Anda di halaman 1dari 3

Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara

(Indonesia).[1] Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina
selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara (Indonesia).

Pencak silat

Pencak silat pictogram.svg

Olahraga Pencak silat

DSC 3099 wikimedia2020 deni dahniel atraksi silek minagkabau.jpg

Duel Silek Minangkabau,salah satu petarung menggunakan kerambit

Juga dikenal sebagai

Pencak silat Indonesia

Fokus

Memukul

Kekerasan

Kontak penuh, semi-kontak, kontak ringan

Negara asal

Indonesia

Praktisi terkenal

Iko Uwais, Yayan Ruhian, Cecep Arif Rahman

Olahraga olimpik

No

Pencak silat

Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Negara

Indonesia

Referensi

1391

Kawasan

Asia dan Pasifik


Inscription history

Inskripsi

2019

Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang
tangguh.[butuh rujukan] Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan
Pencak Silat Antarabangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei
Darussalam.

Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.[2] Ada pengaruh budaya
Tionghoa, agama Hindu, Buddha, dan Islam dalam pencak silat.[2] Biasanya setiap daerah di Indonesia
mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande
dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri.[2]

Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga
Nasional (PON). Pencak silat juga dipertandingkan dalam ajang Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA
Games) sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia,
Belanda, Jerman, dan

B. Tentukan fakta dalam teks yang berjudul "Hujan" !

Fakta fakta yang terdapat dalam teks yang berjudul "Hujan" antara lain :

- Hujan merupakan fenomena alam turunnya air dari langit yang terjadi pada periode
tertentu.
- Hujan menjadi pertanda bahwa perubahan musim sedang bertransisi dari musim panas ke
musim hujan.
- Selain menjadi fenomena alam, hujan juga menjadi satuan penyebutan untuk menyebutkan
jenis musim yakni musim penghujan.
- Apabila akan turun hujan, ditandai dengan awan gelap di langit.
- Hujan disebabkan oleh meluapnya air pada awan sehingga bulir-bulir air tersebut sudah
tidak mampu ditahan oleh angin.
- Air laut, sungai dan danau ketika siang hari mengalami penguapan dan proses pemadatan
sehingga terbentuklah awan.
- Ketika padatan awan berisi air sudah melebihi kemampuan awan, akan berubah warna
menjadi gelap dan menyebabkan mendung.
- Ketika gumpalan awan tersebut tertiup angin, awan-awan tersebut menyatu dan
membentuk gumpalam awan yang lebih besar.
- Pada saat suhu atmosfer bumi rendah, awan akan berubah menjadi rintik-rintik air dan jatuh
ke bumi.
- Awan gelap dan cuaca yang mendung sering menjadi pertanda bahwa hujan akan segera
turun.
- Kadang-kadang awan hanya di suatu tempat dan menunjukan tanda tanda akan turun
hujan. Karena tertiup angin, awan tersebut bergeser ke daerah lain.
- Hujan yang berlebihan menjadi masalah bagi penduduk karena akan timbul bencana alam
lainnya

C. Tentukan gagasan pokok dalam teks yang berjudul "Hujan"!

Gagasan pokok yang terdapat dalam teks yang berjudul "Hujan" adalah :

☆ Paragraf 1 : Hujan merupakan fenomena alam turunnya air dari langit yang terjadi pada periode
tertentu.

☆Paragraf 2 : Hujan terjadi karena meluapnya kadar air pada awan sehingga bulir-bulir air tersebut
sudah tidak mampu ditahan oleh angin.

☆Paragraf 3 : Awan gelap dan mendung sering menjadi pertanda bahwa hujan akan segera turun.

☆Paragraf 4 : Hujan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah bagi penduduk karena dapat
menimbulkan bencana alam lainnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Hsiab 1
    Hsiab 1
    Dokumen2 halaman
    Hsiab 1
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen1 halaman
    Dokumen
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen Guf
    Dokumen Guf
    Dokumen1 halaman
    Dokumen Guf
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen1 halaman
    Dokumen
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Hsiab 5
    Hsiab 5
    Dokumen2 halaman
    Hsiab 5
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Hsiab 4
    Hsiab 4
    Dokumen2 halaman
    Hsiab 4
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Hsiab
    Hsiab
    Dokumen2 halaman
    Hsiab
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen 1
    Dokumen 1
    Dokumen1 halaman
    Dokumen 1
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (1) - 2
    Dokumen (1) - 2
    Dokumen4 halaman
    Dokumen (1) - 2
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Hsiab G
    Hsiab G
    Dokumen2 halaman
    Hsiab G
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Hsiab 4
    Hsiab 4
    Dokumen2 halaman
    Hsiab 4
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Hsiab 7
    Hsiab 7
    Dokumen2 halaman
    Hsiab 7
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Hsiab 3
    Hsiab 3
    Dokumen2 halaman
    Hsiab 3
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen1 halaman
    Dokumen
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Hsiab
    Hsiab
    Dokumen2 halaman
    Hsiab
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen1 halaman
    Dokumen
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen 2
    Dokumen 2
    Dokumen1 halaman
    Dokumen 2
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (1) - 4
    Dokumen (1) - 4
    Dokumen4 halaman
    Dokumen (1) - 4
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen 2
    Dokumen 2
    Dokumen1 halaman
    Dokumen 2
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen4 halaman
    Dokumen
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (1) - 3
    Dokumen (1) - 3
    Dokumen4 halaman
    Dokumen (1) - 3
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Materi 2 (Perhitungan Elektrolisis Dan Hukum Faraday)
    Materi 2 (Perhitungan Elektrolisis Dan Hukum Faraday)
    Dokumen21 halaman
    Materi 2 (Perhitungan Elektrolisis Dan Hukum Faraday)
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (1) - 1
    Dokumen (1) - 1
    Dokumen4 halaman
    Dokumen (1) - 1
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (12) - 9
    Dokumen (12) - 9
    Dokumen1 halaman
    Dokumen (12) - 9
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (12) - 8
    Dokumen (12) - 8
    Dokumen1 halaman
    Dokumen (12) - 8
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (1) - 2
    Dokumen (1) - 2
    Dokumen4 halaman
    Dokumen (1) - 2
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (1) - 3
    Dokumen (1) - 3
    Dokumen4 halaman
    Dokumen (1) - 3
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (1) - 1
    Dokumen (1) - 1
    Dokumen4 halaman
    Dokumen (1) - 1
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen1 halaman
    Dokumen
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat
  • Dokumen (12) - 7
    Dokumen (12) - 7
    Dokumen1 halaman
    Dokumen (12) - 7
    Jelianto Dika
    Belum ada peringkat