Anda di halaman 1dari 7

PERAN GENERASI MUDA DALAM

TAHUN POLITIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : AZIZAH RISKA K (09)


FII CAHYADI (13)
NURUL DWI ARFIANI (18)
SECARIA PRAMADANI (23)
KELAS : XI IPS 3

SMA N 1 SENTOLO
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “PERAN GENERASI MUDA DALAM
TAHUN POLITIK”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah
membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya
ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga karya tulis ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 26 Maret 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun politik merupakan tahun yang dinanti, tak hanya bagi partai politik, calon calon
yang mendaftarkan diri yang berlomba lomba untuk di pilih, namun pesta bagi seluruh
masyarakat yang berada di wilayah itu sendiri. Tahun politik juga memiliki arti tersendiri,
masyarakat berharap bisa melahirkan pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab. Dalam
tahun ini banyak warga yang mendaftarkan dirinya mencadi calon-calon wakil rakyat.
Pastinya pada tahun ini pesta demokrasi ini akan sangat meriah dan pesta besar bagi
bangsa karena akan diadakan pemilihan presiden dan wakil presiden yang mencalonkan
hanya 2 pasangan calon, pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten. Caleg atau calon legislatif adalah orang yang mencalonkan dirinya menjadi
anggota legislatif.
Untuk memeriahkan tahun politik juga memerlukan masyarakat yang banyak untuk
menentukan pilihan mereka tanpa ada paksaan. Pada tahun ini pula banyak generasi muda
yang ikut menjadi calon legislatif atau menjadi pemilih yang masih awal atau baru.

B. Rumusan Masalah
a. Apa penyebab pemuda mendaftarkan menjadi calon legislatif ?
b. Apa saja usaha untuk dapat terpilih dan bagaimana agar masyarakat
megetahuinya ?
c. Dapat mengetahui syarat menjadi calon legislatif ?

C. Tujuan
a. Dapat mengetahui apa penyebab para pemuda mendaftar calon legislatif
1.Tidak memiliki pekerjaan.
2.Ingin memajukan daerahnya.
3.Ingin masuk ke politik.
b. Dapat mengetahui usaha dan cara caleg mengangambil hati masyarakat
1. Turun Tangan
Untuk menguji komitmen, integritas, sekaligus media perkenalan diri.
Seorang caleg mestinya banyak turun tangan alias terlibat langsung di tengah-
tengah masyarakat. Masyarakat sebagai pemilih (punya hak pilih) pastinya
ingin melihat, mengenal dan mengetahui secara langsung figur (sosok) caleg
yang akan dipercayakan nantinya menjadi wakil mereka di parlemen.
Bukankah ada istilah "tak kenal maka tak sayang".
2. Ringan Tangan
Ringan Tangan alias mudah bersambung tangan dapat diartikan sebagai
sifat dan sikap suka menolong (suka memberikan bantuan). Bukan "ringan
tangan" dalam pengertian suka memukul atau menempeleng. Sifat dan sikap
(baca: berjiwa sosial) dari seorang caleg kepada sesama tentunya akan
mendapatkan banyak simpatik dari masyarakat.
3. Buah Tangan
Caleg yang hendak bertemu masyarakat selaku pemilih pada Pemilu
nantinya harus pintar-pintar memikat hati para calon pemilih. Selama turun
tangan sebagaimana disebutkan pada poin 1 di atas, para caleg tidak boleh datang
hanya dengan tangan kosong. Sebelumnya harus mempersiapkan pula "Buah
Tangan". "Buah Tangan" alias "ole-ole" hendaknya disiapkan untuk diberikan
kepada calon pemilih ketika hendak bertemu dengan mereka. "Buah Tangan"
yang dimaksud biasanya berupa cendera mata (baju kaos, sarung, kerudung, topi,
handuk, sapu tangan, gantungan kunci, dll).
4. Tangan di atas
Ada peribahasa yang mengatakan "Tangan yang di atas (pemberi) lebih
baik dari pada tangan yang di bawah (penerima)"'. Nah, dalam hal ini, seorang
caleg mestinya memposisikan dirinya sebagai "tangan diatas" atau pemberi.
Selaku pemberi, seorang caleg tidak boleh berharap lebih dari pemberiaanya.
5. Jabat Tangan dan Bergandengan Tangan
Jabat tangan selalu harus diperhatikan oleh para caleg. Jabat tangan
kepada simpatisan (pendukung) apa lagi di saat kampanye amat penting artinya.
Jabatan tangan dari seorang caleg menjadi simbol kedekatan dia dengan para
simpatisan (pendukung). Bergandengan tangan alias bahu-membahu atau saling
membantu penting kiranya dilakukan oleh para caleg dengan caleg lainnya.
c. Dapat mengetahui syarat menjadi calon legislatif
1. Telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih.
2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia.
5. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah
aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, atau
pendidikan lain yang sederajat.
6. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17
Agustus 1945.
7. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
8. Sehat jasmani dan rohani.
9. Terdaftar sebagai pemilih.
10. Bersedia bekerja penuh waktu.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan diadakannya pesta demokrasi adalah untuk melahirkan pemimpin yang jujur
dan bertanggung jawab. Sedangkan kemungkinan para caleg ( calon legislatif) muda
mengikuti hal ini adalah untuk mencari peluang untuk bekerja sebagai anggota legislatif.
Untuk menjadi anggota legislatif diperlukan syarat-syarat yang tertuang pada Undang
Undang Nomor 8 Tahun 2018, yang berisi sebagai berikut :

1. Telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih.


2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia.
5. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah aliyah, sekolah
menengah kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, atau pendidikan lain yang sederajat.
6. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
7. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
8. Sehat jasmani dan rohani.
9. Terdaftar sebagai pemilih.
10. Bersedia bekerja penuh waktu.
11. Mengundurkan diri sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, pegawai negeri sipil,
anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara
dan\/atau badan usaha milik daerah atau badan lain yang anggarannya bersumber dari
keuangan negara, yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat
ditarik kembali.
12. Bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat\/pengacara, notaris,
pejabat pembuat akta tanah (PPAT), atau tidak melakukan pekerjaan penyedia barang
dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota
DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten\/kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
13. Bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, direksi,
komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara dan\/atau
badan usaha milik daerah serta badan lain yang anggarannya bersumber dari
keuangan negara.
14. Menjadi anggota Partai Politik Peserta Pemilu
15. Dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan; dan
16. Dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan

Dari syarat-syarat tersebut, dapat disimpulkan bahwa calon legislatif harus memiliki umur
minimal 21 tahun . Sedangkan pada tahun politik ini banyak calon legislative yang memiliki
umur 25 tahun kebawah. Mengingat umur 20 an tahun merupakan masa yang masih labil
pastinya hal ini menimbulkan pro kontra dari masyarakat.
Menurut beberapa pihak, calon legislatif muda dapat mendatangkan perubahan yang
berguna untuk kehidupan Negara kedepannya, seperti anggapan pemikiran anak muda yang
lebih segar dan memiliki banyak idea atau dengan banyak teknologi yang super canggih
pada masa kini yang dilakukan oleh kalangan anak muda untuk melakukan berbagai
kebutuhan yang serba komputer. Dan membuat Negara menjadi semakin maju dengan
adanya perubahan tersebut.
Sedangkan menurut beberapa pihak, calon legislatif muda dianggap masih anak kecil
yang belum dapat merawat dirinya sendiri apalagi merawat sebuah daerah atau Negara yang
memiliki banyak masyarakat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam organisasi publik atau pemerintahan, posisi pemimpin memiliki peran yang besar
sebagai penghubung antara organisasi yang dipimpinya dengan masayarakat yang merasakan
langsung dampak dari kebijakan dan program yang dipimpinnya, pemimpin mempunyai
pengaruh besar, karena pemimpin bukan hanya sebagai penentu kebijakan tapi lebih daripada
itu, pemimpin sebagai contoh dan tauladan bagi orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu
seorang pemimpin tidak harus orang yang lebih berumur atau pun orang yang lebih
berpengalaman, jika ada calon pemimpin muda yang lebih berkompeten mengapa tidak,
disini masyarakat mencari seseorang pemimpin yang bermoral dan pro terhadap rakyat.
Sehingga diharapkan Indonesia 5 tahun yang akan datang dipimpin oleh sosok yang baik,
adil, tangguh dan bijaksana.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.voaindonesia.com/a/caleg-generasi-milenial-dalam-pemilu-2019/4487560.html
http://defryprastya.blogspot.com/2014/02/karya-tulis-semi-ilmiah-dan-populer.html
https://kumparan.com/@kumparannews/syarat-lengkap-jadi-caleg-di-2019-bukan-koruptor-hingga-
lulusan-sma-27431110790536086
https://www.tempo.co/abc/3469/caleg-baru-masih-berjuang-hadapi-kampanye-transaksional-di-
indonesia
https://www.kompasiana.com/ahmadricky90/5a50423cdd0fa87fb05f9e03/tahun-politik-kwdwpankan-
nilai-kemanusiaan-keadilan-dan-perdamaian
https://www.pemilu.com/caleg/
https://m.facebook.com/nots/generasi-muda-kaban/pengertian-generasi-muda/274615419361168/

Anda mungkin juga menyukai