Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yangkelak akan
melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta dianggap sebagai seseorangyang bisa memberikan
perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut usia
( jaminan hari tua ) . Anak masih dianggap sebagaisumber tenaga murah yang dapat membantu
ekonomi keluarga.Anak bukanlah miniatur dari orang dewasa, anak berbeda sifat, tingkah
laku,keinginan yang berbeda dengan orang dewasa.Umumnya orang dewasa menganggap
merawat anak sama dengan merawat dirinya sendiri dan perlakuannya pun tidak dibedakan.

Dewasa ini banyak hal yang terjadi terkait masalah-masalah anak yangmengakibatkan/berefek
pada fisik maupun psikologis anak yang disebabkan olehorang tua, lingkungan ataupun
keterbatasan/kelainan yang ditimbulkan factor genetik/biologis anak tersebut.Keperawatan
sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagaiwujud kepeduliannya dalam
meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk
dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi dilingkungannya setiap saat.Keperawatan anak sebagai cabang ilmu
keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat
kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan
yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan
Isu Keperawatan Anak 

B. Tujuan Penulisan
Mengidentifikasi isu dalam keperawatan anak di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Keperawatan Anak 

Menurut UU RI No. IV thn 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak adalah
seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Sedangkan menurut UU RI
No. 1 thn 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau
sebagai perkawinan yang sah.Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian anak adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang
belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.

2 Filosofi Keperawatan Anak 

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami bahwa semua
asuhan keperawatan anak harus berpusat pada keluarga ( family center care ) dan mencegah
terjadinya trauma ( atraumatik care ) Family center care ( perawatan berfokus pada keluarga )
merupakan unsur penting dalam perawatan anak karena anak merupakan bagian dari anggota
keluarga,sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga.,Untuk itu
keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap
dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak.

Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang ditujukan
kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan
dampak dari setiap tindakan yang diberikan. Prinsip dari atraumatik care adalah menurunkan dan
mencegah dampak perpisahan dari keluarga,meningkatkan kemampuan orang tua dalam
mengontrol perawatan pada anak, mencegah  dan mengurangi  cedera ( injury ) dan nyeri ( 
dampak psikologis ), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan fisik

3. Prinsip Keperawatan Anak 
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak adalah:

1.Anak bukan miniature orang dewasa


2.Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan
3.Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat, bukan
mengobati anak sakit.
4.Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak
sehingga perawat betanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak
5.Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah,
mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteraan dengan menggunakan proses
keperawatan yang sesuai dengan moral (etik) & aspek hokum (legal)
6.Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi/kematangan
7.Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan
4.Paradigma Keperawatan Anak 

1.Manusia ( Anak )
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu sasaran dalam
pelayanan keperawatan.Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tepat sesuai
dengan masa tumbuh kembangnya, anak dikelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya
yaitu
1. Bayi 0 – 1 thn
2.Todder 1-2,5 thn
3.Pra Sekolah 2,5 – 5 thn
4.Sekolah 5 – 11thn
5.Remaja 11-18 thn

Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang dewasadan anak
sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik, dimana secara fisik anak
memiliki organ yang belum matur sepenuhnya. sebagai contoh bahwa komposisi tulang pada
anak lebih banyak berupa tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam membentuk zat penangkal
anti peradarangan belum sempurna sehingga daya tahan tubuhnya masih rentan dan mudah
terserang penyakit.Pada aspek kognitif, kemampuan berfikir anak serta tanggapan terhadap
pengalaman masa lalu sangat berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan
selama di rawat akan di rekam sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus
meminimalisasi dampak traumatis anak.

1.Konsep Sehat Sakit


Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik,mental, sosial,
dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau cacat. Konsep sehat & sakit merupakan
suatu spektrum yang lebar & setiap waktu kesehatan seseorang bergeser dalam spektrum sesuai
dengan hasil interaksi yang terjadi dengan kekuatan yang mengganggunya

1.Lingkungan
Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit serta status
kesehatan. faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan berupa lingkungan Internal
dan lingkungan external. Lingkungan Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap
perkembangan, latar belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, factor emosional, dan
spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan antara lain
keluarga, sosial ekonomi, budaya

1.Keperawatan

Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi biologis


psikologis, sosial dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga, masyarakat dan kelompok
khusus yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif yang
diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit.Anak sebagai individu maupun salah satu anggota
keluarga merupakan sasaran dalam pelayanan keperawatan sehingga perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki
kebutuhan tersendirisesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

5. Peran Perawat Dalam Keperawatan Anak 

1.Pemberi perawatan
Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu,
keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai dengan masalah yang terjadimulai dari masalah yang
bersifat sederhana sampai yang kompleks. contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan
adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi makan, membantu
pasien melakukan ambulasi dini.

1.Sebagai Advocat keluarga


Sebagai Client advocate, perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan informasi yang diperlukan
untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya.Peran perawat sebagai advocate keluarga dapat ditunjukkan dengan memberikan
penjelasan tentang prosedur operasi yang akan di lakukan sebelum pasien melakukan operasi.

1.Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada
klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. Salah satu aspek yang perlu
diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku
merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan.Perawat harus bisa berperan sebagai
pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan
tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik ( health
educator )

1.Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan
sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan dasar dalam perencanaan
tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada individu, keluarga dalam mengintegrasikan
pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu.Pemecahan masalah difokuskan pada;
masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).

1.Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentfikasi
pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang
diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai
professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik syndrome.Perawat
berkolaborasi dengan dokter untuk menentukandosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik
pada anak yang menderita infeksi
1.Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu keperawatan
karena ia memiliki kreati$itas, inisiatif, tepat tanggap terhadap rangsangan dari lingkunganya.
Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah
melakukan evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana
efektifitas tindakan yangtelah diberikan. Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan
orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi
individu keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu
mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari berbagai
sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka mengembagkan ilmu
keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan.

6.Lingkup Praktek Keperawatan Anak 


Menurut, Gartinah, dkk ( 1999), lingkup praktek keperawatan anak merupakan batasan asuhan
keperawatan yang diberikan pada klien anak usia 28 hari sampai usia 18 thn atau BBL (Bayi
Baru Lahir) sampai usia 12 thn. Sedangkan Sularso ( 1993 ) memberikan penjelaskan
bahwa asuhan keperawatan anak meliputi tumbang anakyang mencakup ASAH ( stimulasi
mental ),  ASIH ( Kasih sayang ),  ASUH( pemenuhan kebutuhan fisik )

7.Tren Dan Isu Keperawatan Anak 


1.Perawatan Berfokus Pada Keluarga
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian dari keluarga.
Dalam memberian Askep diperlukan keterlibatan keluarga karena anak selalu membutuhkan
orang tua di rumah sakit seperti aktivitas bermain atau program perawatan lainnya. Pentingnya
keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses kesembuhan anak. Program terapi yang
telah direncanakan untuk anak bisa saja tidak terlaksana jika perawat selalu membatasi keluarga
dalam memberikan dukunganterhadap anak yang dirawat, hal ini hanya akan meningkatkan
stress dan ketidaknyamanan pada anak. Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat
membantu proses penyembuhan anak yang sakit selama dirawat. Kebutuhan keamanan dan
kenyamanan bagi orang tua pada anaknya selama perawatan merupakan bagian yang penting
dalam mengurangi dampak psikologis anak sehingga rencana keperawatandengan berprinsip
pada aspek kesejahteraan anak akan tercapai.

1.Atrumatic Care
Atrumatik care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga.
Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga
dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan., seperti
memperhatikan dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat
prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai
perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:

1. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga.Dampak perpisahan dari


keluarga akan menyebabkan kecemasan pada anak sehingga menghambat proses
penyembuhan dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak.
Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat meningkatkan
kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam segala hal.
3. Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri (dampak psikologis)
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara tepat akan tetapi dapat
dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan imaginary.Apabila
tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada
anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Tidak melakukan kekerasan pada anak 
kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat berarti dalam
kehidupan anak, yang dapat menghambat proses kematangan dan tumbuh kembang anak.

5. Modifikasi lingkungan melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat


meningkatkan keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu
berkembang dan merasanyaman dilingkungan.

8. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak
sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit-
penyakit. Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki
kesempatan untuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuhkita akan terlindungi dari
infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari kita.
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatu penyakityang sangat
membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.

Macam-Macam Imunisasi
1.Imunisasi Aktif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yang secara aktif membentuk zat
antibodi, contohnya; imunisasi polio atau campak . Imunisasi aktif juga dapat di bagi
dua macam;Imunisasi aktif alamiah dan Imunisasi aktif buatan

1.Imunisasi Pasif 
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalan tubuhnya didapat dari luar.
Contohnya penyuntikan ATC (Anti tetanus serum).Pada orang yang mengalami luka kecelakaan.
Imunisasi pasif ini dibagi yaitu4 Imunisasi pasif alamiah dan Imunisasi pasif buatan

1.Terapi pijat anak-anak maupun bayi


2. Pijat pada bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional, perkembangan mental
dan sosial. Bayi cenderung banyak menangis karena satu-satunya cara mereka mengekspresikan
diri selama tahap awal masa bayi. Sebuah pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang
menangis dan juga meringankan setiap penyakit kolik, peredaran darah dan pencernaan. Selain
itu, membantu orang tua baru menjadi nyaman dengan anak mereka sehingga merupakan situasi
win-win untuk semua orang. Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus menjadi bagian dari
rutinitasharian setiap orangtua.
1.Pijat pada anak-anak
Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak manfaat.Perhatian-
deficit hyperactivity disorder juga dikenal sebagai ADHD,adalah gangguan kejiwaan yang tepat
meningkat di kalangan anak-anak. Perkiraan umum menempatkan 3-7% dari semua anak usia
sekolah dan remaja sebagai penderita ADHD. Studi telah membuktikan terapi pijat sebagai alat
yang efektif untuk melawan gangguan ini. Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja
laki-laki yang menerima 10-15 menit terapi alternatif pijat setiap hari menunjukkan peningkatan
fokus dan terlalu kelelahan. Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan menunjukkan tanda-
tanda luar biasa dari mood positif.

Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu merintangi setiap
potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa dewasanya.

1.Pelayanan kesehatan bagi balita


1. Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS
KMS (kartu menuju sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang
dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.
Manfaat KMS adalah;
 Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara
lengkap, meliputi:pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi,
pernanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan
pemberian ASI eksklusif, Makanan pendamping ASI.
 Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
 Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan
penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2. Pemberian kapsul vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh
tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk
kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan
penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.Vitamin A terdiri dari 2 jenis;
 Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi satu kali dalam satu
tahun.
 Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
3. Pelayanan posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya kesehatan Bersumber daya
masyarakat(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersamamasyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan bayi.Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan 2osyandu untuk balita
mencakup;
1. Penimbangan berat badan
2. Penentuan status pertumbuhan
3. Penyuluhan
4. Jika ada tenaga kesehatan puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi
dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke
puskesmas.
4. Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) atau Integrated Management of ChildhoodIllness
(IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan
fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. Kegiatan MTBS
memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan,yaitu;
1.Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit (selain
dokter,petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah
dilatih)
2.Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program kesehatan dalam
1 kali pemeriksaan MTBS)
3.Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian
pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan).
BAB III

PENUTUP

 
KESIMPULAN

Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah
Sedangkan menurut UU RI No. 1 thn 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah
yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.

Trend dan isu keperawatan anak anatara lain;


1.Perawatan berfokus kepada keluarga
2.Atrumatik care
3.Imunisasi
4.Pelayanan Kesehatan Bagi Balita.
DAFTAR PUSTAKA

Al Qadire, M., (2013). Knowledge of palliative care: An online survey. Nurse Education Today,
Elsevier. Alshaikh, Z., Alkhodari, M., Sormunen, T & Hillerås, P. (2015). Nurses’ Knowledge
about Palliative Care in an Intensive Care Unit in Saudi Arabia. Middle East Journal of Nursing,
9(1): 7-13. Anita. (2016). Perawatan Paliatif dan Kualitas Hidup Penderita Kanker. Jurnal
Kesehatan, 7(3): 508-513. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal
Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Jakarta: Salemba Medika. Budiman &
Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

 
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karuniaNyalah, makalah
yang berjudul “TREN ISU KEPERAWATAN ANAK” ini bisa diselesaikan. Tujuan dari
penulisan makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan tentang materi ini penanganannya
agar dapat lebih baik Sehingga dengan mengetahui penanganannya yang benar, seorang  tenaga
kesehatan dapat segera mengambil tindakan sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
yang optimal.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas untuk
menulis makalah ini, serta kepada siapa saja yang telah terlibat dalam proses penulisannya, yang
senantiasa memotivasi.

Akhirnya, harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis telah berusaha
sebisa mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini
belumlah sempurna.Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai