kopi), Metode
Desain penelitian penelitian
(chi-square) Instrument
penelitian,
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Gastritis
akut, kronis difus atau local dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh,
tidak enak pada epigastrium, mual dan muntah (Suratun & Lusianah,
2010).
peradangan dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi dan
oleh gangguan pada organ lambung melainkan lebih sering dipicu oleh
pola makan yang kurang sesuai (Syadam, 2011 dalam Susanti dan Fitria,
2018).
2. Etiologi
10
Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman Helicobacter pylori dan
dan jika diabaikan akan menjadi kronik (Sudoyo Aru, dkk 2009).
a. Gastritis akut
erosive).
b. Gastritis kronik
pylory (H.pylory).
11
berlebihan sehingga mengiritasi mukosa lambung, sebab sifatnya
3) Banyak merokok.
4) Stres berat
4. Manifestasi Gastritis
12
Maniestasi bervariasi mulai ari keluhan ringan hingga muncul
perdarahan saluran cerna bagian atas bahkan pada beberapa pasien tidak
a. Anoreksia
d. Sendawa
e. Hematemesis
a. Pola makan
penyakit ini. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau
b. Rokok
waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok diisap,
terjadinya rasa lapar. Itu sebabnya seseorang menjadi tidak lapar karena
13
merokok, sehingga akan meningkatkan asam lambung dan dapat
menyebabkan gastritis.
c. Kopi
sistem pernafasan, sistem pembuluh darah dan jantung. Oleh sebab itu
tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh
kita terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepet, tidak mudah lelah
d. Helicobacter pylori
gastritis.
Obat AINS adalah salah satu golongan obat besar yang secara
14
penurunan sintesis prostaglandin dan prekursor tromboksan dari asam
lambung.
f. Alkohol
menyebabkan gastritis.
g. Terlambat makan
setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan
biasanya kadar glokosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai
sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam
lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka
h. Makanan pedas
15
Hal ini akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati yang
i. Usia
pada orang yang lebih muda. Sebaliknya, jika mengenai usia muda
(Soetjiningsih, 2005).
j. Stress psikis
misalnya pada beban kerja berat, panik dan tergesa-gesa. Kadar asam
gastritis.
k. Stress fisik
16
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar,
refluk empedu atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga
6. Pemeriksaan Penunjang
H.pylori dalam darah, tes darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa
d. Endoskopi saluran cerna bagian atas. Dengan tes ini dapat terlihat
e. Rotgen saluran cerna bagian atas. Tes akan melihat adanya tanda-tanda
Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat jelas ketika di
ronsen.
7. Penatalaksanaan
a. Gastritis akut
17
biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri berikut makanan yang
jenis gula kompleks yang terdiri dari molekul besar bagi usus kecil.
Susanti dan Fitria, 2018). Makan yang keras dan sulit dicerna dapat
dengan porsi kecil dan sering. Obat –obatan ditujukan untuk mengatur
18
proton, anti kolinergik dan anacid juga ditujukan sebagai sfofrotektor
atas. Bila gastritis terjadi karena alkali kuat, gunakan jus karena
b. Gastritis kronis
disertai sel parietal dan chief cell. Dinding lambung menjadi tipis dan
19
digolongkan menjadi dua kategori tipe A (Altrofik atau fundal) dan
tipe B (Antral).
intrinsic. Tidak adanya sel pariental dan chief cell dapat menurunkan
karsinoma.
demikian lesi tidak selalu muncul dengan gastritis kronis. Alcohol dan
20
sters atau kelelahan, minum obat tertentu saat perut kosong, konsumsi
lebih umum terjadi pada orang yang mengalami kelbihan berat badan
8. Patofisiologi
a. Akut
21
terjadi luka pada pembuluh kecil yang diikuti dengan edema,
dengan tepat.
b. Kronis
lambung.
1. Definisi
merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
22
kehidupan, yakni anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berada, baik
2. Batasan Lansia
pertengahan yakni kelompok usia 46-59 tahun, usia lanjut (Elderly) yakni
antara usia 60-74 tahun, Tua (Old) yaitu antara 75-90 tahun, usia sangat
tua (Very Old) yaitu usia di atas 90 tahun (Setiabudi, 2005), dan menurut
a. Usia pra senelis atau Virilitas adalah seseorang yang berusia 45-59
tahun.
c. Usia lanjut resiko tinggi adalah seseorang yang berusia 70 tahun atau
23
Seiring tahap kehidupan, lansia memiliki tugas perkembangan
Hal ini dikaitkan dengan penyakit, tetapi hal ini adalah normal.
pendapatan
peran kerja.
24
fungsi, atau menolak meminta bantuan dalam tugas yang
diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan,
25
a. Perubahan Fisik
1) Sistem Indra
atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti
2) Sistem Intergumen
3) Sistem Muskuloskeletal
4) Sistem kardiovaskuler
5) Sistem respirasi
6) Sistem perkemihan
7) Sistem saraf
8) Sistem reproduksi.
b. Perubahan kognitif
2) IQ (Intellegent Quotient)
7) Kebijaksanaan (Wisdom)
8) Kinerja (Performance)
26
9) Motivasi
c. Perubahan mental
2) Kesehatan umum.
3) Tingkat pendidikan.
4) Keturunan (hereditas).
5) Lingkungan.
gambaran diri.
d. Perubahan spiritual
e. Perubahan Psikososial
1) Kesepian
3) Depresi.
27
4) Gangguan cemas
1. Definisi
hasil yang salah kenudian akan menghasilkan informasi yang salah dan
2. Tingkat pengetahuan
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
a. Tahu (Know)
28
Tahu diartikan sebagai megingat suatu materi yang telah di
Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang
sangat rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang
b. Memahami (Comperhention)
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analisis)
29
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
Notoadmodjo, 2007).
a. Pendidikan
30
b. Umur
kekuatan sesorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari
dari orang yang beum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai
c. Pekerjaan
1. Tentang peran
31
a. Definisi peran
dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari
b. Fungsi peran
Widya,2016).
c. Macam-macam peran
32
Ada dua macam peran yaitu:
individu.
lahir. Peran diri adalah pola sikap, perilaku nilai di harapkan dari
2. Tentang keluarga
a. Definisi keluarga
33
tergabung karena hubungan darah, hubungam perkawinan atau
darah dan ikatan adopsi. Mereka hidup bersama dalam sebuah rumah
ciri unik. Jadi peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang
(Setiadi, 2008).
b. Fungsi keluarga
berikut:
34
gizi keluarga.
meneruskan budaya.
c. Tugas keluarga
dalam keluarga.
35
3) Mengatur tugas masing-masing anggota sesuai dengan
kedudukannya.
diinginkan.
lebih luas.
(Harmoko, 2012).
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
Akibatnya gastritis sering kambuh pada lansia yang mana akan mengganggu
mereka.
37
B. Bagan Kerangka Konsep
Pengetahuan
Gastritis pada
lansia
Peran Keluarga
Keterangan :
: variabel bebas
: variabel terikat
C. Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
1. Variabel bebas
38
Variabel independent (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi
2. Variabel Terikat
pengetahuan dan peran keluarga variabel dependen yaitu gastritis pada lansia.
1. Pengetahuan
sakit uluh hati, perut kembung, dan kehilangan nafsu makan, akan dinilai
I = R , dimana :
39
I = Interval Kelas.
= (100 % - 0 %) = 100%
K 2
Kriteria Objektik :
2. Peran keluarga
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
ini yang dimaksud tentang gastritis pada lansia dalam keluarga adalah
Positif:
1. Selalu nilai 4
2. Sering nilai 3
3. Kadang nialai 2
Kriteria :
40
Baik : 76-100 %
Cukup : 56-75%
Kurang : < 56 %
E. Hipotesis Penelitian
hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungn antara fariabel bebas dan
(Notoatmodjo,2012).
1. Pengetahuan
lansia
2. Peran keluarga
lansia.
41
BAB IV
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Desain Penelitian
study yaitu penelitian yang dilakukan pada waktu dan tempat secara
Populasi
Sampel
42
Gambar 2. Rancangan Penelitian Cross Sectional
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Peneltian
1. Populasi
2. Sampel
a. Jumlah sampel
N
n= 2 ( Soekidjo Notoatmojo, 2012)
1+ N (d )
keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
43
d² = tingkat kepercayaan/ketetapan yang diinginkan = 0,1
N
n= 2
1+ N (d )
n= 85
58
1+ 85 (0,01)
1+ 58(0,0 1)
1) Kriteria inklusi
44
2) Kriteria eksklusi
lain :
1. Data Primer
berupa data karakteristik dan variabel yang diteliti baik variabel bebas
2. Data Sekunder
1. Pengolahan Data
45
Pengolahan data dilakukan dengan cara :
butir pertanyaan.
tulisan
2. Analisis data
a. Analisis Univariat
Rumus
Keterangan :
46
n : Jumlah sampe
k : Kostanta (l00)
b. Analisis Bivariat
sebagai berikut :
Keterangan =
kontingensi 2x2
n = Jumlah sampel
dependen
47
2) Apabila x2hitung> x2tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,
variabel dependen.
Keterangan :
X2 = nilai chi
n = besar sampel
c. Penyajian Data
48
Penyajian data yang telah diolah dan kemudian disajikan dalam
bentuk tabel distribusi yang disertai dengan narasi yang menjelaskan isi
tabek berikut.
F. Etika Penelitian
antara lain :
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak
tersebut, dan jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
3. Confidentiality (kerahasiaan)
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai
hasil riset.
49
DAFTAR PUSTAKA
x
Lampiran 1
Kepada
Di_
Tempat
Nim : P.2016.01.026
untuk menjadi responden dalam penelitian ini, identitas dan informasi yang
Hormat Saya
SITI SAMSIA
Lampiran 2
(INFORMED CONCENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini tidak keberatan untuk menjadi
Kota Kendari“.
Saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia. Demikian pernyataan ini
dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak manapun, semoga dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Responden
Lampiran 3
Data Demografi
No. Kuesioner :
Hari/Tanggal :
Pendidikan :
Masa Kerja :
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang anda anggap benar
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Gastritis merupakan radang jaringan dinding
lambung
2. gastritis merupakan penyakit yang tidak bisa
dicegah
3. Gastritis terjadi bila sering mengkomsumsi obat-
obatan seperti: aspirin, obat anti inflamasi
nonsterid.
4. Gastritis terbagi atas dua bagian yaitu akut dan
kronik
5. Apabila terlalu sering memakan makanan pedas,
asam dan bahan kimia tidak akan terkena maag.
6. Waktu makan yang tidak teratur, tidak akan
menyebabkan maag (gastritis).
7. Kurang bersihnya makanan tidak akan
menyebabkan gastritis
8. Alat-alat makanan yang dipakai yang telah
terkontaminasi dengan feses yang mengandung
H.pylori bisa mengakibatkan gastritis
9. Alat-alat gastroskopi dan lat-alatmedis lainnya yang
pengoprasiannya dimasukkan kedalam perut tidak
perlu dilakukan desinfeksi lengkap
10. Gastritis yang tidak diobati tidak akan
menimbulkan tukak lambung, perdarahan lambung,
bahkan kangker
11. Kecemasan dan stress berlebihan juga bisa
menyebabkan penyakit maag (gastritis) bertambah
parah
1 Gastritis dapat terjadi kerena asam lambung dan
2. pepsin yang berlebihan
13. Gejala yang dialami penderita gastritis yaitu nyeri
epigastrium, mual, kembung, dan muntah
14. Penyakit gastritis tidak terlalu berbahaya sehingga
tidak perlu adanya penanganan yang serius terhadap
penyakit ini
15. Bakteri helicobacter pylory dapat dihilangkan dari
dalam lambung
16. Memperbanyak olahraga misalnya aeribic dapat
mencegah terjadinya gastritis
17. Tingginya komsumsi alkohol dapat mengiritasi atau
merangsang lambung sehingga dapat
mengakibatkan gastritis
18. Merokok dapat merusak lapisan pelindung
lambung,orang yang merokok lebih sensitif
terhadap gastritis
19. Penderita gastritis tidak perlu mengkomsumsi
antasida
20. Penderita gastritis menu makananya tidak perlu
diatur
B. Peran keluarga
S= Setuju