Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN PANCASILA DAN AGAMA

ISLAM DI INDONESIA

Nama : Nismatun Faizah


NIM : 11.01.2999
Program Studi : Diploma 3
Jurusan : Teknik Informatika
Dosen : Irton, SE.M.Si

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA


Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman
Tlp.(0274)884201204, Fax.(0274)884208 www.amikom.ac.id
2011/2012
Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur marilah kita panjatkan atas


kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telan melimpahkan rahmat, karunia,
hidayah, serta inayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir mata
kuliah Pancasila. Saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang dan media-media
yang mendukung dan membantu saya dalam menyelsaikan tugas akhir ini dengan
lancar. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segalanya, ide, tuntunan, perlindungan,
serta kelancaran dalam setiap kehidupan saya.
2. Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan dan mendukung saya.
3. Panti Asuhan Bima Bhakti (Al Mujiib) yang mejadi tempat tinggal saya
dan tempat menuntut ilmu agama.
4. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang telah menerima saya sebagai
mahasiswa dan menjadi tempat untuk melanjutkan pendidikan.

Saya selaku penulis berharap semoga makalah ini barmanfaat bagi diri pribadi
penulis dan pembaca. {enulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun agar makalah-makalah nantinya menjadi lebih baik.

2
ABSTRAK

Pancasila and the religion of Islam is very important for our next generation of the
nation that would be a good leader. Pancasila and the basic of religion and philosophy of
life that is very fundamental. The second thing that becomes a filter for all people,
especially for Indonesian is known for its culture which kindly. Indonesia is also well
known for having the world’s largest Islamic population. Influence globalization almost
makes Indonesia lost their identity, in which Pancasila and religion have started to be
abandoned by most of the people of Indonesia. Indonesia is also displaced many
violations occur due to acts that are not based on the religion thay became the guide of
human life. Cultural values that we should be maintained with great force. Indonesian
society and the moral character almost as well be abandoned. Values,morals, and ethnic
into everyday life rules are ignore. And this makes us tend to imitate othersr prefer to
leave the complexion with cultureand religion that we have. So to fix it possible we could
inculcate Pancasila and religion through formal anviroments on alone
But to all communities in Indonesia we should give the best thing for the dean of
nation.Pancasila and the essence of teligion is a filter in our lives in doing things.

3
Pendekatan

Jika ditinjau secara historis (menurut sejarahnya ), agama dapat dibuktikan antara
lain ketika agama-agama masuk di Indonesia. Sebelum datangnya agama-agama, di
Indonesia telah dikenal adanya kehidupan kerohanian yang timbul dan berkembang
dalam bentuk sederhana. Kepercayaan yang mereka anut sebelum adanya agama adalah
kepercayaan asli yang disebut animisme dan dinamisme. Animisme ialah kepercayaan
terhadap Hiang atau roh-roh orang yang telah meninggal. Kepercayaan ini menganggap
bahwa Hiang atau roh-roh orang yang telah meninggal tetap berada disekeliling mereka.
Hiang atau roh-roh itu menempati pohon-pohon besar, gunung-gunung, atau tempat-
tempat yang dianggap suci. Dinamisme adalah suatu kepercayaan bahwa benda-benda
mempunyai tenaga atau kekuatan goib. Meskipun sudah ada kepercayaan asli, agama-
agama yang datang masuk ke Indonesia dilakukan secara normal. Menurut sejarah agama
disebarkan pertama kali di daerah kerajaan. Kerajaan-kerajaan di Indonesia sudah
dimulai sejak tahun 1500 SM. Kerajaan pertama di Indonesia yaitu Kerajaan Kutai di
Kalimantan Timur. Ketika itu nenek moyang bangsa Indonesia datang secara
berkelompok dari Yunan. Dengan penuh keberanian, mereka berlayar menuju Nusantara
hanya dengan menggunakan perahu bercadik atau perahu layar.
Pada permulaaan tahun masehi, pedagang India membawa masuk agama Hindu
dan Budha ke Indonesia. Seiring dengan masuknya agama kedua agama tersebut, di
Indonesia berkembang kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan dan Budha. Namun
walaupun dua kerajaan ini bukan kerajaan yang tertua namun bagi negara sampai saat ini
masih ada pengaruh dan peran yang sangat penting. Negara kita pun memiliki
pemerintahan juga berawal dari kerajaan. Dua kerajaan yang berpengaruh adalah
Majapahit dan Sriwijaya. Dimana dalam sejarahnya kerajaan Majapahit yang dipimpin

4
oleh Hayam Wuruk yang didampingi oleh Patih Gajah Mada yang telah melahirkan
Sumpah Palapa. Sumpah ini menyebabkan kuatnya pertahanan negara dan memperlancar
keadaan negara. Disinilah efek dimana kita mempunyai wilayah yang luas bahkan kita
dekat dengan Malaisya karena sejarahnya Malaisya adalah bagian dari wilayah
Majapahit.
Kemudian kerajaan Sriwijaya di Sumatra Selatan yang dahulunya disebut
kerajaan nasional pertama di Indonesia yang memiliki wilayah maritim yang luas dan
besar. Dengan terknalnya Sriwijaya sebagai pusat perdagangan, kerajaan ini juga sebagai
pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha.Dan setelah periode kerajaan Hindu dan
Budha berkembanglah kerajaan Islam di Indonesia yang diawali dengan adanya Kerajaan
Samudra Pasai di Aceh yang berdiri pada abad ke 13 yang menjadi pusat perdagangan
dan penyebaran agama Islam. Penyebaran agama Islam menurut sejarah agama Islam
disebarkan oleh para pedagang dari India Persia, dan Gujarat yang dalam aktivitas
berdagang juga menyampaikan ajaran Islam ke tanah air. Sampai munculah kerajaan
Aceh, Banten, Demak, Ternate dan Tidore. Dan yang paling berpengaruh di Jawa yaitu
dengan adanya para Wali Songo yang mengajarkan Ajaran Islam, yang terbagi ke seluruh
bagian daerah Jawa.
Indonesia Memeluk Agama untuk pertama Kali
Indonesia pertama kali memeluk agama adalah sejak masuknya ajaran Hindu dan
Budha dari India. Agama ini mulai diajarkan pada waktu kerajaan pertama di Indonesia
yang bernama Kerajaan Kutai di kalimantan Timur. Dan kerajaan yang pertama kali
memeluk Islam Adalah Samudra Pasai di Aceh.

5
BAB 1
Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang memilili banyak budaya dan agama. Banyak
kepercayaan di Indonesia yang dianut oleh masyarakat tidak lain adalah agama. Agama
yang dianut oleh setiap pemeluknya memiliki ajaran-ajaran di dalamya yang harus
djalankan sebagai pemeluk yang taat. Namun saat ini ketaatan pemeluk umat beragama
tidak sepenuhnya dilakukan dalam kehidupannya sehari-hari. Hanya dijadikan status dan
memenuhi kebebasannya untuk memeluk agama yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal
29 ayat 2. Ajaran agama pun kadang diabaikan sehingga dalam setiap kehidupannya tidak
berlandaskan ajaran agama. Hal ini berakibat adanya penyimpangan- penyimpangan,
melemahnya moral, dan norma yang terjadi di Indonesia. Apalagi saat ini adalah era
globalisasi yang membawa masyarakat hidup dalam pola hidup yang modern, kemajuan
teknologi, dan lebih menghargai pada setiap pemikiran orang-orang. Kenyataanya
masyarakat saat ini merasa ajaran agama terus pudar, nilai Pancasila yang di dalamnya
terdapat nilai-nilai yang luhur sudah berkurang. Ini yang harus dilakukan oleh generasi
penerus bangsa untuk memperbaiki pola pikir dan sistem kepercayaan masyarakat
Indonesia.

RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana nilai Pancasila yang ada dalam kehidupan bangsa ?


 Bagaimana penerapan Agama dan Pancasila di Indonesia?
 Apa yang harus dilakukan oleh pengurus negara dan penerus bangasa untuk tetap
mewujudkan negara Indonesia yang berlandaskan agama dan Pancasila?

6
 Bagaimana memperbaiki nilai, moral, dan norma ?

BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Nilai, Moral, dan Norma


A. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menujukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Dalam tatanan kehidupan bernegara nilai dibagi menjadi
tiga, yaitu :
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang mutlak.
Nilai dasar ini berasal dari nilai budaya yang berasal dari bangsa dan
berakar pada kebudayaan.
2. Nilai Instrumental adalah pelaksanaan umum nilai dasar yang peranannya
mewujudkan nilai umummenjadi konkret serta sesuai dengan zaman.
3. Nilai Praksis adalah nilai sesungguhnya yang kita laksanakan . Nilai ini
merupakan bahan ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental .
B. Moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlaq)
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
C. Norma adalah wujud nyata dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah laku
Manusia.

2. Nilai- nilai dalam Kehidupan Berbangsa

Sumber nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia adalah sila Ketuhanan Yang Maha
Esa. Sila ini juga merupakan norma dasar yang mengatur hubungan antara manusia
sebagai individu dan anggota kelompok dan sesamanya, negara, pemerintahan serta
bangsa lain di dunia.
Kita ketahui bahwa Pancasila merupakan dasar dan tujuan pembangunan bangsa.
Selain itu Pancasila juga sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Maksudnya tindakan dan

7
tingkah laku bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat harus sesuai dengan nilai
Pancasila. Lalu kita tengok sejenak tentang agama Islam. Sebagai negara yang memiliki
penduduk yang memeluk agama Islam terbanyak, agama Islam ini memiliki tingakatan
ilmu yang bermacam-macam, terutama tentang hukum agama yang mengatur segala
kehidupan manusia. Contohnya akhlaq, akidah, fiqih, syariat, dll. Dalam ilmu akhlaq
sendiri di dalamya diajarkan tentang norma kesopanan, ketuhanan, kesusilaan, hukum,
dan interaksi antar sesama manusia. Pentingnya akhlaq tidak terbatas pada seseorang
saja, tetapi penting untuk masyarakat, umat dan kemanusiaan seluruhnya. Atau dengan
kata lain akhlaq itu penting bagi perseorangan dan masyarakat sekaligus. Sebagaimana
perseorangan tidak sempurna kemanusiaanya tanpa akhlaq begitu juga masyarakat dalam
segala tahapnya tidak baik keadaanya, tidak lurus keadannya tanpa ahklaq, dan hidup
tidak ada makna tanpa akhlaq yang mulia. Jadi akhlaq yang mulia adalah dasar pokok
untuk menjaga bangsa-bangsa, negara-negara, rakyat, dan masyarakat-masyarakat dan
oleh sebab itulah timbulnya amal saleh yang berguna untuk kebaikan umat dan
masyarakat.
Dalam Pancasila pun juga diajarkan apa yang diajarkan oleh agama. Tidak mungkin
Pancasila itu saling bertolak belakang dan keduannya saling berkaitan. Sehingga kedua
inilah yang menjadi landasan kehidupan mereka secara moral. Namun,sekarang sudah
jarang ditemukan orang-orang yang melakukan kedua hal tersebut. Kita lihat saja orang-
orang yang membuat peraturan untuk rakyat, tapi apakah sudah ia laksanakan sendiri.
Kita lihat fenomena yang ada di Indonesia, tentang petinggi negara yang banyak
melanggar aturan yang ditetapkan. Namun kenyataaanya mereka banyak yang melakukan
tindakan korupsi. Seharusnya mereka sebagai petinggi negara menjadi orang-orang yang
menjadi contoh bagi rakyatnya. Apa yang akan terjadi nanatinya kalau orang kalangan
pejabat saja sudah melanggar aturannya, bagaimana dengan rakyat yang ada di
bawahnya. Inilah yang menjadi masalah. Walaupun aturan itu ditetapkan secara hukum,
namun hukum dianggap remeh karena mereka memiliki materi yang banyak sehingga
hukum pun dapat dibeli. Jika kita amati, pejabat saja pun dalam masalah ibadah itu
tidaklah terlalu mematuhi aturannya. Kalau saja mereka itu menjalankan, mengamalkan
ajaran agama, melaksanakan perintahnya, menjauhi segala yang dilarang oleh agama
maka dimungkinkan adanya benteng dalam diri mereka sendiri. Hukum itu memang tidak

8
memandang siapa dia, asal hukum itu telah dipermainkan oleh si pembuat hukum tidak
ada kata jera bagi mereka untuk terus melakukan pelanggaran. Seandainya saja sebagai
negara yang sebagian besar pemeluknya adalah Islam kalau kita jalankan hukum di
Indonesia dengan hukum Islam yang sesungguhnya, mungkin tidak ada yang melakukan
pelanggaran sepeti sekarang, dimana tindakan kejahatan dilakukan oleh siapapun. Dalam
hukum Islam sendiri ternyata sangat keras dan berat contohnya, mencuri Yang
hukumannya dipotong tangannya, sedangkan di Indonesia hukumannya dipenjara tapi
kadang bagi yang memiliki materi yang banyak akan menebusnya sesuai dengan
kesepakatan. Lalu dengan orang yang berbuat asusila dalam Islam hukumannya akan
dirajam sampai mati, tapi bagaimana dengan di Indonesia yang hanya berurusan dengan
polisi lalu masuk dalam tahanan. Yang terjadi di Indonesia sebagai efek hukum yang
tidak ditegakkan dengan kuat, realitannya adalah narkoba, minuman keras, dan pergaulan
bebas. Hal ini tidak dilakukan oleh orang yang cukup umur tapi juga remaja pun sudah
melakukan hal-hal tersebut. Inilah yang terjadi dimana agama hanya dianggap pelajaran
yang hanya memenuhi kurikulum pendidikan dan tidak diterapkan dalam nurani setiap
orang. Inilah sebabnya moral mereka mudah terpengaruh dengan hal yang belum tentu
sesuai dengan kehidupan kita, belum bisa menyaring sesuatu itu dengan landasan
kehidupannya. Untuk itu dalam memberikan, menanamkan filter-filter tersebut haruslah
benar-benar perlu diperhatikan karena menyangkut masalah sumber daya manusia yang
tidak hanya mementingkan dalam segi akal, namun juga ditambahi dengan moral yang
baik. Apabila moral dan akal itu seimbang maka jalannya pemerintahan di negara kita ini
menjadi aman, makmur, sejahtera, dan harmonis.

3. SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA


Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai, mendasari dan memimpin perwujudan
kemanusiaan yang adil dan beradap , persatuan Indonesia yang berdaulat penuh dan
bersifat kerakyataan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pancasila merupakan nilai luhur bangsa Indonesia. Karena itu, nilai yang terkandung
dalam sila-silanya merupakan petunjuk yang harus kita ikuti dan kita kerjakan agar
menjadi warga negara yang baik. Juga nilai-nilai itu juga harus dikembangkan agar tidak

9
menjadi hiasan negara saja. Nilai pengembangan Pancasila antara lain percaya dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masing-masing atas kemanusiaan yang beradap.
Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan penganut
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pengembangannya pada sila
Ketuhanan Yang Maha Esa antara lain percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masing-masing atas dasar kemanusiaan yang beradab, membina adanya kerjasama dan
toleransi antara sesama pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang erat kaitannya dengan agama mengandung
nilai-nilai religius antara lain keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esadengan
sifat-sifatnya yang maha sempurna, yakni Maha Pengasih, Maha Kuasa, Maha Adil, dll
Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yakni menjalankan semua perintahNya dan
menjauhi segala larangannya, dan sila ini menjiwai sila II, III, IVdan V.

4.. Mewujudkan Negara yang Berbasis Agama dan Pancasila


Sekarang ini kita merasakan Pancasila dan agama itu terasa tidak diterapkan
dalam kehidupan.. Hal ini bisa karena faktor perubahan zaman yang sekarang ini menjadi
era globalisasi. Dimana semua informasi dari luar masuk ke dalam negara Indonesia
setiap saat dan membawa pengaruh besar di Indonesia. Dalam perkembangan globalisasi,
bangsa Indonesia tentunya selalu berkomitmen dalam memajukan dari berbagai aspe
kehiddupan. Pancasila dalam aplikasinya terhadap tantangan globalisasi membiarkan
masa depan tersebut terbuka lebar untuk dibangun oleh masyarakat Indonesia secara
bersama-sama sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional. Pengaruh negatif yang muncul
sebagai dampak globalisasi jika kita tidak memliki suatu ketahanan nasional yang kokoh
maka akan mengakibatkan pudar bahkan hilangnya sistenm tata nilai bangasa Indonesia.
Oleh karena itu, Pancasila dengan sistem nilainya secara kokoh dapat dijadikan sebagai
benteng ataupun filter.dengan sistem tata nilai dalam Pancasila, maka arus globalisasi
yang tidak sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia dapat segera diantisipasi agar
pembangunan nasional dapat tercapai secara optimal. Untuk itu sangatla perlu
ditanamkannya nilai Pancasila untuk semua masyarakat Indonesia apalagi kepada para
pelajar yang menjadi tulang punggung bangsa dan diwajibkan untuk diterapkan dan

10
selalu mengamalkan apa yang ada dalam nilai-nilai Pancasila dan pendidikan agama yang
kuat. Tak akan ketinggalan pendidikan untuk semua orang baik yang berpendidikan
formal atau non formal untuk tetap mempelajari agama sebagai landasan hidup yang kuat
yang menjadi benteng, filter dalam segala tindakan karena dalam agama mengatur
seluruh tatanan kehidupan manusia untuk menjadi insan yang takwa dan menjalankan
ajaran agama dengan baik. Pada hakekatnya agama mengajarkan pada pemeluk-
pemeluknya untuk menjadi orang yang jauh dari kejahatan, menuntun ke arah kedamaian,
keharmonisan sesama makhluk ciptaan Tuhan semesta alam.
Peran Agama dalam kehidupan sangatlah penting di samping pendidikan
Pancasila yang telah diajarkan oleh semua orang yang diajarkan secara formal maupu non
formal. Pengajaran agama dan Pancasila tidaklah dijaduikan sebagai pemenuhan
kurikulum pendidikan, namun harus benar-benar ditanamkan kepada pelajar. Sebenarnya
terdapat unsur-unsur hukum yang mengatur manusia dalam setiap tindakan dan
perbuatannnya.
Manusia itu dinilai baik berdasarkan akal, pikiran, dan budi pekerti yang luhur
bukan dinilai dimana ia menuntut ilmu, namun bagaimana ia menjalankan ilmu tersebut.
Dan tidaklah berarti orang yang memiliki kedudukan tinggi itu tidak memiliki akal,
pikiran, dan budi pekerti yang baik. Apalagi sebagai orang yang banyak dipandang oleh
masyarakat tidak menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Terbih lagi masalah
ketaatannya yang berkitan denagan ibadahnya. Hal ini adalah cerminan bagaimana agama
itu ada dalam unsur Pancasila terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Cara-cara beribadah telah diatur dan ditentukan oleh norma-norma yang sesuai
dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing. Ketaatan menjalankan ibadah
sangat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara orang
yang taat beribadah akan mamiliki budi pekerti yang luhur. Seseorang yang dalam
kehidupan sehari harinya patuh menjalankan ibadah akan tercermin dalam tingkah laku
serta tindakannya.
Kadang kita sulit untuk menghindarkan diri dari pengaruh teman. Bahkan kita
sering terbujuk untuk bertindak negative, misalnya merokok, mabuk-mabukan,
penyalahgunaan narkotik, dan sebagainya. Dan apabila sebagai generasi penerus bangsa
yang masih muda saja seperti itu mungkin di masa depannya nanti bisa lebih negative

11
lagi misalnya korupsi yang merugikan masyarakat, bermain politik yang tidak sehat dan
pelanggaran dalam lingkup kenegraan yang hukumannya itu lebih berat. Namun, apabila
keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa kuat, kita tidak mudah
terpengaruh oleh hal-hal tersebut. Sebaliknya justru kita harus dapat mempengaruhi
teman kita untuk berbuat yang benar. Dengan demikian, kita mampu menghindarkan diri
dari perbuatan tercela yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Karena itulah agama dan Pancasila harus benar benar ditanamkan dengan cara
mempelajari agama. Dewasa ini telah banyak sarana yang dapat menunjang kita belajar
masalah agama. Banyaknya media, baik media cetak maupun media elektronik, mampu
mempermudah dan membantu kita dalam mendalami masalah agama. Televisi dan radio
telah memprogramkan acaranya secara khusus. Bahkan, kaset-kaset rekaman, Koran,
majalah, bulletin, dan buku-buku keagamaan banyak tersedia. Yang penting bagi kita
adalah menimbulkan niat dan kemauan yang kuat dan kesadaran diri sendiri untuk
mempelajarinya.
Pemerintah juga telah berusaha meningkatkan keimanan, dan ketakwaan umat
Bergama dengan memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum setiap jenjang
pendidikan. Kepedulian pemerintah sangat besar dalam pendidikan agama. Hal ini
menunjukkkan betapa pentingnya peranan agama dalam pembangunan umat.
Timbulnya kesadaran untuk taat beribadah tentu tidak terjadi secara tiba-tiba.
Sejak dini ketika usia anak-anak masih balita, mereka diberikan latihan secara perlahan-
lahan. Dari latihan inilah lambat laun akan menjadi suatu kebiasaan. Dan pendidikan
pada anak usia dini sangat permanen dan akan membentuk pikiran di masa dewasa.

5. AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


Agama yang ada dalam kehidupan manusia itu yang membuat manusia memiliki
sebuah landasan-landasan dalam segala tingkah laku. Agama juga memiliki nilai yang
luhur dan sangat erat kaitannya dengan kehidupan beragama, kerukunan antar umat dan
nilai-nilai. Tak ada manusia yang bisa lepas dari segala aturan yang dipercayainya karena
keyakinannya yang ia miliki dalam hidupnya yang mereka tanamkan dalam hati mereka.
Sebenarnya agama itu dalam ajarannya memperlihatkan hukum-hukum yang lebih berat

12
dari hukum negara. Jika orang-orang sangat meyakini hal ini sebenarnya juga sangat baik
untuk menjadi pondasi perilaku dan ketetapan-ketetapan yang ada.
Agama dalam kenyataanya menjadi sebuah hal yang sangat kuat melekat dalam
segala aspek kehidupan. Menjadi pemikiran-pemikiran manusia yang menjadi bagian dari
batasan-batasan tingkah laku. Apabila tidak ada batasannya, maka kita harus tahu apa
yang akan terjadi. Pemikiran kita harus bisa menerawang ke masa depan, harus tahu
segala tindakan dan segala akibat yang kita perbuat dari diri kita sendiri. Jika kita berbuat
kejelekan maka kita juga akan dapat menuai kejelekan pula, dan begitu pula sebaliknya.
Adapun contoh untuk hal ini misalnya, jika kita sebagai kamu penerus bangsa sudah
rusak karena ulah kta sendiri maka masa depan bangsa juga tidak akan sesuai yang
diharapkan. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang baik secara lahir dan batinnya.
Secara intelektual dan secara spiritual haruslah seimbang. Indonesia sangat mambutuhkan
orang-orang yang terampil dalam berbagai hal, tapi ketrampilan secara penampilan,
intelektualitas itu belum lengkap tanpa adanya nilai tambah perilaku yang baik. Kita bisa
saja mendapatkan segalannya dengan pikiran kita. Tapi hendaknya kita sadari keburukan
yang kita perbuat itu kadang tidak hanya diri kita sengiri yang merasakannya, orang lai
pun pasti terkena dampaknya. Hal inilah yang kadang membuat keutuhan dan kerukunan
itu seakan pudar. Inutk itu pentingnya kerukunan hidup umat beragama yang kaitanyya
dengan kerakyatan yang dipimpimmolh hikmah dalam permusyawaratan perwakilan
yang menjelaskan kepada kita kerukunan yang harus dibina sesama warga negara.
Kerukunan itu harus tercipta demi terwujudnya negara yang aman , nyaman, dan
tentram. Jika semua warga negara mampu mengendalikan diri mereka maka tingkat
kejahatan itu dapat diredam dan dapat berkuramg. Tapi kenyataanya memang sulit, selain
jumlah aparat pemerintahan yang lebih sedikit dibanding warga Indonesia penengannya
pun tidak bisa merata. Kejahatan sekarang tidak bisa terawasi, semakin luas dan banyak
sekali jenisnya yang ada dalam kehidupan kita.

6. PERLUNYA TINDAKAN DARI BERBAGAI PIHAK

13
Untuk mewujudkan semua itu tentunya tidak hanya pihak yang berwenang dalam
pendidikan formal, namun kita harus menanamkan agama dan Pancasila itu sejak dalam
lingkup keluarga, lingkungan selain dillinkgungan sekolah apalagi orang tua. Karena
dasarnya Agama dan Pancasila itu diterapkan dalam segala aspek yang kita lakukan
sehari-hari. Kalau kita cermati tidak ada satu pun yang keluar dari nlai-nilai agama dan
Pancasila. Itu dalam kehidupan kita sehari-hari pasti terjadi, contohnya di lingkungan
keluarga, yang mana contohnya tentang kerukunan, keadilan dan kepercayaan. Dalam
lingkungan masyarakat pasti ada yang namanya musyawarah warga, dalam hal ini ada
dalam sila ke keempat, yaitu, kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan. Hal ini juga perlu adanya fasilitas yang tersedia
agar warga itu lebih bisa berpartisipasi, mengetri apa yang seharusnya dilakukan dengan
tempat yang kita duduki saat ini.

7. Perlunya Kesadaran Seluruh Bangsa


Kesadaran dirasa sangat perlu ditanamkan siapa saja apalagi orang-orang yang
akan meneruskan pemerintahan di Indonesia dan calon-calon yang akan memperbaiki
sistem kehidupan di Indonesia.
Harus kita sadari bahwa negara Indonesia itu sebenarnya kaya akan budaya, hasil
alam, dan tambang yang banyak. Hasil budaya salah satunya adalah Pancasila itu sendiri
yang hanya dimiliki olah bangsa Indonesia saja, bahkan ini yang menjadi corak yanh
khas di dunia Internasional dalam hal budaya. Juga dari sisi budaya yang kaya dan
bermacam-macam ini menjadi salah satu kekayaan kita sebagai bangsa Indonesia. Jika
kita lihat Indonesia dari segi positif banyak yang sebenarnya negara ini yang dilakukan
yaitu :
1. Menggali semua kekayaan yang dimiliki bangsa ini untuk menjadi kekuatan
bangsa yang kuat.
2. Memaksimalkan potensi yang dimiliki bangsa dan mensejahterakan rakyat. Dan
perlunya pemerataan dalam segala aspek pendidikan, ekonomi, dan hukum. Perlu
menangani secara khusus negara kita ini dan perlu ekstra perhatian dari kalangan
pemerintah.

14
3. Mengolah kembali sistem pemerintahan dan hukum serta penegasan hukum dan
kewajiban pemerintah untuk mencanagkan petingnya pendidikan, ketaatan agama
dan pendidikan yang berbasis Pancasila.
4. Memusatkan perhatian kepada rakyat-rakyat yang dirasa mampu dan memiliki
potensi untuk membantu pengembangan negara kita. Terus berikan yang terbaik
untuk bangsa, karena nasib bangsa ke depannya ada di tangan genersai penerus
bangsa.
5. Tamankan filter-fiter yang sudah tertera di paragraf-paragraf atas agar menjadi
benteng yang kokoh untuk mengahadapi kehidupan di zama era globlisasi
dimana alirannya dan pengaruhnya sangat besar. Sebelum Indonesia kehilangan
jati dirinya secara perlahan-lahan maka harus diperbaiki dari sekarang.

15
Kesimpulan
bangsa Indonesia, Pancasila selain sebagai dasar negara juga sebagai pandangan
hidup bangsa. Sebagai dasar negara, Pancasila juga dijadikan dasar pemerintahan
negara Indonesia. Adapun Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari.
Maksudnya ialah tindakan dan tingkah laku bangsa Indonesia dalam hidup
bermasyarakat harus sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancsila. Dengan Pancasila kita
melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Pada hakikatnya yang harus
dibangun dahulu adalah manusia Indonesia, yaitu kita semua. Bagaiman kita dapat
membangun secara tetap jika insan pembangun belum dibangun lebih dahulu . oleh
karena itulah, kita harus menbangun diri kita masing-masing agar kita dapat
membangun secara tepat. Kita harus mawas diri, yang berarti kita harus meneliti kita
sendiri.
Kita mepunyai Pancasila sebagai kepribadian kita, pandangan hidup kita,
pandangan hidup kita, dan dasr negara kita. Berbuat sesuai Pancasila beraarti berbuat
baik untuk Tuhan kita, bangsa kita dan negara kita, tanah air kita, dan untuk kita
sendiri. Dan tidak meniggalkan juga dasar kita sebagai umat beragam yang harus
menjunjung nilai, dan ajaran untuk menjadi pandangan hidup, landasan segala
tingkah laku kita. Kita hendaknya menewruskan perjuangan bangsa Indonesia untuk
memajukan bangsa kita, membantu nmengembangkan negara kita semampu mungkin
dengan salah satunya belajar sungguh-sungguh, berbuat baik sesuai dengan budaya
yang kita miliki.

16
SARAN
Sebagai saran untuk membangun negara kita hendaknya semua kritik dan saran
terbuka untuk spaja dan siapa pun berhak menyampaikan aspirasinya. Kemajuan suatu
bangsa itu juga karena ada kerjasama yang baik dari masyarakat kita dengan wakil
rakyat. Hubungan yang baik itu dapat aling memperbaiki saling menilai satu sama lain.
Negara tanpa penduduk apa artinya sebuah negara, dan apa jadinya jika negara tanpa ada
pemerintahan yang baik . Antara pihak pemerintah dan kalangan masyarakat harus ada
kerjasama yang baik sebagai perwujudan kita dalam persatuan. Kita harus menyamakan
tujuan kita untuk memajukan negara bersama-sama, jadi semua orang dapat berpatisipasi.
Kepedulian dengan rakyat harus juga diperhatikan, karena mereka juga bagian dari
negara kita. Mereka adalah manusia yang mempunyai hak untuk menyampaikan
aspirasinya, dan kita sebagai pemerintah yang baik kepedualian, perhatian, harus selalu
dicurahkan. Banyaknya penduduk yang ada di Indonesia harus disama ratakan, adil
sesuai denga porsi. Disnilah kebijakan itu sangat ber[eran dalam perwujudan haka asasi
setiap warga negara. Kerkuna yang diajarkan agama dan pancasila juga menjadi unsur
penting yang harus dijaga sampai kapanpun. Negara kita punya karakteristik yang brbeda
dari bangsa yang lain. Pancasila menjadi corak khas kita , bukti Indonesia memiliki
kekayaan budaya yang tidak bisa dinilai dengan apapun. Tidak bis dibeli dengan apapun.
Untuk itu kita harus bisa menjaga segala yang dimilliki banga kita tercinta ini, kita harus
bahu-membahu mewujudkan cita-cita negara kita, turut serta dalam pembangunan bagsa
khususnya yang diutamakan adalah sumber daya manusia yang menjadi penggerak negar
denan segala pemikirannya, kreatifitasnya, kecerdasannya dan tenaganya untuk
berpartisipasi untuk terus melakukan perbaikan negara kita.

17
Jagalah moral yang kita miliki, curahkan sesuatu yang terbaik untuk bangsa kita
dimana kita besar dan tumbuh menjadi warga negara yang mengenyam kehidupan yang
lebih berntung dari negara yang kurang beruntung. Bersyukurlah sebagai warga negara
Indonesia yang kita tinggal di wilayah yang memiliki iklim yang sangat baik untuk
kehidupaan, bersukurlah kita dapat merasakan matahari satiap hari, sepanjang tahu, untuk
penerus generasi bangsa saat ini teruskan perjuagan negara ini. Jadilah orang yang
beriman, bertakwa, dan mempunyai moral, akhlaq yang baik yang banyak dicari untuk
mengisi bangsa ini dengan kualitas-kualitas manusia yang baik. Dan sebagai orang yang
taat pada aturan, jadikanlah landasan yang kita miliki itu menjadi filter kita dari segala
hal yang membuat kita berbuat yang tidak semestinya. Kita berubah dari diri kita sendiri
dahulu karena perbuatan yang baik itu hendaknya cepat dilakukan.

18

Anda mungkin juga menyukai