Askep Ca Mamae
Askep Ca Mamae
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : Ny. L
Umur : 49 th
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : padang
Agama : islam
Pekerjaan : pegawai swasta
Ruang rawat : arafah 6
Dx medis : ca mamae
Informasi : pasien dan suami
b. Tanda-Tanda vital
TD : 130/ 70
N : 89 x/ menit
P : 24 x/menit
S : 37,8
c. Riwayat Kesehatan
d. Pemeriksaan fisik
a. Rambut dan wajah
Rambut tampak bersih, berminyak, wajah tapak pucat, lemah dan
meringis.
b. Mata (kiri/kanan)
posisi mata simetris kiri dan kanan,konjungtiva pucat kekuningan,sklera
oucatk,dan pupil merespon cahaya dengan baik.
c. Hidung
hidung klien simetris ,tidak ada sputum tidak ada defiasi.
d. Mulut dan tenggorokn
mulut pasien berbau gigi berkaries dan bibir tampak pucat.
e. Telinga
telinga klien simetris , dan tidak ada gangguan pendengaran
f. Thorak
I : payudara terdapat luka basah berdarah, tidak bernanah,
kedalamannya sekitar ± 3 cm dan panjang ± 12 cm. Kulit bagian dada
tampak merah. Bentuk dada tidak simetris
P : terdapat nyeri tekan dan benjolan. Vokal premitus tidak seimbang
kanan dan kiri
P : Terdapat perubahan pola nafas ,bunyi nafas ronchi, nafas dangkal
A : inspirasi nafas
g. Abdomen
Tidak ada keluhan dan kelainan
h. Ekstremitas
Atas : terpasang infus di tangan sebelah kiri dengan ivfd RL 20 tpm
Bawah : tidak ada kelaianan
e. Pola aktivitas
Aktivitas dan Latihan
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan latihan
terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.
Istirahat dan Tidur
Pasien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
Persepsi dan Konsep Diri
Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan
akibat proses penyakit akan membuat klien tidak percaya diri, malu,
dan kehilangan haknya sebagai wanita normal.
Koping dan Toleransi Stress
Pasien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus
asaan.
Nilai dan Keyakinan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya
dengan lapang dada.
Pengkajian nyeri
P : pasien mengatakan nyeri akibat luka ulkus pada payudara
Q : Seperti tertekan dan teriris-iris
R : Lokasinya sekitar payudara
S : skala 7-8
T : Nyeri dirasakan sering, terjadi secara terus menerus
f. Therapy
Ivfd RL 20tpm
Tf 3 prc
Readresing 1x/hari dengan pembalut elastis tensokret dengan di taburi
metrodinazole tab yang di puyerkan.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri kronis b/d mertastase tumor
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian dada, nyeri akibat luka,
nyeri tertekan dan teriris-iris
DO : pasien tampak meringis, pucat , skala nyeri 7-8
b. resiko infeksi b/d luka ulkus pada mamae
DS : pasien mengatakan luka ulkus di bagian payudara, luka
mengeluarkan darah.
DO : kulit area dada kemerahan, terdapat luka dngan kedalamannya
sekitar ± 3 cm dan panjang ± 12 cm
3. Intervensi
- Prosedur Infasif Knowledge : Infection control Batasi pengunjung bila perlu
- Kerusakan jaringan dan Risk control Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
peningkatan paparan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
lingkungan keperawatan selama…… pasien Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
- Malnutrisi tidak mengalami infeksi dengan Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan
- Peningkatan paparan kriteria hasil: petunjuk umum
lingkungan patogen Klien bebas dari tanda dan gejala Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan
- Imonusupresi infeksi infeksi kandung kencing
- Tidak adekuat pertahanan Menunjukkan kemampuan untuk Tingkatkan intake nutrisi
sekunder (penurunan Hb, mencegah timbulnya infeksi Berikan terapi antibiotik:.................................
Leukopenia, penekanan Jumlah leukosit dalam batas normal Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
respon inflamasi) Menunjukkan perilaku hidup sehat Pertahankan teknik isolasi k/p
- Penyakit kronik Status imun, gastrointestinal, Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
- Imunosupresi genitourinaria dalam batas normal kemerahan, panas, drainase
- Malnutrisi Monitor adanya luka
- - Pertahan primer tidak Dorong masukan cairan
trauma jaringan, gangguan Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
peristaltik) Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4
jam