Anda di halaman 1dari 3

Hakikat dan Teori-Teori Kebenaran

(Minggu ke-4)

Materi : a. Pengertian Kebenaran

b. Teori-Teori Kebenaran

Pembahasan :

A. Pengertian Kebenaran
Dalam kehidupan manusia, kebenaran adalah fungsi rohaniah.
Manusia didalam kepribadian dan kesadrannya tak mungkin tanpa
kebenaran. Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan tingkat
kebenaran meliputi:
1. Tingkat kebenaran indra adalah tingkatan yang paling yang paling
sederhana yang dialami manusia.
2. Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping
melalui indra, diolah pula dengan rasio.
3. Tingkat filosofis, rasio dan pikiran murni, renungan yang mendalam
mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya.
4. Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang
Maha Esa dan di hayati oleh kepribadian dengan integritas dengan
iman dan kepercayaan.

Kebenaran itu ialah fungsi kejiwaan, fungsi rohaniah. Manusia


selalu mencari kebenaran itu, membina dan menyempurnakannyasejalan
dengan kematangan kepribadiannya.

Ukuran kebenarannya:

1. Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan


kebenaran.
a. Apa yang disebut benar oleh sesorang belum tentu benar bagi orang
lain.
b. Oleh karena itu diperlukan suatau ukuran atau kriteria kebenaran.
2. Jenis-jenis kebenaran
a. Kebenaran epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)
b. Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/ diadakan)
c. Kebenaran semnatis ( berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)

Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan


memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan
kebenaran itu.

B. Teori-Teori Kebenaran
1. Teori Corespondance
Teori Corespondance yaitu perbandingan antara realita objek
dengan apa yang ditanggap subjek. Masalah kebenran menurut teori ini
hanyalah perbandingan antara realita objek (informasi, fakta, peristiwa
dan pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek (ide, kesan).
Dalam teori ini ada lima unsur yang perlu diketahui:
a. Statemen (pernyataan)
b. Persesuaian(agreement)
c. Situasi(situation)
d. Kenyataan ( reality)
e. Putusan (jidgements)

Kebenaran adalah fidelity to objektive reality (kesesuaian fikiran dengan


kenyataan. Cara berfikir ilmiah yaitu logika induktif menggunakan teori
korespondensi ini. Teori ini sudah ada didalam masyarakat sehingga
pendidikan moral bagi anak-anak ialah pemahaman atas pengertia-
pengertian moral yang telah merupakan kebenaran itu.

2. Teori Consistency
Teori Consistency mementingkan sebuah kebenran bukanlah
didasarkan atas hubungan subjek dengan realita. Teori ini merupakan
suatu usaha atas arti kebenaran. Menurut teori ini untuk menetapkan
suatu kebenaran bukanlah didasarkan atas hubungan subjek dengan
realitas objek.
Teori ini dipandang sebagai teori ilmiah yaitu seabgai usaha
yang sering dilakukan didalam penelitin pendidikan khususnya didalam
bidang pengukuran pendidikan. Teori ini adalah pendalaman dari teori
korespondensi .
3. Teori Pragmatisme
Teori Pragmatisme yaitu berusaha menguji kebenaran melalui
konsekuensi-konsekuensi pada praktek atau pelaksanaanya.
Pragmatisme menguji kebenaran dalam peraktek yang dikenal apra
pendidik seabgai metode project atau medote problem solvingdari
dalam pengajaran. Akibat/ hasil yang memuaskan bagi kaum
pragmatisme adalah:
a. Sesuai dengan keinginan dan tujuan
b. Sesuai denga teruji dengan eksperimen
c. Ikut serat membantu dan mendorong perjuangan untuk tetap eksis
(ada)
4. Kebenaran Religius
Kebenaran Religius yaitu kebenaran secara ontologis dan
aksiologis bersember dari tuhan yang disampaikan melalui wahyunya.
Kebenaran adalah kesan subjek tentang suatu realita dan perbandingan
antara kesan dengan realita obkjek. Kebenaran bersifat objektive,
universal, berlaku bagin seluruh umat manusia kareana kebanran ini
secara ontologis dan aksiologis bersumber dari Tuhan yang
disampaikan melalui Wahyu.

Referensi :
Barnadib, Iman. 2002. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta : Yayasan Penerbit IKIP

Yogyakarta.

Zen, Zelhendri. 2014. Filsafat Pendidikan. Padang : Sukabina Press.

Anda mungkin juga menyukai