Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi

Ibu dengan persalinan episiotomi disebabkan adanya persalinan yang lama: gawat janin
(janin prematur, letak sungsang, janin besar), tindakan operatif dan gawat ibu (perineum kaku,
riwayat robekan perineum lalu, arkus pubis sempit). Persalinan dengan episiotomi
mengakibatkan terputusnya jaringan yang dapat menyebabkan menekan pembuluh syaraf
sehingga timbul rasa nyeri dimana ibu akan merasa cemas sehingga takut BAB dan ini
menyebabkan Resti konstipasi.Terputusnya jaringan juga merusak pembuluh darah dan
menyebabkan resiko defisit volume cairan.Terputusnya jaringan menyebabkan resti infeksi
apabila tidak dirawat dengan baik kuman mudah berkembang karena semakin besar
mikroorganisme masuk ke dalam tubuh semakin besar resiko terjadi infeksi.

Ibu dengan persalinan dengan episiotomi setelah 6 minggu persalinan ibu berada dalam
masa nifas.Pada saat masa nifas ibu mengalami perubahan fisiologis dan psikologis. Perubahan
fisiologis pada ibu akan terjadi uterus kontraksi.Dimana kontraksi uterus bisa adekuat dan tidak
adekuat. Dikatakan adekuat apabila kontraksi uterus kuat dimana terjadi adanya perubahan
involusi yaitu proses pengembalian uterus ke dalam bentuk normal yang dapat menyebabkan
nyeri/ mules, yang prosesnya mempengaruhi syaraf pada uterus. Dimana setelah melahirkan ibu
mengeluarkan lochea yaitu merupakan ruptur dari sisa plasenta sehingga pada daerah vital
kemungkinan terjadi resiko kuman mudah berkembang.Dikatakan tidak adekuat dikarenakan
kontraksi uterus lemah akibatnya terjadi perdarahan dan atonia uteri.Perubahan fisiologis dapat
mempengaruhi payudara dimana setelah melahirkan terjadi penurunan hormon progesteron dan
estrogen sehingga terjadi peningkatan hormon prolaktin yang menghasilkan pembentukan ASI
dimana ASI keluar untuk pemenuhan gizi pada bayi, apabila bayi mampu menerima asupan ASI
dari ibu maka reflek bayi baik berarti proses laktasi efektif.sedangkan jika ASI tidak keluar
disebabkan kelainan pada bayi dan ibu yaitu bayi menolak, bibir sumbing, puting lecet, suplai
tidak adekuat berarti proses laktasi tidak efektif.

Pada perubahan psikologos terjadi Taking In, Taking Hold, dan Letting Go.Pada fase
Taking In kondisi ibu lemah maka terfokus pada diri sendiri sehingga butuh pelayanan dan
perlindungan yang mengakibatkan defisit perawatan diri.Pada fase Taking Hold ibu belajar
tentang hal baru dan mengalami perubahan yang signifikan dimana ibu butuh informasi lebih
karena ibu kurang pengetahuan.Pada fase Letting Go ibu mampu memnyesuaikan diri dengan
keluarga sehingga di sebut ibu yang mandiri, menerima tanggung jawab dan peran baru sebagai
orang tua.

DAFTAR PUSTAKA

Rusda, M. 2004. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Pada Episiotomi.
Universitas Sumatra Utara, Retrieved May 4, 2007, from
http://library.usu.ac.id/modules.php.html#1.

Anda mungkin juga menyukai