Anda di halaman 1dari 21

1.

Seorang bayi perempuan 8 minggu dibawa oleh orang tuanya periksa dengan keluhan
penglihatan kurang respon. Pasien adalah anak ke-2 dari ibu berusia 27 tahun, lahir
normal dengan pertolongan bidan, dengan usia kehamilan 34 minggu dan berat badan
2050 gram. Riwayat sakit dan konsumsi obat-obatan saat hamil disangkal. Pada
pemeriksaan didapatkan kedua mata belum dapat mengikuti cahaya.
Untuk mengetahui kemampuan penglihatan bayi tersebut, pemeriksaan awal apakah
yang perlu dilakukan? (DIINTERNET DIPERIKSA KETIGANYA)
a. Pemeriksaan reflek kornea
b. Pemeriksaan reflek berkedip
c. Pemeriksaan reflek pupil
d. Pemeriksaan reflek macula
e. Pemeriksaan reflek fundus (untuk mengetahui kejernihan dari media refrakta)

2. Seorang laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan kedua mata buram terutama pada
mata kiri perlahan-lahan dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Visus mata kanan 3/60 dan
visus mata kiri 1/300. Segmen anterior kedua mata tampak tenang, lensa tampak keruh
dikedua mata, pasien didiagnosis dengan katarak, direncanakan operasi katarak dan
implantasi lensa intra okuler.
Pemeriksaan apakah yang diperlukan untuk memperkirakan fungsi retina pada mata kiri
pasien tersebut?
a. Tes pinhole (untuk mengetahui apakah ada kelainan refraksi atau tidak)
b. Tes bayangan iris (untuk mengetahui derajat katarak)
c. Tes proyeksi sinar
d. Tes buta warna
e. Tes Bruckner

3. Seorang laki-laki 47 tahun mengeluh mata kanan terasa tidak nyaman dan kelopak atas
sedikit turun (ptosis), setelah sebelumnya menjalani operasi pengangkatan tumor
dibagian leher. Dokter mengatakan bahwa kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh
gangguan pada saraf simpatis.
Kelainan apakah yang mendukung adanya gangguan pada saraf simpatis tersebut?
Parasimpatis bikin miosis
Simpatis bikin midriasis
a. Pupil miosis
b. Pupil midriasis
c. Pupil mid dilatasi
d. Pupil lonjong
e. Defek pupil aferen relative

4. Seorang laki-laki usia 40 tahun mengeluh lelah saat membaca dan melihat layar
computer. Sebelumnya pasien pernah memakai kacamata untuk melihat jauh, tapi jarang
dipakai. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan visus mata kanan 6/12 dikoreksi
dengan S+0,75 6/6, dengan koreksi S+1,00 juga 6/6, sedangkan mata kiri visus 6/9 dengan
S+0,50 6/6 dengan S+0,75 juga 6/6. Untuk membaca dekat dengan addisi S+1,00 pasien
dapat membaca Jaeger2.
Jika pasien menghendaki kacamata untuk membaca dekat saja, berapa ukuran kacamata
yang diresepkan?
OD : 1+1
OS : 0,75 + 1
a. OD S+1,75, OS S+1,50
b. OD S+1,75, OS S+1,75
c. OD S+2,00, OS S+1,50
d. OD S+2,00, OS S+1,75
e. ODS S+1,75

5. Seorang perempuan 35 tahun datang dengan keluhan penglihatan mata kanan buram
perlahan-lahan sejak 4 hari yang lalu disertai nyeri saat melirik. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan visus mata kanan 4/60 phtm, mata kiri 6/12 dengan koreksi S-
1,25 menjadi 6/6. Pemeriksaan segmen anterior tampak tenang dikedua mata. Pada
pemeriksaan funduskopi didapatkan papil nervus opticus batas tidak tegas dan hiperemis,
reflex macula redup. Dokter mendiagnosis pasien tersebut dengan OD neuritis optic.
Temuan apa yang dapat mendukung kelainan pada nervus opticus dan serabut
papilomakular tersebut?

a. Buta warna
b. Buta senja
c. Gangguan fiksasi
d. Penurunan akomodasi
e. Penurunan lapang pandang perifer

6. Seorang wanita 50 tahun datang kedokter mata dengan keluhan mata kirinya merah sejak
3 hari yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan VOD 6/15 S-1,00 6/7,5 nbc,
VOS 3/60 nc. Mata kanan tenang, pada mata kiri didapatkan injeksi perikorneal, pupil
miosis, irregular, fibrin (+) RP(-) pasien sudah dua kali menderita penyakit seperti ini,
riwayat TB lama (+)
Bila hasil TIO (dig)+, apakah yang menjadi dasar patofisiologinya?
a. Seklusio pupil (seluruh iris nempel pada lensa  gg aliran HA)
b. Oklusio pupil (sel radang mengalami organisasi di pupil  gg aliran HA)
c. Iris bombans (iris terdorong ke depan  sudut iridokornea sempit  gg aliran
HA)
d. Sinekhia anterior perifer (sel radang melekat pd trabekula meshwork  sudut
iridokornea sempit  gg aliran HA)
e. Lekoma adherent

7. Seorang wania 50 tahun datang kedokter mata dengan keluhan mata kirinya merah sejak
3 hari yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan VOD 6/15 S-1,00 6/7,5 nbc.
VOS 3/60 nc. Mata kanan tenang, pada mata kiri didapatkan injeksi perikorneal, pupil
miosis, regular, fibrin (+) RP(-) pasien dua kali menderita penyakit seperti ini.
Menurut Anda apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus diatas?
a. Glaucoma kronik
b. Sklerouveitis
c. Iridosiklitis
d. Oftalmia simpatika
e. Endoftalmitis

8. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kanan sering kemeng terutama
saat membaca jarak dekat. Penderita selama ini memakai kacamata jauh ODS S+2,00
dengan addisi S+2,50 dioptri. Saat dilakukan koreksi visus dan pemeriksaan oftalmologi
didapatkan VODS 6/30 S-1,00, 6/15nbc, COA dangkal disertai kekeruhan dan
intumensensi lensa. Riwayat keluarga menderita glaucoma (+). Bila dokter mendiagnosis
sebagai glaucoma primer, apakah factor predisposisi pada kasus diatas?
a. Iris bombae (iris terdorong ke depan  sudut iridokornea sempit  gg aliran
HA)
b. Sinekhia anterior perifer (sel radang melekat pd trabekula meshwork  sudut
iridokornea sempit  gg aliran HA)
c. Hypermetropia (sumbu mata pendek  sudut iridokornea sempit  gg aliran
HA)
d. Dim light (iris midriasis  sudut iridokornea sempit  gg aliran HA)
e. Akomodasi (lensa mencembung  iris terdorong  sudut iridokornea sempit 
gg aliran HA)

9. Seorang laki-laki 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanannya merah
sejak 3 hari yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/24, injeksi silier (+), bercak
putih q 3mm di sentral kornea(+), jaringan nekrotik (+), hipopion (+) 2mm, lain-lain sulit
dinilai.
Apakah manifestasi inflamasi yang bisa anda dapatkan pada kasus diatas?
a. Edema konjungtiva
b. Peningkatan TIO
c. Secret purulent
d. Hipopion
e. Giant papil
10. Seorang laki-laki 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanannya merah
sejak 3 hari lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/24, injeksi silier (+), bercak putih q
3mm di sentral kornea (+), jaringan nekrotik (+), hipopion (+) 2mm, lain-lain sulit dinilai.
Apakah sekuele yang mungkin timbul pada kasus diatas?
a. Lekoma adheren
b. Macula kornea
c. Atrofi bulbi
d. Band keratopathy
e. Keratoconus

11. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kanan sering kemeng terutama
saat membaca jarak dekat. Penderita selama ini memakai kacamata jauh ODS S+2,00
dengan addisi S+2,50 dioptri. Saat dilakukan koreksi visus dan pemeriksaan oftalmologi
didapatkan VODS 6/30 S-1,00, 6/15 nbc disertai kekeruhan dan intumensasi lensa pada
mata kanan. Riwayat keluarga menderita glaucoma (-).
Bila dokter mendiagnosis sebagai glaucoma sekunder, bagaimanakah penatalaksanaan
pasien tersebut diatas?
a. Parasintesis
b. Ekstraksi katarak
c. Trabekulektomi
d. Goniotomy
e. Gonioplasty

12. Seorang wanita 50 tahun datang ke dokter mata dengan keluhan mata kirinya merah
sejak 3 hari yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan VOD 6/15 S-1,00 6/7,5
nbc. VOS 3/60 nc. Mata kanan tenang, pada mata kiri didapatkan injeksi perikorneal, pupil
miosis, regular, fibrin (+), RP (-). Pasien sudah dua kali menderita penyakit seperti ini,
riwayat TB lama (+).
Bila penyakit berjalan kronis dan terjadi atrofi korpus siliaris, sekuele apakah yang
mungkin dialami oleh pasien tersebut diatas?
a. Glaucoma sekunder
b. Ablasio retina
c. Atrofi retina
d. Pthisis bulbi ( bola mata menyusut)
e. Katarak komplikata

13. Seorang laki-laki 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanannya merah
sejak 3 hari yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 1/60, injeksi silier (+), bercak
putih q 3 mm disentral kornea (+), jaringan nekrotik (+), hipopion (+) 3 mm, lain-lain sulit
dinilai. Apakah komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus diatas?
a. Endoftalmitis (infeksi bola mata)
b. Glaucoma sekunder
c. Panuveitis
d. Sklerouveitis (infeksi uveitis disertai sklera)
e. Ablsio retina

14. Seorang laki-laki 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanannya merah
sejak 3 hari yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/24, injeksi silier (+), bercak
putih q 3 mm disentral kornea (+) lain-lain dalam batas normal.
Bila hasil tes fluoresin (-), apakah diagnosisnya?
a. Keratitis profunda (kalau profunda di tes ga keliatan defek)
b. Erosi kornea
c. Distrofi kornea
d. Keratitis superfisial
e. Macula kornea (sikatrik kalau di tes ga keliatan defek)

15. Seorang wanita 50 tahun datang ke dokter mata dengan keluhan mata kirinya merah
sejak 3 hari yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan VOD 6/15 S-1,00
6/7,5nbc, VOS 3/60nc. Mata kanan tenang, pada mata kiri didapatkan injeksi perikorneal,
pupil miosis, regular, fibrin (+), RP (-). Pasien sudah dua kali menderita penyakit seperti
ini. Riwayat TB lama (+).
Apakah penyebab RP(-) pada pasien diatas?
a. Paralisis N III (otot pupil untuk di control N III)
b. Fungsiolesa (gangguan fungsi organ)
c. Sinekhia posterior (iris menempel di lensa shg tdk dapat midriasis)
d. Atrofi M siliaris
e. Paresis M dilator pupillae

16. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kanan sering kemeng terutama
saat membaca jarak dekat. Penderita selama ini memakai kacamata jauh ODS S+2,00
dengan addisi S+2,50 dioptri. Saat dilakukan koreksi visus dan pemeriksaan oftalmologi
didapatkan VODS 6/30 S-1,00, 6/15 nbc, COA dangkal, disertai kekeruhan dan
intumesensi lensa. Riwayat keluarga menderita glaucoma (+).
Bila dokter mendiagnosis sebagai glaucoma primer, apakah factor presipitasi kasus
diatas?
a. Iris bombae (iris terdorong ke depan  sudut iridokornea sempit  gg aliran
HA)
b. Intumesensi lensa (lensa terisi cairan  mencembung  sudut iridokornea
sempit  gg aliran HA)
c. Akomodasi (lensa mencembung  iris terdorong  sudut iridokornea sempit 
gg aliran HA)
d. Hypermetropia (sumbu mata pendek  sudut iridokornea sempit  gg aliran
HA)
e. Sinekhia anterior perifer (sel radang melekat pd trabekula meshwork  sudut
iridokornea sempit  gg aliran HA)

17. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kanan sering kemeng terutama
saat membaca jarak dekat. Penderita dalam 3 tahun ini memakai kacamata jauh ODS
S+2,00 dengan addisi S+2,50 dioptri. Saat dilakukan koreksi visus dan pemeriksaan
oftalmologi didapatkan VODS 6/30 S-1,00, 6/15 nbc disertai kekeruhan dan intumesensi
lensa. Riwayat keluarga menderita glaucoma (+).
Apakah penyebab perubahan status refraksi (miopisasi) pada pasien tersebut diatas?
a. Intumesensi lensa
b. Degenerasi
c. Aksis bola mata memanjang
d. Akomodasi
e. Dislokasi lensa

18. Seorang laki-laki 65 tahun datang kedokter dengan keluhan penglihatan terasa redup
sejak satu tahun terakhir. Akhir-akhir ini merasa semakin kesulitan saat beraktivitas di
tempat gelap, sering tersandung dan menabrak-nabrak. Kadang-kadang mata terasa
kemeng. Mata tenang, TIODS 25 mmHg, pada skiaskopi didapatkan hasil refleksi fundus
(+) cemerlang, CDR 0,8 riwayat DM (+), Hipertensi (+).
Bagaimanakah prognosis kasus tersebut diatas?
a. Quo ad fungsionam : dubia ad malam
b. Quo ad sanam : dubia ad bonam
c. Quo ad cosmestican : dubia ad bonam
d. Quo ad vitam : ad malam
e. Quo ad visam : dubia ad bonam

19. Seorang laki-laki 65 tahun datang kedokter dengan keluhan penglihatan terasa redup
sejak satu tahun terakhir. Akhir-akhir ini merasa semakin kesulitan saat beraktivitas di
tempat gelap, sering tersandung dan menabrak-nabrak. Kadang-kadang mata terasa
kemeng. Mata tenang, TIODS 25 mmHg, pada skiaskopi didapatkan hasil refleksi fundus
(+) cemerlang. Riwayat hipertensi (+).
Menurut anda, apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Rabun senja
b. Ablasio retina
c. Glaucoma kronik (seperti sudut terbuka)
d. Glaucoma kongestif (mata merah, cekot2)
e. Khoroiditis

20. Seorang laki-laki 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanannya merah
sejak 3 hari yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/24, injeksi silier (+), bercak
putih q 3 mm disentral kornea (+), jaringan nekrotik (+), hipopion (+) 1 mm, lain-lain sulit
dinilai. Apakah terapi yang akan anda berikan pada kasus diatas?
a. Miotikum
b. Agen antiglaucoma
c. Antibiotic spektrum luas salep mata (salep bisa menghambat re epitelisasi)
d. Antibiotic spektrum luas tetes mata
e. Kombinasi antibiotic dan anti inflamasi steroid tetes mata (keratitis/ulkus kornea
tidak boleh steroid ! )

21. Seorang laki-laki 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanannya merah
sejak 3 hari yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/24, injeksi silier (+), bercak
putih q 3 mm disentral kornea (+), jaringan nekrotik (+), hipopion (+) 2 mm, lain-lain sulit
dinilai. Apakah penyebab penurunan visus pada pasien tersebut? (ulkus kornea)
a. Myopia
b. Hipopion
c. Keratic presipitat (pd uveitis)
d. Infiltrate kornea
e. Lekoma adheren

22. Seorang laki-laki 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanannya merah
sejak 3 hari yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/24, injeksi silier (+), bercak
putih q 3 mm disentral kornea (+), lain-lain dalam batas normal. Untuk menegakkan
diagnosis, pemeriksaan lanjutan apakah yang akan anda lakukan?
a. Placido test
b. Fluorescine test
c. Fistel test
d. Shadow test
e. Anel test

23. Seorang laki-laki 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanannya merah
sejak 3 hari yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/24, injeksi silier (+), bercak
putih q 3 mm disentral kornea (+), jaringan nekrotik (+), hipopion (+) 2 mm, lain-lain sulit
dinilai. Bagaimana hasil placido test pada kasus diatas? ulkus
Normal : kosentris (utuh bulat), mengkilat, kontinyu (tidak terputus-putus)
Infiltrat : tidak kontinyu (putus –putus)
Astigma : tidak kosentris (tampak lonjong)
Sikatrik : tidak kosentris (berkelok-kelok)
a. Lingkaran kontinyu mengkilat
b. Lingkaran kontinyu bergerigi
c. Lingkaran kontinyu bergelombang
d. Lingkaran kontinyu tidak konsentris
e. Lingkaran tidak kontinyu

24. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kanan sering kemeng terutama
saat membaca jarak dekat. Penderita selama ini memakai kacamata jauh ODS S+3,50
dengan addisi S+2,50 dioptri. Saat dilakukan koreksi visus dan pemeriksaan oftalmologi
didapatkan VODS 6/30 S-1,00, 6/7,5 disertai kekeruhan dan intumesensi lensa pada mata
kanan. Riwayat keluarga menderita glaucoma (-). Bila kedalaman COA tidak simetris
antara mata kanan dan kiri, apakah diagnosis yang paling mungkin?
Primer : kedua mata yang kena
Skunder : salah satu mata yang kena
a. Glaucoma sekunder
b. Glaucoma primer sudut terbuka
c. Glaucoma primer sudut tertutup stadium prodromal
d. Glaucoma primer sudut tertutup stadium akut
e. Glaucoma primer sudut tertutup stadium kronis
25. Seorang laki-laki 65 tahun datang kedokter dengan keluhan penglihatan terasa redup
sejak satu tahun terakhir. Akhir-akhir ini merasa semakin kesulitan saat beraktivitas di
tempat gelap, sering tersandung dan menabrak-nabrak. Kadang-kadang mata terasa
kemeng. Mata tenang, TIODS 25 mmHg, pada skiaskopi didapatkan hasil refleksi fundus
(+) cemerlang. Riwayat hipertensi (+).
Bila tidak ditangani dan visus menjadi 0 tanpa rasa sakit, apakah diagnosis kasus tersebut
diatas?
a. Glaucoma degenerate (visus 0, dan ada degenerasi kornea)
b. Glaucoma absolut (visus 0)
c. Glaucoma kronik
d. Glaucoma inflamasi
e. Glaucoma neurovascular

26. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kanan sering kemeng terutama
saat membaca jarak dekat. Penderita selama ini memakai kacamata jauh ODS S+3,50
dengan addisi S+2,50 dioptri. Saat dilakukan koreksi visus dan pemeriksaan oftalmologi
didapatkan VODS 6/30 S-1,00, 6/7,5 disertai kekeruhan dan intumesensi lensa pada mata
kanan. Riwayat keluarga menderita glaucoma (+).
Sebagai dokter umum, pemeriksaan apakah yang aka nada lakukan untuk menegakkan
diagnosis?
Triasglaukom : kelainan papil n2, penurunan lapang pandan, bisa juga disertai
peningkatan TIO)
a. Kedalaman COA
b. Tonografi
c. Provokasi
d. Konfrontasi
e. Perimetri

27. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kanan sering kemeng terutama
saat membaca jarak dekat. Penderita selama ini memakai kacamata jauh ODS S+3,50
dengan addisi S+2,50 dioptri. Saat dilakukan koreksi visus dan pemeriksaan oftalmologi
didapatkan VODS 6/30 S-1,00, 6/7,5 disertai kekeruhan dan intumesensi lensa pada mata
kanan. Riwayat keluarga menderita glaucoma (-). Apakah diagnosis yang harus anda
fikirkan pada pasien diatas?
Katarak imatur terjadi miopisasi  memperbaiki visus pasien yang dulu hipermetrop
menjadi normal/miopia
Katarak imatur  komplikasi glaukom
a. Hipermetropia
b. Presbyopia
c. Mikroftalmia
d. Sefalgia
e. Glaucoma
28. Seorang wanita 50 tahun datang ke dokter mata dengan keluhan mata kirinya merah
sejak 3 hari yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan VOD 6/15 S-1,00
6/7,5nbc, VOS 3/60nc. Mata kanan tenang, pada mata kiri didapatkan injeksi perikorneal,
pupil miosis, regular, fibrin (+), RP (-). Pasien sudah dua kali menderita penyakit seperti
ini. Riwayat TB lama (+).
Bila hasil TIO (dig)+, terapi supportif apakah yang akan anda resepkan?
a. Asetazolamid
b. Prostaglandin (fasilitasi pengeluaran ah - analog prostaglandin, melalui
uveasklera)
c. Siklopegik
d. Timolol maleat (menghambat produksi ah - penyekat adrenergik beta, KI peny
obstruksi saluran nafas)
e. Betaxolol (menghambat produksi ah-penyekat adrenergik beta, KI peny obstruksi
saluran nafas)

29. Seorang buruh berusia 35 tahun datang ke puskesmas keluhan mata kanan merah sejak 2
minggu disertai kotoran kekuningan. Keadaan umum penderita tampak kurus dan lemah.
Penderita tinggal dilingkungan kumuh. Hasil pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus
mata kanan 6/15 dan mata kiri 6/6. Palpebra tampak secret mukopurulen, folikel-folikel di
konjungtiva. Herbert pits di limbus superior, infiltrate di superior kornea disertai
neovaskularisasi. Apa diagnosis sementara kasus tersebut?
a. Konjungtivitis bacterial akut
b. Keratokonjungtivitis gonokokus
c. Trakoma
d. Konjungtivitis meningokokus
e. Keratokonjungtivitis vernal

30. Seorang buruh berusia 35 tahun datang ke puskesmas keluhan mata kanan merah sejak 2
minggu disertai kotoran kekuningan. Keadaan umum penderita tampak kurus dan lemah.
Penderita tinggal dilingkungan kumuh. Hasil pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus
mata kanan 6/15 dan mata kiri 6/6. Palpebra tampak secret mukopurulen, folikel-folikel di
konjungtiva. Herbert pits di limbus superior, infiltrate di superior kornea disertai
neovaskularisasi. Apa komplikasi yang bias terjadi pada kasus tersebut?
a. Entropion sikatrikal
b. Glaucoma sekunder
c. Uveitis anterior
d. Ptosis akuisita
e. Katarak komplikata
31. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan
merah, kabur, silau dan nyeri. Hasil pemeriksaan VOD 4/60, corneal injection (+), KP (+),
pupil konstriksi. Dari riwayat penyakit dahulu penderita pernah mengalami trauma tajam
pada mata kiri. Manakah hal berikut ini yang berhubungan dengan kasus diatas?
a. Disebabkan trauma tembus yang mengenai sclera
b. Reaksi hipersensitifitas terhadap protein lensa
c. Exiting eye merupakan mata yang terkena uveitis
d. Terapi eviscerasi
e. Simpathyzing eye merupakan mata yang terkena uveitis

32. Seorang pria 20 tahun dengan keluhan mata kanan merah dan sulit membuka. Tiga bulan
yang lalu mata kanan terkena percikan air accu, sejak itu matanya sering merah. Hasil
pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus mata kanan (OD) 1/300 dan mata kiri (OS) 6/6.
Pemeriksaan segmen anterior didapatkan mata kanan seperti pada foto. Mata kiri tenang
dan dalam batas normal. Hasil tes break up time OD 5 detik, tes schimer 1 menjadi 5 mm
dan tes schimer 2 menjadi 5 mm. Sedangkan mata kiri dalam batas normal.

a. Simblefaron
b. Pinguekula (putih kekuningan)
c. Pseudopterygium (proses penyembuhan pada ulkus korne)
d. Flikten (putih kekuningan, disekitarnya ada tanda radang)
e. Pterygium

33. Apa tindakan yang harus dilakukan pada scenario?


a. Eksisi
b. Simblefarektomi
c. Insisi
d. Observasi
e. Ekstirpasi

34. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, datang bersama ibunya dengan keluhan kedua
matanya sering merah dan gatal. Hasil pemeriksaan oftalmologi seperti pada gambar
berikut ini.
Apa nama bangunan patologis pada gambar A?
a. Horner – trantas dot (konjungtivitis vernal)
b. Nodul
c. Hutchinson sign
d. Pannus
e. Bitot spot

35. Seorang perempuan berusia 43 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua
matanya panas sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan tersebut disertai terasa lengket dan sulit
buka mata pada pagi hari. Hasil pemeriksaan umum dalam batas normal. Hasil
pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus mata kanan dan mata kiri 6/6. Hasil
pemeriksaan segmen anterior ditemukan seperti pada gambar. Apa diagnosis pada
scenario?

a. Blefaritis anterior
b. Konjungtivitis kronik
c. Konjungtivitis bacterial
d. Blefaritis seboroik
e. Blefaritis posterior

36. Seorang wanita berusia 18 tahun datang ke poli umum dengan keluhan kedua mata
merah dan gatal. Satu bulan yang lalu pasien memakai lensa kontak bewarna, sejak itu
kedua mata kering merah. Hasil pemeriksaan visus mata kanan (OD) 6/30 S-1,00 C+1,00
axis 180 jadi 6/6, mata kiri (OS) 6/15 C+1,00 axis 180. Hasil pemeriksaaan segmen anterior
didapatkan seperti pada gambar berikut.
a. Keratokonjungtivitis alergika
b. Trakoma
c. Keratokonjungtivitis vernal
d. Konjungtivitis atopi
e. Konjungtivitis giant papil

37. Apa terapi pada scenario diatas?


a. Steroid topical
b. Artificial tear
c. Mast cell stabilizer
d. Antivirus topical
e. Antibiotika topical

38. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

a. Blefarofimosis (penyempitan horizontal pada celah mata)


b. Entropion
c. Ektropion
d. Blefaritis
e. Dacryostenosis

39. Apakah diagnosis yang mungkin pada mata kanan penderita diatas?

a. Dakrioadenitis
b. Blefaritis
c. Ektropion
d. Entropion
e. Trikiasis
40. Seorang wanita berusia 65 tahun datang di UGD RSI Sultan Agung dengan keluhan sejak
2 hari yang lalu mendadak mata kanannya tidak dapat melihat dengan baik. Mata tidak
merah dan tidak sakit, VOD 1/300 nc, VOS 1/60 nc, media refrakta jernih, funduskopi
didapatkan kelainan retina. Dari anamnesis didapatkan bahwa penderita mempunyai
riwayat DM dan hipertensi sejak 15 tahun yang lalu., dan pernah menjalani operasi
katarak. Salah satu kemungkinan kelainan retina penderita tersebut adalah Retinopati
Diabetika. Pernyataan di bawah ini manakah yang berhubungan dengan kasus tersebut?
Non proliferatif retinopati diabetik :
-mikroaneurisma
-perdarahan retina
-eksudat hard/soft
-Dilatasi vena
Proliferatif retinopati diabetik :
-sama kaya NPDR
-neovaskularisasi
a. Pada stadium non proliferatif tidak dijumpai eksudat soft maupun hard
b. Salah satu penyebab kerusakan jaringan karena adanya degenerasi retina perifer
c. Pembuluh darah retina yang pertama kali terkena adalah arteri
d. Perdarahan retina tidak terjadi pada stadium non proliferative
e. Pada stadium proliferatif dijumpai neovaskularisasi di discus opticus

41. Seorang wanita usia 80 tahun mengeluh kesulitan saat membaca, sering merasakan ada
bagian huruf yang hilang dan tidak terlihat jelas. Keluhan seperti ini mulai dirasakan sejak
2 tahun yang lalu dan semakin memburuk. Penderita sudah menjalani operasi katarak
pada kedua matanya 5 tahun yang lalu dengan hasil baik. Anamnesis didapatkan riwayat
Hipertensi dan DM yang terkontrol dengan baik karena taat mengkonsumsi obat. Dari
kasus di atas, kelainan yang paling mungkin pada wanita tersebut adalah :
a. CRAO (central retina arteri oklusion)
b. BRVO (brunch retina vena oklusion)
c. BRAO (brunch retina arteri oklusion)
d. ARMD (age related makula degeneration)
e. CRVO (central retina vena oklusion)

42. Seorang wanita usia 80 tahun mengeluh kesulitan saat membaca, sering merasakan ada
bagian huruf yang hilang dan tidak terlihat jelas. Keluhan seperti ini mulai dirasakan sejak
2 tahun yang lalu dan semakin memburuk. Penderita sudah menjalani operasi katarak
pada kedua matanya 5 tahun yang lalu dengan hasil baik. Anamnesis didapatkan riwayat
Hipertensi dan DM yang terkontrol dengan baik karena taat mengkonsumsi obat.
Pernyataan manakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Dianjurkan memantau penglihatan perifernya sendiri secara rutin
b. Dianjurkan membatasi konsumsi sayuran berwarna hijau tua
c. Dianjurkan mengkonsumsi makanan dengan kadar karotenoid rendah
d. Dianjurkan menggunakan low vision aid pada kasus tertentu
e. Dianjurkan operasi pada semua tipe penyakitnya untuk mencegah komplikasi
43. Seorang penderita pria umur 30 tahun berobat ke dokter mata dengan keluhan mata
kanan buram mendadak terutama sisi bawah, mata tidak terasa sakit atau merah, pernah
terbentur benda keras pada mata tersebut 5 hari yang lalu. Sebelumnya juga mengeluh
adanya fotopsia dan floaters. Riwayat memakai kacamata minus tinggi sejak remaja. Pada
saat ini pemeriksaan visus didapatkan VOD 1/300 nc dan VOS dengan kacamata sendiri
6/7.5 nbc. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang merupakan faktor resiko penyakit
tersebut?
Ablatio retina adalah terpisahnya sel kerucut/batang dari sel epitel pimen
retina.sesungguhnya sel kerucut/batang tidak terdapat perlekatan struktural dengan
pigmen epitel.
Penyebabnya : penipisan retina dan riwayat trauma
a. Kurangi konsumsi sayuran
b. Tembakau (perokok)
c. Emotional stress
d. Degenerasi retina perifer
e. Peminum alkohol
44. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke klinik mata dengan keluhan ketika melihat suatu
objek tampak bagian centralnya memudar. Mata tidak nyeri, tidak merah, media refrakta
relatif jernih. Dari beberapa pernyataan di bawah ini, manakah yang merupakan faktor
resiko penyakit tersebut?
Central serous chorioretinopathy
Ablatio serosa di makula  gangguan penglihatan sentral
Etiologi : emotional, tembakau, alkohol, hipertensi, dan obat-obatan
Funduskopi : ada gambaran halo di makula
a. Kurangi konsumsi sayuran
b. Wanita
c. Emotional stress
d. Warna iris gelap
e. Ras kulit hitam
45. Seorang pria usia 57 tahun datang ke poli mata denga keluhan tajam penglihatan
dekatnya semakin terganggu. Riwayat ODS menggunakan kacamata sferis negatif 1.00 (S-
1.00) sejak remaja, dengan memakan kacamata sendiri saat ini visus ODS masih dapat
mencapai 6/6. Apabila hanya untuk membaca, berapa ukuran kacamata baca yang
dibutuhkan untuk pria tersebut?
40 = +1
45 = + 1,5
50 = +2
55 = +2,5
60 = +3
 +2,75 -1 = +1,75
a. S+ 0.75
b. S+ 1.50
c. S+ 1.00
d. S+ 1.75
e. S+ 1.25
46. Seorang wanita usia 80 tahun mengeluh kesulitan saat membaca, sering merasakan ada
bagian huruf yang hilang dan tidak terlihat jelas. Keluhan seperti ini mulai dirasakan sejak
2 tahun yang lalu dan semakin memburuk. Penderita sudah menjalani operasi katarak
pada kedua matanya 5 tahun yang lalu dengan hasil baik. Anamnesis didapatkan riwayat
Hipertensi dan DM yang terkontrol dengan baik karena taat mengkonsumsi obat. Dari
kasus di atas, kelainan yang paling mungkin pada wanita tersebut adalah :
a. CRAO
b. BRVO
c. BRAO
d. ARMD
e. CRVO
47. Seorang penderita pria 60 tahun mengeluh mendadak mata kirinya tidak dapat melihat
dengan jelas. Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan dan terjadi setelah beberapa
hari kurang tidur karena kerja lembur. Anamnesis didapatkan riwayat Hipertensi, DM dan
perokok berat. Dokter yang melalukan pemeriksaan menyatakan bahwa ada kelainan
pada pembuluh darah retina. Dari keterangan tersebut di atas, diagnosis yang paling
mungkin adalah :
a. Ablasio retina
b. CSR
c. CRVO
d. ARMD
e. PVD
48. Seorang wanita usia 50 tahun mengeluh tajam penglihatannya terganggu terutama pada
tempat dengan pencahayaan redup. Keadaan seperti ini mulai dirasakan sekitar 15 tahun
yang lalu dan semakin lama semakin memburuk. Keluhan tersebut tidak disertai mata
merah maupun rasa sakit. Saat penderita berjalan memasuki ruang periksa tampak
seperti takut menabrak sesuatu di sekitarnya. Pada pemeriksaan didapatkan VOD 3/60 nc
dan VOS 1/60 nc, funduskopi tampak kelainan pada retina yang khas. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
Retinitis pigmentosa adalah degenerasi sel epitel retina terutama sel batang
Gejala : sukar melihat di malam hari, lapang pandang sempit
a. Retinitis pigmentosa
b. Diabetic retinopati
c. Glaukoma akut
d. Ablatio retina
e. Uveitis kronik
49. Seorang wanita 70 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penglihatannya semakin
lama semakin buram. Hasil pemeriksaan didapatkan VOD 1/300 nc, VOS 6/60 dengan S-
1.50 menjadi 6/30 nbc, mata tidak merah maupun sakit, media refrakta keruh. Apakah
diagnosis mata kiri yang paling mungkin pada kasus di atas?
Katarak imatur  miopisasi
Katarak kongenital dari lahir sampai 1 tahun
Katarak juvenils : 1-40thn
Katarak senilis : >50 tahun
a. Katarak senilis insipien
b. Katarak senilis hipermatur
c. Katarak senilis imatur
d. Katarak komplikata
e. Katarak senilis matur
50. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan
lalu lintas. Pasien mengeluh penglihatan mata kiri kabur dan berair. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan VOS 3/60, mixed injeksi (+). Bagaimanakah penanganan pada
kasus tersebut?
a. Kompres dingin
b. Debridement
c. Rujuk
d. Pemberian antiglaukoma
e. Kompres hangat  vasokonstriksi
51. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas 5 jam yang lalu, mengeluh pandangan mata kiri kabur merah (+). Hasil pemeriksaan
didapatkan VOS 1/300, kornea edem (+), darah di COA penuh. Komplikasi apakah yang
mungkin timbul pada kasus tersebut?
a. Uveitis
b. Glaukoma sekunder
c. Keratitis
d. Endoftalmitis
e. Ablasio retina
52. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas 5 jam yang lalu, mengeluh pandangan mata kiri kabur merah (+). Hasil pemeriksaan
didapatkan VOS 1/300, kornea edem (+), darah di COA penuh. Bagaimana penanganan
kasus tersebut?
a. Trabekulektomi
b. Perifer iridektomi
c. Cyclocryoterapi
d. Parasentesis (darah di aspirasi)
e. Scleral buckle
53. Seorang perempuan berusia 20 tahun berobat ke UGD RS setelah mengalami kecelakaan
mata kiri terbentur dashboard mobil. Hasil pemeriksaan didapatkan VOS 3/60, udem
palpebral (+), ekimosis (+), enophtalmos 3 mm. Gerak bola mata terhambat saat melirik
ke atas. Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus di atas?
a. Fraktur Le Fort I
b. Blow out fraktur (fraktur tulang dasar orbita)
c. Fraktur Le Fort 2
d. Fraktur Le Fort 3
e. Fraktur basis cranii
54. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya dengan
keluhan mata kanan terlihat seperti mata kucing. Hasil pemeriksaan umum ditemukan
tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 20 x/menit, frekuensi napas 80 x/menit,
suhu 36,7°C. Hasil pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus mata kanan 0 dan mata kiri
6/6. Funduskopi ditemukan massa putih kekuningan dengan pembuluh darah berkelok-
kelok. Hasil CT-Scan tampak kalsifikasi intraokuler. Apa diagnosis pada kasus tersebut?
a. Retinoblastoma
b. Neuroblastoma
c. Melanoma koroid
d. Meningioma
e. Penyakit coats
55. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan mata kanan kabur
setelah terkena bola tennis saat bermain tennis. Hasil pemeriksaan didapatkan VOD 3/60,
udem palpebral (+), mixed injeksi (+), udem cornea (+), darah di COA 3 mm, pupil mid
dilatasi. OS tenang. Bagaimanakan penanganan kasus di atas?
Hifema, penanganan:

 Rawat/istirahat total
 Posisi kepala 60 derajat
 Anti perdarahan
 Awasi TIO/perdarahan skunder
 Parasintesis (diturunkan TIO dulu)
a. Irigasi dengan aquabidest
b. Debridemant
c. Kompres hangat
d. Tirah baring dengan kepala lebih tinggi
e. Pemberian roboransia
56. Seorang bayi laki-laki berusia 3 bulan dibawa oleh ibunya ke puskesmas dengan keluhan
mata kirinya sering berair sejak lahir. Tidak ada mata merah dan tidak keluar kotoran.
Hasil pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus mata kanan dan mata kiri mengikuti sinar
dengan baik. Palpebral dan konjungtiva dalam batas normal. Bila ditekan kelopak bawah
dekat hidung ditekan akan keluar material purulent. Kornea jernik, bilik mata depan
tampak dalam, reflek cahaya baik. Tekanan bola mata dalam batas normal. Apa diagnosis
sementara kasus tersebut?
a. Glaukoma kongenital
b. Konjungtivitis kronik
c. Obstruksi duktus nasolakrimal
d. Keratitis bakterial
e. Dry eye
57. Seorang buruh berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan merah
sejak 2 minggu., disertai kotoran kekuningan. Keadaan umum penderita tampak kurus
dan lemah. Penderita tinggal di lingkungan kumuh. Hasil pemeriksaan oftalmologi
ditemukan visus mata kanan 6/15 dan mata kiri 6/6. Palpebra tampak sekret
mukopurulen, folikel-folikel di konjungtiva, herbet pits di limbus superior, infiltrat di
superior kornea disertai neovaskularisasi. Apa faktor resiko pada kasus tersebut?
Trachoma penyebabnya clamidia trachomatis, biasany tumbuh pada tempat yang lembab
a. Kekurangan vitamin A
b. Kebersihan diri yang buruk
c. Alergi
d. Immunodefisiensi
e. Kekurangan vitamin B
58. Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun diantar neneknya ke puskesmas dengan keluhan
penglihatan kedua mata kabur terutama pada malam hari. Keadaan umum anak tampak
lemah, kurus, perut cembung. Hasil pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus kedua mata
sulit dinilai karena anak tidak kooperatif. Konjungtiva kering, keratinisasi, terdapat bercak
Bitot. Kornea ada punctate di epitel dan keruh. Apa penyebab kasus tersebut?
a. Staphylococcus aureus
b. Chlamydia trachomatis
c. Malnutrisi
d. Defisiensi vitamin A
e. Defisiensi vitamin B
59. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke tempat praktek dokter swasta dengan
keluhan mata kanan kabur sejak 3 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan oftalmologi
didapatkan VOD 2/60 nc. Pemeriksaan funduskopi didapatkan papil kepucatan dengan
CDR 0.6, excavatio (+), medialisasi (+). Apakah jenis kelainan visus pada kasus di atas
berdasarkan kriteria WHO?
a. Buta sosial (visusu 3/60)
b. Buta absolut
c. Buta warna
d. Buta ophtalmologis (visus 0)
e. Buta aksara
60. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke IGD RS setelah terjatuh saat mengendarai
sepeda motor. Mata kiri terkena serpihan kaca spion. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
VOS 6/24, injeksi (+), corneal udem (+), laserasi cornea (+) jam 3, COA kedalaman cukup,
prolap iris (-), seidel test (-). Bagaimanakah penanganan laserasi kornea pada kasus
tersebut?
Laserasi kornea
Kategori 1 : lamellar
Kategori 2 : luka tembus, coa dalam, ah masih utuh, tes siddle -
Kategori 3 : luka tembus, coa dangkal, ah keluar, tes sidle +
Kategori 3 : luka tembus, mengenai jaringan intraokular lainnya (uvea, lensa)
Kategori 1 dan 2  salep antibiotik dan bebat mata
Kategori 3 dan 4  jangan manipulasi, jangan siklopegik, bebat mata, antibiotik, rujuk
a. Pemberian antikoagulan
b. Pemberian steroid topikal
c. Rujuk
d. Antibiotika topical dan bebat mata
e. Jangan dimanipulasi

Anda mungkin juga menyukai