Anda di halaman 1dari 3

Slide 3


Kondisi dan bentuk paling ekstrim dari epilepsi  menyebabkan kejang
abnormal & berkepanjangan (>  5 menit)
 emergensi  membutuhkan penanganan yang cepat dan khusus untuk
mencegah  kerusakan otak karena eksitotoksisitas awal
 penelitian saat ini berfokus pada hasil (mortalitas jangka pendek dan jangka
panjang dan kebebasan kejang) SE dalam pandangan terapi antiepilepsi
selama SE dan dalam periode tindak lanjut, faktor risiko seperti usia,
komorbiditas, pra- epilepsi yang ada, serta patologi yang mendasarinya, di
wilayah Hongaria-Timur.

Slide 4
 post SE  untuk mengexclude SE menjadi NCSE
 sayangnya, kekekurangan dari penelitian ini tidak bias melakuan pemeriksaan EEG
secara berkala.

Slide 5
 previous epilepsy : 89 , rata usia 62th, 37.1% kejang fokal tanpa gejala umum,
dengan gejala 23.6%. bangkitan umum (generalized epilepsy) 39.9%
 unknown previous epilepsy : 32, rata2 usia 70 th, 22 pasien meninggal selama
perawatan di RS
 Dari 121 pasien, 78 pasien RSE (refraktori SE) dan 23 pasien SRSE (super refraktori)
 Jumlah pasien SE dengan onset baru 3 pasien dan pasien Refraktori SE onset baru 2
pasien sehingga kesimpulan sulit ditarik
 Semua pasien SE mengalami hipertensi

Slide 6
• Tidak diketahui penyebab = 9 kasus
• Penyebab SE pada pasien dengan riwayat epilepsi  infeksi, stroke,
alkoholisme, & ketidakpatuhan berobat (Gambar 1)
• Pada pasien dengan onset baru SE  infeksi, alkoholisme, stroke dan tumor.  
•< 50% epilepsy fokal 41 pasien, 30.4% dan epilepsy fokal dengan generalisasi
sekunder 26 pasien, 19.3%, epilepsy umum 47 pasien, 34.8%. Epilepsi tipe
gabungan 21 pasien, 15.6%
•9 pasien NSCE  3 pasien kejang umum & 4 pasien epilepsy fokal dengan
generalisasi sekunder sebelum NCSE.

135 dfrt pasien –> 121 SE, laki-laki 61 pasien. Sisanya cewe.

Slide 10
• Pasien dengan epilepsi yang menggunakan 1 AED 34 (52.3%), 2 AED 21
(32.3%), 3 atau lebih AED 12 (18.5%).
• Menariknya, ketika kita membandingkan pola penggunanaan AED diantara
pasien SE VS pasien dengan riwayat epilepsy di rawat jalan., 34 vs 894, 21
vs 286, 12 vs 102.
• Untuk mengontrol kejang, 1 AED : 15 pasien, 2 AED 41 pasien, 3 atau lebih
AED 79 pasien

Slide 11
Diantara pasien yang selamat dari SE(101 pasien) di RS
• 1 AED 49 pasien, 2 AED 37 pasien, 3 atau lebih AED 15 pasien.
• Jumlah AED secara signifikan meningkat
• Table 2. Newest AED lbh banyak dipakai
• Carbamazepine, levetiracetam or valproate memiliki kemungkinan tertinggi
dalam mencapai bebas kejang.
• Dalam pemilihan AED tidak didapaatkan efek dalam angka kematian, hanya

Slide 12
• Rata-rata waktu bertahan hidup pasien yang dipulangkan adalah 8 bulan.
• 70 pasien selamat dari SE (rata-rata usia 55 thn). 25 dari mereka berhasil
bebas kejang
• Rata2 periode bebas kejang 6.8 bulan. (waktu terpendek bebas kejang 1 hari,
waktu terpanjang bebas kejang 5 tahun)
• 65 pasien meninggal

Table 2
• The number of aed tidak mempengaruhi mortalitas

Table 3
• Case fatality rate was 25.2 %
• Rate kematian pasien NOSE > pasien yang sebelumnya mengalami epilepsy
• Pasien muda memilih kesempatan lebih besar untuk bertahan (table 3)
• Tidak ada perbedaan terhadap jenis kelamin dengan kematian

DISCUSIION
Karakteristik dasar
• Usia paruh baya pasien, etiologic : alcohol, ketidak patuhan, stroke, usia
lanjut pasien : infeksi dan stroke
• Tidak ada hubungan antara SE dan musim. Namun hal menarik yang
ditemukan bahwa terdapat peningkatan frekuensi kejang pada cuaca yang
unstable.
• S(table 1) eperempat pasien mengalami NOSE dengan usia yang lebih tua
dibandingan pasien yang memiliki riwayat epilepsy sebelumnya, biasanya
mereka memiliki komorbid, dan mereka memiliki mortalitas yang lebih tinggi,
meskipun terapi SE cukup memadai, namun prognosis buruk.
• Sepertiga dari pasien dengan epilepsy tidak follow up ke neurology
(epileptologi) secara teratur. Ini dianggap sebagai contoh ketidakpatuhan,
karena di negara ini hal tsb diperlukan dalam subsidi peresepan AED. Jadi
jenis ini dapat berkontribusi dalam evaluasi SE. hal ini menekankan bahwa
betapa pentingnya follow up dalam pencegahan SE, juga untuk mencegah
SUDEP. Sudden of death epilepsi
TABEL 1
 Memperlihatkan berbagai macam etiologi yang dikaitkan dengan kelompok usia
 Penyebab yang paling sering adalah infeksi, stroke, alcoholism, dan ketidakpatuhan.
 Untuk pasien NOSE infeksi, alcoholism, stroke, dan tumor menjadi yang teratas

Table 2
• The prescription AED tipe terbaru sangat signifikan ketika sudah melewati SE
• pada pasien yang mengkonsumsi levetiracetam, karbamazepin, valproate
memiliki tinggal bebas kejang yang lebih tinggi
• pemilihan AED pada saat discharge tidak memiliki efek yang signifikan pada
mortality
Figure 2
• Pada pasien yang sebelumnya memiliki riw epilepsy, mortalitas tertinggi
terjadi pada pasien dengan durasi epilepsy < 1 bulan
• NOSE memiliki tingkat mortalitas yang tinggi.

Table 3
• Case fatality rate was 25.2 %
• Rate kematian pasien NOSE > pasien yang sebelumnya mengalami epilepsy
• Pasien muda memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan (table 3)

Table 4

• Probabilitas kematian pasien dengan komorbid meningkat signifikan


• Semua pasien dengan Cancer meninggal.

Table 5
 Pasien yang meninggal paling banyak memiliki fokal epilepsy dengan atau
tanpa generalisasi sekunder (61.5%), 21.5% pasien memiliki kejang umum
 NCSE diobservasi pada 12.3% pasien SE, dan memiliki angka mortalitas
tertinggi, diikuti dengan epilepsy fokal, dan epilepsy umum

Anda mungkin juga menyukai