NIFAS
UNIVERSITAS TRINITA
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL
Di BPS RIZQA
Ruang : R.Nifas
SUBYEKTIF
Identitas
2. Keluhan Utama
4. Riwayat Menstruasi
Banyaknya : 3x ganti pembalut pada hari pertama dan 2x ganti pembalut pada hari kedua
5. Riwayat obstetri
P1 A0 .Ah1
Persalinan Nifas
1 18/1 40 spontan bidan BPS p 310 Tidak ada lancar Tidak ada
2 mg 0
g gra
/ m
2011
7. Riwayat persalinan ini
Pola nutrisi
Durasi : 20 menit
Pola eliminasi
Konsistensi : cair
BAB : 3 kali/hari
Konsistensi : lembek
Nutrisi
Eliminasi
a. BAK
b. BAB
Istirahat
Pola Aktivitas
Mobilisasi : sudah bisa jalan, dan merawat diri dan belajar merawat bayinya
Olahraga /senam nifas : melakukan senam nifas sesuai dengan yang diajarkan bidan, yaitu senam
kegle setiap pagi
Kebiasaan Menyusui
Posisi : tiduran dan duduk
gigi 2 kali/hari
keramas 3 kali/minggu
Pola seksual : Selama nifas ibu belum melakukan hubungan seksual dengan
suami, Keluhan : tidak ada
10. Riwayat KB
11. Riwayat Kesehatan
- Ibu mengatakan tidak sedang atau pernah menderita penyakit sistemik seperti hipertensi, asma, diabetes
militus, TBC, dan HIV
- Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak sedang atau pernah menderita penyakit sistemik seperti
hipertensi, asma, diabetes militus, TBC, dan HIV
· ibu mengatakan suami dan keluarganya selalu mendukung dia untuk merawat bayinya dan
hubungannya baik.
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, dan tidak ada pantangan
makanan apapun.
OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
c. Tanda vital :
d. Antropometri
Mulut : bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.
Leher : tidak ada pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena jugularis.
Bentuk : simetris
f. Abdomen
g. Ekstremitas
Kuku : bersih dan pendek, jika ditekan berwarna merah muda
h. Genetalia
Bekas luka : Bekas luka episiotomi dijahit dengan teknik jahitan jelujur secara mediolateral.
Keadaan jahitan bagus, sedikit bengkak, ada tanda infeksi.
i. Anus
b) Tanda Vital
Suhu : 36,60C
Pernafasan : 46 kali/menit
LD : 33 cm
f) Wajah : tidak pucat, tidak kuning, dan tidak ada bekas luka
j) Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tirod, limfe dan tidak ada pelebaran
l) Abdomen : saat bayi tenang perut teraba lembek, tidak ada benjolan dan bekas luka
n) Genitalia : labia mayora menutupi labia minora, lubang uretra positif, vagina
berlubang.
p) Reflek
ASSESMENT
Ny. “Y” umur 25 tahun P1 A0 Ah1 dalam masa nifas hari ke 2 normal dengan nyeri luka pada jahitan
perineum.
PLANNING
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan bayi dalam keadaan normal
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan dan merasa senang dan lega
2. Bidan menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan genetalia dan menganjurkan pada ibu untuk
membersihkan alat genetalia dengan sabun sesudah BAK ataupun BAB dari arah atas menuju anus
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan mampu mengulang penjelasan bidan serta ibu
mengatakan akan berusaha melaksanakan anjuran tersebut
3. Bidan menjelaskan dan menganjurkan tentang perawatan perinium pasca penjahitan episiotomi yaitu
dengan mengoles bekas jahitan dengan menggunakan kasa yang diberi betadin setelah genetalia dibasuh
dengan air sabun
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan berusaha untuk melakukan anjurannya
4. Bidan menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu selama masa nifas
dan menjelaskan faktor resikonya
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia untuk tidak melakukan hubungan seksual
dengan suaminya selama masa nifas
5. Memberi tahu ibu cara untuk merawat tali pusat dengan kasa yang diberi air hangat
Evaluasi :Ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan berusaha akan melakukannya dirumah
6. Menjelaskan pada ibu untuk tetap mempertahankan pemenuhan pola nutrisi yang sudah baik dilakukan
dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang yaitu karbohidrat (nasi, kentang,roti),
protein (tahu, tempe, daging, ikan, telur), vitamin (sayur dan buah). Dan memperbanyak konsumsi makanan
yang mengandung protein untuk mempercepat penyembuhan luka episiotomi
Evaluasi : Ibu bersedia untuk melakukan pola pemenuhan nutrisi yang sehat dan seimbang terutama
konsumsi protein