Anda di halaman 1dari 28
Metode B rga Pokok Proses- Pengantar dalam perosahaan yang produksinya berdasatkan pesanan, Metode pengumpulan baya produkt tersebut dinamakan metode hatga pokok pesanan. Dalam Bab 3 ini diuraikan metode harga pokok proses, yangmerupakan metode peagumpulan bay produks yang digunskan oleh perussan yang tmengolah produknya secara massa. Di dalam metodeini,baya produksidikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertent, dan biaya produksi per satuan dhitung dengan cara membagi total bya prodoksi dalam proses terteoo, selama pediode tertnty, dengan jumiah satuan produk yang ihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan. Pembahasan metode harga pokok proses ini akan disajkan dalam dua bab: Bab 3 dan Bab 4. Bab 3 bers pembabasan metode harga pokok proses yang bersift pengantat, Dalam Bab 3 ini akan duraikan imetode harga pokok proses yang sedethan, yaita yang diterpkan dalam perusahaan yang mengolah produkaya melalui satu depattemen produksi dan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui lebih dati sara departemen produ. Di sampingitu, dalam Bab 3 pula durskan pengaruh adsnya produ yanghilag dalam proses tehadap pethitunganharga pokok produksipersatuan dalam departemen yang bersaglutan, Dalam Bab 4 akan diuraikan pengaruh adanya persednan produk dam proses aval peiode tethadap perhitungan larga pokok produksi per satuan. D* Bab 2 telah diuraikan salah satu metode pengumpulan biaya produksi yang diterapkan KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES ——ee ‘Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produlk perosahaan, Dalam perusahzan yang berproduksi mass, karate produlsinga adalah sebagai bedkut . 1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standat. 2. Produkyang dihasilkan dacibulan ke bulan adalah sama 3. Keglatanproduksidimulsi dengan dtebiannya peritah produks yang bes rencana produksi produk standar untuk jangka waka tertento HEIN 0 Poe ns To 5 wsahaan yang berproduksi massa adalah perusahaan sibs eagle satu macam produk berupa semen Portland, Yang diy aaa satuan zak yang erat standarny2 50 kg, Produk yang dihaslkan da si bulan adiah sama. Perencanaan produksi dilakukan dengan diterbitkanaya pein | produlsi Grditn od seap awl bulan yang bedaku untuk buaa teeny pe dasarkarakterstkkegiatan produksi dalam perusahaan yang berproduksi massa, pengumpulnbiay prodolsdlam perssahaan tersebut memlkikaraterst ges dipraikan berikutini. Proses Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan Naoko oe, . ‘Untuk memshami karakteristik metode harge pokok proses, berikut ini disjtan petbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga pokok pesanan. Perbedun dliantara dua metode pengumpulan biaya produksi tersebut terletak pada: 1. Pengumpulan bizya produksi. 2. Pethitungan harga pokok produksi per satuan. 3. Penggolongan biaya produksi 4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overbead pabrik. Pengumpulan Biaya Produksi. Metode harga pokok pesanan mengumpulkanbisya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpultan biaya produksi per departemen produksi per petiode akuntansi. Perhitungan Harga Pokok Produksi Pet Satan. Metode harga pokok pesann menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam Pesanan yang bersangkutan, Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah eesti diproduksi. Metode harga proses menghituag harga pokok produksi per satuan dengsa cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama petiode testentu dengta jumlah satuan produk yang dihaslkan selama periode yang bersangkutan. Pehitungtt inidllakukan seap akhir periode akuntans (biasanya aki bua). Penggolongan Biaya Produksi. Di dalam metode harga pokok pesanan, bitjt Produksi hares dipisabkan menjadi biaya produksilangsung dan biaya produksiitk langsung Baya produksi langsung dibebankan kepada produl berdasa biaj YS Sesunggubnya terjadi, sedangkan biaya produkesi tidak Iangsung dibebankan ke} Produk berasatkan taf yang ditentukan cli muka, Di datarn metode harge POC* rere pembedlan bya produksilangsung daa biaya produksi tidak angsung ‘| "sabaan semen, pupuk, bumbu masak). Karena harga pokok pe s* produkchitongsecapathiebian maka = bing oerkead pie ibebat? ade produ ats disarbiaya yang sesungguhnye ead pola att Digolongkan dalam Biaya Overhead abs Didalan meade ke i ° okok pesanan baya overhead pabrik teri dae biaya bahan penolong, biay® 1h 3. Ned gy Pot Prose Pngate kerja tidak langsung dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka, Di dalam metode harga pokok proses, biaya overbead pabrik terdii dai biaya produksi slain biaya bahan baku dan bahan penolong ddan biaya tenaga kerja (aik yang langsung maupun yang tidak langsung). Dalam metode ini biaya overbead pabrik dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansitertentu. MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKS! ES Dalam perusahaan yang berproduksi massa, informasi harge pokok produksi yang dihitong uatok jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk: 1. Menentukan harga jual produk. 2, Memantau sealisasi biaya produksi, 3, Menghitung laba atau rugi periodik 4, Menentukan harga pokok persedizan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam aecaca. Menentukan Harga Jual Produk. Perusahaan yang berproduksi massa memproses produkaya untuk memenubi persediaan di gudang. Dengan demikian biaya produksi ihitung untuk jangka waktu tertenta untuk menghasilkan informasibiaya produksi per satuan produk Dalam penetapan harga jul produk, baya produksi per unit merupakan salah satwinformasi yang dipertimbangkan di sampinginformasi biaya lan sertainformasi nonbiays. Kebijaken penetapan harga ual yang didasarkan pada biaya menggunakan formula penetepan harga jual berikut in: Taksican biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rpxx “Teksiran biaya nonprodoksi untuk jangka waktu tertentu my “Taksiran total biaya untuk jangka wakru tertenta Rpxx Jumlah produk yang dihaslkan untukjangka waktu tertenta x, “Taksiran harga pokok produ persatuan Rpsx Laba per unit produk yang diinginkan se “Taksican harga jual per unit yang dibebankan kepada pemnbeli Rox Dari formula tersebut telat bahwa informasitaksiran biaya produksi per satuan yang akan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu dipakai sebagai salah satu dasa untuk menentukan harga ual per unit produk yang akan dibebankan kepada pembeli. Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu perlu dihitung unsus-unsur biaya Derikut ini: HEGRE 8 g20 1. Peocornn Har Potiok Prodok ‘Taksiran biaya bahan baku Tom ‘Taksiran biaya tenaga kerja langsung ~ ‘Taksiran biaya overhead pabtik — ‘Taksiran biaya produksi i —— Memantaurealissi biaya produ, Jka rencana produlsiuntokjangla waktuteenty telah dipotuskan untuk dlaksanakan,mnanajemen memertukaninformasi bay procul yang sesungguhnyadkeluackan di dalam pelaksanaan rencana produlsitersebut, Oleh arena itu akuntans biayadigunakan untuk mengumpulkan informa biaya prods yang ikeluatkan dalam angka waktu tertentu untuk memantau apakah proses procs mengkonsumsi total biaya produksisesuai dengan yang dipechitungkan sebelumaya, Pengumpulan biaya produksi untuk angka waktu tertentu tersebut dilakukandengen menggunakan metode harga pokok proses, Pechitungan biaya produlsisesungguhnya Yang dikeluarkan untuk jangka waktu tertentu dilakukan dengan formula berkt in Biaya produksi sesungguhnya bulan.... Biaya bahan baku sesungguhnya Rpxx Biaya tenaga kerja sesungguhaya xx Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx + ‘Total biaya produksi sesunggubnya bulan Rpxx Menghitung Laba atau Rugi Bruto Periode'Tertentu, Untuk. mengetahui apaksh siatan produksi dan pemasaran perusabaan dalam periode tertentu mampt ‘menghasilkan laba bruto atau mengekibatkan rugi bruto, manajemen memerlukso informasi biaya produksi tertentu guna menghasilkan in. sl yang sesungguhnya dikeluarkan untuk pesoet brato tap petiode dihitung sebagai bese Th 3. Mead aga Toto Pos oper Fc peajualan (barge jal per satan x volume produk yang jul) - Persediaan produk jadi awal ae pessediaan produk dalam proses awal a Biaya produksi: Biaya bahan bau sesungguhaya = Biaya tenga kerja langsung sesungguhnya a Biaya cvrbad pabrik sesungguhnya = ‘Total biaya produksi a5 m Persediaan produk dalam proses alchit x. Harga pokok produksi my Hirga pokok produk yang tersedia untuk dijual Persediaan produ jadi akhir x Hearga pokok produk yang dijual = Laba brato Rpxx xx Xx Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang Disajikan Dalam Neraca. Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyafikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca, manajemen harus menyajikan hharga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode. Berdasarkan catatan biaya produksi tiap periode tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal netaca. Disamping itu, berdasarkan catatan tersebut, manajemen dapat pula menentukan biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan. Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggel neraca dsajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk jadi, Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan disajikan dalam necaca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses. we eee ts HARGA POKOK PROSES-TANPA MEMPERHITUNGKAN PERSEDIAAN UK DALAM PROSES AWAL —ees Untuk memberikan gambatan awal penggunaan metode harga pokok proses dalam pengumpulan biaya produksi, berikut ini disajikan contoh penggunsan metode harga pokok proses yang belum memperhitungkan dampak adanya persediaan produk dalam iokok Produk HEIR 8 1. Peer a proses ‘wal, Variasi contoh penggunaan metode harga pokok pede ie dalam bab ii mencakup: Metode hargepokok proses yag dterapkan dalam perusahsag Giolah hanya melalisat departemen produ b. Metode haga pokok proses yang diterapkan dalam perusshean * diolh melalilebih dari satu departemen produsi < Penguru terjadiya produ yang hilang dalam proses tethadap perhiny pokok produks persatua, dengan anggapan: = Produk hilang pada awal proses ~ Produk hilang pada akhir proses a. FANE Produkoy, ¥898 Produk, ingen | hat Penggunsaan metode harge pokok proses yang telah memperhitungkan emp persediaan prodok dalam proses aval akan disajikan dalam Bab 4 Metode Harp Pink Proses-Lanjutan, METODE HARGA POKOK PROSES-PRODUK DIOLAH MELALUI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI RSE Untuk dapat memahami perhitungan hatga pokok produk dalam metode hargpotok proses, berikut ni diuraikan contoh metode harga pokok proses yang diterapkan dan Perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produks! tape memperhitungkan adanya persediaan produk dalam proses awal petiode. Contoh 1 Misalkan PT Risa Rimendi mengolah produknya secara massa melalui satu depattmen produksi, Jumlah biaya yang dikeluarkaa selama bulan Januaci 20X1 disaikan dam Gambar3.1. Gambar3.1 Data Produksi dan Biaya PT Risa Rimendi Bulan Januari 20X1 Biaya bahan bak Rp 5.000.000 Biaya bahan penolong 7.500.000 Biaya tenage kerja 1.250.000 Biaya overbead pabtik _ 16,125,000 Total biaya produksi _p39.875.00 Jumlah produk yang dihasilkan selama bul alah: Produk ad lama bulan tersebut adalal 2,000 Produk dalam proses pada aie bulan dengan tingkat penyclesaian sebagai betilut: Biaya Bahan Baku: 100%; Biaya Bahan Penolong 100%; Biaya Tenaga Kerja: 50%; Biaya Overhead Pabrik: 30% 500 Kg 1h 3. Metode Hag Pook Prove Neng ESI Gambar3.2berikutini memperjelas peayajian data untuk perhitungan harga pokok produksi persatuan, fants Gambar32 Produksi PT Ris Rimendi Bulan Januari 20X1 Bulan Januari 20X1 i: 2.000 kg Produk dalam proses akhir 500 kg ‘Yang menjadi masalah di sini adalah bagaimana menghituog harga pokok produk jadi yang dtzanfer ke gudang dan harga pokok persediaan produ dalam proses yang pada akhir bulan belum selesi diproduls. Untuk tujuan cersebut pera eilekukan peaghitungan baya produks per satuan yang dikeluarkan dalam bulan Janati 0X1. hs pechitangan ini kemudian dkalkan dengan kuantitas prod jadi dan akan ciasikan informasi harga pokok produk jad yang dtransfer ke gudang, Untuk menghitung harga pokok persediaan produk dalam proses pada aie ptiode, baye produksi per saruan tersebut dikalikan dengan kuantitas persediaan produk dalam proses, dengan memperhitungkaa tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses tersebut. Untuk menghitung biaya per satuan yang dikeluazkan oleh perusahaan tersebut, pela dlhitung unit euivalensi bulan Januar 20X1 dengan cara perhitungan sebagai beikut 1. Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam bulan Januati 20X1 tersebut dapat menghasilkan 2,000 kg produk jadi dan 500 kg persedizan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya bahan baku sebesar 100%, Halini berart bahwa biaya bahan baku sebesat Rp5.000,000 tersebut telah digunakan untukmenyelesikan produljadi sebanyal 2.000 kg dan 500 kg (500 x 100%) persedan produ dalam proses. Dengan demikian unit ekuvalensi biaya baban baku adalah 2.500 kg, yang dibitung sebagai berikut:2.000 + (100% x 500)= 2.500 kg, 2. Biaya bahan penolong yang dikeluarkan dalam bulan Januari 20X1 sebesar jukjad dan 500 kg persediaan Rp7.500.000 tersebut dapat menghasilkan 2,000 kg prod produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya bahan penolong sebesar 100% Hla ini berati bahwa biaya bahan penolong tersebut telah digunakan uatuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 2.000 kg dan 500 kg (500 x 100%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivaleni biaya bahan penolong adalah 2.500 kg, yang dihitung sebagai berikut 2.000 + (100% x 500)= 2.500 kg, 3. _Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam bulan Januari 20X1 sebesar Rp11.250.000 tersebut dapat menghasilkan 2.000 kg produ jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses dengan ogkt penyeessianbiayatenaga kj seesar 50% Hal Dear bahwa biaya tenaga kerja tetsebut telah digunakan ‘untuk menyelesaikan produk jadi Prodoh RELI og | esernn e Pobok 50%) persediaan produk Jpanyak 2000 kg dan 250 kg (500.x 50%) p och dam a Senin unitekuivalens’biayatenage kerja adalah 2250 bg, yang ges Deg erikut: 2.000 + (50% x 500)= 2.250 kg Seba i dikeluatkan dalam bulan etn ; 4, Biaya overhead pabrik yang ; ae pt 6.125000 tersebut dapat menghasilkan 2.000 kg produk jai a, : perseizn produ dalam proses dengan ingkat penyelesian bay, 500, rebesar 30%, Hal ini berarti bahwa binya overiead pabrik tersebut telah a untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 2.000 kg dan 150 kg core persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ckuivaleni bia it penolongadalah 2.150 kg, yang dihitung sebagai berikut: 2.000 + (30% x 26 Perhitungenbiaya produ per kilogram produk yang diprodulsi dam buy Januasi 20X1 cilakukan dengan membagi tiap unsur biaya produlsi (biaya bah biaya bahan penolong, biayatenage Kerja, dan biaya oerhead pabrik) seperti dsj, dalam Gambar 3.3. Gambar3.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan —— Unsur Unit Biaya produksi Biaya Produksi ‘Total Biaya Ekuivalensi per Satuan Q) Q ®% @:6) Bahan Baku Rp 5.000.000 2500 Rp 2.000 Bahan Penolong 7.500.000 2.500 3.000 Tenaga Kerja 11.250.000 2250 5.000 Overhead Pabsik 16.125.000 2.150 7.500 Total Rp3 Rpt7.500 Setelah biaya produksi persatuan dihitung, harga pokok produk jadi yang dita ke gudang dan harga pokok persediaan produk dalam proses dihitung dalam Gambur34 Gambar3.4 Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk dalam Proses Haga pokok produk jadi : 2.000 x Rp17.500 Rp35,000.000 Harga pokok persediaan produk dalam proses: BBB: 100% x 500 x Rp2.000 = Rp1.000.000 BBP: 100% x 500 x Rp3,000 = 1.500.000 BIK: 50% x 500 x Rp5.000 = 1.250.000 BOP: 30% x 500 x Rp7.500 = _4875008 Jomlah biaya produksi bulan Januari 201 ps98t508 Gatan: BBB = Biays Bahan Baku BIK =iaya Tenaga Kea ‘BBP = Biaya Bahan Penolong BOP = Biayn Overdead Pabrik 1M 3. eto Ha otk rs er I Pethitungantersebut datas kemucian disajikan dalam laporanbiaya produksi Gambar’35, Gambar3.5 {apo Baya Prosi Bulan Januari 20X1 —— PT Risa Rimendi Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 20X1 Data Produksi Dimasukkan dalam proses 2500. kg Produk jai yang ditransfer ke gudang 2000 ky Produk dalam proses alti rad Jumlsh produk yang dihasilkan "2500. kg Biaya yang Dibebankan dalam Bulan Januati20X1 ‘Total Biaya bahan baku Rp 5.0001 Biny bahan penclong ° ono Biayatenaga kerja 11.250.000 Biaya overbeed pabrik 16.125,000 Jumbh p39.875.000 Perhitungan Biaya: Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 2.000 kg @ Rp17.500 Rp35,000.000 Hiarga pokok persediaan produk dalam proses alin: Biaya Bahan Baku Rpt.000,000 Biaya Bahan Penolong 1,500,000 Biaya Tenaga Kerja 120.000 Biaya Overhead Pabrik 1125.00 — 4.875.000 Jumlsh biaya produksi yang dibebankan dalam bulan Januar p59.675,000 Jurnal Pencatatan Biaya Produksi a Berdasatkan informasi yang disajikan dalam laporan biaya produksi, biaya produksi yang terjadi dalam bulan Januari 20X1, dicatat dengan jurnal berikutin. 1. Jurnal untuk: mencatat biaya bahan baku: Barang Dalam Proses-Binya Bahan Baku p5.000,000 Persediaan Bahan Baku 5.000.000 2. Jornal untuk mencatatbiaya bahan penolong: Barang Dalam Proses-Biaya Bhn.Penolong —_Rpi.500.000 Persediaan Bahan Penolong p7.500.000 3. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja: Batang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp 1t.250.000 Gaji dan Upah EEE ‘omentan Hag Pokok Ph 4, Jurnal ‘untuk mencatat biaya overhead pabrtik: Barang Dalam Proses-Biaya Ov Pabrik Rp16.125.000 Berbagai Rekening yang Dikredit Dig . 5, Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer | kegudanp. if Persedinan Produk Jadi p35.000.000 iB Baraag Dalam Proses-Biaya Bho. Baku finn Barang Dalam Proses-Biaya Bho, Penolong oe Barng Dalam Proses-Biaya Ting, Kerja iota Barang Dalam Proses-Biaya Ow Pabrik isomnnes ket: * 2.000 kg x Rp5.000 2,000 kgx Rp7.500 6, Jurnaluntumenctat ara poko persed produk dalam poss yang ig selesai diolah pada akhir bulan Januari 20X1 Persediaan Produk Dalam Proses Rp4.875.000 Barnng Dalam Proses-Biaya Bho. Baku RpL.ooueo Barang Dalam Proses-Biaya Bhn. Penolong 150000 Baraog Dalam Proses-Biaya Tag, Kerja 125000 1.125000 Barang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik METODE HARGA POKOK PROSES-PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKS! ERE Vika produk diolah melalui lebih dati satu departemen produksi, pethitungan bi prods per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen produlksi peetama sina dengan yang telah dibahas dalam contoh 1 diatas Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama adalah merupakan pechitungan yang bersifat kumulatié Karena prodok yang dibaslkan oleh departemen setelah departemen pertama tit sxerupkan produkjad dari departemensebelumnya, yng membava bis Ps dati departemen produksi sebelumaya tersebut, maka harga pokok prodvk Je" dihaslkan oleh departemen setelah depattemen pertamna terdiri dati: ikst 1, Biayaproduksi yang dibawa dav depaitemen sebelumany. 2. Biaya produksi yang dtambahkan dalam departemen setelah departernen pO 7 Contoh pethitungan biaya produksi per satuan,jka produk diolah nel do* partemen produksi, dapat dilkuti dalam contoh 2 berikut ai. Contoh 2 PT Eliona Sari memiliki dua departemen produksi: departernen A da” depane F yen — ‘menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya kedv? departem +sebut dalam bulan Januari 20X1 disajikan dalam Gambar 36. 1b. Meode Harp Pook Pros Penge RL Gambar36 ata Produksi dan Biaya Departemen A dan Departemen B Departemen A Departemen B Dimasukkan dalam proses 35.000 kg Produk selesai yang ditransfer ke Dep. B 30.000 Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kg Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg Baya yang dikeluarkan bulan Januari 20X1: Biaya baban baku Rp 70.000 Rp 0 Biaya tenaga Kerja Rp155.000 Rp270.000 Biaya overhead pabrik 1Rp248,000 Rp405.000 ‘Tinghat penyelesaian produk dalam proses alkhir: Biya bahan baku 100% : Biaya konversi 20% 50% Perhitungan Harga Pokok Produksi di Departemen A ‘Untuk menghitung harga pokok produk selesai departemen A yang ditransfer ke depastemen B daa batga pokok persediaan produk dalam proses di departemen A pada akhirbulan Janoac 20X1, peru dltkoken penghitangan biaya produksi persatuan yang dikeluarkan oleh departemen A dalam bulan yang bersangkutan, Has pethitungan jni kernudian dikalikan dengan lnuanttas produk selesai yang ditransfer departemen A ke depastemen B dan diperoleh informasi haga pokok produk jadi yang dtransfertersebut, Untuk menghitung harga pokok persediaan produk dalam proses di departemen A pada akhit petiode, biaya produksi per satuan tersebut dikalikan dengan kuantitas petsediaan produk dalam proses, dengan memperhitungkan tingkat penyelesaian petsediaan produk dalam proses tersebut. ‘Untuk menghitung biaya produksi per satuan yang dikeluarkan oleh departemen A tersebut, pestu dihitung unit ckuivalensi tap unsur bnya produksi depattemen A dalam bulan Januati 20X1 dengan cara pechitungan sebagai berikut: 4. Biayabahanbakuyangdlikeluarkan cleh departemen A dalam bulan Januari 20X41 tersebut dapat menghasilkan 30.000 kg produk selesai dan 5,000 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya bahan baku sebesar 100%. Hal ini Derarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp70.000 tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 30.000 kg dan 5.000 kg (5.000 kg x 100%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ckuivalensi biaya baban baku adalah 35.000 kg, yang dibitung sebagai berikut: 30.000 + (100% x 5.000)= 35.000 kg, 2. Biaya konversi, yang tercisi dari biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik, yang dikeluatkan oleh departemen A dalam bulan Januari 20X1 sebesar Rp155.000 EZIN toe g Pah tih tersebut dapat menghasilkan 30.000 kg produk selesai dan 5. produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya lonvecgy ky Halo berai baa bias konversiterebuttela guna othe produk selesaisebanyak 30.000 kg dan 1.000 kg (5,000 x 29% eta cam proses Dengan dria nit euialeos bia honey tpg yang dibitung sebagai berikut: 30.000 + (20% x 5.000)= 31.000 lah 31g, Perhitungan biaya produlsi per kilogram produ yang di darnblaarai20X1 diskukan dengan membagj ap come a, baku, biaya bahan penolong, biaya tenagn kerja, dan biaya ran C2 dicta lsh departemen A seer san dala Gambae37 berg 8 Gambar3.7 Pechitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan Departemen A Unsur Unit Bis Page Biaya Produksi Total Biaya Ehuivalensi a 8) = Bahan Baku Rp 70.000 35,000 Rp? ‘Tenaga Kerja 155.000 31.000 ? i Overhead Pabrik 248.000 31.000 a Total Rp473.000 im Setelah biaya produlsi per satun dihtung, harge pokok produ sei diteansfer oleh departemen A ke departemen B dan harga pokok persian prot dalam proses di depastemen A pada akhir bulan Januari 20X1 dapat dihitug la berikut: Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B: 30.000 x Rp15 Rp450.000 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhit: BBB: 100% x 5.000 x Rp2= Rp10,000 BIK: 20% x 5.000 x Rp5 = 5.000 BOP: 20% x $.000 x Rp8 = 8.000 4 73.000 FpaTs 0 utnlah bi : . 7: Jutnlah biaya produksi depattemen A bulan Januati 20X1 Re Catatan: | BBB =Biaya Bahan Baku BIK =Biaya Tenagt ett | BOP = Biaya Overbead Pabrike a vq produ! Pethitungan tersebut datas kemudian dsajikan i dalam laporanbiay#P° pada Gambar 3,8, | Gambar3.8 1h 3. Mee ne Poko ose Neng ITIL apo Bay Produk Depatemen A Buln Jana 20X1 PT Bliona Sari Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Januari 20X1 Data Produksi Diimasukkan dalam proses 35.000 kg ‘Produk jadi yang ditransfer ke gudang 30.000 kg Produk dalam proses akhir 5.000 Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg Biaya yang Dibebankan Departemen A Dalam Bulan Januari 20X1 Tol © _Perkg Bisya bahan baku Rp 70.000 Rp2 155.000 5 Biaya tenaga Kerja Biaya overbead pabrik Jumlah 248.000 Rp473.000 Rpts Perhitungan Biaya Harga pokok produk jadi yang ditrnsfer ke Departernen B 30.000 kg @ Rpi5 Rp450.000 Hoarga pokok persediaan produk dalam proses akbir: : Biaya Bahan Baku Rpt0.000 Biya Tenaga Kerja 3,000 Biaya Overbead Pabrik 000 eno A bolan Januati p473.000 Juma biaya produksi yang dibebankan Departemen Jumal Pencatatan Biaya Produksi Departemen A aya produlsi departemen A tersebut, bay ‘Berdasarkan informasi dalam laporan bit ‘A dalam bulan Januari 20X1 dicatat dengan produksi yang terjad dalam departemen jual berikutini: 1, Jornal untuk mencatat biaya bahan buku: Barang Dalam Proses-Biaya BhaBakuDep-A _Rp70.000 Persedizan Bahan Baku Rp70.000 2. Jurnal untuk mencatat biayatenage kerja BarangDalam Proses Biaya'Tng KerjaDep. A Rp155000 Gaji dan Upah Rp155.000 3, Jurnal untuk mencatat biaya averead pabrik: Barang Dalam Proses-Biaya Ov. PabrikDep.A Rp248.000 Rp248,000 Berbagai Rekening yang Dikredit 4, Juma neumenctat haga pokok produ jal yang unnsfer leh depatemes A ke departemen B: EDIE 9001. 1eooran og Pook Prk Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep. B- Rp450,o99 Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep. A Barang Dalam Proses-Biaya Tng, Kerja Dep. A Barang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik Dep. A Ket:* 30,000 kg x Rp2 ¥ 30.000 kg x Rp5 + 30.000 kg x Rp8 5. Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam Prose yang by selesaidiolah dalam Dep. A pada akhir bulan Januati 20X1 belay Persediaan Produk Dalam Proses-Dep. A Rp23.000 1 Barang Dalam Proses-Biaya Bho, Baku Dep. A Reina Barang Dalam Proses-Biaya Tog. Kerja Dep. A ie Batang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik Dep. A mn Perhitungan Harga Pokok Produksi Departemen B —eee Daricontoh 2tersebut datas, 0.000 kg produk selesai yang diterima oleh Aeparteren B dari departemen A, telah membawa total biaya produksi dati departeren A sebesy Rp450.000, atau Rpi5 per kilogram, Untuk mengolah produk yang ditrima dari departemen A tersebut, departemenB mengelvarkan biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik dalam balan Januar 20x1 dengan tingkat penyelesaian 50% untuk biaya konversi Untuk menghitung harga Pokok produ jadi departemen B yang ditransferke gudang dan harga pok i oe Proses di departemen B pada akhir pevig: berasal dat Aepatemen A hari dither ewoehatBa pokok prod yang be i : itambabkan éepatmenB iain dengan os rsa yng ie inns enen kuanttas persedizan procul dalam proves teh “pemenpetiugtngtpeclenenns , B, peda eing bie produ per satuan ang ditambahkan ole dept Aepanemen B dalam joe Hap sur biaya produksi yang ditambablat O# tm Janvati 0X1, dengan caa pethitungan sebagai berikut: Mab 3. Neto ag Pak Poss Pengo Biaya konversi, yang terdiri dari biaya tenaga kerja dan biaya overiead pabrik, yang ditambabkan oleh depactemen B dalam bulan Jaqwati 20X1 untuk memproses 30.000 kg produk yang diterima dari departemen A sebesar Rp155.000 tersebut, dapat menghasilkan 24.000 kg produk jadi dan 6.000 kg persediaan produk dalam proses yang tingkat penyelesaian biaya konversinya sebesar 50%, Hal ini berarti babwa biaya onversitersebut telah digunakan untuk menyelessikan produk selesai sebanyak 24.000 {kg dan 3.000 kg (6.000 x 50%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ckuivalensi biaya konversi adalah 27.000 kg, yang dihitung sebagai berikut: 24.000 + (60% x 6.000)= 27.000 kg. Perhitungan biaya produksi per kilogram yang ditambahkan oleh departemen B dalam bulan Januasi 20X1 dilakukan dengan membagi tiap unsur biaya produksi (biaya tenaga kerja dan biaya overbead pabrik) yang dikeluarkan oleh departemen B seperti disajikan dalam Gambat 3.9 berikut ini: Gambar3.9 Perhituagan Biaya Produ Per Satuan yang Ditambahkan Dalam Departemen B : Unsut Unit Biaya Produksi ' Biaya Produksi ‘Total Biaya Eknivalensi perkg @ (2) @) (2): 3) Tenaga Kerja Rp270.000 27.000 Rplo Overhead Pabrik. 405.000 27.000 _ Total 1Rp675.000 p25 Sete biaya produksi perkilogram yang dtambahkan oleh departemen B ihitung, harga pokok produk selesti yang ditransfer oleh departemen B ke gudang dan harga pokok pessediaan produk dslam proses di departemen B pada akhir bulan Januasi 20X1 dapat dihitung dalam Gambar 3.10, Gambar3.19 Pethitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Produk dalam Proses Departemen B — Harga pokok produk selesai yang ditransfer Departemen B ke gudang: Harga pokok dari Dep. A: 24.000 x Rpi5 ‘Rp360.000 Biaya yang ditambahkan oleh Dep. B: 24,000 x Rp25 600.000 ‘Total harga pokok produk jadi yang ditransfer Departemen B ke gudang: 24,000 x Rp40 Rp960.000 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir: Harga pokok dari Dep. a: 6.000 x Rp15 Rp90,000 Biaya yang ditambahkan oleh Dep. B: Biaya Tenaga Kerja: 50% x 6.000 x Rp10. = Rp30.000 Biaya Overhead Pabrik: 50% x 6.000 x Rp15 = 45.000 75.000 Total harga pokok perseditan produk dalam proses Dep. B Jumlah biaya produksi kumulatif Dep. B bulan Januari 20X1 Rpl.125.000 REET Pn Teen a Pot Tok Pethitungan tersebut di atas kemudian disajikan di data departemen B pada Gambar 3.11. ™ hpotan by : : carne Ray Psi Depaenen Bul Januari 20X1 PT Eliona Sati Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Januari 20X1 Data Produks Diterima dari Departemen A 30.000 kg Produk jadi yang ditransfer ke gudang 24.000 kg Produk dalam proses akhir 6.000, Jomlzh produk yang dihasilkan 30.000 by Biaya Kumulatif yang Dibebankan Departemen B dalam Bulan Januati 20X1 Tonle Harga pokok dari Dep. A (30.000 kg) Rets0000 a Biaya yang Ditambahkan Dep. B a Baya tenaga kerja, Rp 270000 oy Biaya overead pabtik 405.000 fs Jomlah biaya yang ditambahkan Dep. B 515.000 as Total biaya kumulatif di Dep. B RpLt25000 “py Perhitungan Biaya Us Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 24.000 kg @ Rp40 psen000 ng P r Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir Harga pokok dari Dep. A Rp15 x 6,000 Rp90.000 Biaya yang ditambahkan Dep. B: Biaya Tenaga Kerja 30.000 Biaya Overbead Pabrik 45,000 165,00 Jamlsh biaya produksi kumulatif yang dibebankan Dep. B bulan Januari 20X1 Rpl.125.000 Jumal Pencatatan Biaya Produksi Departemen B parteme! Berdasackan informasi yang disajkan dalam laporan bay produlsi depaemss® tersebut biaya yang tejadi dalam departemen B dalam bulan Janus 20K! dcast dow? jucnal sebagai bere: 1, Jurnal untuk ‘Mmencatat penerimaan produk dati departemen A: Barang Dalam Proses Biaya Bahan Baku Dep.B Rpt50000 gt Barang Dalam Proses Biaya Bho, Baku Dep. A ot Barang Dalam Proses -Biaya Tag. Kerja Dep. A yoo Barang Dalam Proses Biaya Ov. PabsikDep. A j Unb 3. Mate Hang Pook Poss Pengatae Lihat kembali jurnal nomor 5 yang dibuat untuk mencatat biaya produksi Depattemen A tersebutdi atas. 2, Jornal untuk mencatat biaya tenaga kerja: Barang Dalam Proses -Biaya’Tng, Kerja Dep.B — Rp270.000 Gajidan Upah Rp270.000 3. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik: Barang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik Dep.B Rp405.000 Berbagai Rekening yang Dikredit Rp405.000 4, Jurnal untuk mencatat harga pokok produkjadi yang ditransfer oleh Dep. B ke gudang: Persediaan Produk Jadi 960.000 Barang Dalam Proses-Biaya Bhn, Baku Dep. B p360.000* Barang Dalam Proses-Biaya Tng. Kerja Dep. B 240.000" Barang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik Dep. B 360.000"* + 24.000 ig x Itp1S (barga pokok produksi per hg, dari Dep. A) +** 24,000 kg x IXp10 (biaya tenaga kerja yang ditambahken olch Dep. B) **# 24.000 kg x Rpt5 (biaya ereread pabrik yang ditambahkan olch Dep. B) 5. _Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah dalam Dep. B pada akhir bulan Januari 20X1: Persediaan Produk Dalam Proses-Dep.B Rpt65.000 Barang Dalam Proses Biaya Ba, BakuDep.B 90.000 Barang Dalam Proses -Biaya Tog, Kerja Dep. B 30,000 Barang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik Dep. B 45,000 PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN ES i dalam proses produlsi, tidak semua produk yang diolah dapat menjadi produk yang baik yang memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.Jika bahan baku yang diolah selama petiode tertentu besjumlah 1.000 liter, yang banyaknya dinyatakan dalam unit ekuivalensi sebanyak 500 satuan produk jadi, maka belum tenta hasil produksi dalam. periode tersebut dapat mencapai jumlah 500 satuan produk tersebut. Jka laporan produksi menunjukkan bahwa produk selesai dalam periode tersebut berjumlah 300 satuan, dan persediaan produk dalam proses pada akhir periode berjurnlah 100 satuan (unit eluivalensi), maka beratti di dalam proses produksi selama periode tersebut telah terjadi produk yang hilang dalam proses sebanyak 100 satuan. Ditinjau das saat terjadinya, produk dapathilang pada awal proses, sepanjang proses, atau pada akhir proses. Untuk kepentingan pethitungan harga pokok produksi per satuan, produk yang hilang sepanjang proses harus dapat ditentukan pada tingkat penyelesaian berapa produk yang hilang tersebut terjadi. Atau untuk menyederhanakan pethitungan REI pi 1 evn ag otk Poe i uk yang hilang sepanjang proses dj tagga pokok produksi per satuan, pro Z sebagai produk yang hilang pada aval atau akhir proses. Dalam contoh 3 dsaikan pengaruh adanys prodak yang hilang pada aya) terhadeppehitungan haga pokok produprodukspersttun. Dalam coioh diuakan peng jada prodkyanghilng pcaakhiproses teh peii hharga pokok produksi per satuan. petlaky Pengaruh Terjadinya Produk yang Hilang pada Awal Proses terhadap Pethitungon Harga Pokok Produk per Satuan Produk yang hilang pada aval proses dianggap belum ikut menyerepbiay prods yang dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan, sebingga tidak diikutsertakon dalam pethitungan-perhitongan unit ckuivalensi produk yang dihaslkan dalam departeen tersebut. Dalam departemen produksi pettama, produk yang hilang pada awal prose ‘mempunyai akibat menaikkan harga pokok produksi per satuan. Dalam departemen setelah departemen produlksi pertama, produk yang hilang pada awal proses mempuayi dua akibat: (1) menaikkan harga pokok produks per satuan produk yang diteima da departemen produksi sebelumnya dan (2) menaikkan harga pokok produksi persatumn yang ditambabkan dalam departemen produksi setelah departemen produksi yang pertama tersebut. Contoh 3 PT Eliona Sati memiliki dua departemen produksi untuk menghasilkan produkaya: departemen A dan departemen B, Data produksi dan biaya produlsi kedua departemen tersebut untuk bulen Januati 0X1 disajikan dalam Gambar 3.12. Gambar 3.12 Data Produksi Departemen B Bulan Januari 20X1 . —_ Departemen A DepartemenB. Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg Produk selesa yang ditansfer ke DepartemenB 700 kg Produk selesai yang dtransfer ke godang 400 kg Produk dalam proses akbicbulan, dengan tinghat penyeleaian sebagai berikut: Biaya bahan baku & Penolong 100% biaya konversi 40% 200 kg : Biaya bahan penolong 60%, baya konvers 50% - ols Produk yang hlang pada aval proses 100 kg 200 kg Menurut catatan ba; : Hl ‘ian akuntansi,biaya produksi yang telah dkeluarkan vlan Januar 20% dsajikan dalam Gambes'313, Gambar3.13 BiayaProduksi dan Departemen A dan Depattemen B Bulan Januasi20X1 — Biaya bahan baku Biaya bahan penolong Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik Jumlah biaya produksi 1b 3. Meode Has Poto Pots Pegs EST DepartemenA DepartemenB Rp 22.500 26.100 35.100 46.800 Rp130.500 Rp - 16.100 22.500 24.750 Rp63350 Perhitungan Harga Pokok Produksi di Deparfemen A ——— Atas dasar data tersebut di atas, perhitungan harga pokok produksi per satuan yang dihasilkan oleh departemen A disajikan dalam Gambar 3.14. Gambar3.14 Pesttungan Biaya Pro Per Unt Departmen A Bulan Janu 0X1 Biaya per kg Jumlah Produk yang Dihasilkan Produk yang colch Departemen A (unit ekuivalensi) Biaya Produksi _Dihasilkan oleh Dept. A Dept. A Jenis Biaya (t) ® ®:() Biaya bahan baka 700 kg + 100% x 200 kg = 900 kg Rp 22.500 Rp2S Biaya bahan penolong 700 kg + 100% x 200 kg = 900 kg 26.100 29 Biaya tenaga kerja 700kg + 40% x 200 kg = 780 kg, 35.100 45 Biaya overhead pabrik 700 kg + 40% x 200 kg = 780 bg 46,800 60 Rp130.500 Rp159 ‘Karena produkyanghilangterjad pada aval proses, maka produk tesebuttidakikat menyerap biaya produksi yang dikeluarkan oleh departemen A dalam bulaa Januari 20K! Oleb arena itu produk yang hilang tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan unit ckuivalensi produk yang dihasilkan oleh depastemen A. Akibatnya biaya produksi perk produktyang dihasikan oleh departemen A menjadilebih tinggi. Scandainya produktersebut tidak ilang dalam proses dan menjadi produk yang baik, maka unit ekuivalensi biaya Dahan baku menjadi 1.000 kg (700+ 100% x 200 kg + 100 kg) dan biaya bahan baku pet kg adalah sebesar Rp22,50 (Rp22.500: 1.000 kg). Pethitungan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B dan persediaan produk dilam proses akhir dalam departemen A disajkan dalam Gambar 3.15. Bi ‘agian 1, Pencntan aga Pobok Prk Gambar3.15 . Pethitungan Biaya Produksi Deparremen A Bulan Januari 20X1 Harga pokok produk sclesai yang ditransfer keDepartemen B: 700x Rp159 Harga pokok persediaan prodtk dalam proses akhit bulan(200 kg): Biaya bahan baku 200 kg x 100% x Rp25 Rp5.000 Biaya baban penolong 200 kg x 100% x Rp29 = 5.800 Biaya tenaga kerja 200 kg x 40% x Rp45, 3.600 Biaya overbead palvik 200 kg x 40% x Rp6O 4800 1.200, Juma biaya produksi Departemen A Rpl30500 —_ Laporanbiaya produksi departemen A uatukbulan Januad 20X1 disajean dalam Gane 3.16. Gambar3.16 Laporan Biaya Produksi Dep. A Bulan Januari 20X1. Produk Hlang pada Awal Proses PT Eliona Sati Laporan Biaya Produksi.Departemen A Bulan Januari 20X1 Data Produksi j Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 ky Produk selesai yang ditransfer ke Depattemen B 700 kg Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian; biaya bahan baku dan penolong 100%; biaya konversi 40% 200 Produk yang hilang pada awal proses 100. Biaya yang Dibebankan dalam Departemen A: Total Per kg Biaya bahan baku Rp 22.500 Rp 35 Biaya bahan penolong 26.100 9 Biaya tenaga kerja 35.100 45 Biaya overhead pabrik 46,800 ot Jomlah biaya produksi Departemen A Rp130.500 Bp? Pethitungan Biaya Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke De 111.300 ‘partemen B: 700 x Rp159 Rp! dag pero roduk dalam proses pada akhir bulan (200 kg): an Biaya bahan penolong Ros om Biaya tenaga kerja 3a Biaya overhead pabrik 4,800 Jumlah biaya produksi Departemen A ib 3 Mad ps la Pes Pear EE produk yong Hilang pada Awal Proses di Departemen setelah Departemen Perfoma Produk yang hilang pada awal proses, yang terjadi di departemen setelah departernen produ pertama mempunya da aibat terhadap (1) haga pokok pe satuan produlk yang berasal dari departemen sebelurnnya dan (2) harga pokok produksi per satwan yang diambahkan dalam depatemen dimana produk yanghiangtersebut tera Karena hanga pokok produksi di departemen setelah departemen pertarna dibitung,secara umulatif, maka terjadinga produk yang hilang di departemen B sebanyak 200 kg tersebut, mengakibatkan kenaikan haga pokok produksi per satuan produk yang berasl dari departernen A. Harga pokok produk sclesai yang beraa dari departemen A sebesat Rp111.300 yang sernula dip oleh 70 kg produk, dengan adanya produk yanghilang pada awal proses di departemen B sebanyak 200 kg, harga pokok produls tersebut hanya dipikul oleh jumlah produ yang lebih seit. Penyesuaian (adiustnen)perhitungan harga pokok produlsi per kg produk yang berasl dai departemen A dihitung dlam Gambar 3.17. Gambar3.17 Pechrungan Penyesuian, Harga Pokok Pet Unit dati Departemen A Hara pokok produkt per satuan produk yang berstl dari Departemen A Rpt11.300 : 700 Rp159,00 Haga pokok produlsi per satan produk yang berasal dati Departemen A setelah adinya produk yang hilang dalam proses di Departemen B_sebanyak 200 lig adalh Rpt11.300: (700 kg - 200 kg) 222.60 Penyesusian hargo pokok produlsi per satuan produ yang bersal dasi Departemen A Rp 63,60 Pechitungan harga pokok produksi per setuan yang ditambahkan di departemen B disajikan dalam Gambar 3.18. Gambar3.18 Pethitungan Biaya Produksi Per Unit Departemen B Bulan Januati 201 Jomlah biaya Biaya per kg Jumlah Produk yang Diha- Produksi yang yang Ditam- sillan oleh Departemen B Ditambabkan bahkan (onit ckuivalensi) Dept. B Dept. B Jes Biaya @, Qo) Biaya bahan penolong 400 kg + 60% x 100 kg=460 kg Rp6.100 Rp 35 Biaya tenaga kerja 400 kg + 50% x 100 22.500 50 Biaya overhead pabrik 400 kg + 50% x 100 kg=450 ke, 24.750 55 Rp63.350 Rp140 Pethitungan haga pokok produ slesai yang ditranser ke gudang dan produk yang masih dalam proses pada akhir bulan disajikan dalam Gambar 3.19. tok Produk EEE og 1. Penn as Pott ee Produksi Departemen B Bulan Januari 20X1 ditransfer —— Harga pokok produk selesai yang 400 kg @ Rp362,60 : Ha Pes jprodul: dalam proses akhir bulan (100 kg: P59 Hage pokok dati Departemen A: 100g x Rp222,60 ete Biaya bahan baku: 100 kg x 60% x Rp35 a Biaya tenaga kerja: 100 kg x 50% Rp50 Pp Biaya oriiead pabeik: 100 kg x 50% x Rp5S _2759 2610 ‘Jumlah biays kumulatif dalam Dept. B mu Laporan biaya produksi departemen B untuk bulan Januari 20X1 tampak dalam: Gina, 3.20. Gambar3.20 Laporan Biya Produksi Departemen B, bulan Janus 0X1. Produk Hilang Pada Awal Prose di Depatteen ae Departemen Pertama PT Eliona Sa a Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Januari 20X1 Data Produksi Jumilah produk yang diterima dati Departemen A Mg Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg Jumlah produk dalam proses akhir bulan dengan tingkat penyelesaian; biaya bahan penolong 60%; biaya konversi 50% 100 Jomlah produk yang hilang pada awal proses 200 100g Biaya: ‘Dibebankan Dalam ya yang | Departemen B Total Pet iarga pokok produk yang diterima dari Departemen A Rp1i1300 ps9 Peayesuaian harga pokok per satuan kn adanya prod. yg hilang dim proses 6360 : Rpitr300 | Rp Biaya yang dtambahkan dalam Departemen B: Biaya bahan penolong Rp 16.100 Rp3500 Bayatenge ej z2s00 Biaya overhead pabsik 24750 5500 aia bin Yang ditsmbahkan dalam Departemen B Rp 63350 Rpt umlh bay produ kumul Roma me tif dalam Departemen B Rpi7atso pit Hiarge pokok produk yang selesai it k tansferke gudang: 400 kg x Rp362,6 et Hu otek peednn Produk dalam proses ata (00K 7 farga Pokok produk dar Departmen A100 ee sgx Rp222,60 Rp22.260 Pokok Ying ditambahkandalim Deparenen'p, ay bahanpenoloag Baya teaga ka a Biaya owrhtad pabsik a0 aac p60 Jumiah biaya produksi i Par k "kurmulatif dalam Departemen B Rpts ae Bib 2 Memic Hap Potok From Pope EE inn a ah Ger aae VAUt OE Lie hates kina ee AIGARUH TERIADINYA PRODUK YANG HILANG PADA AKHIR PROSES Pe TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PER SATUAN Produk yang hilang pada akhir proses sudah ikut menyerap bisya produksi penentuan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan oleh departemen tersebut. Baik di dalam departemen produksi pertama maupun departemen-departemen produks serelah departemen produksi pertama, harga pokok produk yang hilang pada akhir proses barus dihitung, dan harge pokok ini dipertakukan sebagai tambahan harge pokok produk sclesal yang ditransfer ke departemen produksi berikutnya atau ke gudang, Hal ini akan mengakibatkan harga pokok per satuan produk selesai yang ditransferke departemen, berikutnya atau ke gudang menjadilebih tinggi. Contoh4 Untuk menggembarkan pengarvh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses techadap pethitungan harga pokok per satuan, akan digunakan data yang disajikan dalam contoh 3. Untukitu disajan kembali data contoh 3 besiiutini dengen perubahan pada keterangan mengenai produk yang bilan, yang dalam contoh 3 terjaci pada awl proses, pada contoh 4 diubah menjadi pada akhir proses. PT Bliona Sari memilli dua departemen produbsi untuk mengheslkaa produknya: departemen A dan depastemen B, Data produlsi daa biays produlsi kedua departemen tersebut untwk bulan Januari 20X1 disajikan dalam Gambar 3.21. Gambar3.21 Data Produksi Departemen A dan Departemen B Bulan Januasi 20X1 Departemen A _Departemen B Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg : Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg Produk delam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelessian sebagai berikut Biaya bahan baky & penolong 100% biays konversi 40% 200 kg - Biaya bahan penolong 60%, biayz konversi 50% - 100 ke 100 kg 200 kg Produk yang hilang pada akhie proses Menurut catatan bagian akuntansi biaya produksi yang telah dkeluarkan selama balan Januari 20X1 disajikan dalam Gambar 3.22. DIN inert 22 : Sapna Depanenen A dn Departmen BB, Januasi 200 Rp 22.500 baku Biaya bahan bol oeiga Biaya bahan penolong Biaya tenaga kerja Pon Biaya overhead pabrik —— 46.800 Rp130.500 Jumbah biaya produksi Perhitungan Harga Pokok Produk di Deparlemen A ce Atas dasar data tersebut di atas, perhitungan harga pokok produksi dihasilkan oleh departemen A disajikan dalam Gambar 3,23, Gambar3.23 Peshitnga Baya Produk Pe UnitDepartemen A Bula Jonuac 0X DBiaya per Departemen A Dereeerey len B & tea stg iy Rp63.359 Per satuan ey a Biaya hg Produk Jmlah Produk yang Dibasilkan Produksi —Dihasilan olch Departemen A (unit ekuivslensi) Dep. A Dep. A ®p) @p) Jenis Biay < = 7 : @ 2) Q0) a Bahan baka 700 kg + 100% x 200 kg 100 keg= 100 i ‘B= 1000 ke 22.500 0 Bia baban penolong 700 ig + 100% x 200 kg 100 kg= 1000 kg 26.100 tt pity temage kerja 700 kg + 40% x 200 kg + 100 kg= 880 kg 35.100 339 aya overhead pabrik 700 ke + 40% x 200 kg + 100 kg= 880 ky 46.800 suit 130.500 1426 Karen oo ia Sai e terjadi pada akhir proses, maka produk ersebut sult 20K. Oleh bane 206 cikeluatkan oleh departemen A dalam bulan a Unit ekuivalensi produ yang disc Yang dibasilkan oleh Perk produk yang dihaslkan ole, departe Pethitungan ha ly prodlk yang hilang tersebut dikutsertakan dalam petitngt departemen A. Akibatnya biay profi! men A menjadi lebih rendah. etsediaan produk dope ok PtOSu Seles yang dtransfee ke departernen Ban 324, Poses akhir dalam departemen A dsaikan dalam Gani 3b 3, Meade Hag Pook Pore Penge EEA Gambar3.24 : Perhitungin Biaya Produksi Departemen A Bulan Januasi 20X1 — Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke depattemen B: 700 x Rp141,67 Rp99.169,00 Penyesusian harga pokok produk selesai karena adanya produk yang hilang pada akhie proses: 100 x Rpt41,67 14,167,00 Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dep. B setelah disesuaikan: see 700 x Rpi6t,91* Rpl13.334,40 ** Harga pokok pessediaan produk dalam proses akhir bulan (200 kg): Biaya bahan baka 200 kg x 100% x Rp22,50 = Rp4.500,00 Biaya baban penolong 200 kg x 100% x Rp26,10 = 5.220,00 Biaya tenagn kerja 200 keg x 40% x Rp39,89 = 3.191,20 Biaya overhead pabrik 200 kg x 40% x RpS3,18 = 4.25440 Jumlah biaya produksi Departemen A + (99169-+14.167):700 = Rp161,91. Jumlah seharusnya adalah Rp113.336, Jumlah tersebut disesusikan karena adanya pembulatan perhitungan, dan Penyesuaiantersebut dimaksudken ager supaya ka dijumlah dengan harge pokok persedian produk dalam proses aki, haslaya sebeser Rp130.500, jumlah biaya produksiDepartemen A. Laporan biaya produksi departemen A bulan Januari 20X1. tampak dalam Gambar 3.25. Produk yang Hilang pada Akhir Proses di Departemen Produksi setelah Departemen Produksi Pertama — ‘Tidak seperti halaya dengan produk yang hilang pada awal proses di departemen produkt ‘edua dan seterusnya, produ yang hilang pada akhie proses yang tejadi di departemen setelah departemen produksi pertama hanya berakibattechadap hanga pokok per satuan Produk yang dtransferke departemen berikutnya atau ke gudang. Karena produk yang hilang pads akhit proses ikut menyerap biaya yang dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan, maka jumlah produ yang hilang ersebut harus diperhitungkan dalarn unit ¢huivalensibiaya produksi yang bersangkutan. Produk yang hilang pada akhir proses Adak mempengaruhi harga pokok produlsi per satuan produk yang diterima dati departemen produksi sebelumnya. Perhitungan harga pokok produksi per satuan yang ditambahkan di i] ig ditambahkan di departemen B isajikan dalam Gambar 3.26. ? anga Fohok Produk EGE sees Gambar3.25 : : i jalan Januasi 20X1. Produk Hilang Pada Akhir Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Jas roses dalam D, PT Eliona Sari ya Produksi Departemen A Laporan Bulan Januati 20X1 Data Produksi Produk yang dimasukkan dalam proses Produk selesai yang dittanser ke departemen B / my Produk dalam peoses akhit bulan, dengan tingkat penyelessian; iaya bahan aku dan penolong, 100%; biays Konvers 40% 200 100 Produk yang hilang pada akhir proses Biaya yang dibebankan dalam departemen 4: Total Biaya bahan baku Rp 22.500 Biaya baban penolong 26.100 Biaya tenaga Kerja 35.100 Biaya orerbead pabrik 46.800 Rpt30.500 Jumlah biaya produksi depactemen A Peshitungan Biaya Hogs pokak produk sees yang di tanser ke departemen B: 700 x RpIsI,67 Rp 9916) Penyesusian karena adanga produk yang hang pada akie proses: 100 x Rpi4l,67 __i46i0 Harga pokok produk selesi yang ditransfer ke Dep. B: 700 x Rp161,91 Rpti3.33440 Harga pokok persediaan produk dalam proses pada akhie bulan (200 kg) : Biaya bahan baku Rp4.500,00 Biaya bahan penolong 5.220,00 Biaya tenaga kerja : Biaya overead pabrik Jumlah biaya produksi Departemen A Gambar3.26 Pethitungan Biaya ProduksiPer Satuan Departemen B Bulan Januari 20X1 Biaya Produksi Bap PO ig Junk Produk yang Diasian oh yang Dts 8 Di Jenis Biaya temen B (unit ckuivalens) kan Dept. B48 D it Biya bah: 0} @ Biaya ee 400 Kg ¥ 60% x TOO kg + 200 Eg=660 hg aa Rp Biaya overbead pabrik 400 kg + 50% x 100 kg + 200 kp=650 kg 22.500 ue 400 by + 50% x 100g + 200 ig=650 ky _ 24750 ss Rp63.350 ag 03. Meode Hage Pook Poe Peg I Pethitungan harga pokok produk selesai yang dita h ig transfer ke gudang dan produk yan trai dalam proses pa khirbulan alan dalam Gamer 327° Eas Gambar3.27 Puhitungan Biya Produksi Depatemen B Bulan Januari 20X1 Hargapokok produk selesai yang dltansfer ke gudang Harga pokok dari Dept. A: 400 kg x Rp161,91 Rp 64.764,00 Hirga pokok yang ditambahkan dalam Dept. B: 400 kg x Rp97,09 38.836,00 Hiarga pokok produk yang hilang pada aki proses: 200 kg x (Rp161,91 + Rp97,09) __51.800,00 Higa pokok produk selesa yang ditransfer ke gudang: 400 kg x Rp388,50* p155.400,00 larga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (100 kg Hirga pokok dasi departemen A: 100 kg x Rpt61,91 Rp 16.191,00 Biaya bahan baku: 100 kg x 50% x Rp24,39 41.219,50 Biaya tenaga kerja: 100 kg x 50% Rp34,62 1731,00 Biayn overbead pabrik-100 kg x 50% x Rp38,08 1.904,00 21.045,50 Juma biaya kumulatf dalam Depattemen B p176.445,50 ‘Rp 388,50 adalah basil bagi Rp155.400 dengan 400 kg ‘Laporanbiay procul depatemen B bulan Janua 2031 tampak dalam Gambar 3.28, RRO san 1 Penentan Hay, Pokok Produk Gambar 3,28 . ‘) ds ; Tapovn Baya Produk Depatemen A Bolan Jana 20X1, Prod ing Pas 4 Abr Provs en Dea, Departemen Pertama Seay ——_ im = Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Januati 20X1 Data Produkt : Jumlsh produk yang diterima dari departemen A 0 Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang : 400 hg & Jumlah produk dalam proses akhir bulan dengan tingkat penyelesaian; biaya bahan penolong 60%; biaya konversi 50% 100 Jumlah produk yang hilang pada awal proses 0 ii — Biayayang Dibebankan Dalam Departemen B Total Pet Harga pokok produk yang diterima dari departemen A Rpli3.334,40 ia Biaya yang ditambahkan dalam departemen B: Biaya bahan penolong Rp16.10000 yay Biaya tenaga kerja 22.500,00 Ma Biaya overhead pabrik 24,750,00 04 ‘Jumlah biaya yang ditambahkan dalam departemen B Rp63.350,00 RM Jumlah biaya produksi kumulatif dalam departemen B Rp176.084,40 ao Peshitungan biaya Harga pokok produkselesai yang ditcansfer ke gudang: Harga pokok dasi Dept. A: 400kgx Rp161,91 poo ‘Harga pokok yang ditambahkan Dept. B: 400 kg x Rp97,09 seni “Harga pokok produk yang hilang pada akhie proses: 200 kg x (Rp161,91 + Rp97,09) a Haxga pokok produk jai yang ditransferke gudang: 400 kg x Rp389,10° piss" Higa pokok persedizan produ dalam proses akhibulan (100 kg). Haarga pokok produk dari Dep. : 100 kg xRp161,91 Rpl6.191,00 Harga pokok yang ditambahkan dalam departemen B: Biaya bahan penolong 121950 Biaya tenaga kerja. 1731,00 Biaya overhead pabrik 00 1.90400 sit ee Jumiah biaya produtsi kumulaf dalam Departemen B nt * Rpt55.638 : 400 ky = Rp389,10, ** Jumiah yang scharusnya adalah I 1p155.400, Produk dilam proses, hasta s pote re Jumlah tersebutdisesuzikan agar jika dijumlahkan dengan bag? ebesar Rp176.684,40, jumlah Iie prod ei — “lam depart B lan oa

Anda mungkin juga menyukai