PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yangkelak akan
melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta dianggap sebagai seseorangyang bisa memberikan
perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut usia
( jaminan hari tua ) . Anak masih dianggap sebagaisumber tenaga murah yang dapat membantu
ekonomi keluarga.Anak bukanlah miniatur dari orang dewasa, anak berbeda sifat, tingkah
laku,keinginan yang berbeda dengan orang dewasa.Umumnya orang dewasa menganggap
merawat anak sama dengan merawat dirinya sendiri dan perlakuannya pun tidak dibedakan.
Dewasa ini banyak hal yang terjadi terkait masalah-masalah anak yangmengakibatkan/berefek
pada fisik maupun psikologis anak yang disebabkan olehorang tua, lingkungan ataupun
keterbatasan/kelainan yang ditimbulkan factor genetik/biologis anak tersebut.Keperawatan
sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagaiwujud kepeduliannya dalam
meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk
dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi dilingkungannya setiap saat.Keperawatan anak sebagai cabang ilmu
keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat
kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan
yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan
Isu Keperawatan Anak
B. Tujuan Penulisan
Mengidentifikasi isu dalam keperawatan anak di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut UU RI No. IV thn 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak adalah
seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Sedangkan menurut UU RI
No. 1 thn 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau
sebagai perkawinan yang sah.Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian anak adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang
belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.
2 Filosofi Keperawatan Anak
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami bahwa semua
asuhan keperawatan anak harus berpusat pada keluarga ( family center care ) dan mencegah
terjadinya trauma ( atraumatik care ) Family center care ( perawatan berfokus pada keluarga )
merupakan unsur penting dalam perawatan anak karena anak merupakan bagian dari anggota
keluarga,sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga.,Untuk itu
keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap
dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak.
Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang ditujukan
kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan
dampak dari setiap tindakan yang diberikan. Prinsip dari atraumatik care adalah menurunkan dan
mencegah dampak perpisahan dari keluarga,meningkatkan kemampuan orang tua dalam
mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan mengurangi cedera ( injury ) dan nyeri (
dampak psikologis ), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan fisik
3. Prinsip Keperawatan Anak
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak adalah:
1.Manusia ( Anak )
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu sasaran dalam
pelayanan keperawatan.Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tepat sesuai
dengan masa tumbuh kembangnya, anak dikelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya
yaitu
1. Bayi 0 – 1 thn
2.Todder 1-2,5 thn
3.Pra Sekolah 2,5 – 5 thn
4.Sekolah 5 – 11thn
5.Remaja 11-18 thn
Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang dewasadan anak
sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik, dimana secara fisik anak
memiliki organ yang belum matur sepenuhnya. sebagai contoh bahwa komposisi tulang pada
anak lebih banyak berupa tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam membentuk zat penangkal
anti peradarangan belum sempurna sehingga daya tahan tubuhnya masih rentan dan mudah
terserang penyakit.Pada aspek kognitif, kemampuan berfikir anak serta tanggapan terhadap
pengalaman masa lalu sangat berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan
selama di rawat akan di rekam sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus
meminimalisasi dampak traumatis anak.
1.Lingkungan
Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit serta status
kesehatan. faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan berupa lingkungan Internal
dan lingkungan external. Lingkungan Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap
perkembangan, latar belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, factor emosional, dan
spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan antara lain
keluarga, sosial ekonomi, budaya
1.Keperawatan
1.Pemberi perawatan
Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu,
keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai dengan masalah yang terjadimulai dari masalah yang
bersifat sederhana sampai yang kompleks. contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan
adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi makan, membantu
pasien melakukan ambulasi dini.
1.Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada
klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. Salah satu aspek yang perlu
diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku
merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan.Perawat harus bisa berperan sebagai
pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan
tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik ( health
educator )
1.Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan
sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan dasar dalam perencanaan
tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada individu, keluarga dalam mengintegrasikan
pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu.Pemecahan masalah difokuskan pada;
masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).
1.Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentfikasi
pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang
diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai
professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik syndrome.Perawat
berkolaborasi dengan dokter untuk menentukandosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik
pada anak yang menderita infeksi
1.Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu keperawatan
karena ia memiliki kreati$itas, inisiatif, tepat tanggap terhadap rangsangan dari lingkunganya.
Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah
melakukan evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana
efektifitas tindakan yangtelah diberikan. Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan
orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi
individu keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu
mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari berbagai
sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka mengembagkan ilmu
keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan.
1.Atrumatic Care
Atrumatik care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga.
Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga
dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan., seperti
memperhatikan dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat
prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai
perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
8. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak
sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit-
penyakit. Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki
kesempatan untuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuhkita akan terlindungi dari
infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari kita.
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatu penyakityang sangat
membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
Macam-Macam Imunisasi
1.Imunisasi Aktif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yang secara aktif membentuk zat
antibodi, contohnya; imunisasi polio atau campak . Imunisasi aktif juga dapat di bagi
dua macam;Imunisasi aktif alamiah dan Imunisasi aktif buatan
1.Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalan tubuhnya didapat dari luar.
Contohnya penyuntikan ATC (Anti tetanus serum).Pada orang yang mengalami luka kecelakaan.
Imunisasi pasif ini dibagi yaitu4 Imunisasi pasif alamiah dan Imunisasi pasif buatan
Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu merintangi setiap
potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa dewasanya.
PENUTUP
KESIMPULAN
Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah
Sedangkan menurut UU RI No. 1 thn 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah
yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.
Al Qadire, M., (2013). Knowledge of palliative care: An online survey. Nurse Education Today,
Elsevier. Alshaikh, Z., Alkhodari, M., Sormunen, T & Hillerås, P. (2015). Nurses’ Knowledge
about Palliative Care in an Intensive Care Unit in Saudi Arabia. Middle East Journal of Nursing,
9(1): 7-13. Anita. (2016). Perawatan Paliatif dan Kualitas Hidup Penderita Kanker. Jurnal
Kesehatan, 7(3): 508-513. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal
Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Jakarta: Salemba Medika. Budiman &
Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karuniaNyalah, makalah
yang berjudul “TREN ISU KEPERAWATAN ANAK” ini bisa diselesaikan. Tujuan dari
penulisan makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan tentang materi ini penanganannya
agar dapat lebih baik Sehingga dengan mengetahui penanganannya yang benar, seorang tenaga
kesehatan dapat segera mengambil tindakan sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
yang optimal.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas untuk
menulis makalah ini, serta kepada siapa saja yang telah terlibat dalam proses penulisannya, yang
senantiasa memotivasi.
Akhirnya, harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis telah berusaha
sebisa mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini
belumlah sempurna.Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah ini.