Disusun Oleh :
Kelompok III
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
T.A. 2019
KPK: Pengelolaan Dana Kapitasi Kesehatan di Puskesmas Rawan Korupsi
Kompas.com - 04/02/2018, 19:29 WIB BAGIKAN:
Komentar Lihat Foto Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang sebesar
Rp 25 juta dan USD 9.500 saat menggelar operasi tangkap tangan Bupati Jombang
Nyono Suharli Wihandoko pada Sabtu (4/2/2018). KPK menangkap Nyono di Stasiun
Balapan, Solo pada Sabtu (3/2/2018) yang saat itu hendak menuju Jombang. Nyono
diduga menerima suap dari Inna Silestyanti. Total uang suap yang diterima Nyono
mencapai Rp 275 juta. "Diduga pemberian uang dari IS ke NSW agar bupati
menetapkannya sebagai kepala dinas kesehatan karena dia (Inna) masih Plt," ucap
Laode. (Baca juga: Plt Kadis Kesehatan Jombang Pakai Kode Arisan untuk Kumpulkan
Uang Suap) Uang suap tersebut, lanjut Laode, berasal dari pungutan liar jasa pelayanan
kesehatan atau dana kapitasi dari 34 Puskesmas di Jombang. Diketahui, pungutan liar
itu sudah dikumpulkan sejak Juni 2017 dengan jumlah total sekitar Rp 434 juta. Setelah
terkumpul dana itu kemudian dibagi. Sebanyak 1 persen untuk Paguyuban Puskesmas
se-Jombang, 1 persen untuk Kepala Dinas Kesehatan dan 5 persen untuk Bupati. Atas
dana yang terkumpul tersebut, Inna telah menyerahkan sebesar Rp 200 juta kepada
Nyono pada Desember 2017. Selain itu, Inna juga membantu penerbitan izin
operasional sebuah rumah sakit swasta di Jombang dan meminta pungli izin. "Dari
pungli itu diduga Inna menyerahkan uang sebesar Rp 75 juta kepada Nyono pada 1
Februari 2018," kata Laode. Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan keduanya sebagai
tersangka. Inna sebagai pemberi suap disangka melanggar Pasal 5 Ayat 1 huruf a atau
Pasal 5 Ayat 1 huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Sementara Nyono disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12
huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah
dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo
Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"KPK: Pengelolaan Dana Kapitasi Kesehatan di Puskesmas Rawan
Korupsi", https://nasional.kompas.com/read/2018/02/04/19291071/kpk-pengelolaan-
dana-kapitasi-kesehatan-di-puskesmas-rawan-korupsi?page=2.
Penulis : Kristian Erdianto
Upaya pemerintah
Saran
Upaya tersebut belum efektif karena salah satu sebab rendahnya efektivitas dana
kapitasi disebabkan tidak adanya alat pengawasan dan pengendalian dana kapitasi. Saat
ini terdapat hampir 18.000 FKTP di seluruh Indonesia dengan rata-rata pengelolaan
dana kapitasi sekitar Rp 400 juta per tahun tiap FKTP. Harusnya pemerintah memberi
sarana pengawasan dan dan pengendalian agar dana kapitasi dapat di kontrol dan
dipergunakan dengan semestinya.