Anda di halaman 1dari 3

Bab I

PENDAHULUAN

1.PENGERTIAN HUKUM

Para ahli hukum tidak sependapat dalam memberikan de-finisi tentang hukum,bahkan sebagian
ahli hukum mengatakan bahwa hukum itu sendiri tidak dapat didefinisikan karena luas sekali ruang
lingkupnya dan meliputi semua bidang kehidupan manusia yang selalu mengalami perkembangan dan
perubahaan.

Ada baiknya dikemukan beberapa pandangan dan pengertian dari sekian banyak definisi yang telah
dikemukakan oleh para ahli hukum.menurut pendapat Hans Wehr kata hukum berasal dari Bahasa arab
,asal katamya “Hukm”,kata jamanya “Ahkam”yang berarti putusan,ketetapan,perintah,pemerintah dan
kekuasaan adalah sepangkat aturan-aturan yang diadakan dan dilaksanakan oleh suatu masyarakat
dengan menghormati kebijkan dan pelaksanaan kekuasaan atas setiap manusia dan barang.Dari definisi
diatas dapat diketahui bahwa hukum adalah suatu rangkaian peraturan yang menguasai tingkah laku
dan perbuatan tertentudari manusia dalam kehidupan masyarakat.

Hukum sendiri merupakan organ peraturan-peraturan abstrak, hukum mengatur kepentingan-


kepentingan manusia,siapa saja yang melanggar hukum akan dikenakakan sanksi sesuai dengan apa
yang telah ditentukan.

Dari segi terbentuknya hukum itu dapat berupa hukum tertulis,yakni hukum yang dibuat oleh instansi
atau lembaga yang berwenang dalam sebuah negara dan dalam aplikasi sering disebut peraturan
perundangan. Hukum yang berbentuk tertulis biasanya berbentuk kodifikasi dalam jenis hukum tertentu
secara sistematis sehingga mudah untuk dipelajari.Disamping itu,ada juga hukum yang tidak tertulis
yakni hukum yang hidup dalam masyarakat, tidak tertulis tetapi berlakunya ditaati dan dipatuhi oleh
masyarakat sebagaiamana hukum tertulis.Hukum tertulis berlaku dalam sistem continental(civil
Law),sedangkan hukum yang tidak tertulis biasanya berlaku sistem common law .Di Indonesia hukum
yang tidak tertulis dikenal dengan hukum adat.

2.PANDANGAN TERHADAP PERUBAHAN HUKUM

Ada dua pandangan yang sangat dominan dalam rangka perubahan hukum yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat dalam suatu negara.Dua pandangan ini dikenal dengan pandangan
tradisonal dan pandangan modern.

a.Pandangan Tradisional

Pandangan tradisional dalam rangka perubahan hukum mengatakan bahwa masyarakat perlu
berubah dahulu,baru hukum datang untuk mengaturnya.Biasanya teknologi masuk dalam
kehidupan masyarakat itu ,kemudian disusul dengan timbulnya kegiatan ekonomi dan setelah
kedua kegiatan kedua kegiatan itu berjalan,baru hukum masuk untuk mengesahkan kondisi yang
telah ada.

1
b.Pandangan Modern
Pandangan Modern mengatakan bahwa hukum diusahakan agar dapat menampung segala
perkembangan baru,oleh karena itu hukum harus selalu berada bersamaan dengan peristiwa
yang terjadi.Disini hukum, berperan aktif sebagai alat untuk rekayasa social.sehubungan dengan
tersebut,perubahan dalam bidang yang netral harus ditujukan untuk melahirkan suatu kepastian
hukum,sedangkan dalam kehidupan pribadi harus lebih berfungsi sebagai sarana kontrol social
dalam kehidupan masyarakat.
Menurut pendapat Lawrence M .friedman unsur-unsur yang dominan dalam perubahan hukum
sebagai berikut, bahwa perubahan hukum maka perubahaan itu dapat terjadipada tiga unsur
yaitu : pertama struktur hukum adalah pola menunjukkan tentang bagaimana hukum dijalankan
menurut ketentauan yang formalnya .

3.DIMENSI PERUBAHAAN HUKUM

Erat hubungannya dengan usaha untuk pembaruan hukum ini ,konsep law as atool of social
engineering telah mengilhami pemikiran Muchtar kusumaatmadja untuk dikembangkan di
Indonesia,beliau mengatakan bahwa “asas hukum sebagai wahana ‘pembaruan masyarakat” konsep ini
telah dikembangkan sejak tahun 1972 dikenak dengan Mazhab UNPAD dan telah dikembangkan melalui
GBHN DAN Repelita yang berlaku di Indonesia.

Dalam kaitan ini Ismail Saleh menegemukan bahwa dalam rangka pembaruan dan
pembangunan hukum Nasional ,ada tiga dimensi yang harus dilaksanakan ,sebagai berikut:

a.Dimensi Pemeliharaan

Yaitu suatu dimensi untuk memelihara tatanan hukum yang ada,walaupun sudah tidak
sesuai lagi perkembangan keadaaan sekarang.Sebagian besar hukum kolonial masih berlaku
,karena negara Indonesia belum menciptkan suatu hukum Nasional sendiri.

Dimensi pemeliharaan bertujuan untuk mencegah timbulnya kekosongaan hukum,dan


sesungguhnya merupakan konsekuensi logis dari ketentuan Aturan Peralihan yang terdapat
Undang –Undang Dasar 1945.Upaya pembaruan hukum dalam dimensi”Pemelihaan “tetap
berorentasi kepada kemaslahatan bersama.

b.Dimensi Pembaruan

Dimensi ini adalah suatu dimensi yang merupakan usaha lebih meningkatkan dan
menyempurnkan pembangunan Nasional.Dalam rangka mengubah suatu aturan
perundang-undangan tidak peru di bomgkar secara keseluruhan ,tetapi cukup bagian-
bagian yang tidak cocok lagi keadaan sekarang.

c.Dimensi Penciptaan

Dimensi ini juga disebut dengan dimensi kreativitas.Perkembangn yang pesat disegala
bidang ilmu pengetahuandan teknologi mempunyai dampak yang cukup besar dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara,khususnya bidang ekonomi yang melahirkan
berbagai gagasan baru,lembaga-lembaga baru yang memerlukan peraturan baru pula.

2
Kesimpulan

Bahwa konsepsi hukum sebagai sarana pembaruan masyarakat mempunyai peranan


sebagai pembimbing kearah pembentukan masyarakat yang dicita-citakan,yaitu
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai