Anda di halaman 1dari 15

KATA PEGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.Terima kasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi, juga Kepada Dosen kami
Bpk. Risky sebagai dosen mata kuliah Dasar Telekomunikasi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

i
Daftar Isi
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
1. Pengertian BTS.....................................................................................................3
2 .Topologi BTS............................................................................................................3
3. Komponen BTS........................................................................................................5
1)      Tower...............................................................................................................5
2.    Antenna Sektoral...............................................................................................8
3.    Antenna Microwave..........................................................................................8
4.      Shelter..............................................................................................................9
5.  Transmisi...........................................................................................................10
6.  Rectifier..............................................................................................................10
7. AC (Air Conditioner).........................................................................................10
8. PDB (Power Distribution Board)......................................................................10
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A.Kesimpulan.............................................................................................................11
Daftar Pustaka...............................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Elektronika Daya merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari dan
membahas aplikasi elektronika yang berkaitan dengan peralatan listrik berdaya
cukup besar. Konverter DC-AC dapat disebut juga inverter mampu menghasilkan
gelombang sinusoidal yang banyak digunakan dan diaplikasikan dalam industri
biasanya untuk mengontrol mesin AC atau UPS (Uninterruptble Power Supply)
dan aplikasi – aplikasi lainnya. Elektronika daya mulai populer setelah berbagai
pengaturan secara konvensional kurang dapat memenuhi kebutuhan industri.

Pengaturan berbagai aplikasi di industri secara konvensional tidak efektif dan


menimbulkan rugi-rugi cukup besar sehingga diperlukan mekanisme pengaturan
yang lebih baik. Efisiensi inverter sendiri mencapai 90% untuk high frekuensi
sedangkan yang low frekuensi mencapai 80% (mahfudjiono). Salah satu pilihan
adalah dengan menggunakan perangkat elektronika contohnya dengan
mikrokontroler Arduino sebagai teknik konversi untuk pensaklaran on dan off
komponen elektronika. Beberapa perangkat pendukung mengalami
perkembangan ditambah lagi alat – alat elektronika yang semakin beragam. Salah
satu sistem elektronika yang dikenal adalah inverter berfungsi mengubah tegangan
DC 12 Volt menjadi tegangan 220 AC 50 Hz. Inverter ini berfungsi sebagai
penyedia listrik cadangan baik dikendaraan maupun di rumah, sebagai emergency
power saat aliran listrik rumah padam. Selain itu dimasa mendatang, inverter DC
ke AC akan memegang peranan penting dalam mengubah energi DC dari sumber
energi terbarukan sel surya menjadi energi listrik AC untuk gunakan seharihari.
Dalam aplikasinya, inverter ini dapat digunakan pada perangkat rumah tangga,
komputer, peralatan pertukangan, pompa air, kipas angin, sistem suplai energi
pada rumah di daerah terpencil dan berbagai barang elektronik lainnya. Alat ini
terutama pada perangkat rumah tangga sangat banyak digunakan terutama pada
saat listrik padam. Masalahnya sel surya menghasilkan energi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat


dirumuskan suatu permasalahan yaitu perancangan alat alat inverter yang mampu
menghasilkan gelombang sinusoidal meliputi rangkaian LPF (Low Pass Filter)
dan penguat daya (Power Amplifier) yang berupa luaran 3 fasa dengan daya
maksimum tegangan 220 Volt

1
1. Efek arus listrik Pada Tubuh Manusia
2. Perlindungan pada instalasi
3. Perlindungan arus lebih
4. Perlindungan perlengkapan dan instalasi listrik

C. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan disusunnya pembahsan tentang survey BTS


(Base Transceiver Station) di bidang kelistrikan dan telekomunkasi , ini
merupakan tugas akademik berbentuk makalah dengan maksud untuk
memenuhi tugas mata Kuliah Dasar Telekomunikasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian BTS

BTS adalah kependekan dari Base Transceiver Station.Terminologi ini


termasuk baru dan mulai populer di era booming seluler saat ini. BTS berfungsi
menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju
jaringan lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut Cell. Komunikasi
seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari
beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang
terhubungkan dengan koneksi microwave ataupun serat optik.
Meskipun istilah BTS dapat diterapkan ke salah satu standar komunikasi
nirkabel, biasanya dan umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobile
seperti GSM dan CDMA. Dalam hal ini, BTS merupakan bagian dari base
station subsystem (BSS) perkembangan untuk sistem manajemen. Ini juga
mungkin memiliki peralatan untuk mengenkripsi dan mendekripsi komunikasi,
spektrum penyaringan alat (band pass filter), dll antena juga dapat
dipertimbangkan sebagai komponen dari BTS dalam arti umum sebagai mereka
memfasilitasi fungsi BTS. Biasanya BTS akan memiliki transceiver beberapa
(TRXs) yang memungkinkan untuk melayani beberapa frekuensi yang berbeda
dan berbagai sektor sel (dalam kasus BTS sectorised). Sebuah BTS dikendalikan
oleh kontroler orangtua base station melalui fungsi base station kontrol (BCF).
BCF ini dilaksanakan sebagai unit diskrit atau bahkan tergabung dalam TRX di
BTS kompak. Para BCF menyediakan operasi dan pemeliharaan (O & M)
koneksi dengan sistem manajemen jaringan (NMS), dan mengelola kondisi
operasi dari TRX masing-masing, serta penanganan perangkat lunak dan koleksi
alarm. Struktur dasar dan fungsi dari BTS tetap sama tanpa teknologi nirkabel.

2 .Topologi BTS

BTS & handphone sama-sama disebut transceiver (kepanjangan BTS=


Base Transceiver Station) karena sifatnya yang sama-sama bisa mengirim

3
informasi & menerima informasi. Pada saat BTS mengirim informasi kepada
handphone, saat itu pula handphone juga bisa mengirim informasi kepada BTS
secara bersama-sama selayaknya saat kita  mengobrol via telepon kita bisa
berbicara bersamaan.Dalam topologinya BTS berfungsi untuk menyediakan
jaringan (interface) berupa sinyal radio gelembang elektromagnetik untuk
penggunanya dalam hal ini adalah handphone, modem, fax dll. Frekuensinya
mengikuti alokasi yang telah diberikan pemerintah kepada operator masing-
masing, ada yang di band 450Mhz, 800Mhz, 900Mhz, 1800 Mhz maupun
frekuensi diatas itu.Komunikasi dari arah BTS ke pengguna disebut downlink,
sedangkan jalur frekuensi yang digunakan mengirim informasi dari pengguna ke
BTS disebut uplink

Ada penyebab dimana frekuensi downlink dibuat lebih tinggi daripada


frekuensi uplink, hal ini berhubungan dengan masalah daya yang harus
disediakan oleh perangkat pengguna dalam hal ini adalah battery handphone.
Dalam ilmu sains semakin tinggi frekuensi maka gangguan (noise) akan
semakin besar, sehingga diperlukan daya yang lebih besar agar kualitasnya lebih
terjamin. Kalau frekuensi uplink menggunakan frekuensi yang tinggi maka

4
konsekuensinya battery handphone bisa lebih boros dan cepat habis. Makin jauh
jarak pengguna handphone ke BTS juga berpengaruh terhadap kebutuhan
daya  Hubungan jarak adalah berbanding terbalik dengan kualitas sinyal, makin
dekat jarak makin bagus pula kualitasnya. Sebaliknya makin jauh jarak makin
berkurang kualitasnya. Efeknya apa? kalau kualitas sinyal handphone yang
diterima oleh BTS menurun maka BTS akan memerintahkan handphone untuk
menaikkan daya pancarnya, tentu saja pemakaian battery akan cepat habis.

3. Komponen BTS

1)      Tower
Tower adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi
empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan
untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun menerima gelombang
telekomunikasi dan informasi. Tower BTS (Base Transceiver System) sebagai
sarana komunikasi dan informatika, berbeda dengan tower SUTET (Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Listrik PLN dalam hal konstruksi, maupun

5
resiko yang ditanggung penduduk di bawahnya. Tower BTS komunikasi dan
informatika memiliki derajat keamanan tinggi terhadap manusia dan mahluk
hidup di bawahnya, karena memiliki radiasi yang sangat kecil sehingga sangat
aman bagi masyarakat di bawah maupun disekitarnya.

Tipe Tower jenis ini pada umumnya 3 macam,

1) Tower dengan 4 kaki, atau tower pipa besar (diameter pipa 30 cm keatas)

Tower dengan 4 kaki sangat jarang dijumpai roboh, karena memiliki


kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tipe ini
mahal biayanya (650 juta hingga 1 milyar rupiah), namun kuat dan mampu
menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan bisnis komunikasi dan informatika yang bonafid.
(Indosat, Telkom, Xl, dll).

2) Tower segitiga yang dikokohkan dengan tali pancang.

Tower Segitiga disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm


ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi
dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang
direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40

6
meter. Tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang
4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh,
namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali
pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin
panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat
tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas.

3) Pipa besi yang dikuatkan dengan tali pancang..

Tower jenis ketiga lebih cenderung untuk dipakai secara personal.


Tinggi tower pipa ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu
akan melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat
bertumpu pada spanner. Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi,
namun tower jenis ini tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika
(internet dan intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan
mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data
secara terus menerus (searching).
Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/
NOC = Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin
kencang, serta benar-benar diproyeksikan dalam angka emergency biaya. Dari
berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki
resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi,
anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya
perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa kekhawatiran pertama (ancaman
kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh diambang batas toleransi yang
ditetapkan WHO.
Tower BTS terendah (40 meter) memiliki radiasi 1 watt/m2 (untuk
pesawat dengan frekuensi 800 MHz) s/d 2 watt/m2 (untuk pesawat 1800 MHz).
Sedangkan standar yang dikeluarkan WHO maximal radiasi yang bisa ditolerir
adalah 4,5 (800 MHz) s/d 9 watt/m2 (1800 MHz). Sedangkan radiasi dari radio
informatika/internet (2,4 GHz) hanya sekitar 3 watt/m2 saja. Masih sangat jauh
dari ambang batas WHO 9 watt/m2. Radiasi ini makin lemah apabila tower

7
makin tinggi. Rata-rata tower seluler yang dibangun di Indonesia memiliki
ketinggian 70 meter. Dengan demikian radiasinya jauh lebih kecil lagi. Adapun
mengenai isu mengancam keselamatan (misal robohnya tower), dapat diatasi
dengan penerapan standar material, dan konstruksinya yang benar, serta
pewajiban perawatan tiap tahunnya.
Komponen yang ada pada tower BTS:

2.    Antenna Sektoral
Antena didefinisikan sebagai suatu struktur yang berfungsi sebagai
pelepas energi gelombang elektromagnetik diudara dan juga bisa sebagai
penerima/penangkap energi gelombang elektromagnetik diudara. Karena
merupakan perangkat perantara antara saluran transmisi dan udara, maka antena
harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan saluran pencatunya.
            Antena adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik
menjadi sinyal elektromagnetik lalu meradiasikannya. Antena sektoral
merupakan antena yang memancarkan dan menerima sinyal sesuai dengan sudut
pancar sektornya. Antena yang digunakan adalah antena 3 sektor dengan
kombinasi Distributed Control System. 

3.    Antenna Microwave
Microwave system adalah sebuah sistem pemancaran dan penerimaan
gelombang mikro yang berfrekuensi sangat tinggi. Microwave system
digunakan untuk komunikasi antar BTS atau BTS-BSC.Microwave System
yang digunakan merupakan sistem indoor. Namun antena microwave tetap
terpasang menara.
Pada antenna Microwave (MW) Radio, yang bentuknya seperti rebana
genderang, itu termasuk jenis high performance antenna. Biasanya ada 2 brand,

8
yaitu Andrew and RFS. Ciri khas dari antenna high performance ini adalah
bentuknya yang seperti gendang, dan terdapat penutupnya, yang disebut
radome. Fungsi radome antara lain untuk melindungi komponen antenna
tersebut, dari perubahan cuaca sekitarnya.

 Penangkal petir
Penangkal petir itu semacam rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan
bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang
dilewatinya.

  Lampu
Lampu adalah peralatan yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi
cahaya. Lampu digunakan untuk penerangan di sekitar lingkungan BTS 

4.      Shelter
Shelter BTS adalah suatu tempat yang disitu terdapat perangkat-perangkat
telekomunikasi. Untuk letaknya, biasanya juga tidak akan jauh dari suatu Tower
atau Menara karena adanya ketergantungan sebuah fungsi diantara keduanya,
yakni shelter BTS dan Tower.

Komponen yang ada pada shelter:


  Pada suatu shelter terdapat RBS 3G dan
RBS 2G,1 RBS terdapat 6 TRU dan 1 TRU terdapat 2 TRx.
TRx adalah perangkat yang memancarkan dan menerima sinyal
komunikasi dari/ke perangkat mobile.TRx terdiri dari perangkat Transmitter dan
Receiver

9
5.  Transmisi
Perangkat yang digunakan untuk mengatur slot trafik pada
BTS.Menghubungkan dari TRx ke BOIA adalah Prosesor BTS (bentuk sama
dengan Base band,namun memiliki port penghubung untuk maintenance)

 6.  Rectifier

Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal


dari PLN dikonversikan ke dalam tegangan searah untuk dikomsumsi perangkat
lainnya. Terdapat 2 buahmodul, tiap modulnya mensuplai 30 Ampere, Tegangan
yang digunakan di BTS adalah -48 Vdc

7. AC (Air Conditioner)
AC adalah suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk mengatur suhu,
sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara di dalam ruangan
  
8. PDB (Power Distribution Board)
Berupa kotak berisi MCB / saklar-saklar power tiap-tiap perangkat

   Lampu
Untuk member penerangan di sekitar BTS. 
 Power Distribution Box

                  Untuk mendistribusikan / membagikan arus listrik ke berbagai


komponen yang digunakan  pada BTS
 Grounding

10
berfungsi untuk mengurangi atau menghindari bahaya yang disebabkan oleh
tegangan tinggi.misalnya bahaya petir dengan tegangan tinggi
 

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

11
Teknologi seluler  adalah system telekomunikasi nir kabel(tanpa kabel)
yang memakai gelombang radio sebagai sinyal pembawanya dengan sel
berbentuk segi enam,Dimana teknologi tersebut ada pada BTS ( Base
Transceiver Station),komponen utama yang ada pada BTS adalah tower dan
shelter dimana dua bagian tersebut juga memiliki banyak komponen.
Selain itu juga BTS memiliki spesifikasi dan kapasitas yang
berbeda  dari segi penggunan komponen dan power yang dipakainya.dan
kami  telah mencoba menganalisa suatu BTS,sesuai penjelasan diatas

Daftar Pustaka

http://counterhp.wordpress.com/2011/04/13/bagaimana-bts-bekerja-1/[diakses
tanggal 1 desember 2012]
http://rangga-stemsi.blogspot.com/2012/08/pengertian-dan-jenis-tower-
bts.html[diakses tanggal 1 desember 2012]
http://www.wikimu.com/News/displaynews.aspx?id=9473 [diakses tanggal 1
desember 2012]
PT. XL AXIATA
TBK

12
13

Anda mungkin juga menyukai