PROYEK AKHIR
Oleh :
DIPO RAMAN SERSAN
Nomor Induk : 201621676
PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI HOTEL
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA
BANDUNG
2017
Bandung, …. Agustus 2017
Mengesahkan :
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
hikmat dan anugerah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Ucapan terima kasih dari penulis kepada seluruh pihak yang selama ini
1. Bapak Dr. Anang Sutono, MM. Par., CHE. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
4. Bapak Edison, S.Sos., MM. selaku Pembimbing I atas ilmu, saran, dan
iii
5. Bapak Pudin Saepudin, S.ST.Par., MP. Par. selaku Pembimbing II yang
kegiatan perkuliahan.
jenjang yang lebih tinggi, yang mana penulis ada sampai di D4 ini.
8. Ibu Rinrin, Ibu Putri, Bapak Dani, selaku pihak Manajemen dari Grand
9. Seluruh sahabat yang telah memberikan dukungan selama ini dan rekan
kesempatan ini.
kekurangan, oleh sebab itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan tersebut baik dalam penulisan isi, nama atau gelar, dalam proyek akhir
ini.
iv
Akhir kata penulis berharap agar proyek akhir ini dapat dijadikan sebagai
sumber informasi yang berguna bagi pengguna proyek akhir di masa yang akan
datang.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI......................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Tujuan ............................................................................................... 8
2. Kegunaan .......................................................................................... 8
1. Jenis Penelitian.................................................................................. 8
vi
2. Objek Penelitian ................................................................................ 9
vii
BAB III TINJAUAN OBJEK PENELITIAN
1. Sejarah............................................................................................. 34
2. Profil ............................................................................................... 36
4. Fasilitas ........................................................................................... 38
2. Lead Time........................................................................................ 56
viii
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ........................................................................................... 67
B. Rekomendasi ......................................................................................... 69
LAMPIRAN ....................................................................................................... 74
ix
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
1.1. Nilai Pembelian dan Pemakaian Bahan Dasar Groceries Periode Agustus-
2016 ......................................................................................................... 46
3.6. Hasil Perhitungan EOQ Sampel Bahan Dasar Groceries Periode Agustus–
3.8. Hasil Perhitungan Biaya Aktual dan EOQ Sampel Bahan Dasar Groceries
3.11. Nilai Safety Stock Sampel Bahan Dasar Groceries Periode Agustus–
x
3.12. Nilai Reorder Point Sampel Bahan Dasar Groceries Periode Agustus–
xi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
II. Data Pembelian dan Pemakaian Bahan Dasar Groceries Grand Royal
V. Hasil Turnitin
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia di saat turunnya expor Indonesia baik migas maupun non migas akibat
perdagangan dunia yang melemah untuk mendulang perolehan devisa negara hal
tersebut disampaikan oleh Soebagyo (2012:153). Maka dari itu, menurut penulis
besar mulai dari keindahan alam, keragaman budaya, dan keunikan makanan yang
dimiliki daerah.
Kota Bandung menjadi salah satu lokasi wisata yang menarik diantara
beberapa kota di Indonesia. Bandung telah populer menjadi destinasi wisata dunia
sebagai kota wisata warisan budaya. Pada awalnya, Bandung sangat terkenal
sebagai tempat yang menawarkan banyak daya tarik wisata untuk wisata alam dan
wisata belanja dan wisata kuliner. Daya tarik wisata tersebut menjadikan Bandung
1
2
wisata. Pengertian hotel menurut Putri (2016:12) Hotel merupakan jenis usaha
umum. Oleh karena itu, dengan adanya akomodasi akan berpengaruh pada
Dewasa ini hotel sebagai sarana akomodasi tidak hanya untuk menginap,
namun berkembang menjadi tempat pertemuan bisnis, seminar, dan tempat resepsi
lihat dari banyaknya hotel berdiri sampai saat ini mendorong manajemen agar
yang ketat, hotel perlu meningkatkan daya saing perusahaan. Hotel harus terus
respon terhadap permintaan tamu, meningkatkan kualitas produk dan jasa yang
secara efektif dan efisien. Yang mana efektif adalah dapat memenuhi semua
permintaan tamu, dan yang dimaksud efisien adalah dapat mencapai tujuan hotel
dengan sumber daya yang minimal. Seperti pernyataan Irham Fahmi (2012:1)
3
Bagian produksi sering dilihat sebagai salah satu fungsi manajemen yang
pasar yang diinginkan, bukan diproduksi atas dasar mengejar target semata. Oleh
sebab itu, dalam operasional hotel bagian produksi memiliki peran penting
berkelanjutan.
dengan baik serta stabil, konsep manajemen persediaan perlu diterapkan. Menurut
penting yang tidak dapat diabaikan, dan hal itu dituangkan dalam suatu kebijakan
mengenai persediaan.
dalam jumlah banyak menjadi alasan hotel harus memiliki persediaan. Menurut
dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material
Dalam persediaan terdapat modal kerja, yang mana seharusnya modal yang
hal lain. Nilai dalam persediaan menggambarkan investasi hotel dalam bentuk
barang, maka nilai persediaan yang terlalu besar dapat menyebabkan penghasilan
yang berkurang atau penumpukkan modal kerja karena dana persediaan yang
tertanam tidak tidak dapat digunakan untuk berinvestasi dalam bentuk lain yang
lebih menguntungkan. Oleh sebab itu, sangat penting hotel menjaga tingkat
barang jadi. Dimana pada hotel barang tersebut dapat berupa makanan, minuman
klasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu perishable food (bahan makanan yang mudah
rusak) seperti: daging, unggas, dairy product, sayuran & buah-buahan dan non
perishable food (bahan makanan yang tidak mudah rusak) seperti: sereal, gula,
diolah menjadi barang jadi maupun barang setengah jadi yang dapat disimpan
bergantung pada fasilitas yang dimiliki, jumlah kamar, dan tingkat perputaran
persediaan. Maka dari itu, persediaan bahan baku makanan di hotel harus
5
disesuaikan dengan kebutuhan agar stock barang dapat terjaga dan memenuhi
kepuasan tamu.
ketersediaan barang namun tidak menyimpan barang terlalu lama yang akan
kesalahan prediksi pemesanan, oleh karena itu diperlukan perhitungan yang tepat
dalam mengelola stock barang. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
jumlah bahan makanan yang akan dibeli agar terjaga persediaannya. Berikut ini
tabel mengenai angka pembelian dan pemakaian bahan dasar groceries di Grand
Tabel 1.1
Nilai Pembelian dan Pemakaian Bahan Dasar Groceries
Periode Agustus - Oktober 2016
dilakukan satu bulan dua kali, metode yang pernah ditetapkan sebelumnya adalah
min-max. Namun dalam tiga tahun terakhir, tidak ada ketetapan dalam
menentukan batas optimal dari satu jenis barang, karena seringnya terjadi
tertanam dalam persediaan tidak dapat digunakan untuk berinvestasi dalam bentuk
B. Identifikasi Masalah
mengantisipasi permintaan tamu. Dari hasil penelitian awal dan teori dasar yang
7
Panghegar Bandung ?
1. Rumusan Masalah
belum efisien dan efektif dikarenakan nilai batas dalam pembelian barang
Bandung.
2. Batasan Masalah
dibatasi lagi menurut jenis bahan makanan groceries yang sering digunakan
8
pembelian yang belum efisien pada jenis bahan dasar groceries yang
groceries.
1. Tujuan Penelitian
dasar groceries.
2. Kegunaan Penelitian
E. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
1. Jenis Penelitian
2. Objek Penelitian
pihak accounting bagian purchasing, store keeper serta bagian cost control.
3. Variabel Penelitian
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Tabel 1.2
Matriks Operasional Variabel
Keterangan :
SS = Persediaan pengaman
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang
populasi. Karena keterbatasan maka tidak semua yang ada pada populasi
yang di ambil yaitu bahan dasar groceries yang tingkat pemakaiannya tinggi
Sugiono (2015:93).
diselesaikan yaitu dengan pengumpulan informasi. Ada dua jenis data yang
yaitu data sekunder yang berupa dokumen berisi data yang diambil langsung
dari pihak Grand Royal Panghegar Bandung dan studi kepustakaan untuk
a. Data Primer
1) Observasi
2) Wawancara
b. Data Sekunder
1) Studi Kepustakaan
penelitian.
2) Studi Dokumentasi
data, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan
didapat di lokasi penelitian kemudian akan diolah dan hasil data olahan
masalah yang diteliti. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa
data-data yang telah dikumpulkan dengan teori terkait. Dalam penelitian ini
akan dapat diketahui persediaan bahan baku groceries yang akan diterapkan
dengan metode economic order quantity agar dapat diketahui nilai ekonomis
14
= nxP
=CxA
= % 𝐴 𝐿
= 𝐴 𝐿 +
Keterangan :
SS = Persediaan pengaman
1. Lokasi Penelitian
Website : www.grandroyalpanghegar.com
2. Waktu Penelitian
Mei 2017.
15
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Persediaan
persediaan merupakan jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam
suatu perusahaan. Hal tersebut karena persediaan adalah faktor penting dalam
maka perusahaan dapat memenuhi kebutuhan tamu yang memerlukan barang yang
dihasilkan.
1. Pengertian Persediaan
services, inventory generally refers to the tangible goods to be sold and the
17
18
agar siap pakai dalam proses operasional untuk memenuhi permintaan tamu.
2. Fungsi Persediaan
berikut :
hambatan.
biasanya.
20
7) To permit operation
disaat waktu mendesak. Oleh sebab itu hotel harus mengadakan persediaan
3. Jenis–Jenis Persediaan
proses, dan
tipe, diantaranya :
1) Raw Material
Bahan yang biasanya sudah dibeli namun belum masuk pada tahap
proses produksi.
3) MROs
4) Finished-goods inventory
perishable dan non perishable, serta bahan pendukung atau barang jadi.
22
tiap kebutuhan barang, baik berupa barang jadi, barang setengah jadi,
ataupun barang mentah agar selalu tersedia dalam kondisi pasar yang stabil
satu pihak kebutuhan operasional dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain
dilaksanakan baik dari bahan mentah sampai barang jadi memiliki fungsi
berikut ini:
harus selalu menyiapkan dana yang cukup untuk setiap waktu membeli
akan terjadi, menjaga barang tetap ada di luar musimnya serta memberikan
diminta di waktu yang tepat dengan kuantitas yang tepat pula, dan dengan
operations, yaitu:
1) ABC Method,
yaitu :
pasti.
pemesanan.
pada pemikiran yang logis jika makin sering pengisian kembali persediaan
biaya penyediaan barang akan semakin kecil juga. Tetapi di lain pihak,
pemesanan akan semakin besar pula. Atas dasar tersebut maka diperlukan
26
yang dimaksud.
bahwa “EOQ is the order quantity that minimize the relevant ordering and
carrying cost. Annual relevant cost are at minimum at the EOQ at which the
Dari pemaparan teori di atas terdapat 2 biaya dalam EOQ yaitu biaya
× ×𝐴 𝐼
EOQ = √
× ×𝐴
n=√
Keterangan :
Cost)
2) Ordering Cost, yaitu biaya yang timbul pada saat menyiapkan dan
untuk dijual.
5) Cost of Quality, biaya yang terjadi ketika fitur dan karakteristik dari
6) Shrinkle Cost, biaya yang muncul ketika terjadi pencurian dari pihak
2) Ordering Cost
biaya yang timbul sebagai akibat pemesanan, biaya itu meliputi biaya sejak
29
=nxP
Keterangan :
model ini yang pasti yaitu jumlah kebutuhan, biaya pengadaan bahan dasar
makanan, atau penjualan dalam kurun waktu tertentu. Adapun biaya yang
atau carrying cost, dan harga tiap-tiap unit bahan makanan sesuai dengan
kebutuhan.
kehilangan bahan makanan. Biaya ini dinyatakan dalam persentase atas nilai
=CxA
Keterangan :
kondisi persediaan yang selalu aman atau penuh pengamanan dengan harapan
tambahan yang disiapkan ketika demand dan lead time bervariasi untuk menjaga
pemasok gagal mengirimkan barang tepat waktu. Hotel perlu menciptakan kondisi
31
2) Faktor waktu,
= % 𝐴 𝐿
untuk pemakaian rata-rata dan angka dalam bentuk bulan adalah sebagai berikut:
𝐼
=
𝑊
32
𝑊
𝐿 =
𝐴 𝐿 = 𝐿
Keterangan :
The lowest amount of stock on hand that you feel comfortable with, the point that
you will not go below before ordering more stock.”. Adapun pengertian dari
Irham Fahmi (2012:122) reorder point merupakan titik dimana suatu perusahaan
atau institusi bisnis harus memesan barang guna menciptakan kondisi persediaan
bawah titik ini artinya persediaan dalam keadaan tidak aman dan harus dilakukan
(2005:505) yaitu :
= 𝐿 +
atau
= 𝐴 𝐿 +
Keterangan :
1. Sejarah
Pada tahun 1922 berdiri sebuah hotel dengan nama Hotel Van Hengel
oleh Ibu Marie Meister, saat itu hotel hanya berkapasitas 40 buah kamar
adalah long staying guest atau dalam jangka waktu panjang. Hotel saat itu
menyewakan kamar secara bulanan, yang mana harga sewa kamar disatukan
dengan biaya makan dan minum dengan sebutan Hotel Pension Hengel.
34
35
Tahun 1959, Ibu Meister kembali ke Italia namun dua tahun kemudian
pada tahun 1960 saham hotel dibeli oleh Bpk. Rukhiyat yang sebelumnya
Kemudian tahun 1962 seluruh saham hotel dibeli oleh Bpk. Rukhiyat
yang sekaligus menjadi pemilik tunggal perusahaan tersebut sampai saat ini.
maka pada tahun 1963 nama hotel diganti menjadi Hotel Panghegar. Nama
tersebut berasal dari bahasa sunda yang berarti bersih dan menyenangkan,
sejak saat itu pula fasilitas hotel mulai ditingkatkan dengan melengkapi
serta swimming pool, dapat digunakan oleh tamu hotel maupun untuk
umum. Tahun 1976 dibangun kembali kamar sehingga berjumlah 125 kamar
office, maka kamar yang beroperasional sejumlah 201 buah kamar. Bulan
yang bertuliskan The Family Choice arti dan makna dari logo panghegar
2. Profil
Property, PT. Hegar Printing, PT. Panghegar Golden Bridge, PT. Mardhika
terletak di jantung pusat bisnis kota Bandung sehingga memiliki daya tarik
Lokasi yang sangat strategis berada di dekat Jl. Braga yang dapat dilalui
menuju pusat perbelanjaan dan kuliner Paris Van Java Mall maupun Pasar
www.grandroyalpanghegar.com.
a) Visi
yang profesional.
b) Misi
kompetitif.
nasional.
4. Fasilitas
a) Room
Tabel 3.1
Tipe Kamar Grand Royal Panghegar
b) Meeting Room
Tabel 3.2
Meeting Room Grand Royal Panghegar
Capacity / Pax
Function Room Total (m²)
Theater Class Room U-Shape Standing Restaurant Style
The Amartapura Ballroom 1278 1385 692 - 1661 639
Amartapura A 216 252 126 108 302 116
Amartapura B 234 273 137 117 328 126
Amartapura C 261 305 152 131 365 141
Amartapura D 288 336 168 144 403 155
Amartapura E 252 294 147 126 353 136
Ayodya ABCD 266 266 133 114 319 123
Ayodya A 71 60 36 20 85 33
Ayodya B 71 71 36 30 85 33
Ayodya C 71 71 36 30 85 33
Ayodya D 52 52 30 30 35 33
Madhukara AB 163 163 81 70 195 75
Madhukara A 84 70 40 30 101 39
Madhukara B 79 70 40 30 95 36
Suralaya 54 54 27 23 65 25
Tangkuban Perahu 63 50 40 30 60 30
Pangrango 45 30 20 20 25 20
Patuha 45 30 20 20 25 20
Palasari 40.5 25 15 15 20 20
Private 30.6 - - 10 - -
Sumber : HRD Grand Royal Panghegar
200 seats yang dibuka pada pukul 06.00 – 23.00 dan bersifat
Panyawangan Restaurant
band.
d) Other Facilities
berikut :
Room Service
minuman di kamarnya.
42
Business Center
administrasi kesekretariatan.
Sky Lounge
Tennis Court
Panghegar Spa
Drug Store
Shopping Arcade
Mosque
Parking Lot
Taxi Service
5. Struktur Organisasi
dan hirarki yang ada dan berlaku pada sebuah hotel. Di dalam struktur
kerja dan arah tanggung jawab. Grand Royal Panghegar memiliki struktur
organisasi berikut :
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Grand Royal Panghegar
43
Dari data di atas dapat dilihat gambaran besar struktur organisasi Grand
transaksi yang terjadi secara teratur sehingga pada setiap periode baik akhir
Request (PR) atau Daily Market List (DML), Purchase Order (PO), dan
komunikasi dan alat tulis yang digunakan sebesar Rp.1.500,- serta biaya
Berikut hasil perhitungan untuk ordering cost pada tabel dibawah ini :
44
45
Tabel 3.3
Biaya Pemesanan Sampel Bahan Dasar Groceries
Periode Agustus-Oktober 2016
Operating
No. Item Unit PO Total (Rp)
Expanses
1 SW Whole Corn Can Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
2 Gula Pasir Kg Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
3 Tepung Terigu Bal Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
4 Santan Kara 1L Ltr Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
5 Koko Krunch 330gr Pack Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
6 Ajinomoto Kg Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
7 Bihun AAA Pak Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
8 Bio Bianca Zeelandia Kg Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
9 Cholatta Dark Pack Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
10 Cholatta White Pack Rp 1,500 Rp 500 Rp 2,000
Sumber: Purchasing Grand Royal Panghegar, 2017
Sebelum menghitung carrying cost, berikut ini adalah nilai persediaan yang
Tabel 3.4
Nilai Persediaan Sampel Bahan Dasar Groceries
Periode Agustus-Oktober 2016
Inventory
No. Description Unit Price Item Amount
Value
1 SW Whole Corn Can Rp 16,000 24 Rp 384,000
2 Gula Pasir Kg Rp 18,000 55 Rp 990,000
3 Tepung Terigu Bal Rp 175,000 2 Rp 350,000
4 Santan Kara 1L Ltr Rp 35,000 42 Rp 1,470,000
5 Koko Krunch 330gr Pack Rp 36,000 16 Rp 576,000
6 Ajinomoto Kg Rp 36,000 10 Rp 360,000
7 Bihun AAA Pak Rp 9,500 24 Rp 228,000
8 Bio Bianca Zeelandia Kg Rp 130,000 10 Rp 1,300,000
9 Cholatta Dark Pack Rp 52,000 12 Rp 624,000
10 Cholatta White Pack Rp 56,000 12 Rp 672,000
Total 207 Rp 6,954,000
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2017
gudang adalah 24 Can dan harga per Can adalah Rp.16.000,- maka nilai
yaitu sebesar 10% dari nilai persediaan barang di gudang. Hasil perhitungan
47
untuk total carrying cost maupun carrying cost per unit dapat dilihat pada
Tabel 3.5
Biaya Penyimpanan Sampel Bahan Dasar Groceries
Periode Agustus-Oktober 2016
Dari tabel tersebut dapat di lihat nilai persediaan selama periode 3 bulan
yang di dapatkan dari Tabel 3.4 selanjutnya dikalikan dengan 10% sehingga
hasil carrying cost (10%) adalah Rp.38.400,- dan carrying cost (unit)
× ×𝐴 𝐼
EOQ = √
× . × 9
=√
.
. .
=√
.
=√ , = ,
berikut ini :
49
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan EOQ Sampel Bahan Dasar Groceries
Periode Agustus-Oktober 2016
Setelah didapatkan hasil EOQ untuk SW Whole Corn dalam dalam unit
berdasarkan pemakaian total tiap item dalam periode dibagi dengan jumlah
𝑇 𝑎 𝑖 𝑎𝑖 𝑒 𝑎 𝑎𝑖𝑎
Frekuensi =
𝐸 𝑖
9
=
9
= 15,87 = 16
Whole Corn adalah sebanyak 15,87 kali atau dibulatkan menjadi 16 kali
50
perhitungannya :
Tabel 3.7
Frekuensi Pembelian Aktual dan EOQ
Periode Agustus-Oktober 2016
Frekuensi Frekuensi
No. Description
EOQ Aktual
1 SW Whole Corn 16 24
2 Gula Pasir 25 30
3 Tepung Terigu 14 29
4 Santan Kara 1L 25 29
5 Koko Krunch 330gr 16 20
6 Ajinomoto 14 20
7 Bihun AAA 14 20
8 Bio Bianca Zeelandia 13 16
9 Cholatta Dark 15 16
10 Cholatta White 10 12
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2017
51
Tabel 3.8 dapat dilihat hasil penghitungan ordering cost aktual dan
EOQ, carrying cost EOQ dan aktual serta variance keduanya. Ordering cost
sebagai berikut :
EOQ =
= .
= .
hasil perkalian antara carrying cost yaitu sebesar 10%, nilai pemesanan
dari data Grand Royal Panghegar. Kolom variance carrying cost merupakan
EOQ = %
= .
= .
52
53
EOQ =
= Can
= +
= . + .
= . .
Whole Corn adalah sebanyak 624 Can dengan total cost Rp.1.030.400,-
Tabel 3.9
Total Pembelian Aktual dan EOQ
Periode Agustus-Oktober 2016
Pembelian Pembelian
No Item Variance
EOQ Aktual
1 SW Whole Corn 624 639 15
2 Gula Pasir 1,400 1,435 35
3 Tepung Terigu 42 41 (1)
4 Santan Kara 1L 700 744 44
5 Koko Krunch 330gr 304 332 28
6 Ajinomoto 224 229 5
7 Bihun AAA 812 840 28
8 Bio Bianca Zeelandia 65 60 (5)
9 Cholatta Dark 180 200 20
10 Cholatta White 80 96 16
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2017
Tabel 3.10
Total Cost EOQ
Periode Agustus-Oktober 2016
mana biaya tersebut adalah biaya persediaan selama satu periode atau 3
bulan.
memenuhi kuantitas persediaan agar tidak mengalami kehabisan barang pada saat
proses pemesanan berlangsung atau barang yang dipesan masih dalam tahap
data awal yaitu usage rate, lead time dan anticipate lead time demand.
1. Usage Rate
perhitungannya :
𝐼
= 𝑊
9
=
9
= 6,73 Can
2. Lead Time
Lead time atau tenggang waktu adalah waktu yang diperlukan pada saat
Royal Panghegar jangka waktu dijadwalkan datang dalam 2 hari, maka lead
time = 2.
𝐴 𝐿 = 𝐿
= Can
atau safety stock agar menjaga kuantitas barang pada saat proses pemesanan
berikut :
= % 𝐴 𝐿
= %
= Can
57
diterapkan pada sampel bahan dasar groceries lainnya, dan hasilnya ada
Tabel 3.11
Nilai Safety Stock Sampel Bahan Dasar Groceries
Periode Agustus-Oktober 2016
Anticipate Lead
No Item Unit Usage Rate Lead Time Safety Stock
Time Demand
1 SW Whole Corn Can 7 2 14 7
2 Gula Pasir Kg 15 2 30 15
3 Tepung Terigu Bal 0.45 2 1 0.45
4 Santan Kara 1L Ltr 8 2 16 8
5 Koko Krunch 330gr Pack 3 2 6 3
6 Ajinomoto Kg 2 2 4 2
7 Bihun AAA Pak 9 2 18 9
8 Bio Bianca Zeelandia Kg 1 2 2 1
9 Cholatta Dark Pack 2 2 4 2
10 Cholatta White Pack 1 2 2 1
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2017
terlihat titik dimana harus dilakukan pemesanan kembali. Oleh sebab itu Reorder
Point perlu dihitung, yang mana sebagai acuan dalam menentukan waktu yang
= 𝐴 𝐿 +
= +
disarankan adalah sebesar 21 Can. Berikut data hasil perhitungan lengkap titik
Tabel 3.12
Nilai Reorder Point Sampel Bahan Dasar Groceries
Periode Agustus-Oktober 2016
Anticipate Lead
No Item Unit Safety Stock Reorder Point
Time Demand
1 SW Whole Corn Can 14 7 21
2 Gula Pasir Kg 30 15 45
3 Tepung Terigu Bal 1 0.45 1.45
4 Santan Kara 1L Ltr 16 8 24
5 Koko Krunch 330gr Pack 6 3 9
6 Ajinomoto Kg 4 2 6
7 Bihun AAA Pak 18 9 27
8 Bio Bianca Zeelandia Kg 2 1 3
9 Cholatta Dark Pack 4 2 6
10 Cholatta White Pack 2 1 3
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2017
BAB IV
ANALISIS PERMASALAHAN
Grand Royal Panghegar Bandung, dan titik pemesanan kembali bahan dasar
(Carrying Cost)
Pada tabel 3.3 sampai dengan 3.5 menggambarkan kondisi pemesanan dan
dengan Oktober 2016 di Grand Royal Panghegar. Penetapan jumlah pesanan akan
menjadi biaya yang dikeluarkan hotel sehingga hotel harus menentukan kapan,
Dari data ordering cost dapat dilihat di halaman 45 pada tabel 3.3.
59
60
hasilnya pada tabel 3.8, dari tabel tersebut diketahui kolom ordering cost
Pada kolom ordering cost EOQ dan ordering cost aktual dapat dilihat
Chollata Dark setelah EOQ dan aktual adalah sama senilai Rp.32.000,-
61
batas EOQ.
menunjukkan hasil bahwa ordering cost EOQ bernilai lebih rendah dan
frekuensi lebih sedikit daripada ordering cost aktual. Kondisi ini berarti
keadaan aktual.
persediaan, yang mana nilai persediaan dapat dilihat pada tabel 3.4. dan
perhitungan untuk carrying cost di halaman 46 hasilnya ada pada tabel 3.5.
perhitungannya dapat dilihat di halaman 52 dan hasilnya ada pada tabel 3.8.
Dari tabel tersebut dapat diketahui carrying cost per unit untuk 10 bahan
5.200,-, dan Chollata White Rp.5.600,-. Dari data tersebut dapat dianalisa
bahwa tiap bahan dasar memiliki carrying cost yang berbeda-beda. Biaya
juga biaya yang akan dikeluarkan untuk carrying cost. Maka perlu diadakan
didapatkan selisih yang disebut dengan variance carrying cost dapat dilihat
pada tabel 3.8. Untuk kategori SW Whole Corn setelah EOQ Rp.998.400,-
495.500,-.
Dari tabel 3.8 tersebut dapat dilihat bahwa carrying cost EOQ
groceries dalam periode 3 bulan yang mana untuk kategori SW Whole Corn
pembelian EOQ sebesar 624 Can namun pembelian aktual sebesar 639 Can
selisih pemesanan sebesar (1) Bal. Santan Kara 1L pembelian EOQ sebesar
700 Liter namun pembelian aktual sebesar 744 Liter sehingga terjadi
sebesar 304 Pack namun pembelian aktual sebesar 332 Pack sehingga terjadi
pemesanan sebesar 5 Kg. Bihun AAA pembelian EOQ sebesar 812 Pack
pemesanan sebesar (5) Kg. Chollata Dark pembelian EOQ sebesar 180 Pack
yang ekonomis sehingga beban biaya yang dikeluarkan oleh hotel menjadi
stock diperlukan nilai usage rate, lead time dan anticipate lead time demand. Cara
perhitungannya dapat dilihat pada halaman 55-56, yang mana cara perhitungan
tersebut diterapkan pula pada 10 sampel bahan dasar groceries yang akan
digunakan, sehingga didapatkan hasil seperti pada tabel 3.11. Dari tabel tersebut
menunjukkan bahwa tenggang waktu (lead time) pemesanan barang yaitu 2 hari,
yang mana waktu tersebut diperlukan dalam proses pemesanan sampai barang
berbeda dari tiap-tiap bahan groceries, dan anticipated lead time demand
merupakan nilai antisipasi kebutuhan saat tenggang waktu sedang berjalan. Hasil
perhitungan menunjukkan nilai safety stock untuk 10 bahan dasar groceries secara
berurutan dalam satu periode, yaitu 3 bulan atau selama 92 hari adalah SW Whole
Corn sejumlah 7 Can. Gula Pasir sejumlah 15 Kg, Tepung Terigu sejumlah 0,45
Bal, Santan Kara 1L sejumlah 8 Liter, Koko Krunch 330gr sejumlah 3 Pack,
Ajinomoto sejumlah 2 Kg, Bihun AAA sejumlah 9 Pack, Bio Bianca Zeelandia
sejumlah 1 Kg, Chollata Dark sejumlah 2 Pack, dan Chollata White sejumlah 1
pula oleh reorder point. Setelah didapatkan nilai safety stock, selanjutnya reorder
point maka akan diketahui order time yang tepat. Untuk perhitungan reorder point
dapat dilihat pada halaman 58. Cara perhitungan tersebut diterapkan pada 10
sampel bahan dasar groceries yang akan digunakan, sehingga di dapatkan hasil
pada Tabel 3.12. Dari tabel tersebut dapat diketahui anticipate lead time demand,
safety stock, dan nilai reorder point untuk 5 bahan dasar groceries. Titik
sejumlah 21 Can, Gula Pasir sejumlah 45 Kg, Tepung Terigu sejumlah 1,45 Bal,
Ajinmoto sejumlah 6 Kg, Bihun AAA sejumlah 27 Pack, Bio Bianca Zeelandia
sejumlah 3 Kg, Chollata Dark sejumlah 6 Pack, dan Chollata White sejumlah 3
dasar di gudang sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik tanpa
A. Kesimpulan
EOQ tersebut bernilai lebih rendah daripada aktual. Hal itu berarti
67
68
Gula Pasir yaitu 15 Kg, Tepung Terigu yaitu 0,45 Bal, Santan Kara 1L
yaitu 8 Ltr, Koko Krunch 330gr yaitu 3 Pack, Ajinomoto yaitu 2 Kg,
Bihun AAA yaitu 9 Pack, Bio Bianca Zeelandia yaitu 1 Kg, Chollata
Dark yaitu 2 Pack, dan Chollata White yaitu 1 Pack. Nilai tersebut di
pemesanan.
menggunakan titik ideal ini. Nilai reorder point pada sampel bahan
Gula Pasir sejumlah 45 Kg, Tepung Terigu sejumlah 1,45 Bal, Santan
B. Rekomendasi
sebagai berikut :
The Hospitality Industry 8th Edition. New Jersey: John wiley and Sons
Inc.
Chase, Richard B.; F. Robert Jacobs; Nicholas J Aquilano. 10th Edition. (2004).
Horngren, Charles T.; Datar, S.M.; M. Rajan. 14th Edition. (2012). Cost
Heizer, Jay; Barry Render. 10th Edition. (2011). Operations Management. New
71
72
Kasmir dan Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media.
Lal, Jawahar. (2009). Cost Accounting. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing
Company Limited.
Deepublish.
McGrawHill, Inc.
Alfabeta.
Prentice-Hall, Inc.
Inc.
Siegel, Joel G. dan Shim, Jae K. (1999). Kamus Istilah Akuntansi dan Keuangan.
Alfabeta.
Alfabeta.
Alfabeta.
Bandung: Alfabeta.
Ilmu.
Wiyasha, I. (2011). F&B Cost Control : Untuk Hotel dan Restoran. Yogyakarta:
Andi.
74
LAMPIRAN I
PEDOMAN WAWANCARA
Jabatan : Purchasing
Pertanyaan :
LAMPIRAN III
BIODATA PENULIS
A. Data Pribadi
Nama : Dipo Raman Sersan
NIM : 201621676
Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 25 Januari 1994
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Kp. Cilebak, Ds. Rancamanyar, Kab. Bandung
B. Data Orang Tua
Nama Ayah : A. Nainggolan
Pekerjaan : Wirausaha
Nama Ibu : R. Manullang
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Cilebak, Ds. Rancamanyar, Kab. Bandung
C. Pendidikan
Nama Sekolah Tempat Tahun Kelulusan Keterangan
SD Negeri Rancamanyar III Bandung 1998 – 2004 Lulus
SMP Negeri 38 Bandung 2004 – 2007 Lulus
SMK Angkasa 1 Bandung 2007 – 2010 Lulus
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung 2010 – 2013 Lulus
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung 2016 – 2017 Lulus
D. Pengalaman Kerja
Sheraton Hotel
Tangerang FB Service 2013 Sertifikat
Bandara
Aston Sunset
Lombok Purchasing 2015 Sertifikat
Beach Resort
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN DASAR
GROCERIES DENGAN METODE ECONOMIC ORDER
QUANTITY (EOQ) DI GRAND ROYAL PANGHEGAR
BANDUNG
ORIGINALITY REPORT
% 22
SIMILARIT Y INDEX
% 15
INT ERNET SOURCES
% 1
PUBLICAT IONS
% 16
ST UDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
2 222.124.203.59
Int ernet Source % 1
3 repository.unhas.ac.id
Int ernet Source % 1
4 repository.ipb.ac.id
Int ernet Source % 1
5 www.nou.edu.ng
Int ernet Source % 1
6 www.docstoc.com
Int ernet Source % 1
7 ariphtarif.wordpress.com
Int ernet Source % 1
8 www.slideshare.net
Int ernet Source % 1
blog.binadarma.ac.id
9 Int ernet Source <%1
docslide.us
10 Int ernet Source <%1
Submitted to Surabaya University
11 Student Paper <%1
Submitted to Universitas Pendidikan
12
Indonesia
<%1
Student Paper
13
repository.uinjkt.ac.id
Int ernet Source <%1
14
Submitted to Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
<%1
Student Paper
15
www.coursehero.com
Int ernet Source <%1
16
digilib.unila.ac.id
Int ernet Source <%1
17
virtualhotelinstitute.com
Int ernet Source <%1
18
blogtiara.wordpress.com
Int ernet Source <%1
19
Submitted to Kennesaw State University
Student Paper <%1
20
Submitted to National Taiwan University
Student Paper <%1
asnitablog.blogspot.com
21 Int ernet Source <%1
repository.usu.ac.id
22 Int ernet Source <%1
Submitted to RDI Distance Learning
23 Student Paper <%1
www.ejournal-s1.undip.ac.id
24 Int ernet Source <%1
Submitted to Universitas Negeri Surabaya
25
The State University of Surabaya
<%1
Student Paper
27
Submitted to Manuel S. Enverga University
Student Paper <%1
28
contohaku1.blogspot.com
Int ernet Source <%1
29
elib.unikom.ac.id
Int ernet Source <%1
30
www.studyblue.com
Int ernet Source <%1
31
repository.unpas.ac.id
Int ernet Source <%1
32
drsutartodata.blogspot.com
Int ernet Source <%1
Submitted to GradeGuru
33 Publication <%1
34
Submitted to iGroup
Student Paper <%1
35
ml.scribd.com
Int ernet Source <%1
36
eprints.uny.ac.id
Int ernet Source <%1
37
ejournal.unsrat.ac.id
Int ernet Source <%1
38
www.interdynamic.net
Int ernet Source <%1
39
www.ilab.gunadarma.ac.id
Int ernet Source <%1
40
pt.scribd.com
Int ernet Source <%1
41
fitrianalina.blogspot.com
Int ernet Source <%1
42
www.balietnik.com
Int ernet Source <%1
43
secure.jdeducation.com
Int ernet Source
<%1
44
supplychainindonesia.com
Int ernet Source <%1
es.scribd.com
45 Int ernet Source <%1
ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
46 Int ernet Source <%1
www.raharja.ac.id
47 Int ernet Source <%1
www.jdih.setjen.kemendagri.go.id
48 Int ernet Source <%1
widuri.raharja.info
49 Int ernet Source <%1
www.citeulike.org
50 Int ernet Source <%1
51
panghegarproperty.com
Int ernet Source <%1
52
zaifbio.wordpress.com
Int ernet Source <%1
53
repository.upi.edu
Int ernet Source <%1