Anda di halaman 1dari 4

I.

Tujuan
Memahami dan mampu membuat sediaan infusa dan dekokta.

II. Dasar Teori


Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu
90 0C selama 15 menit. Sedangkan dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati dengan air pada suhu 90 0C selama 30 menit. Kecuali dinyatakan lain, infusa
yang mengandung bukan bahan khasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10% simplisia.
Sedangkan dekokta adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan
air pada suhu 90 0C selama 30 menit. Jika tidak ditentukan perbandingan yang lain dan tidak
mengandung bahan berkhasiat keras, maka untuk 100 bagian dekok harus dipergunakan 10
bagian dari bahan dasar atau simplisia.
Banyaknya air yang dibutuhkan dalam pembuatan infusa atau dekokta adalah :
1. Untuk simplisia segar : sejumlah infusa atau dekokta yang dibuat.
2. Untuk simplisia ½ kering : sejumlah infusa atau dekokta yang dibuat + (1 x berat simplisia ).
3. Untuk simplisia kering : sejumlah infusa atau dekokta yang dibuat + (2 x berat simplisia)
(Depkes RI, 1997, Farmakope Indonesia Edisi IV).

III. Alat dan Bahan


a. Bahan yang digunakan :
- Daun sirih segar
- serbuk simplisia kulit batang cempaka
- aquadest.

b. Alat-alat yang digunakan :


- Panci infus
- Kompor
- Pisau atau gunting
- Kain flannel
- Corong kaca
- Beker glass
- Erlemeyer
- Botol

IV. Cara Kerja


A. Pembuatan Sediaan Infusa Daun Sirih (120ml)
1. Timbang 12g daun sirih segar, potong-potong 2-3 mm, masukkan ke dalam bejana infuse.
2. Ukur aquadest sebanyak 120 ml masukan ke dalam bejana infuse, panaskan di atas penangas
air selama 15 menit (terhitung mulai suhu mencapai suhu 90 0C), sekali-sekali diaduk supaya
minyak atsiri dalam daun sirih terekstraksi sempurna, setelah itu angkat, dinginkan.
3. Infuse dingin disaring dengan kain flannel, filtratnya ditampung pada beker glass.
4. Jika filtrate belum mencapain120ml, tambahkan air panas (sejumlah kekurangannya) pada
ampas, dinginkan, saring, peras. Filtrate yang diproleh digabungkan dengan filtrate pertama
(prosedur no 3) hingga diproleh volume infuse 120ml
5. Masukan infuse kedalam botol 120ml yang sudah di tara dan ditandai, tutup
6. Beri etiket

B. Pembuatan Sediaan Dekokta Kulit Batang Cempaka (120ml)


1. Timbang 12g serbuk simplisia batang cempaka, masukkan ke dalam beker glass.
2. Tambahkan aquadest sebanyak 120ml + 2 x berat simplisia (24ml)
3. Panaskan di atas penangas air selama 30 menit (terhitung dari mulai suhu 90 0C), sambil
sekali-sekali diaduk
4. Serkai selagi panas melalui kain flannel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas
hingga diproleh volume dekok sebanyak 120ml
5. Masukan dekokta ke dalam botol 120ml yang sudah ditara dan ditandai, tutup
6. Beri etiket.

V. Hasil Percobaan
Sediaan Volume Pemerian Khasiat
Infusa Daun Sirih 120 ml  Warna : coklat muda Antiseptikum
 Rasa : Pahit
 Bau : Khas Aromatik (Daun
Sirih)
 Konsistensi :Cair
Dekokta Kulit 120 ml  Warna : Coklat Tua Antiseptikum,
Batang Cempaka  Rasa : Pahit Antimalaria,

 Bau : Wangi Antivirus

 Konsistensi :Cair

VI. Pembahasan
Pada praktikum ini di buat 2 macam sediaan yaitu infusa dan dekokta. Daun sirih dibuat
dalam bentuk infusa karena, simplisia daun merupakan simplisia yang lunak sehingga cukup
dipanaskan selama 15 menit pada suhu 90o C kandungan yang terdapat pada daun sirih sudah
dapat terekstraksi. Sedangkan untuk simplisia kulit batang cempaka dibuat dalam bentuk dekokta
karena, simplisia kulit batang merupakan simplisia yang cukup keras sehingga lebih susah untuk
diekstraksi oleh sebab itu simplisia kulit batang cempaka membutuhkan waktu perebusan yang
lebih lama daripada simplisia daun sirih yaitu 30 menit.
Infusa daun sirih dapat digunakan untuk kepentingan antiseptik karena mengandung zat anti
mikroorganisme. Zat anti mikroorganisme berupa polyfenol yaitu kavibetol dan kavikol. Kavikol
memberikan bau khas pada daun sirih dan memiliki daya bunuh bakteri lima kali lipat lebih
tinggi daripada fenol biasa. Kavibetol merupakan fenol yang khas dari minyak atsiri dan biasa
disebut dengan betelfenol. Beberapa cara penggunaan infusa daun sirih yaitu digunakan untuk
mandi sehingga menghilangkan bau badan, ataupun sebagai obat kumur untuk menghilangkan
bau mulut.
Dekokta kulit batang cempaka mengandung senyawa terpenoid dan flavonoid. Senyawa
flavonoid yang dilaporkan memiliki berbagai aktivitas biologis seperti antibakteri, antimalaria,
dan antivirus. Biasanya kulit batang cempaka digunakan dalam pengobatan radang, dismenorea,
dan demam. Cara penggunaannya biasanya kulit batang cempaka di rebus kemudian air hasil
rebusannya diminum untuk pengobatan.

VII. Kesimpulan
VIII. Daftar Pustaka
Tambahin buku kampus
Normansyah.,dkk. 2013. Profil Kandungan Kimia Ekstrak Etanol 80% Kulit Batang Michelia
champaca L. Dengan Kromatografi Lapis Tipis Dan Pereaksi Pendeteksi. Jimbaran:
Universitas Udayana

Dwicandra.,dkk. Skrining Kandungan Kimia Ekstrak Etanol 80% Kulit Batang Michelia
champaca L. Jimbaran: Universitas Udayana

Chairunnisa. 2013. Pengaruh Konsentrasi Infusa Daun Sirih (Piper betle Linn.) Pada Pencelupan
Telur Itik Terhadap Daya Tetas Dan Kematian Embrio. Jawa Barat: Universitas
padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai