dimana cakupan imunisasi merata dan sangat pada penelitian ini adalah kecamatan yang ada di
tinggi serta tidak ditemukan kasus campak lagi Trenggalek. Variabel dependen penelitian ini
diseluruh dunia (Ulfah et al., 2015). adalah kejadian campak dan variabel independent
Penelitian di Buleleng menyebutkan bahwa pemberian vitamin A pada usia 6-11 bulan dan
status imunisasi memiliki pengaruh terhadap cakupan imunisasi campak di Trenggalek tahun
kejadian campak (Giarsawan, Asmara, & Yuianti, 2013, 2014, dan 2015.
2014). Imunisasi adalah upaya pencegahan yang Data yang digunakan dalam penelitian ini
diberikan pada kejadian Penyakit yang Dapat adalah data sekunder dari profil kesehatan
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Penggunaan Kabupaten Trenggalek tahun 2013, 2014, dan
vaksin campak yang aman, efektif dan murah akan 2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam
mengurangi angka kejadian campak. Pemberian penelitian ini adalah diskriptif dengan
vaksin ini sudah dilakukan dari tahun 2000-2011 menggunakan health mapper versi 4.3.0.0 dengan
dan berhasil menurunkan 71% kasus campak di product version 4.03. Aplikasi ini adalah aplikasi
seluruh dunia, pemberian vaksin campak ini yang dikembangkan oleh WHO dengan tujuan
pertama kali diberikan pada tahun 1989 (Finazis, untuk memenuhi kebutuhan informasi surveilans
2014). penyakit menular di seluruh program di tingkat
Imunitas terhadap campak dipengaruhi oleh nasional dan global. Data disajikan dalam bentuk
tiga faktor yaitu host, agent, dan lingkungan. peta kejadian campak dengan status cakupan
Ketiga faktor tersebut akan berpengaruh terhadap imunisasi campak dan pemberian vitamin A
kejadian campak. Faktor host yang berpengaruh dengan menggunakan peta distribusi wilayah.
yaitu status gizi, pemberian vitamin A, riwayat
penyakit campak, status imunisasi, umur saat HASIL
imunisasi (Arianto, Setiawati, Adi, Hadisaputro, &
Budhi, 2018). Faktor agent yaitu strain vaksin dan Distribusi Kejadian Campak dengan Cakupan
dosis vaksinasi (jumlah pemberian vaksin). Faktor Imunisasi Campak
lingkungan yaitu kepadatan penduduk. Semakin Pada tahun 2013 kejadian di Kabupaten
padat lingkungan tempat tinggal maka akan Trenggalek campak sebanyak 18 kasus dengan
semakin tinggi risiko penularan campak kepada cakupan imunisasi sebesar 106,40%. Kasus
orang lain (Ulfah et al., 2015). Kabupaten campak juga terjadi pada daerah dengan cakupan
Trenggalek mengalami penurunan cakupan imunisasi campak tinggi yaitu pada Kecamatan
imunisasi pada tahun 2013-2015, walaupun Watulimo sebesar 7 kasus dengan cakupan
cakupan tersebut berada pada tahap target imunisasi 129,28%. Kecamatan Pule, Kampak,
eliminasi yaitu 95%. Hal ini disertai dengan Munjungan dan Pogalan adalah 4 kecamatan yang
penemuan kasus campak yang mengalami memiliki cakupan imunisasi tinggi dan tidak
peningkatan (Dinkes Kabupaten Trenggalek 2013, terjadi kasus campak dengan cakupan imunisasi
2014,2015). berturut-turut 112,19%, 108,17%, 115,88%,
Pemberian vitamin A saat ini yang diberikan 105,30%. Kecamatan Trenggalek dan Gandusari
pada saat bayi dan balita dimaksudkan untuk merupakan dua kecamatan yang memiliki cakupan
meningkatkan daya tahan tubuh. Pemberian imunisasi campak tergolong rendah dibandingkan
vitamin A juga diberikan pada anak yang yang lainnya dan terjadi kasus campak dengan
mengalami kejadian campak dengan maksud untuk jumlah berturur-turut yaitu 7 dan 4 kasus (Gambar
mencegah komplikasi lebih lanjut. Beberapa 1 & 3).
penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin Pada tahun 2014 kejadian campak di
A dapat mempengaruhi kejadian campak. Anak Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan
yang tidak memperoleh vitamin A memiliki angka dari 18 kasus menjadi 34 kasus. Peningkatan kasus
morbiditas yang tinggi (Elvandari, Briawan, & ini disertai dengan penurunan cakupan imunisasi
Tanziha, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk dari 106,40% menjadi 101,30% (Gambar 1 & 3).
melihat kecenderungan peningkatan kasus campak Cakupan imunisasi campak di Kecamatan
yang terjadi di Trenggalek berdasarkan cakupan Trenggalek mengalami penurunan dari 101,78%
imunisasi dan pemberian vitamin A. menjadi 90,68%. Penurunan ini disertai
peningkatan kasus campak dari 7 kasus pada tahun
METODE 2013 menjadi 21 kasus pada tahun 2014. Kasus
kejadian campak di Watulimo mengalami
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif penurunan ketika cakupan imunisasi campak juga
analitik dengan rancangan studi korelasi. Populasi mengalami penurunan dari 129,28% menjadi
54 of 59 Vika Gress Vio Dilita, et al / Jurnal Berkala Epidemiologi, 7 (1) 2019, 51 – 59
114,32%. Kejadian campak di Watulimo dari 7 101,86% menjadi 91,75%, dan kasus campak di
kasus menjadi 2 kasus. Kejadian campak di kecamatan ini adalah tetap yaitu 4 kasus. Cakupan
Gandusari tetap sama dengan tahun sebelumnya pemberian vitamin A di Kecamatan Durenan
yaitu 4 kasus. Cakupan imunisasi campak pada mengalami peningkatan dari 86,89% menjadi
kecamatan ini mengalami penurunan yaitu 102,13% pada. Hal ini diikuti dengan munculnya
102,16% pada tahun 2013 dan 89,35% pada tahun kejadian baru sebanyak 6 kasus. Cakupan
2014. Kejadian baru muncul di Kecamatan pemberian vitamin A di Kecamatan Dongko
Durenan dengan kejadian 6 kasus. Cakupan mengalami peningkatan dari 112,35% menjadi
imunisasi campak pada kecamatan ini mengalami 100,90. Kecamatan ini juga mengalami kejadian
penurunan yaitu dari 104,39% menjadi 96,88%. baru sebanyak 1 kasus.
Kasus campak baru juga muncul di Kecamatan Pada tahun 2015, kasus campak ditemukan di
Dongko sebanyak 1 kasus. Kejadian ini disertai daerah dengan cakupan pemberian vitamin A
dengan penurunan cakupan imunisasi campak dari <100%. Cakupan pemberian vitamin A di
112,35% menjadi 100,83% (Gambar 1). Kecamatan Trenggalek mengalami penurunan dari
Pada tahun 2015 kejadian campak di 96,11% menjadi 95,54%. Hal ini disertai
Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan penurunan kasus campak dari 21 menjadi 10.
dari 34 kasus menjadi 43 kasus. Peningkatan kasus Cakupan pemberian vitamin A di Kecamatan
ini disertai dengan penurunan cakupan imunisasi Watulimo adalah sebesar 97,72%. Angka ini lebih
dari 101,30% menjadi 100,96% (Gambar 1 & 3). rendah dari tahun sebelumnya. Cakupan
Kejadian campak di Kecamatan Trenggalek pemberian vitamin A di Kecamatan Durenan
mengalami penurunan dari 21 menjadi 10 kasus mengalami peningkatan yaitu dari 86,83% menjadi
meskipun cakupan imunisasi campak tetap. Tidak 95,82%. Cakupan pemberian vitamin A di
ditemukan kasus campak di Kecamatan Watulimo. Kecamatan Gandusari juga mengalami
Cakupan imunisasi campak pada kecamatan ini peningkatan dari 91,75% menjadi 94,53%. Pada
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 ini, ditemukan kasus campak di daerah
tahun sebelumnya yaitu dari 114,32% menjadi yang pada dua tahun sebelumnya tidak ditemukan
115,35%. Kasus campak yang ditemukan di kasus serupa. Dua kecamatan tersebut adalah
Kecamatan Durenan sama dengan tahun Kecamatan Pogalan dan Pule. Cakupan pemberian
sebelumnya, walaupun cakupan imunisasi campak vitamin A di Kecamatan Pogalan mengalami
di kecamatan ini mengalami peningkatan yaitu dari penurunan dari 95,13% menjadi 95,82%. Hal
97,15% menjadi 100,78%. Angka kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Pule. Cakupan
campak di Kecamatan Gandusari mengalami pemberian vitamin A di kecamatan tersebut juga
penurunan dari 4 menjadi 1 kasus. Penurunan mengalami penurunan dari 103,37% menjadi
kasus tersebut juga disertai peningkatan cakupan 109,84% (Gambar 2).
imunisasi campak dari 89,35% pada tahun 2014
menjadi 90,05% pada tahun 2015. Angka kejadian Cakupan Imunisasi dan Pemberian Vitamin A
campak baru terjadi pada Kecamatan Pogalan dan Tahun 2013, 2014, dan 2015 dengan Kejadian
Pule. Pada kedua kecamatan tersebut terjadi Campak
penurunan cakupan imunisasi dibandingkan Gambar 3 menunjukkan bahwa penurunan
dengan tahun sebelumnya (Gambar 1 & 3). cakupan imunisasi campak juga diikuti dengan
peningkatan kasus campak tiap tahun di
Distribusi Kejadian Campak dengan Kabupaten Trenggalek. Penurunan cakupan
Pemberian Vitamin A imunisasi campak terjadi tiap tahunnya, namun
Gambar 2 menunjukkan bahwa pada tahun cakupan imunisasi campak masih berada pada
2013, kasus campak tertinggi terjadi di Kecamatan persentase > 100%. Pemberian vitamin A tiap
Watulino, Trenggalek, dan Gandusari. Pada tahun tahun mengalami pola yang fluktuatif. Pemberian
2014, kasus campak ditemukan di daerah dengan vitamin A pada penelitian ini merupakan
cakupan pemberian vitamin A < 100%. Cakupan pemberian vitamin A yang diberikan pada saat
pemberian vitamin A di Kecamatan Trenggalek bayi (usia 6-11 bulan).
mengalami peningkatan menjadi 96,11%. Hal ini
disertai dengan peningkatan kasus campak menjadi
21 kasus. Kecamatan Gandusari mengalami
penurunan cakupan pemberian vitamin A dari
55 of 59 Vika Gress Vio Dilita, et al / Jurnal Berkala Epidemiologi, 7 (1) 2019, 51 – 59
Keterangan :
1 Kasus Campak
Cakupan Campak
< 3.500
3.500 – 6.999
7.000 – 10.499
10.500 – 13.999
≥ 14.000
Gambar 1. Distribusi Kejadian Campak dengan Cakupan Imunisasi Campak Tahun 2013, 2014 dan 2015
Keterangan :
1 Kasus Campak
Cakupan Pemberian
Vitamin A
< 3.500
3.500 – 6.999
7.000 – 10.499
10.500 – 13.999
≥ 14.000
Gambar 2. Distribusi Kejadian Campak dengan Pemberian Vitamin A Tahun 2013, 2014, dan 2015
Gambar 3. Cakupan Imunisasi dan Pemberian Vitamin A Tahun 2013, 2014, dan 2015 di Kabupaten
Trenggalek dengan Kejadian Campak
dan menetap seumur hidup dan didapatkan dari atau belum pernah mendapat vitamin A dan sudah
pemberian vaksinasi. Imunisasi ini diberikan untuk diimunisasi campak sudah memiliki kekebalan
meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit tubuh yang baik (Mujiati, Mutahar, & Rahmiwati,
campak. Vaksin ini dari virus hidup yang 2015).
dilemahkan dari galur virus dengan antigen Kejadian itu dikarenakan vitamin A sudah
tunggal yang dibiakkan dalam embrio ayam. didapatkan dari makanan yang dikonsumsi oleh
Tubuh akan membentuk kekebalan aktif buatan mereka, pendidikan ibu juga faktor penting dalam
dimana perlindungan dihasilkan dari kekebalan menentukan asupan nutrisi anak. Pendidikan ibu
diri sendiri dan menetap seumur hidup dan juga memiliki pengaruh terhadap kejadian campak.
didapatkan dari pemberian vaksinasi. Imunisasi ini Penelitian menunjukkan hasil bahwa vitamin A
akan bermanfaat untuk menurunkan tingkat merupakan faktor risiko yang bersifat protektor
mortalitas dan morbiditas (Meilani & Budiati, terhadap kejadian KLB campak (Isu, Weraman, &
2013). Faktor lain yang mempengaruhi kejadian Pucauly, 2016).
vaksin juga harus diperhatikan seperti kualitas Penyakit infeksi terjadi dikarenakan sistem
vaksin itu sendiri.Penelitian menunjukkan kualitas pertahanan tubuh yang terdiri dari sistem imun
vaksin yang mempengaruhi kejadian campak dalan lapisan mukosa terutama sel epitel dan
adalah sarana yang kurang memadai untuk globlet. Vitamin A berperan penting dalam
penyimpanan vaksin itu sendiri (Ningtyas & mempertahankan regulasi dan Integirtas lapisan
Wibowo, 2015). Respon imun yang terbentuk dari mukosa. Defisiensi vitamin A akan menyebabkan
vaksin ini adalah efek antibodi pada permukaan penurunan sel goblet dan penurunan sel mukos,
epitel. Antibodi pada permukaan epitel yang sehingga sel epitel menjadi kering dan mudah
terbentuk akan mampu melindungi badan untuk menyebabkan jaringan terinfeksi oleh
untuk mencegah virus masuk kedalam tubuh. mikroorganisme (Mastin & Roosita, 2015). Virus
campak menginfeksi di jaringan, sehingga vitamin
Distribusi Kejadian Campak dengan A sangat diperlukan oleh tubuh sebagai imunitas
Pemberian Vitamin A untuk mencegah terinfeksinya jaringan oleh virus
Distribusi kejadian campak dengan pemberian campak.
vitamin A pada tahun 2013, 2014, dan 2015
menunjukkan kejadian campak mengalami Cakupan Imunisasi dan Pemberian Vitamin A
peningkatan dengan jumlah pemberian vitamin A Tahun 2013, 2014, dan 2015 dengan Kejadian
yang fluktuatif. Peranan vitamin A dalam kejadian Campak
campak masih belum jelas. Penelitian lainnya Cakupan imunisasi campak tinggi tidak
memberikan hasil yang tidak sesuai. Pemberian menjamin terbebasnya dari kejadian campak,
vitamin A pada saat imunisasi campak tetap seperti pada Kecamatan Watulimo pada tahun
diberikan. Vitamin A juga diberikan pada 2013 cakupan imunisasi campak yang tinggi yaitu
penderita campak sesuai dengan rekomendasi oleh 129,28%. Pemberian imunisasi campak yang
WHO dan United Nations Children. Pemberian tinggi tidak menjamin terbebas dari kejadian
vitamin A pada penderita campak bertujuan untuk campak dikarenakan kegagalan imunisasi yang
mencegah komplikasi lebih lanjut dalam kasus disebabkan dari antibodi yang dimiliki oleh bayi
campak. Vitamin A berperan untuk meningkatkan semenjak lahir atau antibodi maternal (Amri,
sistem imun dalam pemeliharaan jaringan. 2018). Kejadian campak yang tetap terjadi
Kejadian campak pada berbagai negara dikarenakan masih adanya akumulasi anak-anak
berkembang yang disertai kekurangan vitamin A yang rentan dan anak-anak yang tidak terbentuk
akan meningkatkan tingkat mortalitas. Pemberian imunitasnya setelah dilakukan imunisasi karena
vitamin A dan terapi antibiotik telah mengurangi vaksin pada bayi akan membentuk sekitar 85%
angka kematian akibat campak pada negara antibodi protektif (Supriatin, 2015). Kejadian
berkembang (Abdulfatai, Olonitola, Aminu, & campak yang masih terjadi di kecamatan ini bisa
Jatau, 2017) juga dikarenakan ada desa ekstrem tinggi
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan imunisasi campaknya dan ada desa yang juga
antara pemberian vitamin A dengan kejadian ekstrem rendah imunisasi campaknya. Kejadian
campak. Penelitian yang dilakukan tersebut campak pada tahun 2013 terjadi pada kecamatan
menunjukkan hasil titer IgG terhadap virus yang pemberian vitamin A yang rendah dari
campak lebih tinggi pada anak yang mendapat daerah lainnya yaitu Kecamatan Gandusari dan
vitamin A. Penelitian lain menunjukkan hasil Trenggalek. Kecamatan Watulimo pemberian
bahwa anak yang mendapat vitamin A satu kali
57 of 59 Vika Gress Vio Dilita, et al / Jurnal Berkala Epidemiologi, 7 (1) 2019, 51 – 59
vitamin A yang tinggi tetap menyebabkan kejadian Kejadian campak di Kecamatan Trenggalek
campak. pada tahun 2015 sudah mengalami penurunan
Kecamatan Watulimo pada tahun 2014 dengan status imunisasi campak yang tetap.
kejadian campak cenderung tidak dipengaruhi oleh Kejadian campak yang tetap di Kecamatan
cakupan imunisasi campak, dikarenakan kejadian Durenan, dengan status imunisasi campak yang
campak mengalami penurunan padahal cakupan meningkat. Kecamatan Durenan berbatasan
imunisasi campak juga turun pada tahun tersebut. dengan Kecamatan Pogalan dimana pada
Hal ini menunjukkan bahwa cakupan imunisasi kecamatan tersebut terjadi kasus campak terbesar
campak bukan merupakan satu faktor utama dari kecamatan lainnya, sehingga kasus campak
kejadian campak di suatu daerah. Jumlah kasus tetap terjadi meskipun cakupan imunisasi campak
campak yang tetap di Kecamatan Gandusari pada meningkat. Kasus campak yang terjadi di suatu
tahun 2014, disertai oleh penurunan cakupan daerah akan sangat menyebar dan menular pada
imunisasi campak. Kejadian baru yang muncul daerah lain. Imunisasi adalah suatu program
pada tahun 2014 pada Kecamatan Durenan dan Pemerintah untuk meningkatkan kekebalan secara
Dongko juga disertai menurunnya cakupan aktif terhadap suatu antigen, sehingga apabila
imunisasi campak pada daerah tersebut. Durenan tubuh terpapar oleh antigen serupa tubuh sudah
berada di perbatasan kabupaten Tulugagung dan memliki daya tahan untuk melawan antigen
Trenggalek, sehingga rentan kontak dengan orang tersebut (Mujiati, Mutahar, & Rahmiwati, 2015).
luar daerah. Dongko adalah kawasan pedesaan Kejadian campak yang baru terjadi di
dimana pada kawasan pedesaan yang risiko tinggi Kecamatan Pogalan dan Pule dikarenakan
campak, kejadian campak bisa menjadi kejadian penurunan cakupan imunisasi campak pada
luar biasa dan menyerang golongan umur yang daerah tersebut. Kecamatan Pogalan berada
peka (Yani, Yuniastini, & Fitriana, 2015). diantara Kecamatan Durenan, Trenggalek dan
Penelitian deskriptif yang dilakukan Nurlaila Gandusari, sehingga Kecamatan Pogalan berada
& Hanna (2016) menunjukkan karakterisktik pada daerah yang berisiko tinggi terhadap kejadian
kejadian luar biasa terjadi pada umur balita campak.
perempuan, sedangkan status imunisasi campak Penurunan pemberian vitamin A pada
yang sudah 100% tetap menyebabkan kejadian Kecamatan Watulimo diikuti dengan tidak adanya
campak. Faktor risiko yang memengaruhi kejadian kasus campak pada kecamatan ini. Peningkatan
luar biasa adalah status imunisasi, status gizi, dan pemberian vitamin A pada Kecamatan Durenan
pendidikan orang tua. Faktor risiko yang paling tidak diikuti dengan penurunan kasus pada
besar mempengaruhi kejadian KLB campak adalah kecamatan tersebut. Kejadian kasus baru terjadi
status imunisasi dengan nilai OR 33 (Irwan, 2017). pada Kecamatan Pogalan dan Pule dengan
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa terdapat penurunan pemberian vitamin A. Penurunan kasus
hubungan yang bermakna antara status imunisasi di Kecamatan Trenggalek terjadi saat pemberian
campak dengan kejadian campak (Yani, vitamin A mengalami peningkatan. Penelitian
Yuniastini, & Fitriana, 2015). menunjukkan sebanyak 3% anak yang kekurangan
Peningkatan kasus campak di Kecamatan vitamin A memiliki faktor risiko terhadap
Trenggalek yang terjadi justru pada tahun ini komplikasi campak (Ahmad, Ahmad, & Khosa,
pemberian vitamin A mengalami peningkatan. 2014).
Penurunan kasus di watulimo terjadi saat Persentase cakupan imunisasi campak pada
pemberian vitamin A mengalami penurunan. tahun 2013, 2014, dan 2015 mengalami
Kecamatan Durenan dan Dongko peningkatan penurunan. Penurunan cakupan imunisasi tersebut
pemberian vitamin A tidak diikuti dengan juga mengakibatkan peningkatan kasus di
penurunan kasus. Kecamatan Durenan dan Kabupaten Trenggalek, meskipun angka cakupan
Dongko mengalami kejadian baru kasus imunisasi sudah diatas 100%. Hasil penelitian
campak.Penurunan pemberian vitamin A di menunjukkan cakupan imunisasi campak yang >
Kecamatan Gandusari juga tidak menyebabkan 95% tidak menjamin tidak adanya kasus campak
peningkatan kasus campak. Status gizi anak-anak, (Ningtyas & Wibowo, 2015). Peningkatan kasus
orang tua, sosio-status ekonomi, pekerjaan campak pada tahun 2014 hampir 2 kali lipat dari
orangtua, pendidikan orang tua, status vaksinasi tahun sebelumnya, jika dilihat dari cakupan
anak-anak, pemberian vitamin A, dan asupan imunisasi campak pada tahun ini cakupan
tambahan merupakan faktor demografi penting imunisasi campak mengalami penurunan sebanyak
terhadap kejadian kasus campak pada anak-anak 5,10%. Peta distribusi kejadian campak dengan
(Abdulfatai, Olonitola, Aminu, & Jatau, 2017). cakupan imunisasi campak menunjukkan setiap
58 of 59 Vika Gress Vio Dilita, et al / Jurnal Berkala Epidemiologi, 7 (1) 2019, 51 – 59