Diusulkan oleh,
Juni Hardiansyah
NIM : 170150025
NIM : 170150025
Bidang : Analisis
Tanggal Seminar :
Proposal ini merupakan persyaratan untuk penulisan Skripsi pada Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
Juni Hardiansyah
NIM : 170150025
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
i
Andik Bintoro, S.T., M.Eng
NIP :198007102006041016
DAFTAR ISI
ii
BAB III METODELOGI PENELITIAN...........................................................18
3.1 Tempat Penelitian..........................................................................................18
3.2 Jenis Data Penelitian......................................................................................18
3.3 Alat Penelitian...............................................................................................18
3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................................19
3.5 Metode Pengolahan Data...............................................................................19
3.6 Diagram Alir (Flow Chart) Penelitian...........................................................19
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini di Indonesia kebutuhan akan energi listrik dari tahun ke tahun terus
meningkat. Hal ini dapat dilihat dari keputusan Menteri ESDM Nomor
143/K/20/MEM/2019 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional Tahun
2019 sampai dengan Tahun 2038. Dalam keputusan tersebut, Menteri ESDM
memproyeksikan rata-rata pertumbuhan kebutuhan energi listrik nasional sekitar
6,9% per tahun. Pertumbuhan tersebut banyak terjadi pada sektor pembangunan
industri dan tempat tinggal masyarakat. Sebagian besar industri sangatlah
bergantung pada tenaga listrik sebagai sarana untuk kelangsungan proses produksi
maupun pengoperasiannya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
yang terus meningkat dari tahun ke tahun, maka dibangunlah berbagai macam
pembangkit listrik di Indonesia. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU).
PLTU merupakan jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak
digunakan, karena efisiensinya yang baik dan bahan bakarnya yang mudah
didapat sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan
mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi
energi listrik. PLTU batubara memiliki 6 komponen utama yaitu boiler, turbin uap
(steam turbine), kondensor, generator, transformator, dan pompa air. Komponen-
komponen tersebut bekerja secara berkaitan untuk menghasilkan energi listrik
yang efisien.
Salah satu perusahaan pembangkitkan energi listrik tenaga uap (PLTU)
berbahan bakar batu bara yang terdapat di provinsi Sumatera Utara adalah
PT Indonesia Power PLTU Pangkalan Susu OMU (Operation and Maintenance
Service Unit). Pembangkitan yang dikelola oleh PT Indonesia Power ini memiliki
2 unit yang masing-masing memiliki kapasitas daya netto 200 MW. Pada proses
pembangkit listrik di PLTU Pangkalan Susu unit 1 dan 2 rating daya yang
1
2
Efisiensi generator akan mempengaruhi kinerja dari sistem PLTU itu sendiri.
Semakin besar nilai efisiensi dari generator maka keandalan sistem juga akan
semakin baik. Selama lebih kurang 7 tahun beroperasi diperkirakan efisiensi akan
mengalami penurunan akibat beberapa faktor seperti kenaikan rugi-rugi daya
generator, generator trip (Unit Shutdown), perubahan beban yang signifikan,
faktor lamanya maintenance, atau kesalahan dalam pengoperasian. Oleh karena
itu, penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian tugas akhir tentang
”Analisis Pengaruh Perubahan Beban Listrik Terhadap Efisiensi Generator
Sinkron dengan Menggunakan Metode Penurunan Entalpi (Studi Kasus : Unit 1
PLTU Pangkalan Susu OMU)”. Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini,
penulis dapat menganalisis pengaruh dari beban listrik yang tidak statis terhadap
efisiensi generator sekaligus dapat mengetahui nilai efisiensi dari generator unit 1
tersebut yang telah beroperasi selama lebih kurang 7 tahun.
2. Berapa nilai efisiensi rata-rata generator unit 1 PLTU Pangkalan Susu OMU
berdasarkan kemampuan daya masukkan dan keluaran yang telah beroperasi
selama lebih kurang 7 tahun ?
3. Bagaimana perbandingan efisiensi aktual dengan efisiensi desain pada
generator unit 1 PLTU Pangkalan Susu OMU?
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini bagi penulis (mahasiswa)
dan bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis (Mahasiswa)
Untuk dapat meningkatkan kemampuan penulis (mahasiswa) dalam berfikir
secara objektif dan ilmiah dalam menerapkan disiplin ilmu yang telah
diperoleh selama menempuh perkuliahan untuk dapat diterapkan di
lapangan, khususnya dalam penelitian ini sebagai implementasi teori dan
penunjang dalam dunia kerja.
2. Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui besar nilai efisiensi generator sinkron yang telah
beroperasi selama lebih kurang 7 tahun lamanya. Hasil analisis tersebut
4
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi
ke dalam beberapa rangkaian kegiatan, yaitu :
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap alat proses yang dijadikan sebagai objek
permasalahan.
2. Metode Wawancara dan Diskusi
Metode wawancara dan diskusi adalah metode pengumpulan sata dengan
mengadakan tanya jawab kepada tenaga ahli yang terkait dengan bidang
objek yang diamati dan didiskusikan kepada pembimbing lapangan.
3. Metode Studi Literatur dan Studi Pustaka
5
Metode studi literatur dan studi pustaka penulis lakukan dengan membaca
buku-buku pendukung yang telah tersedia di perpustakaan lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTU diawali dengan energi panas yang
berasal dari proses pembakaran High Speed Diesel (HSD) dan batubara yang
kemudian ditransfer secara radiasi dan konveksi di dalam fuida kerja (boiler).
Proses transfer ini akan mengubah fluida kerja dari fase saturated water,
saturated vapor, dan superheated steam. Siklus ini disebut juga dengan siklus
rankine, yang mana siklus ini biasanya digunakan pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU). Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat
digambarkan dengan diagram T– S (Temperatur - Entropi). Siklus ini adalah
penerapan siklus rankine ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut,
yaitu :
2’ P1
P2
6
Gambar 2.1 Diagram T-S Siklus Rankine
Sumber : Pengoperasian PLTU PT PLN (Persero) PUSDIKLAT : 2013
7
8
Keterangan :
1–2 : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah kompresi
isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air pengisi.
2 –2’ : Air bertekanan ini dinaikkan suhunya hingga mencapai titik didih. Proses
ini terjadi di LP Heater, HP Heater, dan Economiser.
2’ – 3 : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini disebut vapourising
(penguapan) dengan proses isobar isotermis, terjadi di boiler yaitu di
wall
tube (riser) dan steam drum.
3-4 : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga mencapai suhu kerjanya. Langkah
ini terjadi di boiler dengan proses isobar.
4 – 5 : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan suhunya turun. Langkah ini
adalah ekspansi isentropis, dan terjadi di dalam turbin.
Siklus rankine ini (Gambar 2.1) juga diterapkan pada Unit 1 PLTU
Pangkalan Susu OMU yang digambarkan pada diagram berikut ini, yaitu :
9
Turbin uap (steam turbine) merupakan penggerak awal yang berguna untuk
mengubah energi potensial yang ada menjadi energi kinetik. Energi kinetik ini
selanjutnya diubah untuk menjadi sebuah energi mekanik yang terbentuk dalam
putaran poros turbin. Selanjutnya poros turbin dihubungkan dengan mekanisme
yang digerakkan, bisa secara langsung ataupun dengan bantuan elemen lainnya.
Dengan kerja mekanisme seperti itu, akhirnya turbin uap bisa berguna untuk
menjadi pembangkit listrik. Turbin uap memang menjadi komponen yang sangat
penting di dalam keberadaan PLTU. Tanpa adanya turbin uap, sulit untuk bisa
mendapatkan tenaga listrik yang diinginkan.
2. Rotor
Rotor adalah bagian turbin yang berputar dan jumlahnya cukup banyak. Ada
dua bagian dari rotor yang ada di dalam turbin uap yaitu Rotor Shaft
(berfungsi sebagai komponen untuk tempat pemasangan cakram-cakram
sepanjang sumbu) dan Rotor Blades (berfungsi sebagai alat penerima gaya
dari energi kinetik uap).
3. Cakram
Cakram berfungsi sebagai tempat dipasangnya sudu-sudu secara radial di
antara poros.
4. Nosel
Nosel berguna untuk media ekspansi uap yang nantinya bisa mengubah
energi potensial yang ada menjadi energi kinetik.
5. Bantalan (bearing)
Bantalan yang ada di dalam turbin uap berguna untuk menyokong kedua
ujung poros. Selain itu berguna juga sebagai penerima beban yang
ditimbulkan.
6. Seal
Seal berfungsi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti
kebocoran uap. Biasanya seal dipasang di sekeliling poros.
7. Kopling
Kopling berfungsi sebagai penghubung di antara kerja turbin uap dengan
mekanisme yang digerakkan oleh turbin uap.
Gambar 2.4 Skema Perhitungan Daya Turbin PLTU Pangkalan Susu OMU
Sumber : Jurnal Analisis Efisiensi Steam Turbine
WT = m1(h1-h2) + m2(h3-h4) + m3(h4-h5) …………………………….….……(2.1)
WT = WHP Turbin + WIP Turbin + WLP Turbin…………………………….….………(2.2)
dimana :
m = Laju Aliran Massa Steam Turbine (kg/h)
h1 = Entalpi Steam Inlet HP Turbin (kJ/kg)
h2 = Entalpi Steam Exhaust HP Turbin (kJ/kg)
h3 = Entalpi Steam Inlet IP Turbin (kJ/kg)
13
Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem
tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk
melakukan kerja atau usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan
Watt atau Horsepower (HP), Horsepower merupakan satuan daya listrik
dimana 1 HP setara 746 Watt atau lbft/second. Sedangkan Watt merupakan
unit daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang
dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt.
adalah transformator, motor, lampu pijar dan lain – lain. Satuan daya
reaktif adalah Var.
Q = V . I . Sin φ……………………………………………….……(2.6)
dimana :Q = Daya (Var)
V = Tegangan Listrik (Volt)
I = Arus Listruk (Ampere)
φ = Sudut Fasa
c. Daya semu (nyata)
Daya nyata (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan oleh
perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau
daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan
daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA.
S = V . I……………………………………………………….……(2.7)
dimana :S = Daya (VA)
V = Tegangan Listrik (Volt)
I = Arus Listrik (Ampere)
2 Segitiga Daya
Segitiga daya merupakan segitiga yang menggambarkan hubungan
matematika antara tipe-tipe daya yang berbeda (Apparent Power/Daya
Nyata, Active Power/Daya Aktif dan Reactive Power/Daya Reaktif)
berdasarkan prinsip trigonometri.
P = S / Cos φ ………………………….…(2.9)
Q = S / Sin φ……………………………(2.10)
lengkap sifat termodinamika dan fisik untuk air dan uap, seperti nilai Entalphi dan
Entropi pada kondisi Saturated dan Superheated. Data nilai entalpi bisa
didapatkan denganmengolah data menggunakan aplikasi SteamTab
dan perhitungan interpolasi. SteamTab adalah perangkat lunak spreadsheet
tambahan yang menyediakan data akurat daftar lengkap sifat
termodinamika dan fisik untuk air dan uap. Gambar 2.6 menunjukkan tampilan
program SteamTab yang merupakan produk dari ChemicaLogic Corporation.
2.4.1 Entalpi
Entalpi adalah ukuran dari kandungan kalor dari bahan kimia atau sistem
fisik; entalpi adalah besaran yang berasal dari hubungan kalor dan usaha yang
dipelajari dalam termodinamika. Saat suatu sistem berubah dari satu keadaan ke
yang lain dinyatakan dalam perubahan entalpi, Δ H, sama dengan entalpi produk
dikurangi entalpi reaktan.
20
2.4.2 Entropi
Entropi merupakan suatu fungsi kedaan dan nilainya harus kembali ke nilai
asalnya jika keadaannya dikembalikan(Atkins,1993). Entropi (S), yaitu ukuran
keacakan atau ketidakteraturan suatu sistem. Semakin besar ketidakteraturan suatu
sistem, semakin besar entropinya. Sebaliknya, semakin teratur suatu sistem,
semakin kecil entropinya(Chang,2005).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
21
langsung ke bagian operator atau Supervisor HAR Listrik PT Indonesia Power
PLTU Pangkalan Susu OMU.
22
23
Tidak
24
DAFTAR PUSTAKA
Yendri, Efri. 2013. Pengoperasian PLTU Revisi 2013. Jakarta : PLN Corporate
University
25