ABSTRAK
Berbicara mengenai mutu pendidikan, akan berkaitan langsung dengan peran sekolah sebagai lembaga pendidikan.
Pengelolaan belajar mengajar di sekolah sangat berarti dalam menentukan keberhasilan siswa. Untuk mencapai
mutu sekolah yang baik, biaya pendidikan harus dikelola dengan optimal. Oleh karena itu, tahapan pada
manajemen pembiayaan pendidikan perlu diperhatikan. Pada dasarnya tujuan manajemen pembiayaan pendidikan
adalah terselenggaranya proses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik yang diharapkan.
Manajemen pembiayaan pendidikan di SMK berada pada kategori sangat tinggi, artinya kepala sekolah pada
SMK telah mampu melaksanakan manajemen pembiayaan pendidikan secara maksimal mulai dari perencanaan
pembiayaan dan penganggaran, implementasi pembiayaan, pengawasan dan pengendalian pembiayaan dan
pertanggung jawaban atau akuntabilitas.
Kata Kunci: Manajemen Pembiayaan Pendidikan, Mutu Sekolah
ABSTRACT
Talking about the quality of education, will be directly related to the role of the school as an educational
institution. Management of teaching and learning in schools is significant in determining the success of students.
To achieve a good quality of schools, the cost of education should be managed optimally. Therefore, the steps in
the management of education financing need to be considered. Basically the purpose of management education
financing is the implementation process of education according to the needs of learners expected. Management
of financing vocational education is at a very high category, meaning the head of the vocational school has been
able to carry out the management of education financing to the maximum ranging from financial planning and
budgeting, implementation, financing, monitoring and control of financing and liability or accountability.
Keywords: Educational Financing Management, School’s Quality
Dana tersebut memiliki aturan baku kerangka konseptual dan hipotesis awal.
yang dibuat oleh pemerintah guna mengatur Selanjutnya peneliti menentukan metode dan
alokasi dana. Hal ini pula yang menuntut pendekatan penelitian yang akan digunakan
kepala sekolah selaku pengambil keputusan untuk mendapatkan data yang diperlukan.
harus dapat melakukan fungsi manajemennya Peneliti menggunakan angket/kuesioner
terhadap pembiayaan sekolah secara optimal. untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Untuk mencapai mutu sekolah yang Setelah data terkumpul peneliti selanjutnya
baik, biaya pendidikan harus dikelola melakukan analisis dan pengolahan data
dengan optimal. Oleh karena itu, tahapan dengan menggunakan perhitungan statistika
pada manajemen pembiayaan pendidikan untuk melakukan pengujian hipotesis yang
perlu diperhatikan. Pada dasarnya tujuan telah dituliskan. Setelah melakukan analisis
manajemen pembiayaan pendidikan adalah dan pengolahan data peneliti baru dapat
terselenggaranya proses pendidikan yang menyusun temuan serta pembahasan dari
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta hasil pengolahan data yang telah dilakukan
didik yang diharapkan. Pada setiap proses yang menjadi jawaban dari rumusan masalah.
tahapan manajemen pembiayaan perhatian Kemudian dari temuan dan pembahasan
utamanya adalah pencapaian visi dan misi tersebut dapat ditarik kesimpulan serta
sekolah. Tahapan manajemen pembiayaan rekomendasi dari masalah yang terdapat dari
pendidikan melalui tahapan perencanaan hasil pengolahan data dari penelitian yang
pembiayaan pendidikan, tahapan pelaksanaan dilakukan sebagai feedback dari peneliti bagi
pembiayaan, dan pengawasan pembiayaan lembaga yang diteliti.
pendidikan. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala
Sekolah SMK di Kota Bandung sebanyak
METODE PENELITIAN 134 orang. Kemudian diambil sample dengan
Desain dalam penelitian ini dimulai dari menggunakan teknik Probability Sampling
melakukan studi pendahuluan untuk melalui Simple Random Sampling dengan
mengidentifikasi dan menentukan masalah.
hasil sebanyak 32 responden.
Setelah itu, masalah diidentifikasi untuk
Instrumen yang digunakan dalam
menentukan variabel penelitian. Penentuan
penelitian ini yaitu angket. Kuisioner/
variabel penelitian dilakukan dengan
angket adalah suatu teknik pengumpulan
melakukan studi kepustakaan yang relevan
data yang dilakukan dengan membuat
agar penentuan variabel dapat sesuai
dengan permasalahan yang sedang terjadi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang
yang setelahnya dirumuskan ke dalam kemudian disebar kepada responden untuk
latar belakang masalah yang didalamnya mendapatkan jawabannya. Sugiono (2013,
menggambarkan fenomena-fenomena yang hlm 199).
terjadi terkait permasalahan yang akan Setelah instrumen disebar dan diperolh
menjadi tujuan penelitian. Selanjutnya data kemudian data yang didapat diseleksi
dibuat rumusan masalah berupa pertanyaan- untuk dapat mengetahui apakah data
pertanyaan yang harus dapat terjawab dalam tersebut layak diolah atau tidak, setelah
penelitian ini. Kemudian peneliti merumuskan penyeleksia data, langkah selanjutnya yaitu
bahwa kecenderungan mutu kurikulum di thitung lebih besar dari ttabel (6,525> 1,697).
SMK telah sesuai dengan yang kurikulum Artinya terdapat pengaruh yang signifikan
yang dibuat telah mengacu pada kurikulum antara manajemen pembiayaan pendidikan
pusat, serta kurikulum yang dikembangkan dengan mutu sekolah. Pengaruh manajemen
disekolah sudah sesuai dengan kebijakan pembiayaan pendidikan terhadap mutu
pemerintah. sekolah ditunjukkan dalam persamaan:
Berdasarkan hasil analisis korelasi,
diperoleh nilai p value = 0,000. Nilai P value
Harga 35,905 merupakan nilai konstanta
tersebut kurang dari taraf signifikasi 0,05. Hal
yang menunjukkan bahwa jika tidak ada
ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa
keterlibatan sama sekali dari manajemen
terdapat pengaruh manajemen pembiayaan
pembiayaan pendidikan, maka mutu sekolah
pendidikan terhadap mutu sekolah “Diterima”
sebesar 35,905, sedangkan harga 0,754
karena signifikan.
merupakan regresi yang menunjukkan
Berdasarkan perhitungan diperoleh
bahwa setiap adanya kenaikan manajemen
korelasi antara mananjemen pembiayaan
pembiayaan pendidikan sebesar 1, maka
pendidikan terhadap mutu sekolah sebesar
akan ada kenaikan nilai mutu sekolah
r = 0,766 Setelah melihat koefesien
sebesar 0,754. Dan setiap adanya kenaikan
korelasi maka pengaruh manajemen
manajemen pembiayaan pendidikan 10,
pembiayaan pendidikan terhadap mutu
maka akan diikuti kenaikan mutu sekolah
sekolah menunjukkan korelasi kuat. Dapat
sebesar 7,54.
disimpulkan dari hasil korelasi tersebut
Dengan adanya temuan tersebut, terbukti
terdapat pengaruh yang positif mengenai
bahwa manajemen pembiayaan pendidikan
manajemen pembiayaan pendidikan terhadap
secara signifikan memberikan pengaruh
mutu sekolah di SMK.
terhadap mutu sekolah pada SMK di Kota
Dari hasil analisis korelasi kemudian
Bandung. Menurut hasil perhitungan
didukung oleh hasil analisis koefesien
analisis koefesien determinasi, manajemen
determinasi yang menggambarkan besar-
pembiayaan pendidikan terhadap mutu
nya pengaruh manajemen pembiayaan
sekolah sebesar 58,7%. Artinya manajemen
pendidikan terhadap mutu sekolah pada SMK
pembiayaan pendidikan yang lebih tinggi
di Kota Bandung sebesar 58,7% sedangkan
kemungkinan dapat memberikan sumbangan
41,3% dipengaruhi oleh faktor lain seperti
yang lebih besar dari 58,7% terhadap
kurikulum, manajemen sekolah, fasilitas,
peningkatan mutu sekolah pada SMK di
guru, peserta didik, masyarakat, dan kultur
Kota Bandung.
sekolah (Ali. M, 2007. hlm 361).
Biaya dan mutu sekolah mempunyai
Sedangkan untuk mengetahui signifikasi
keterkaitan secara langsung. Menurut
korelasi antar variabel X dengan variabel
(Morphet, 1983), “biaya pendidikan
Y dengan membandingkan antara thitung
memberikan pengaruh yang positif melalui
dengan ttabel berdasarkan perhitungan SPSS
faktor kepemimpinan dan manajemen
17.00 diketahui thitung 6,525 sedangkan
pendidikan dan tenaga pendidikan yang
ttabel dengan dk-2 (32-2=30) adalah
kompeten dalam meningkatkan pelayanan
1,697. Dengan demikian menunjukkan
pendidikan melalui peningkatan mutu.”
Dalam menunjang peningkatan mutu banyak memilih sekolah negeri atau sekolah
sekolah di SMK, manajemen pembiayaan swasta dengan bantuan dana dari pemerintah
pendidikan diharapkan mampu memenuhi dengan alasan pembiayaan.
kebutuhan pendidikan sehingga menunjang Berdasarkan hasil tersebut, dimensi mutu
peningkatan mutu sekolah. Berdasarkan peserta didik memperoleh nilai rata-rata
penelitian pada 32 sekolah dengan sumber sebesar 4,32 hal ini terjadi karena indikator
pembiayaan dari dana BOS memiliki mutu pada dimensi ini yakni hasil ujian pada
sekolah yang kecenderungan rata-ratanya beberapa SMK masih belum memenuhi
sangat tinggi. Hal tersebut membuktikan standar, selain itu pula angka putus sekolah
bahwa untuk menyelenggarakan pendidikan masih tinggi dengan alasan yang beragam
diperlukan peran serta pembiayaan salah satunya adalah karena tidak ada biaya
pendidikan. Dana penyelenggaraan untuk membayar sekolah dan ada juga siswa
berbasis masyarakat dapat bersumber dari yang drop-out serta diatas 5% peserta didik
penyelenggara, masyarakat, pemerintah setiap tahunnya tidak dapat lulus. Jika yang
pusat, pemerintah daerah dan sumber lain dibanding dengan scor lainnya scor pada
yang tidak bertentangan dengan peraturan dimensi mutu peserta didik masih tergolong
perundang-undangan yang berlaku. rendah.
Sekolah dengan sumber pendanaan Manajemen pembiayaan pendidikan
dari pemerintah mengharuskan kepala di SMK berada pada kategori sangat
sekolah untuk mampu menjalankan tugas tinggi, artinya kepala sekolah pada SMK
manajerialnya dalam bidang keuangan. telah mampu melaksanakan manajemen
Manajemen pembiayaan mengupayakan pembiayaan pendidikan secara maksimal
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan mulai dari perencanaan pembiayaan dan
evaluasi bagi setiap kegiatan pembelajaran penganggaran, implementasi pembiayaan,
dari sektor pembiayaan. Pemahaman pengawasan dan pengendalian pembiayaan
terhadap tahapan manajemen pembiayaan dan pertanggung jawaban atau akuntabilitas.
diperlukan sekali karena dengan pengelolaan Kecenderungan pada ke-empat dimensi
pembiayaan yang efektif dan efisien, setiap ini maka diperoleh nilai terendah yakni
kegiatan pembelajaran mampu ditunjang pada dimensi implementasi pelaksanaan
keberhasilannya, sehingga mutu sekolah pembiayaan. Hal ini terjadi salah satunya
dapat ditingkatkan. karena kurangnya peran serta orang tua
siswa atau masyarakat baik dari sumbangan
SIMPULAN materil, tenaga, maupun dalam pelibatan
Mutu Sekolah di SMK berada pada pengambilan keputusan untuk program-
kategori sangat tinggi. hal ini berarti bahwa program sekolah.
kurikulum, mutu peserta didik/ siswa, mutu Pengaruh yang diberikan oleh manajemen
pendidik, lingkungan kerja disiplin sekolah, pembiayaan pendidikan terhadap mutu
ketersediaan belajat, partisipasi orang tua, pendidikan di SMK berada pada kategori
satuan biaya sudah berada pada kategori kuat. Hal tersebut membuktikan bahwa
sangat tinggi. Dimana hal tersebut didukung dengan manajemen pembiayaan yang
oleh partisipasi masyarakat sekitar yang lebih baik, maka akan mampu meningkatkan
DAFTAR RUJUKAN
Fattah, N. (2009). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT: Remaja Rosdakarya.
Hoy, W. K., & Miskel, C. G. (2008). Educational Administration; Theory. Research, and Practice. New York:
McGraw-Hill Csmpions.
Morphet, E. . (1983). The Economic and Financing of Education, Fourth Edition. New Jersey: Prenticce Hall Inc.
Republika. (2015). Data Badan Pusat Statistik tentang tingkat pengangguran. Retrieved from http://www.republika.
co.id/berita/ekonomi/makro/15/11/05/nxbwv9383-jumlah-pengangguran-di-indonesia-bertambah-320-
ribu-orang
Santoso, & Budi. (2014). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan
Fasilitas Pembelajaran, dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan Smk Bidang
Keahlian Manajemen dan Bisnis Di Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.