Anda di halaman 1dari 23

BUKU PEGANGAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 3
MAHASISWA GRESIK NUSANTARA
Disusun Berdasarkan Rancangan Panitia MUNAS MGN Tahun 2020

Meliputi :
Rancangan Agenda, Rancangan Tata Tertib, Rancangan Anggaran Dasar, dan
Rancangan Anggaran Rumah Tangga

MAHASISWA GRESIK NUSANTARA


TAHUN 2020
DAFTAR ISI

RANCANGAN AGENDA SIDANG ........................................................................................ 2


RANCANGAN TATA TERTIB ............................................................................................... 3
RANCANGAN TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG TETAP .................... 9
RANCANGAN ANGGARAN DASAR (AD) ........................................................................ 10
RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ................................................... 13
RANCANGAN TATA TERTIB PEMILIHAN KOORDINATOR NASIONAL................... 19
RANCANGAN TATA TERTIB PEMILIHAN TIM FORMATUR ....................................... 20
CATATAN .............................................................................................................................. 21

1
AGENDA SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) KE - 3
MAHASISWA GRESIK NUSANTARA

No Waktu Agenda Pengisi Durasi

1. 09.00-09.05 Pembukaan MC 5’

2. 09.05-09.15 Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya” MC 10’

Laporan Ketua Pelaksana Muhammad Alifian 5’

Sambutan Koordinator Nasional MGN Sri Kurnia Abdi


5’
09.15-09.45 2019/2020 Pradhana
3.
Sambutan Pembina MGN 10’

Sambutan Tamu undangan 10’

Pembahasan dan pengesahan :


Presidium sidang
4. 09.45-11.15 90’
1. Agenda dan Tata tertib Sidang sementara
2. Presidium siding tetap
5. 11.00-12.00 ISHOMA MC 60’

6. 12.00-14.00 Pembahasan dan pengesahan AD/ART Presidium sidang tetap 120’

Laporan Pertanggungjawaban kepengurusan Fungsionaris MGN


7. 14.00-15.30 90’
MGN Periode 2019/2020 2019/2020

Presidium sidang tetap,


8. 15.30-15.35 Pendemisioneran 5’
Dewan Penasehat

9. 15.35-16.00 ISHOMA MC 25’

1. Pembacaan Tata tertib pemilihan


Koordinator Nasional MGN periode
10. 16.00-17.00 2020-2021 Presidium sidang tetap 60’
2. Pemilihan dan penetapan Koordinator
Nasional MGN 2020-2021
Penyerahan secara simbolis kepengurusan Koordinator Nasional
11. 17.00-17.15 dari Koordinator Nasional MGN 2019/2020 2019/2020, Koordinator 15’
ke Koordinator Nasional MGN 2020/2021 Nasional 2020/2021

12. 17.15-17.20 Penutupan MC 5’

2
TATA TERTIB
MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) KE - 3
MAHASISWA GRESIK NUSANTARA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Musyawarah Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara yang selanjutnya disebut MUNAS
MGN.
2. Musyawarah Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara memegang kedaulatan tertinggi
dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan MGN sebagai
bahan acuan ke depan.
3. Musyawarah Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara dilaksanakan dalam suasana
kekeluargaan, berasaskan demokrasi, dan pertimbangan rasional.

BAB II
PIMPINAN, TUGAS, DAN WEWENANG

Pasal 2
Pimpinan:
1. Pimpinan sidang sementara dipilih oleh Panitia Musyawarah Mahasiswa Nasional
Mahasiswa Gresik Nusantara.
2. Pimpinan sidang tetap dipilih dan ditetapkan melalui sidang pleno Musyawarah
Mahasiswa Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara.

Pasal 3
Musyawarah Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara ini mempunyai tugas dan wewenang
antara lain :
1. Membahas dan mengesahkan agenda sidang MUNAS MGN.
2. Membahas dan mengesahkan tata tertib sidang MUNAS MGN.
3. Memilih dan menetapkan presidium sidang tetap MUNAS MGN.
4. Membahas dan mengesahkan AD/ART Mahasiswa Gresik Nusantara.
5. Membahas dan mengesahkan tata tertib maupun mekanisme pemilihan Koordinator
Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara.
6. Memilih dan menetapkan Koordinator Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara.
7. Membahas dan mengesahkan tata tertib pemilihan tim formatur Mahasiswa Gresik
Nusantara.
8. Memilih dan menetapkan Tim Formatur Mahasiswa Gresik Nusantara.

3
BAB III
PESERTA, HAK, KEWAJIBAN, DAN SANKSI

Pasal 1
Peserta
Peserta terdiri dari :
1. Peserta penuh merupakan mahasiswa asal Gresik yang sedang menempuh studi diploma
dan strata satu (S1) di Indonesia.
2. Peserta tidak penuh merupakan mahasiswa asal Gresik yang sudah selesai menempuh
studi strata satu (S1) di Indonesia dan atau sedang menempuh studi strata dua (S2) di
Indonesia.
3. Peserta peninjau merupakan peserta yang mendapatkan surat undangan dari panitia
MUNAS MGN.

Pasal 5
Hak Peserta
Peserta MUNAS MGN memiliki hak sebagai berikut:
1. Peserta penuh memiliki hak:
a. Hak suara.
b. Hak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan.
c. Hak dipilih dan memilih.
d. Hak Interupsi.
2. Peserta tidak penuh memiliki hak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan
melalui persetujuan pimpinan sidang.
3. Peserta peninjau memiliki hak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan melalui
pimpinan sidang atas persetujuan peserta MUNAS MGN.

Pasal 3
Kewajiban Peserta
Peserta MUNAS MGN memiliki kewajiban sebagai berikut:
1. Mengikuti rangkaian sidang MUNAS MGN.
2. Meminta izin kepada presidium sidang untuk berbicara.
3. Meminta izin kepada presidium sidang jika akan meninggalkan ruangan.
4. Menjaga ketertiban, kesopanan, dan kelancaran sidang MUNAS MGN.
5. Menaati tata tertib sidang MUNAS MGN.

Pasal 4
Sanksi
Seluruh peserta sidang yang melanggar tata tertib MUNAS MGN yang sudah disepakati akan
diberikan sanksi sebagai berikut:
a. Melakukan pelanggaran 1x, ditegur.
b. Melakukan pelanggaran 2x, diperingatkan dengan tegas.
c. Melakukan pelanggaran 3x, diberi sanksi sesuai dengan kesepakatan forum.

4
BAB IV
PERSIDANGAN

Pasal 1
Bentuk Sidang
1. Sidang pleno.
2. Sidang komisi.

Pasal 2
Sifat Sidang
1. Sidang pleno bersifat terbuka yaitu dihadiri oleh seluruh peserta MUNAS MGN.
2. Sidang komisi bersifat tertutup yaitu hanya dapat dihadiri oleh anggota komisi.

Pasal 3
1. Sidang pleno terdiri atas :
a. Sidang pembahasan dan pengesahan agenda sidang.
b. Sidang pembahasan dan pengesahan tata tertib sidang.
c. Sidang pemilihan dan penetapan presidium sidang tetap.
d. Sidang pembahasan dan pengesahan AD/ART.
e. Sidang pembahasan dan pengesahan tata tertib maupun mekanisme pemilihan
Koordinator Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara.
f. Sidang pemilihan dan penetapan Koordinator Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara.
g. Sidang pembahasan dan pengesahan tata tertib pemilihan Tim Formatur Mahasiswa
Gresik Nusantara.
h. Sidang pemilihan dan penetapan tim formatur Mahasiswa Gresik Nusantara.

BAB V
PRESIDIUM SIDANG

Pasal 1
Presidium sidang terdiri dari:
1. Presidium sidang sementara.
2. Presidium sidang tetap.

Pasal 2
1. Presidium sidang sementara dipilih oleh panitia MUNAS MGN.
2. Presidium sidang sementara berjumlah tiga orang yang terdiri dari presidium satu (ketua),
presidium dua (sekretaris), dan presidium tiga (anggota).
3. Presidium sidang sementara dipimpin oleh satu orang pimpinan presidium yang disepakati
oleh internal presidium sidang.

Pasal 3
1. Presidium sidang tetap dipilih melalui mekanisme yang disepakati oleh forum.
2. Presidium sidang tetap berjumlah tiga orang yang terdiri dari presidium satu (ketua),
presidium dua (sekretaris), dan presidium tiga (anggota).

5
3. Presidium sidang tetap dipimpin oleh satu orang pimpinan presidium yang disepakati oleh
internal presidium sidang.
4. Jika pimpinan presidium sidang tetap berhalangan hadir, maka pimpinan presidium
diambil alih oleh presidium sidang tetap lainnya.
5. Jika salah satu presidium sidang tetap berhalangan hadir, maka dapat digantikan oleh salah
satu peserta penuh dengan kesepakatan forum.

Pasal 4
Pimpinan Sidang
1. Pimpinan sidang pleno terdiri dari seorang ketua, didampingi oleh sekretaris dan anggota
yang ditentukan oleh peserta penuh MUNAS MGN.
2. Pimpinan sidang komisi terdiri dari seorang ketua, didampingi oleh sekretaris yang
ditentukan oleh anggota komisi.

Pasal 5
Tugas, Hak, dan Kewajiban Pimpinan Sidang
1. Memimpin jalannya sidang agar tetap dalam kebersamaan kekeluargaan yang
mencerminkan kebijakan dalam permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
2. Berusaha memadukan dan mencari solusi dari beberapa pendapat yang kontradiktif
kemudian menyimpulkan:
a. Hak dan kewajiban pimpinan sidang;
b. Mengatur jalannya sidang;
c. Mengatur dan menertibkan pembicaraan yang menyimpang dari pokok pemasalahan;
d. Menetapkan tertib pembicaraan;
e. Menetapkan waktu pembicaraan;
f. Menjawab pertanyaan-pertanyaan;
g. Menyimpulkan hasil sidang; dan
h. Mengumumkan hasil keputusan yang diambil.

BAB VI
MEKANISME SIDANG

Pasal 1
Penundaan sidang dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Skorsing
Ketentuan:
Peserta penuh, peserta tidak penuh, dan peserta peninjau tetap berada di dalam ruangan
sidang dalam waktu maksimal 5 menit.
2. Pending
Ketentuan:
Presidium sidang MUNAS MGN, peserta penuh, peserta tidak penuh, dan peserta peninjau
dapat meninggalkan ruang sidang dalam waktu yang disepakati oleh forum.

6
Pasal 2
1. Sidang dinyatakan sah apabila memenuhi quorum.
2. Sidang memenuhi quorum apabila dihadiri setengah lebih satu dari peserta penuh MUNAS
MGN yang telah terdaftar.
3. Apabila ayat 2 (dua) tidak tercapai, maka sidang dapat dilanjutkan dengan persetujuan
forum.
Pasal 3
1. Peninjauan Kembali (PK) untuk tiap pasal maksimal hanya berlaku satu kali.
2. PK dapat diusulkan peserta penuh maupun peserta tidak penuh secara lisan dan atau
tertulis kepada pimpinan sidang.
3. Adapun persyaratan untuk mengajukan PK, sekurang-kurangnya memenuhi salah satu
syarat berikut ini:
a. Terdapat pengetahuan baru yang berhubungan dengan isi pasal yang akan ditinjau
kembali.
b. Terdapat kontradiksi dengan pasal-pasal yang sebelumnya telah disahkan.
c. Terdapat multiinterpretasi.

Pasal 4
Pengambilan Keputusan
1. Semua keputusan diambil secara aklamasi dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat.
2. Jika ayat 1 (satu) tidak tercapai maka dilakukan lobbying.
3. Jika ayat 1 (satu) dan 2 (dua) tidak tercapai maka keputusan akan diambil dengan cara
voting.

Pasal 5
Berita Acara Persidangan :
Seluruh pelaksanaan sidang pleno dan sidang komisi harus mempunyai berita acara yang
berisi :
1. Waktu, tempat, dan tanggal persidangan;
2. Topik persidangan;
3. Bentuk persidangan;
4. Jumlah peserta sidang;
5. Rekaman jalannya sidang;
6. Kesimpulan keputusan sidang; dan
7. Semua kesimpulan dan ketetapan sidang ditandatangani oleh presidium sidang atau
pimpinan sidang.
Pasal 6
Ketukan Palu
1. Ketukan palu 3 kali tanda dimulainya dan berakhirnya sidang serta penetapan keputusan
akhir.
2. Ketukan palu 2 kali tanda waktu skors dan pergantian ketua ke presidium atau pimpinan
sidang yang lainnya (sebaliknya).
3. Ketukan palu 1 kali tanda disepakatinya keputusan sementara.
7
4. Ketukan palu lebih dari 3 kali tanda penertiban peserta sidang.

BAB VII
KODE ETIK

Pasal 1
1. Peserta sidang MUNAS MGN harus berpakaian rapi, sopan, serta menutup aurat.
2. Peserta sidang MUNAS MGN harus bertutur kata yang baik dan tidak membuat gaduh
didalam forum.

BAB VIII
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 23
Hal-hal yang berkenaan dengan teknis dan belum diatur dalam kesepakatan ini, maka akan
diatur kemudian oleh presidium sidang atas persetujuan peserta sidang.

8
RANCANGAN TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG TETAP
MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS)
MAHASISWA GRESIK NUSANTARA

1. MUNAS MGN dipimpin oleh presidium sidang yang terdiri dari 3 orang.
2. Presidium sidang MUNAS MGN dipilih dari peserta penuh yang hadir dalam MUNAS
MGN yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, terbuka, jujur, dan adil.
3. Presidium sidang MUNAS MGN harus mengerti dan memahami mekanisme teknik
persidangan.
4. Presidium sidang MUNAS MGN mampu untuk bertindak adil, bijaksana, dan tegas.
5. Pemilihan presidium sidang dilaksanakan melalui dua (2) tahap yaitu:
A. Tahap Pencalonan
i. Calon presidium benar-benar ada di dalam ruangan sidang.
ii. Calon presidium sidang dianggap sah apabila didukung minimal 5 suara dari
peserta penuh.
iii. Setiap calon yang memenuhi persyaratan poin i harus menyatakan kesediaannya
dan ketidaksediannya di depan peserta sidang.
iv. Calon yang tidak bersedia dinyatakan gugur dalam pencalonan presidium.
v. Apabila hanya 3 orang calon presidium sidang maka ketiganya dinyatakan sebagai
presidium sidang.
vi. Apabila calon sah kurang dari 3 orang maka diadakan pencalonan ulang untuk
menambah kekurangan jumlah calon presidium sidang.
B. Tahap Pemilihan
i. Pemilihan presidium sidang dilakukan untuk menentukan 3 orang dari suara
terbanyak.
ii. Apabila terdapat jumlah suara yang sama, maka dilakukan pemilihan ulang untuk
jumlah suara yang sama.
iii. Apabila dalam pemilihan ulang masih terdapat suara yang sama, maka akan
diadakan lobbying antar calon untuk menentukan presidium terpilih.
iv. Presidium sidang tetap dipimpin oleh satu orang pimpinan presidium yang
disepakati oleh internal presidium sidang terpilih.

9
RANCANGAN ANGGARAN DASAR (AD)
MAHASISWA GRESIK NUSANTARA

BAB I
NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Mahasiswa Gresik Nusantara selanjutnya disebut MGN.

Pasal 2
Waktu
Mahasiswa Gresik Nusantara didirikan di Gresik pada tanggal 23 Juni 2015.

Pasal 3
Kedudukan dan Tempat
Sekretariat MGN berkedudukan di kota Gresik tempat Sekretaris Jenderal terpilih berkuliah.

BAB II
ASAS DAN SIFAT
Pasal 4
Asas
MGN berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 5
Sifat
MGN bersifat kekeluargaan, keintelektualan, kebangsaan, kemasyarakatan, independen dan
profesional.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 6
Maksud
Mewujudkan komunikasi dan koordinasi antar Mahasiswa Gresik yang tersebar di seluruh
Indonesia.

Pasal 7
Tujuan
1. Terjaganya tali silaturahim antar Mahasiswa Gresik yang tersebar di seluruh Indonesia.
2. Terwujudnya kerjasama antar Mahasiswa Gresik yang tersebar di seluruh Indonesia.
3. Terjaganya tradisi dan ajaran-ajaran pokok Kabupaten Gresik.

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Keanggotaan MGN terdiri sebagai berikut: Anggota Biasa dan Anggota Kehormatan.
BAB V
KEDAULATAN TERTINGGI
Pasal 9
Kedaulatan tertinggi terletak pada Musyawarah Nasional dan atau Musyawarah Nasional
Luar Biasa Mahasiswa Gresik Nusantara.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
Struktur organisasi MGN terdiri atas:
1. Dewan Pelindung Organisasi.
2. Dewan Pembina Organisasi.
3. Dewan Penasehat Organisasi.
4. Pengurus Pusat.
5. Pengurus Wilayah.

BAB VII
FORUM PERMUSYAWARATAN
Pasal 11
Forum Permusyawaratan organisasi MGN terdiri atas:
1. Musyawarah Nasional.
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa.
3. Musyawarah Wilayah.

BAB VIII
SUMBER DANA
Pasal 12
Sumber dana MGN diperoleh dari :
1. Sumbangan sukarela yang tidak mengikat.
2. Usaha yang diperoleh secara halal dan tidak melanggar hukum : Instansi atau CSR
Perusahaan yang berhubungan dengan Program Kerja.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 13
1. Perubahan Anggaran Dasar dan pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh
Musyawarah Nasioal atau Musyawarah Nasional Luar Biasa Mahasiswa Gresik
Nusantara.
2. Hasil Musyawarah Nasioal atau Musyawarah Nasional Luar Biasa Mahasiswa Gresik
Nusantara dinyatakan sah apabila sidang memenuhi quorum atau dengan persetujuan
sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari peserta penuh yang hadir.
3. Apabila organisasi ini dibubarkan maka seluruh kekayaan organisasi ditetapkan dalam
Musyawarah Nasioal atau Musyawarah Nasional Luar Biasa Mahasiswa Gresik
Nusantara.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 14

11
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini dijabarkan dalam Anggaran Rumah
Tangga dan ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

BAB XI
PENUTUP
Pasal 15
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

12
RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
MAHASISWA GRESIK NUSANTARA

BAB I
ATRIBUT

Pasal 1
LAMBANG
Lambang MGN terdiri dari :
1. Gambar gapura berjajar melambangkan ciri khas dari kota tercinta dan hubungan
silaturrahim yang erat dan tiada henti.
2. Gambar bumi melambangkan keluasan ilmu dan dan berwawasan global.
3. Warna kuning dan hitam yang mendominasi pada logo melambangkan ketajaman
potensial dan mempunyai daya saing yang tinggi.
4. Tulisan Mahasiswa Gresik Nusantara bermotif paduan kuning dan hitam melambangkan
identitas sekaligus komitmen anggota.
5. Perisai itu melambangkan sebuah pondasi atau tameng Mahasiswa Gresik Nusantara
dalam menghadapi tantangan global.
6. Lambang MGN sebagaimana yang terdapat dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah
Sah Secara Legalitas Maupun Hukum Organisasi.
7. Lambang seperti tersebut pada ayat (1) di atas dipergunakan pada bendera, jaket, vandel,
logo, dan benda atau tempat-tempat dengan tujuan menunjukan identitas MGN.
8. Bendera MGN Raya adalah seperti yang terdapat dalam lampiran.

BAB II
KEANGGOTAAN

Bagian I
Anggota
Pasal 2
Anggota MGN terdiri dari :
1. Anggota biasa adalah mahasiswa asal Gresik yang sedang menempuh studi Diploma dan
strata satu (S1) di Indonesia.
2. Anggota kehormatan adalah yang sudah selesai menempuh studi strata satu (S1) di
Indonesia dan atau sedang menempuh studi strata dua (S2) di Indonesia.

Bagian II
Hak dan Kewajiban
Pasal 3
1. Hak anggota :
a. Anggota biasa berhak memilih dan dipilih, bersuara, menyatakan pendapat, lisan
maupun tertulis, serta berhak mengikuti kegiatan yang diselenggarakan MGN.
b. Anggota kehormatan berhak bersuara, menyatakan pendapat, lisan maupun tertulis,
serta berhak berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan MGN.
2. Kewajiban anggota :
a. Seluruh anggota berkewajiban:
1) Menjaga nama baik organisasi.
2) Mentaati dan melaksanakan ketetapan AD/ART.
b. Anggota biasa berkewajiban :
1) Menjalankan roda kepengurusan selama satu periode.
2) Berpartisipasi aktif dalam setiap program MGN.

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 4
1. Dewan Pelindung Organisasi
2. Dewan Pembina Organisasi
3. Dewan Penasehat Organisasi
4. Pengurus Pusat terdiri atas :
a. Koordinator Nasional
b. Sekretaris Jenderal
c. Bendahara Umum
d. Bidang Organisasi
5. Pengurus Wilayah terdiri atas :
a. Koordinator Wilayah
b. Penanggung Jawab PT

BAB IV
PELINDUNG ORGANISASI
Pasal 5
1. Dewan Pelindung Organisasi adalah Dewan yang mempunyai kewajiban melindungi setiap
anggota Organisasi dan bertanggungjawab atas keamanan dan jalannya organisasi.
2. Dewan Pelindung Organisasi bertugas melantik pengurus sesuai dengan visi misi
organisasi.
3. Dewan Pelindung Organisasi adalah Bupati yang sedang menjabat selaku pimpinan daerah.
4. Berakhirnya masa bakti anggota Dewan Pelindung Organisasi:
a. Berakhirnya masa bakti anggota Dewan Pelindung Organisasi dapat terjadi karena:
i. Berakhirnya masa kepengurusan
ii. Meninggal dunia

BAB V
DEWAN PEMBINA ORGANISASI
Pasal 6
1. Dewan Pembina Organisasi adalah Dewan yang dibentuk oleh Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa yang memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan
petunjuk, bimbingan, dan pengarahan kepada Pengurus Pusat dan Koordinator Wilayah.
2. Keanggotaan:

14
a. Dewan Pembina Organisasi terdiri dari sebanyak banyaknya 15 Orang.
b. Unsur Anggota Dewan Pembina Organisasi terdiri atas :
i. Tokoh Masyarakat.
ii. Pejabat yang memiliki relasi dengan kepemudaan.
3. Berakhirnya masa bakti anggota Dewan Pembina Organisasi:
a. Berakhirnya masa bakti anggota Dewan Pembina Organisasi dapat terjadi karena:
iii. Berakhirnya masa kepengurusan
iv. Meninggal dunia
v. Permohonan dari Dewan Pembina Organisasi untuk mengundurkan diri.
b. Apabila ditengah masa bakti anggota Pembina tidak dapat melakukan tugasnya,
Sekretaris Jenderal dengan persetujuan Dewan Pembina lainnya memilih anggota
Dewan Pembina Organisasi sementara sebagai pengganti sampai masa jabatan
berakhir.
c. Jika seluruh Dewan Pembina Organisasi tidak dapat menjalankan fungsinya,
Sekretaris Jenderal dengan persetujuan Dewan Pelindung Organisasi memilih Dewan
Pembina sementara sampai dilaksanakannya Musyawarah Nasional.

BAB V
DEWAN PENASEHAT ORGANISASI
Pasal 7
1. Dewan Penasehat Organisasi adalah Dewan yang dibentuk oleh Musyawarah Nasional
atau Musyawarah Nasional Luar Biasa yang memiliki tugas dan tanggung jawab
memberikan saran atas kebijakan Pengurus Pusat dan Koordinator Wilayah.
2. Keanggotaan:
a. Dewan Penasehat Organisasi terdiri atas maksimal 3 orang.
b. Unsur Anggota Dewan Penasehat Organisasi terdiri atas :
i. Mantan Pengurus Pusat periode sebelumnya
ii. Mantan Pengurus Wilayah periode sebelumnya
3. Berakhirnya masa bakti anggota Dewan Penasehat Organisasi:
a. Berakhirnya masa bakti anggota Dewan Penasehat Organisasi dapat terjadi karena:
i. Berakhirnya masa kepengurusan.
ii. Meninggal dunia.
iii. Permohonan dari Dewan Penasehat Organisasi untuk mengundurkan diri.
b. Apabila ditengah masa bakti anggota Penasehat tidak dapat melakukan tugasnya,
Sekretaris Jenderal dengan persetujuan Dewan Penasehat Organisasi memilih anggota
Dewan Penasehat Organisasi sementara sebagai pengganti sampai masa jabatan
berakhir.
c. Jika seluruh Dewan Penasehat Organisasi tidak dapat menjalankan fungsinya,
Sekretaris Jenderal dengan persetujuan Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah memilih
Dewan Penasehat sementara sampai dilaksanakannya Musyawarah Nasional.

BAB VI
KEPENGURUSAN

15
Pasal 8
1. Kepengurusan Mahasiswa Gresik Nusantara terdiri atas Pengurus Pusat dan Pengurus
Wilayah.
2. Masa jabatan pengurus selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan dan dapat
dipilih kembali.

Pasal 9
1. Pengurus pusat adalah pengurus yang dibentuk oleh Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa yang mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh
dalam menjalankan roda organisasi.
2. Pengurus Pusat terdiri atas :
a. Koordinator Nasional bertanggung jawab pada Musyawarah Nasional Mahasiswa
Gresik dan mengkoordinasi seluruh kegiatan maupun tugas dan fungsi organisasi.
b. Sekretaris Jenderal bertanggung jawab kepada koordinator nasional atas segala
keadministrasian organisasi.
c. Bendahara bertanggung jawab kepada koordinator nasional atas pengelolaan keuangan
organisasi.
d. Bidang organisasi bertanggung jawab kepada koordinator nasional atas program kerja
dan kegiatan yang sesuai dengan bidangnya.
3. Berakhirnya masa bakti Pengurus Pusat
a. Berakhirnya masa bakti Pengurus Pusat dapat terjadi karena:
i. Berakhirnya masa kepengurusan.
ii. Meninggal dunia.
iii. Permohonan dari Pengurus Pusat untuk mengundurkan diri.
b. Apabila di tengah masa bakti Pengurus Pusat tidak dapat melakukan tugasnya,
Sekretaris Jenderal dengan persetujuan Dewan Penasehat Organisasi memilih Pengurus
Pusat sementara sebagai pengganti sampai masa jabatan berakhir.
c. Jika seluruh Pengurus Pusat tidak dapat menjalankan fungsinya, Dewan Penasehat
dengan persetujuan Dewan Pembina membentuk panitia Ad Hock untuk melaksanakan
Musyawarah Nasional Luar Biasa.

Pasal 10
1. Pengurus Wilayah adalah pengurus yang dibentuk melalui Musyawarah Wilayah dan
mempunyai tugas serta tanggung jawab penuh dalam mengkoordinasi wilayahnya.
2. Pengurus Wilayah terdiri atas :
a. Koordinator Wilayah bertugas dan bertanggung jawab mengkoordinasi program kerja
dan kegiatan organisasi Mahasiswa Gresik sesuai wilayah.
b. Penanggung jawab PT bertugas dan bertanggung jawab mengkoordinasi program kerja
dan kegiatan organisasi Mahasiswa Gresik sesuai Perguruan Tinggi masing-masing.
3. Berakhirnya masa bakti Pengurus Wilayah
a. Berakhirnya masa bakti Pengurus Wilayah dapat terjadi karena:

i. Berakhirnya masa kepengurusan.


ii. Meninggal dunia.
iii. Permohonan dari Pengurus Wilayah untuk mengundurkan diri.

16
b. Apabila di tengah masa bakti Pengurus Wilayah tidak dapat melakukan tugasnya,
Pengurus Pusat dengan persetujuan Dewan Penasehat Organisasi memilih Pengurus
Wilayah sementara sebagai pengganti sampai masa jabatan berakhir.

BAB VII
MUSYAWARAH NASIONAL
Pasal 11
1. Status
a. MUNAS diadakan sekali dalam satu tahun.
b. MUNAS memegang kedaulatan tertinggi organisasi.
c. MUNAS dihadiri oleh anggota MGN dan Tamu Undangan.
d. MUNAS dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah lebih satu
dari jumlah pengurus pusat dan pengurus wilayah Mahasiswa Gresik Nusantara.
2. Wewenang
a. Menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
b. Menetapkan Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO).
c. Menetapkan rekomendasi.
d. Meminta Pertanggungjawaban Pengurus Pusat.
e. Memilih dan memberhentikan Pengurus Pusat.

BAB VIII
MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
Pasal 12
1. Status
a. Musyawarah Nasional Luar Biasa merupakan forum yang setingkat dengan MUNAS.
b. Musyawarah Nasional Luar Biasa dilakukan apabila terdapat penyimpangan-
penyimpangan dengan persetujuan Dewan Penasehat dan Pembina Organisasi.
2. Wewenang
a. Membahas AD/ART organisasi.
b. Memberhentikan dan menetapkan pengurus.

BAB IX
MUSYAWARAH WILAYAH
Pasal 13
1. Musyawarah Wilayah adalah forum permusyawaratan anggota yang berada di wilayah
masing-masing.
2. Musyawarah Wilayah diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.
3. Musyawarah Wilayah dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah lebih
satu dari jumlah anggota dalam wilayahnya.
4. Apabila poin 3 tidak terpenuhi, maka Musyawarah Wilayah diundur berdasarkan
kesepakatan antara panitia dengan peserta yang hadir dan selanjutnya dianggap sah.
5. Peserta Musyawarah Wilayah:
a. Utusan dari anggota wilayah
b. Pengurus Pusat, Dewan Pembina Organisasi, yang diundang oleh panitia.

17
c. Peninjau yang diundang oleh panitia
6. Kelengkapan Musyawarah Wilayah:
a. Panitia pelaksana yang ditunjuk oleh Koordinator Wilayah
b. Pimpinan Sidang
7. Hak dan wewenang Musyawarah Wilayah:
a. Memilih dan menetapkan Koordinator Wilayah
b. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Koordinator Wilayah
c. Mendemisionerkan Pengurus Wilayah.
d. Tata tertib persidangan Musyawarah Wilayah ditetapkan dalam Musyawarah Wilayah.

BAB X
PERUBAHAN DAN PERALIHAN
Pasal 14
Perubahan
1. Perubahan ART ini hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Nasional Luar Biasa.
2. Keputusan ART baru sah apabila disetujui oleh setengah lebih satu dari peserta penuh
yang terdaftar.

Pasal 15
Peralihan
1. Apabila segala badan-badan dan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh ART ini belum
terbentuk, maka ketentuan lama akan tetap berlaku sejauh tidak bertentangan dengan ART
ini.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 16
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Mahasiswa Gresik Nusantara
akan diatur dalam Ketetapan Pengurus Pusat Mahasiswa Gresik Nusantara.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau jika
diperlukan.

18
RANCANGAN TATA TERTIB PEMILIHAN KOORDINATOR NASIONAL
MAHASISWA GRESIK NUSANTARA
PERIODE 2020 - 2021

1. Koordinator Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara dipilih dari peserta penuh yang hadir
dalam MUNAS MGN yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, terbuka, jujur,
dan adil.
2. Calon Koordinator Nasional sedang menempuh minimal semester 5 dan mempunyai
riwayat organisasi.
3. Pemilihan Koordinator Nasional Mahasiswa Gresik Nusantara dilaksanakan melalui 2
(dua) tahap yaitu:
A. Tahap Pencalonan
i. Calon Koordinator Nasional benar-benar ada di dalam ruangan sidang.
ii. Calon Koordinator Nasional dianggap sah apabila didukung minimal 5 suara dari
peserta penuh.
iii. Setiap calon yang memenuhi persyaratan poin i harus menyatakan kesediaannya
dan ketidaksediannya di depan peserta sidang.
iv. Calon yang tidak bersedia dinyatakan gugur dalam pencalonan Koordinator
Nasional.
B. Tahap Pemilihan
i. Pemilihan Koordinator Nasional dilakukan untuk menentukan 1 orang dari suara
terbanyak.
ii. Apabila terdapat jumlah suara yang sama, maka dilakukan pemilihan ulang untuk
jumlah suara yang sama.
iii. Apabila dalam pemilihan ulang masih terdapat suara yang sama, maka akan
diadakan lobbying antar calon untuk menentukan Koordinator Nasional.

19
RANCANGAN TATA TERTIB PEMILIHAN TIM FORMATUR
MAHASISWA GRESIK NUSANTARA
PERIODE 2020 - 2021

1. Tim Formatur dipilih dan dibentuk untuk membantu menyusun kelengkapan personalia
pengurus pusat periode 2020 – 2021.
2. Pemilihan Tim Formatur dilakukan satu tahap yang dilakukan dalam persidangan.
3. Tim Formatur berjumlah 5 orang terdiri dari koordinator nasional terpilih, 4 (empat) orang
yang dipilih oleh peserta persidangan.
4. Tugas Tim Formatur adalah menyusun kelengkapan anggota dewan pembina, anggota
dewan penasehat, dan pengurus pusat Mahasiswa Gresik Nusantara.
5. Penyusunan kelengkapan pengurus dilakukan selambat-lambatnya 7 x 24 jam.
6. Pemilihan Tim Formatur Mahasiswa Gresik Nusantara dilaksanakan melalui 2 (dua) tahap
yaitu:
A. Tahap Pencalonan
i. Calon Anggota Tim Formatur benar-benar ada di dalam ruangan sidang.
ii. Calon Anggota Tim Formatur dianggap sah apabila didukung minimal 3 suara dari
peserta penuh.
iii. Setiap calon yang memenuhi persyaratan poin i harus menyatakan kesediaannya
dan ketidaksediannya di depan peserta sidang.
iv. Calon yang tidak bersedia dinyatakan gugur dalam pencalonan Anggota Tim
Formatur.
B. Tahap Pemilihan
i. Pemilihan Koordinator Nasional dilakukan untuk menentukan 4 orang dari suara
terbanyak.
ii. Apabila terdapat jumlah suara yang sama, maka dilakukan pemilihan ulang untuk
jumlah suara yang sama.
iii. Apabila dalam pemilihan ulang masih terdapat suara yang sama, maka akan
diadakan lobbying antar calon untuk menentukan Koordinator Nasional.

20
CATATAN

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

21
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

22

Anda mungkin juga menyukai