Perkembangan Emosi
Disusun oleh:
Kelompok 4
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya.
Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya dan
para sahabatnya hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Perkembangan Peserta
Didik dengan judul “Perkembangan Emosi” dengan Dosen pengampu ialah
Nurhidayati, S.Pd.I., M.Pd.
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik
aspek kuantitas maupun aspek kualitas. Semua ini didasarkan dari keterbatasan
yang kami miliki sehingga membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar penulisan makalah kedepannya lebih baik lagi. Sehingga pada
akhirnya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan mahasiwa lainnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Emosi…………………………………………………
B. Bentuk- Bentuk Emosi……………………………………………
C. Karakteristik Perkembangan Emosi………………………………
D. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi……..
E. Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku serta
Pengaruh Emosi Terhadap Tingkah Laku
F. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Emosi………….
G. Upaya Pengembangan Emosi Remaja dan Implikasinya dalam
Penyelenggaraan Pendidikan
A. Kesimpulan……………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian emosi?
2. Apa saja bentuk- bentuk emosi?
3. Bagaimana hubungan antara emosi dan tingkah laku?
4. Bagaimana karakteristik perkembangan emosi remaja?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi emosi remaja?
6. Bagaimana perbedaan individu dalam perkembangan emosional?
7. Bagaimana upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya
bagi pendidik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian emosi
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk emosi
3. Untuk mengetahui hubungan antara emosi dan tingkah laku
4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan emosi remaja
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi emosi remaja
6. Untuk mengetahui perbedaan individu dalam perkembangan emosional
7. Untuk mengetahui upaya mengembangkan emosi remaja dan
implikasinya bagi pendidik
8. Untuk dijadikan bahan diskusi mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Emosi
Perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada umumnya disertai oleh perasaan-
perasaaan tertentu, seperti perasaan seneng atau tidak senang. Perasaan senang
atau tidak senang yang terlalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari
disebut warna afektif. Warna afektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang
lemah, atau kadang-kadang tidak jelas (samar-samar). Dalam hal warna afektif
tersebut kuat, maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam, lebih luas, dan
lebih terarah. Perasaan-perasaan seperti ini disebut emosi(Sarlito, 1982: 58). Di
samping perasaan senang atau tidak senang, beberapa contoh macam emosi yang
lain adalah gembira, cinta, marah, takut cemas, dan benci.
Emosi dan perasaan adalah dua hal berbeda. Tetapi perbedaan antara
keduanya berbeda tidak dapat dinyatakan dengan tegas. Menurut Crow & Crow
(1958) pengertian emosi itu adalah sebagai berikut: “ An emotion, is an affective
experience that accompanies generalized inner adjustment and mental and
physiological stirred up states in the individual, and that shows it self in his overt
behavior.”
Berikut pengertian emosi menurut para ahli:
1. Hathersall (dalam Mudjiran, 2007: 224), merumuskan pengertian emosi
sebagai situasi psikologi yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat
dilihat dari reaksi wajah dan tubuh.
2. Menurut Sarlito (1982; 59), perbuatan atau perilaku kita sehari- hari pada
umumnya disertai oleh perasaan- perasaan tertentu, seperti perasaan
senang atau tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang
menyertai kita sehari-hari disebut warna afektif. Perasaan afektif ini
kadang kuat dan kadang lemah atau kadang- kadang tidak jelas. Perasaan
seperti ini disebut perasaan emosi.
3. Lindsley, berpendapat bahwa emosi disebabkan oleh pekerjaan yang
terlampau keras dari susunan saraf terutama otak, misalnya apabila
individu mengalami frustasi, susunan saraf bekerja sangat keras yang
menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi
pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi.
Jadi, emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam
diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku
yang tampak.
B. Bentuk-Bentuk Emosi
Meskipun emosi sedemikian kompleksnya, namun Daniel Goleman dalam Ali
dan Asrosi, 2005: 63) mengidentifikasi sejumlah kelompok emosi, yaitu sebagai
berikut:
1. Amarah, didalamnya meliputi brutal, mengamuk,benci, marah besar,
jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung,
bermusuhan, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
2. Kesedihan, didalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram, melankolis,
mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa dan depresi.
3. Rasa takut, didalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, was-was,
perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik,
dan phobia.
4. Kenikmatan, didalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan puas, riang,
senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, terpesona, puas,
rasa terpenuhi, girang, senang sekali dan mania
5. Cinta, didalamnya meliputi penerimaan, persahabatan, percayaan,
kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih sayang.
6. Terkejut, didalamnya meliputi terkesiap, takjub dan terpana
7. Jengkel, didalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka
dan mau muntah.
8. Malu, didalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal,
hina, aib dan hati hancur lebur.
E. Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku serta Pengaruh Emosi terhadap
Tingkah Laku
Rasa takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Dalam
ketakutan, mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak atau berdenyut,
derasnya aliran darah atau tekanan darah, Sistem pencernaan mungkin
berubah selama pemunculan emosi. Cairan pencernaan atau getah lambung
terpengaruh oleh gangguan emosi. Keadaan emosi yang menyenangkan dan
rileks berfungsi sebagai alat pembantu untuk mencerna, sedangkan perasaan
tidak enak atau tertekan menghambat atau mengganggu pencernaan.
Diantara rangsangan yang meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari
getah lambung adalah ketakutan- ketakutan yang kronis, kegembiraan yang
berlebihan, kecemasan- kecemasan, dan kekuatiran- kuatiran. Semua ini
menyebabkan menurunya kegiatan sistem pencernaan dan kadang- kadang
menyebabkan sembelit. Satu- satunya cara penyembuhan yang efektif adalah
menghilangkan penyebab dari ketegangan emosi.
Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan berbicara.
Hambatan- hambatan dalam berbicara tertentu telah diketemukan bahwa tidak
disebabkan oleh kelainnan dalam organ berbicara. Ketegangan emosional
yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap. Seorang gagagp
seringkali relatife dapat normal dalam berbicara, apabila mereka dalam
keadaan relaks atau senang.
Sikap takut, malu- malu atau agresif dapat merupakan akibat dari
ketegangan emosi atau frustasi dan dapat muncul dengan hadirnya individu
tertentu atau situasi tertentu. Justru karena reaksi kita berbeda- beda terhadap
setiap orang yang kita jumpai, maka jika kita merespon dengan cara yang
sangat khusus terhadap hadirnya individu- individu tertentu akan merangsang
timbulnya emosi tertentu.
Seorang siswa tidak senang kepada gurunya bukan karena pribadi guru,
namun bisa disebabkan sesuatu yang terjadi pada anak sehubungan dengan
situasi kelas. Jika ia merasa malu karena gagal dalam menghafal bahan
pelajaran di muka kelas, pada kesempatan lain ia mungkin takut untuk
berpartisipasi dalam kegiatan menghafal. Akibatnya ia mungkin memutuskan
untuk membolos, atau mungkin ia melakukan kegiatan yang lebih jelek lagi
yaitu melarikan diri dari semuanya itu, dari orang tua nya, guru- gurunya,
atau dari otoritas- otoritas lainnya. Penderitaan emosional dan frustasi
mempengaruhi efektifitas belajar. Faktor- faktor afektif dalam pengalaman
individu mempengaruhi jumlah dan luasnya apa yang di pelajarinya.
Motifasi untuk belajar akn membantu individu dalam memusatkan
perhatian pada apa yang ia sedang kerjakan dan dengan cara itu barati ia akan
memperoleh kepuasan. Karena reaksi setiap pelajar tidak sama, rangsangan
untuk belajar yang diberikan harus berbeda- beda dan disesuaikan dengan
kondisi anak. Dengan demikian, rangsangan- rangsangan yang menghasilkan
perasaan yang tidak menyenangkan, akan sangat mempengaruhi hasil belajar
dan demikian pula rangsangan yang menghasilkan perasaan yang
menyenangkan akan mempermudah siswa belajar.
A. Kesimpulan
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri
individu tentang keadaan metal dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku
yang tampak. Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai
penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan
berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Bentuk- bentuk emosi anatara lain amarah, sedih, rasa takut, kenikmatan,
cinta, terkejut, jengkel dan malu. Emosi sangat berhubungan erat dengan
tingkah laku manusia. Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab
kesulitan bicara. Hambatan- hambatan dalam berbicara tertentu telah
ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ berbicara.
Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang
gagap.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam hal ini
mahasiswa untuk dapat mengenal emosi kita dan dapat mengontrol emosi
kita dengan baik sehingga tidak membuat orang lain terganggu maupun
merasa jengkel.
Daftar pustaka
https://www.slideshare.net/Annarasyla/perkembangan-emosi-48368067