DISUSUN OLEH :
1. Lili Wahyuningsih (192150010)
2. Nafisa Ulfa (192150009)
3. Abi Diana (192150012)
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kar ena atas izin-Nya
kami dapat menulis makalah ini dan menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perkembangan
peserta didik. Makalah ini berjudul, “perkembangan bahasa dan sosial”.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak, khususnya dosen mata kuliah perkembangan peserta didik yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini serta kepada orang tua dan teman-teman yang telah
mendukung kami.
Makalah ini belum sempurna seperti apa yang diharapkan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah ini menjadi sempurna.
Namun, adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca
untuk memahami konsep dasar perkembangan peserta didik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis serta pembaca dan umumnya bagi masyarakat luas.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Masalah 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak lahir, manusia merupakan kesatuan psikofisis atau psikomatis yang terus
mengalami pertumbuhan dan perkembangan serta harus mendapatkan perhatian secara
seksama. Istilah pertumbuhan dapat diartikan sebagai perkembangan. Perkembangan adalah
perubahan-perubahan yang dialami individu dan organisme menuju tingkat kedewasaannya
atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) (Syamsu
Yusuf, 2007 : 15).
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial ?
2. Bagaimana bentuk – bentuk tingkah laku sosial ?
3. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak ?
4. Apa saja pengaruh perkembangan sosial anak terhadap tingkah laku individu ?
5. Apa yang dimaksud perkembangan bahasa ?
4
6. Mengapa bahasa diperlukan ?
7. Apa saja tahap perkembangan bahasa ?
8. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa ?
9. Mengapa terjadi gangguan pada perkembangan bahasa ?
10. Bagaimana cara mencegah terjadinya gangguan pada perkembangan
bahasa ?
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak yang
nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami
sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menujukearah independent.
2. Agresi (Agression)
Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi
merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi
kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti ;
mencubut, menggigit, menendang dan lain sebagainya.
Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara
mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif
maka egretifitas anak akan semakin memingkat.
3. Berselisih (Bertengkar)
Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak
lain.
4. Menggoda (Teasing)
Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental
terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan
atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
5. Persaingan (Rivaly)
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini
mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam tahun
semangat bersaing ini akan semakin baik.
6. Kerja sama (Cooperation)
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga
tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin
berkembang dengan baik.
7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness.
Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya.
8. Mementingkan diri sendiri (selffishness)
Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya
9. Simpati (Sympaty)
Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang
lain agar mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya.
7
C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak
Perkembangan sosial anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai
aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses
pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh
keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh
keluarga.
2. Kematangan
Untuk dapat bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga
mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain yang
memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam
berbahasa juga sangat menentukan.
3. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam
masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah
ditanamkan oleh keluarganya.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai
proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak
didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5. Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi Kemampuan berfikir dapat banyak
mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan
berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak.
Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh
karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan
keberhasilan perkembangan sosial anak.
8
dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh
orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.
Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis
terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak
sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan
peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam pikir
annya.
Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa :
1. Cita-cita dan idealisme yang berlebihan.
Terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa
memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya
menyelesaikan persoalan.
2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri.
Belum disertai pendapat orang lain dalam penilaiannya. Melalui banyak pengalaman dan
penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego
semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka
dapat bergaul dengan baik.
9
• Karl Buhler
psikolog ini pun berpendapat ada 3 fungsi bahasa :
1. Kundbage = dorongan untuk memberitahukan orang lain.
2. Auslosung = dorongan untuk melepaskan kata – kata sebagai hasil peniruannya dengan
orang lain.
3. Darstellung = anak ingin mengungkapkan segala sesuatu yang menarik perhatiannya.
• Jean Piaget
1. Bahasa Egosentris = melahirkan keinginan yang tertuju kepada dirinya sendiri.
2. Bahasa Sosial = untuk berhubungan dengan orang lain.
10
Periode terakhir dari masa balita yang berlangsung antara usia dua setengah sampai lima
tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam
berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak
mulai mampu mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam
pemakaian kata benda dan kata kerja. Anak telah mampu mempergunakan kata ganti orang
“saya” untuk menyebut dirinya, mampu mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan,
akhiran dan berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat
mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah, memberitahu dan bentuk-bentuk kalimat lain
yang umum untuk satu pembicaraan “gaya” dewasa.
Tahap perkembangan bahasa anak menurut Willem Stern dan Clara Stern, membagi menjadi
5 tahap :
1. Prastadium ( 6 bulan – 1 tahun ), meraban atau keluar suara yang belum berarti.
2. Masa pertama ( 1 tahun – 1,5 tahun ), penguasaan kata – kata yang belum lengkap.
3. Masa kedua ( 1,5 tahun – 2 tahun ), mulai meyadari segala sesuatu itu punya nama.
4. Masa ketiga ( 2 tahun – 2,5 tahun ), anak mulai dapat menggunakan kata – kata yang
dapat ditafsirkan.
5. Masa anak keempat ( 2,5 tahun – keatas ), anak dapat merangkaikan pokok kalimat
dengan penjelasannya berupa anak kalimat.
Menurut Vygostky menjelaskan ada 3 tahap perkembangan bicara pada anak yang
berhubungan erat dengan perkembangan berpikir anak yaitu :
1) Tahap eksternal.
Yaitu terjadi ketika anak berbicara secara eksternal dimana sumber berpikir berasal dari luar
diri anak yang memberikan pengarahan, informasi dan melakukan suatu tanggung jawab
dengan anak.
2) Tahap egosentris.
Yaitu dimana anak berbicara sesuai dengan jalan pikirannya dan dari pola bicara orang
dewasa.
3) Tahap Internal.
Yaitu dimana dalam proses berpikir anak telah memiliki suatu penghayatan kemampuan
berbicara sepenuhnya.
11
H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa,
yaitu:
1) Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat lambatnya
perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat
korelasi yang signifikan antara pikiran dengan bahasa seseorang.
2) Pola Komunikasi Dalam Keluarga
Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah akan mempercepat
perkembangan bahasa keluarganya.
3) Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga
Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan bahasa anak lebih
cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi dibandingkan dengan yang hanya memiliki
anak tunggal dan tidak ada anggota lain selain keluarga inti.
4) Posisi Urutan Kelahiran
Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih cepat ketimbang
anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan anak sulung memiliki arah komunikasi ke
bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja.
5) Kedwibahasaan(Pemakaian dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih
bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu
bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam
rumah dia menggunakan bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia.
12
I. Gangguan serta faktor penyebab terjadinya gangguan dalam perkembangan
bahasa/bicara.
Apabila tingkat perkembangan bicara berada dibawah tingkat kualitas perkembangan bicara
anak yang umumnya sama yang dapat diketahui dari ketepatan penggunaan di dalam kosa
kata (bahasa) anak tersebut pada saat bersama teman sebayanya bercakap-cakap/berbicara
menggunakan kata-kata terus dianggap muda diajak bermain dengan kata-kata.
Keterlambatan berbicara tidak hanya mempengaruhi penyesuaian akademis dan pribadi anak
pengaruh yang paling serius adalah terhadap kemampuan membaca pada awal anak masuk
sekolah. Banyak penyebab keterlambatan bicara pada anak umumnya adalah
1) Rendahnya tingkat kecerdasan.
Hal ini yang membuat anak tidak mungkin belajar berbicara sama baiknya seperti teman-
teman sebayanya, yang kecerdasannya normal atau tinggi.
2) Kurang motivasi.
Karena anak mengetahui bahwa mereka dapat berkomunikasi secara memadai dengan bentuk
prabicara dorongan orang tua/orang dewasa.
3) Ketidakmampuan mendorong/memotivasi anak berbicara.
Pada saat anak mulai berceloteh, apabila anak tidak diberikan rangsangan (stimulasi)
didorong untuk berceloteh, hal ini akan menghambat penggunaan didalam berbahasa/kosa
kata yang baik dan benar.
Kekurangan dorongan tersebut merupakan penyebab serius keterlambatan berbicara anak
terlihat dari fakta bahwa apabila orang tua tidak hanya berbicara kepada anak mereka tetapi
juga menggunakan kosa kata yang lebih luas dan bervariasi, adapun kemampuan anak
didalam berbicara yang berkembang sangat pesat dan cepat yaitu contohnya : anak-anak dari
golongan yang lebih atau menengah yang orang tuanya ingin sekali menyuruh mereka (anak)
belajar berbicara lebih awal (cepat) dan lebih baik. Sangat kurang kemungkinannya
mengalami keterlambatan berbicara pada anak. Sedangkan anak yang berasal dari golongan
yang lebih rendah yang orang tuanya tidak mampu memberikan dorongan tersebut bagi
mereka, apakah kekurangan waktu/karena mereka tidak menyadari betapa pentingnya suatu
perkembangan bicara pada anak didik tersebut.
Gangguan/bahaya didalam perkembangan bicara pada anak yaitu :
1) Kelemahan didalam berbicara (berbahasa) kosa kata.
2) Lamban mengembangkan suatu bahasa/didalam berbicara.
3) Sering kali berbicara yang tidak teratur.
4) Tidak konsentrasi didalam menerima suatu kata (bahasa) dari orang tua/guru.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:
1. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Pada
awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki
kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh
dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang
dilingkungannya.Perkembangan sosial individu dimulai sejak anak usia 18 bulan.
Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi
perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan
sosial anak juga semakin bagus.
Perkembangan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang
mempunyai daya intelegensi yang tinggi, perkembangan sosial yang baik pada
umumnya memiliki kepribadian yang baik.
2. Perkembangan Bahasa
Para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai
kemampuan individu dalam menguasai kosa kata, ucapan, gramatikal, dan etika
pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur
kronologisnya.
Tahapan perkembangan bahasa secara umum dapat dibedakan ke dalam 6 tahapan,
yaitu: Tahap Meraban/pralinguistik (pertama dan kedua), tahap holoforistik (tahap
linguistic pertama), tahap ucapan dua kata, tahap pengembangan tata bahasa, tahap tata
bahasa menjelang dewasa, tahap kompetensi lengkap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi anak berbicara awal masa kanak-kanak terkenal
sebagai masa tukang ngobrol, karena sering kali anak dapat berbicara dengan mudah
tidak terputus-putus bicaranya.
Perkembangan bicara anak tergantung pada tumbuh kembang ucapan (pelafasan)
bicara anak tersebut. Didalam pembelajaran bicara pada anak usia dini orang tua
sangat berperan penting, karena tanpa bantuan dari orang tua, anak tidak akan bisa
14
berbicara. Adapun maksud dari tujuan perkembangan bicara anak untuk melatih
mengucapkan kata-kata.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Azwar, Saifuddin. 2016. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Daryanto. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Djaali, 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
16