BAB I
PENDAHULUAN
Hingga kini stroke merupakan penyakit kematian cukup besar di dunia. Hal
kematian, kecacatan fisik dan mental, baik pada usia produktif maupun usia
hidup sehat seperti makanan yang rendah garam serta mengkonsumsi yang
supaya tidak terjadi kekambuhan dan pantau regimen obat Sehingga muncul
Menurut data WHO menunjukkan Stroke merupakan salah satu dari tiga
1
2
dengan presentase 15,4 %, dan stroke juga menduduki peringkat pertama diantara
kelompok usia 18-24 tahun sebesar 1,7 per 1000 penduduk, pada kelompok usia
25- 34 tahun sebesar 2,5 per 1000 penduduk, pada kelompok usia 35- 44 tahun
sebesar 4,7 per 1000 penduduk, pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar 11,3 per
1000 penduduk dan pada usia 55-64 tahun sebesar 20,2 per 1000 penduduk. Di
Indonesia prevalensi stroke ditemukan sebesar 8,3 per 1.000 penduduk dan yang
telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 6 per 1.000 penduduk. Pada
propinsi Jawa Timur, penyakit stroke yang berdasarkan diagnosa dan gejala di
masyarakat prevalensinya 0,8 per 1.000 penduduk (Wardhani, Novida Rizky &
Martini, 2014). Pada tahun 2019 Penyakit Stroke Terbanyak yang menduduki
berjumlah 1205 orang terdiri dari perempuan 751 orang pada laki-laki 454 orang
(Dinkes, 2019)
Stroke adalah suatu sindrom yang terjadi ketika aliran darah pada lokasi
tertentu diotak terganggu sehingga suplai oksigen juga terganggu. Lokasi pada
yang bervariasi tergantung dari bagian otak mana yang terkena. (Tarwoto, 2013).
Stroke disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh trombus,
berkurang dan menyebabkan hilangnya fungsi otak secara akut pada area
disebabkan oleh makanan yang mengandung tinggi garam, kolesterol tinggi jika
untuk pencegahan yaitu dengan kontrol teratur tekanan darah mengubah pola
aktivitas klien dengan makanan yang bergizi dan berolahraga, kurangi atau
Manajemen Kesehatan
Berdasarkan teori NOC, kriteria hasil yang ingin dicapai dalam asuhan
infomasi dengan gaya hidup dan rutinitas pasien sehingga dapat dipatuhi. d)
pendapat.
Melihat dari latar belakang data kejadian yang didapatkan, maka penulis
Manajemen Kesehatan”.
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan pada
Bondowoso.
Bondowoso.
Bondowoso.
Bondowoso.
Bondowoso.
keperawatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
subaraknoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak
tertentu. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas namun bisa terjadi saat
darah oleh suatu gumpalan seperti lemak yang disebut plak. (Muttaqin, 2012)
dalam otak akibatnya aliran darah di dalam otak terhenti. Sedangkan Stroke Non
Hemoragi adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada aliran
darah ke jaringan otak berkurang, hal ini disebabkan karena obstruksi total atau
2.1.2 Etiologi
7
8
1. Stroke Iskemik
Sekitar 80% kasus stroke adalah stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi
arteri lainnya.
menyebar dari otak dan tersapu malalui aliran darah. Jenis gumpalan
Stroke tergantung dari sisi atau bagian mana yang terkena, rata-rata
serangan, ukuran lesi, dan adanya sirkulasi kolateral. Pada stroke akut gejala
klinis meliputi:
hemisfer kanan, maka kelumpuhan otot pada sebelah kiri. Pasien juga akan
kehilangan kontrol otot vulenter dan sensorik sehingga pasien tidak dapat
saraf sensorik.
kerusakan pada area pusat bicara primer yang berada pada hemisfer kiri
dan biasanya terjadi pada stroke dengan gangguan pada arteri middle
serebral kiri
lidah dan laring. Pasien juga terdapat kesulitan dalam mengunyah dan
menelan.
10
gangguan lapang pandang pada salah satu sisi. Hal ini terjadi karena
serat saraf optik pada korteks oksipital. Gangguan penglihatan juga dapat
disebabkan karena kerusakan pada saraf kranial III, IV, dan VI.
g. Disfagia
IX. Selama menelan lobus didorong oleh lidah dan glottis menutup
h. Inkontinensia
Inkontinensia baik bowel maupun bladder sering terjadi. Hal ini karena
2.1.4 Klasifikasi
a) Stroke hemoragik
Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebral. Biasanya terjadi
akibat suplai darah ke jaringan otak berkurang, hal ini disebabkan karena
11
obstruksi total atau sebagian pembuluh darah otak. Hampir 85% pasien
2.1.5 Patofisiologi
Stroke iskemik atau stroke penyumbatan disebabkan oleh oklusi cepat dan
mendadak pada pembuluh darah otak sehingga aliran darah terganggu. Jaringan
otak yang kekurangan oksigen selama lebih dari 60 sampai 90 detik akan menurun
iskemia pada jaringan otak dan membuat kerusakan jaringan neuron sekitarnya
akibat proses hipoksia dan anoksia. Sumbatan emboli yang terbetuk di daerah
sirkulasi lain dalam sistem peredaran darah yang biasa terjadi di dalam jantung
atau sebagai komplikasi dari fibrilasi atrium yang terlepas dan masuk ke sirkulasi
darah otak, dapat pula mengganggu sistem sirkulasi otak (Haryono, Rudi &
Utami, 2019).
Otak merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif oksigen dan glukosa
karena jaringan otak tidak dapat menyimpan kelebihan oksigen dan glukosa
seperti halnya pada otot. Meskipun berat otak sekitar 2% dari seluruh badan,
namun menggunakan sekitar 25% suplai oksigen dan 70% glukosa. Stroke non
hemoragic adalah sindrom klinis yang awalnya timbul mendadak, progresif cepat,
berupa defisit neurologis fokal, atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih
2.1.6 Komplikasi
b. Distrimia jantung
c. Kontraktur
konstipasi
e. Paralisi yang tepat dapat menyebabkan nyeri kronis, resiko jatuh, atropi
2.1.7 Penatalaksanaan
atau oksimetri
2) Pembedahan
3) Terapi obat-obatan
a) Stroke iskemia
b) Stroke hemoragic
Antikonvulsan : fenitoin
2.2.1 Definisi
perkawinan, keturunan /hubungan darah atau adopsi, yang tinggal dalam satu
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang perannya sangat penting untuk
individu dimulai, dari keluarga inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang baik,
(Padila, 2012).
dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi. Keluarga
merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang mempunyai
tangga
gotong royong .
4. Berbentuk monogram
5. Bertanggung jawab
kompleks dalam posisi, peran, dan aturan atau nilai-nilai yang menjadi dasar
a. Terorganisasi
lainya.
b. Keterbatasan
Peran dan fungsi tersebut cenderung berbeda dan khas, yang menunjukkan
adanya ciri perbedaan dan kekhususan misalnya saja ayah sebagai pencari
macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan social maka tipe keluarga
keluarga.
tipe keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normative atau non
17
a. Keluarga tradisional
1. Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya
2. Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau
dari perceraian.
berhubungan.
6. Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua
dan anak.
hukum tertentu.
keperawatan bahwa tidak ada bentuk keluarga yang benar atau salah, layak atau
tidak layak, melainkan keluarga harus dipahami dalam konteksnya, tipe tersebut
hanya sebuah referensi bagi penataan kehidupan keluarga dan berbagai kerangka
diantaranya adalah:
1. Patrilineal
garis ayah.
2. Matrilineal
garis ibu.
19
3. Matrilokal
istri.
4. Patrilokal
suami.
5. Keluarga Kawin
Berkaitan dengan peran keluarga yang bersifat ganda, yakni satu sisi
a. Fungsi afektif
konsep diri yang positif , rasa di miliki dan memiliki, rasa berarti serta
keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
disisi lain banyak kelahiran yang tidak diharapkan atau diluar ikatan
(single parents).
d. Fungsi Ekonomi
tersebut adalah:
Kelima tugas kesehatan tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh
Menurut (Padila, 2012) pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok
sebagai berikut:
kedudukannya masing-masing
23
dalam situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi harapan – harapan. Peran
keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
1. Ayah
2. Ibu
tertentu.
24
3. Anak
yang bergerak bertahap dari waktu ke waktu. Setiap tahapan umumnya memiliki
tugas dan resiko kesehatan yang berbeda-beda. (Bakri, 2014) membagi keluarga
dalam hal merencanakan anak, persiapan menjadi orang tua dan mencari
Ialah masa transisi pasangan suami istri yang dimulai sejak anak pertama
lahir sampai berusia kurang dari 30 bulan. Pada masa ini sering timbul
Tahap ini berlangsung sejak anak pertama berusia 2,5 tahun hingga 5
keluarga, serta mampu membagi waktu untuk diri sendiri, pasangan dan
anak.
Tahap ini berlangsung sejak anak pertama menginjak sekolah dasar sampai
masuk awal masa remaja. Dalam hal ini sosialisasi anak semakin melebar.
bahwa remaja adalah seseorang yang dewasa muda dan mulai memiliki
membutuhkan bimbingan.
hal ini, orangtua mesti merelakan anak untuk pergi jauh dari rumahnya
Tahapan ini ditandai dengan perginya anak terakhir dari rumah dan salah
dengan pasangan, anak dan teman sebaya, serta mempersiapkan masa tua.
26
2.3.1 Pengkajian
A. Data Keluarga
1. Identitas umum
Pengkajian
1. Nama puskesmas
Tenggarang
2. Nama perawat
3. No. Register
4. Tanggal pegakajian
pengkajian.Contoh : 28-02-2020
Keluarga
Alamat Rumah & Yankes terdekat,
Telp Jarak
Pekerjaan Alat transportasi
Agama & Suku Status Kelas Sosial
yang ditulis dengan nama inisial dan diikuti dengan lebel status
Tenggarang
3. Pekerjaan
jawa/WNI
5. Bahasa Sehari-hari.
28
6. Alat Transportasi
r BB, S, P)
BMI)
1. Tn. Kepala 35 L M SMP Petani TB: TD: Lengkap
a ur Cm mmHg
a BB: N: 98
70 x/mnt
Kg S: 36,5
BMI: 0C
26 P: 23
x/menit
29
1. Nama
3. Umur
Contohnya 28 tahun
4. Jk
5. Suku
6. Pendidikan terakhir
(BCG,Polio,DPT,HB,Campak)
Di isi dengan alat bantu apa pun dalam menunjang ke seharian setiap
pendengaran.
a. Komposisi keluarga
b. Genogram
genogram yaitu :
perempuan
atau perempuan
5) Aturan symbol.
c. Tipe Keluarga
31
/budaya keluarga).
beragama mereka.
keluarga.
perkembangan.
ini dan tahap apa yang belum dilakukan oleh keluarga serta
kendalannya.
D. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
rumah ini.
E. Struktur Keluarga
3. Struktur peran
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi sosialisasi
4. Fungsi reproduktif
5. Fungsi ekonomi
stressor
permasalahan.
H. Pemeriksaan Fisik
terdiri atas, mudah dengan skor 2,sebagian dengan skor 1, dan tidak
atas, tinggi dengan skor 3,cukup dengan skor 2, dan rendah dengan
skor 1.
Penilaian dari criteria ini terdiri atas, segera dengan skor 2, tidak
keperawatan keluarga.
sebagai justifikasi dari skor yang telah ditentukan oleh perawat, Justifikasi
yang diberikan berdasarkan data yang ditemukan dari klien dan keluarga.
1. Sifat Masalah 3 1
Skala : 2
Tidak/kurang sehat 1
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah 3 2
dapat diubah 2
Skala : 1
Mudah 0
Sebagian
Tidak dapat
dicegah 2
Skala : 1
Tinggi
Cukup
Rendah
4. Menonjolnya masalah 2 1
Skala : 1
segera ditangani
perlu
ditangani
Jumlah
a. Definisi
b. Batasan karakteristik
38
sehari-hari
c. Populasi beresiko
1) Kesulitan ekonomi
(NOC) (NIC)
Dukungan keluarga selama perawatan Dukungan Keluarga
kepada anggota keluarga yang sakit (5) yang diperlukan untuk mendukung
Fasilitas pembelajaran
yang logis.
dapat dipatuhi.
aktif.
mengungkapkan pendapat.
2.3.4 Implementasi
rencanakeperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada tahap ini,
1. Tahap 1 : persiapan
informasi).
2. Tahap 2 : intervensi
a. Independent
kesehatan klien.
menjadi 4, yaitu :
1) Tindakan diagnostik
laboratorium tersebut.
2) Tindakan terapeutik
masalah klien.
3) Tindakan edukatif
4) Tindakan merujuk
b. Interdependent
c. Dependent
dari klien.
3. Tahap 3 : Dokumentasi
keperawatan.
masalah
Kolaboratif
keperawatan.
2. Tanggal/jam
keperawatan.
3. Tindakan
sering dari biasanya”. Lebih baik tuliskan pada jam berapa saja
4. Paraf
2.3.5 Evaluasi
keluarga dalam mencapai tujuan. Evaluasi dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
Analisis, Planing.
1) S : Data Subjektif
2) : Data Objektif
3) A : Analisis
4) P : Planning
baru atau rencana tindakan yang ada sudah tidak kompeten lagi
5) I : Implementasi
pelaksanaan.
6) E : Evaluasi
keperawatan.
7) R : Reassesment
a. Metode Evaluasi
1) Observasi langsung
2) Wawancara
3) Memeriksa laporan
4) Latihan stimulasi
1) Kognitif
b) Mengontrol gejala-gejalanya.
c) Pengobatan.
e) Risiko komplikasi.
47
g) Pencegahan.
1) Interview
keluarga sendiri).
3) Afektif
wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan verbal pada waktu
melakukan wawanncara.
4) Psikomotor
yang diharapkan.
sehingga perlu :
Kep/Kolaboratif
problem saja).
2. Tanggal/Jam
dilakukan.
tindakan keperawatan.
(S-O).
dihentikan.
50
4. Paraf
2018).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
menjadi fokus dalam penulisan studi kasus. Batasan istilah disusun secara naratif
51
dan apa bila diperlukan ditambahkan informasi kualitatif sebagai tanda dari
Batasan istilah dalam studi kasus ini adalah asuhan keperawatan pada
Bondowoso.
1. Proses Keperawatan
jaringan otak berkurang, hal ini disebabkan karena obstruksi total atau
52
keluarga maka perlu menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa, serta
waktu yang digunakan dalam penyusunan studi kasus. Waktu yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah 2 minggu dengan jumlah 7 kali kunjungan selama
masa perawatan dimulai dari tanggal 25 Agustus 2020- 07 September 2020. Akan
tetapi, untuk waktu penelitian harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di
Pada studi kasus ini dilakukan asuhan keperawatan pada keluarga yang
3.4 Partisipan
Partisipan dalam penyusunan studi kasus ini adalah salah satu anggota
keluarga yang menderita penyakit Stroke dalam 4 tahun di Desa Dadapan RT 010
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
1. Tahap Perencanaan
Mengurus permintaan surat dari institusi kepada Badan Kesatuan Bangsa dan
53
Politik. Kegiatan ini, peneliti harus terlebih mengajukan judul yang telah disetujui
keluarga kelolaan.
Dalam tahap ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan dengan baik,
yaitu:
a. Pengumpulan Data
dijadikan dasar dalam menguji hipotesis yang diajukan. Pada sub bab ini
intergritas penulis (karena penulis menjadi instrument utama), uji keabsahan data
sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
tuangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang di gunakan dengan cara
analisis digunakan dengan cara observasi oleh penulis dan studi dokumentasi yang
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan dan
klien.
4. Kesimpulan
3. Confidentiality ( kerahasian )
BAB 4
4.1 Hasil
hadapi oleh keluarga binaan serta merujuk pada teori yang susunan fakta,
dusun krajan desa Dadapan, yaitu keluarga Ny.S yang tipe rumahnya
matahari masuk melalui jendela kaca yang berada di ruang tamu sejumlah
dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur dan ruang makan. Keluarga
Ny.S terdiri dari suami, Anak, dan cucu. Rumah Ny.S berada di
lingkungan yang tidak bersih dan tidak jauh dari jalan raya. Jarak
Meter. 58
4.1.2 Pengkajian
Alamat Rumah & Dusun Krajan Tengah Yankes terdekat, jarak Puskesmas Grujugan,
telepon RT/RW 010/002 200 meter
Pekerjaan Petani Alat transportasi Sepeda
Agama & Suku Islam & Madura Status kelas sosial Menengah ke bawah
GENOGRAM
71
th
X1
60
Keterangan :
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal
: Perempuan
: Perempuan meninggal
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
: Pasien
DENAH RUMAH
Dapur
Kamar 1
Kamar 2
Ruang Tamu
61
Pintu
Kamar Mandi
Luas bangunan rumah cukup buat 4 orang Sampah di buang di tempat sampah yang ada
di depan rumah dan di dapur
keluarga
keluarga
√ Ya Tidak
Karena : Ya keluarga mengetahui jika Ny.S menderita penyakit stroke
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
64
Ya √ Tidak
Karena : tidak keluarga tidak mengetahui penyebab dari timbulnya stroke
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya :
Ya √ Tidak
Karena : tidak, keluarga tidak tahu tanda dan gejalanya stroke
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat :
Ya √ Tidak
Karena : tidak, keluarga mengatakan tidak tahu akibat dari stroke
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya:
Keluarga , √ Tetangga, Kader Tenaga kesehatan
Yaitu : keluarga mengatakan mendapat informasi dari tetangga
7) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat :
Ya √ Tidak
Karena : tidak, keluarga mengatakan tidak tau akibat dari stroke
8) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya:
Keluarga √ Tetangga , Kader Tenaga kesehatan,
Yaitu : keluarga mengatakan mendapat informasi dari tetangga
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya :
Ya √ Tidak
Jelaskan: tidak, keluarga tidak mengetahui cara pengobatannya sering ke tukang pijat
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya:
Ya √ Tidak
Tidak Keluarga tidak mengetahui cara merawat anggota keluarganya yang sakit
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Ya √ Tidak
Jelaskan tidak, keluarga mengatakan tidak tahu cara mencegah stroke
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya √ Tidak
65
5. Kemandirian keluarga
Kriteria :
keperawatan
Kriteria :
keperawatan,
Kriteria :
keperawatan
Kriteria :
keperawatan
67
Data Objektif:
- Keadaan umum: baik
- Tangan kanan Ny.S
menggenggam dan kaku
- Tidak terdapat pegangan atau
pengaman di kamar mandi
- Keluarga bingung saat di tanya
tentang dampak, tanda gejala,
perawatan dan pengobatan stroke
Jumlah total
4 2/3
70
dapat dipatuhi.
aktif.
mengungkapkan pendapat.
berulang
08.40 4. Mengontrak waktu untuk intervensi Klien senang melakukan senam yang di
selanjutnya instruksi oleh peneliti
Respon: keluarga dan klien menyetujui Psikomotor:
kontrak waktu yang dibuat oleh peneliti b. Keluarga sudah mau ke pelayanan
kesehatan
c. Keluarga sudah melakukan senam
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Tingkat Kemandirian Keluarga : KM 4
Kunjungan Ketidakefektifan 08.00 1. Melakukan latihan ROM aktif 08.40 S:
ketujuh, senin 07 manajemen kesehatan Respon:klien dapat melakukannya secara Knowledge:
september 2020 mandiri a. Keluarga dan Ny.S mengatakan
08.10 2. Menganjurkan kepada keluarga untuk mengerti tentang gaya hidup sehat
tetap kontrol ke pelayanan kesehatan dan mengkonsumsi makanan yang
Respon : klien dan keluarga kooperatif dikukus
dan sudah kontrol kepelayanan b. Keluarga mengatakan sudah
kesehatan memberi pengaman di kamar mandi
08.20 3. Memonitor tanda-tanda vital Afektif:
Respon: TD: 130/90 mmHg, N: a. Keluarga sudah memahami dan
89x/menit, S: 36,5° C, RR: 22x/menit mengkonsumsi makanan yang
08.35 4. Mengakhiri kontrak dengan klien dikukus
a. Keluarga sudah dapat melakukan
Respon: keluarga kooperatif dan
pergerakan secara mandiri
82
4.2 Pembahasan
Fakta, Teori, Opini. Pembahasan asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu
pada keluarga Ny.S yang berusia 71 tahun, Ny. S belum bisa memanfaatkan
rumah klien dekat, ketika Ny.S sakit keluarga mengambil keputusan sering
gejala, pencegahan, dan perawatan dari Stroke non Hemoragic. Selama dirumah
yang berlemak.
menjadi beban bagi anggota keluarga bahwa kasus yang terjadi pada Ny.S tidak
kehidupan sehari-hari.
Kesehatan yang telah sesuai dengan teori. Dengan alasan mengacu pada data
pengkajian yaitu data subjektif yaitu keluarga dan klien mengatakan pada saat
klien sakit di bawa ke tukang pijat dan setiap hari klien masih belum bisa
menerapkan pola makan yang sehat, masih makan yang berlemak, dan keluarga
yang tidak efektif dalam hidup sehari-hari untuk memenuhi tujuan kesehatan
hari untuk tindakan terapeutik terhadap penyakit dan sekuelanya yang memuaskan
dengan teori pada buku NANDA (Herdman 2015) dimana keluarga kesulitan
melakukan atau mengurangi faktor resiko seperti tidak ada pengaman di kamar
Intervensi utama yang dibuat penulis berdasarkan teori NIC yaitu 1) Bantu
Modifikasi Diri yaitu: bina hubungan baik yang saling percaya, jelaskan tujuan
mereka terhadap perawatan klien, bantu pasien untuk memasangkan perilaku yang
diinginkan dengan stimulasi (misal olahraga dan latihan senam), bantu pasien
kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini, 2) Dukungan Keluarga: dukung
harapan yang realistis, nilailah reaksi emosi keluarga terhadap kondisi pasien,
hidup dan rutinitas pasien sehingga dapat dipatuhi, dorong pasien untuk
kesehatan yang diberikan dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi cara
83
mengatasi masalah.
keperawatan dan modifikasi diri yang diangkat pada prinsipnya tidak mengalami
Implemetasi yang kami terapkan pada Ny.S sudah sesuai dengan teori
yang ada. Implementasi yang di lakukan sebagian besar mengacu pada NIC. 16
Agustus 2020 yaitu dengan 5 intervensi yang dimulai pukul 10.00 WIB,
kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini dengan respon klien tidak tahu tentang
stroke dan sering mengkonsumsi makanan yang berlemak dan jarang berolahraga.
tanggal 26 Agustus 2020 dengan 6 intervensi yang di mulai pukul 09.00 WIB
84
terjadinya stroke berulang dengan respon keluarga mengerti dan akan membuat
Agustus 2020 dengan 8 intervensi pertama yang di mulai pukul 09.00 WIB yaitu
emosi keluarga terhadap klien dengan respon keluarga kadang emosi jika Ny.S
September 2020 dengan 7 intervensi yang di mulai pukul 09.00 WIB yaitu salah
menyimak infomasi yang diberikan oleh peneliti dan menjelaskan kepada klien
pentingnya memonitor diri dalam usaha untuk merubah perilaku dengan respon
klien akan mencoba merubah perilaku yang tidak sehat. Implementasi berjalan
dengan lancar keluarga sudah mulai mengerti cara merawat klien dengan baik.
dan keluhan klien saat ini yang dilaksanakan pada tanggal 04 September 2020
mengajarkan ROM aktif dengan respon klien dapat melakukan dengan baik
September 2020 dengan 4 intervensi yang dimulai pukul 07.40 WIB yaitu
September 2020 dengan 3 intervensi yang dimulai pukul 08.00 WIB salah satunya
mengajarkan ROM aktif, respon klien sudah melakukan secara mandiri dan
dan keluarga kooperatif dan sudah kontrol kepelayanan kesehatan. Dilihat dari
rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tindakan tersebut
dari hari pertama kunjungan sampai kunjungan ke tujuh berjalan dengan lancar
sesuai intervensi dan terdapat perubahan perilaku pada keluarga Ny.S, Keluarga
Ny.S mengerti tentang Stroke Non Hemoragic termasuk penyebab, tanda dan
terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah di tetapkan. Pada
tahap evaluasi ini penulis merumuskan 3 komponen penting dalam evaluasi yaitu:
12.00 WIB masalah belum teratasi dari 5 implementasi yang peneliti lakukan
kepada Ny.S, dari hasil evaluasi Keluarga dan Ny.S belum mengerti tentang
penyakit stroke penyebab ,tanda gejala, pencegahan dan perawatan Keluarga dan
WIB belum teratasi sebagian dari 6 intervensi yang kami lakukan kepada Ny.S.
dari hasil evaluasi keluarga terdapat peningkatan mengenai penyebab, tanda gejala
stroke dan mengerti tentang modifikasi lingkungan, Keluarga dan Ny.S masih
belum mengerti pencegahan dan perawatan Keluarga dan Ny.S belum mengerti
11.00 WIB belum teratasi sebagian dari 8 intervensi yang kami lakukan kepada
keluarga sudah mampu menjelaskan perubahan perilaku yang tidak sehat dan
Pada evaluasi hari ke empat tanggal 02 September 2020 pada pukul 10.30
WIB belum teratasi sebagian dari 7 intervensi yang kami lakukan kepada Ny.S.
terdapat peningkatan keluarga dapat mengerti tentang perawatan stroke dan Ny.S
Pada evaluasi hari ke lima tanggal 06 September 2020 pada pukul 16.00
WIB belum teratasi sebagian dari 4 intervensi yang kami lakukan kepada Ny.S.
Pada evaluasi hari ke enam tanggal 06 September 2020 pada pukul 09.00
WIB belum teratasi sebagian dari 4 intervensi yang kami lakukan kepada Ny.S.
terdapat peningkatan yaitu Keluarga dan Ny.S sudah melakukan senam dengan
Pada evaluasi hari ke tujuh tanggal 07 September 2020 pada pukul 09.00
WIB. Keluarga sudah melakukan pencegahan Stroke Non Hemoragic, klien sudah
sehat dengan makan makanan yang dikukus dan menghindari makanan yang
dilarang dan selalu melakukan senam setiap pagi. Serta selalu mengontrol
masalah keluarga Ny.S yang sudah di buktikan dari evaluasi yang di dapatkan
untuk itu peneliti mengahiri kunjungan dan memberi saran agar tetap melakukan
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut setiadi 2008 terdapat beberapa
perawatan yang di berikan mengacu pada tujuan dan kriteria hasil yang ada pada
selama 7 kali kunjungan, maka dapat disimpulkan masalah pada keluarga Ny.S
dapat teratasi karena selama perawatan keluarga Ny.S kooperatif dan dapat
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
89
5.1.1 Pengkajian
kesehatan
dalam penelitian ini telah sesuai dengan teori pada NANDA 2018 yaitu
5.1.3 Intervensi
telah disusun terlaksana semua karena keluarga ada keinginan yang besar
5.1.4 Implementasi
5.1.5 Evaluasi
90
Dalam melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga yang
5.2 Saran
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Joglo aksara.
Medika.
Wardhani, Novida Rizky & Martini, S. (2014). Faktor yang berhubungan dengan
Berkala Epidemiologi.
92
PENJELASAN PENELITIAN
BAGI PASIEN
Judul Penelitian
93
Asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Penyakit Stroke Non Hemoragic
Tujuan
Pada studi kasus ini dilakukan Asuhan keperawatan pada klien yang mengalami
2020.
Keikutsertaan pasien dalam penelitian ini bersifat sukarela dan pasien berhak
Oleh karena keikutsertaan pasien bersifat sukarela, tidak ada insentif berupa uang
yang akan diberikan. Tetapi pasien berhak mendapatkan informasi atau konsultasi
Data pribadi dan pengisian kuesioner akan dijamin kerahasiannya. Jika terdapat
pertanyaan tentang penelitian ini dan bila masih memerlukakn penjelasan, anda
Lampiran 7 : SAP
STROKE
Disusun Oleh:
Yusita Arisa Kurniawati
17037141034
A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit atatu gangguan fungsional otak berupa
kelumpuhan saraf akibat terhambatnya aliran darah ke otak (Junaidi, 2011).
Penyebab Stroke yang utama adalah hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas,
merokok dan konsumsi alcohol, dari salah satu penyebab tersebut dapat
menimbulkan Hipertensi atau tekanan darah tinggi (Muttaqin, 2012).
Stroke non hemoragik adalah sindrom klinis yang timbul mendadak,
progresif cepat, yang berlangsung selama 24 jam atau lebih menimbulkan
kematian. Stroke Hemoragi terjadi karena perdarahan atau pecahnya pembuluh
darah otak baik di subarachnoid, intraserebral maupun karena aneurisma
(Tarwoto, 2013).
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Stroke klien mampu memahami
tentang Stroke
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Stroke diharapkan peserta
penyuluhan mampu :
1. Klien mampu menjelaskan pengertian Stroke
2. Klien mampu menjelaskan penyebab dan macam-macam Stroke
3. Klien mampu menjelaskan tanda dan gejala Stroke
4. Klien mampu menjelaskan komplikasi Stroke
5. Klien mampu menjelaskan pencegahan Stroke
111
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media dan alat
a. Leaflet
3. Waktu dan tempat
Hari / Tanggal :-
Pukul :-
Tempat : Rumah Penderita
4. Setting Tempat
Media Keterangan :
: Presenter
: Klien
5. Pengorganisasian
Pemateri : Yusita Arisa Kurniawati
6. Rincian Tugas
Pemateri : Memberikan Materi
7. Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian Stroke
2. Penyebab dan macam-macam Stroke
3. Tanda dan gejala Stroke
4. Komplikasi Stroke
5. Cara pencegahan Stroke
112
8. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
N Kegiatan
o
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam Kata-kata/
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan dan menyimak kalimat
3. Menyampaikan tentang Bertanya mengenai
tujuan pokok materi perkenalan dan tujuan jika ada
4. Menyampaikan pokok yang kurang jelas
pembahasan Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 25 menit 1. Penyampaian materi Mendengarkan penjelasan dan Liflet
2. Menjelaskan pengertian menyimak
Stroke
3. Menjelaskan penyebab dan
macam-macam Stroke
4. Menjelaskan tanda dan
gejala Stroke
5. Menjelaskan komplikasi
Stroke
6. Menjelaskan pencegahan
Stroke
3. Penutup 10 menit a. Memberikan kesempatan Memperhatikan Kata-kata/
bertanya Bertanya kalimat
1. Melakukan evaluasi Sasaran dapat menjawab
2. Menyampaikan kesimpulan tentang pertanyaan yang
materi diajukan
3. Membagikan leaflet dan Mendengarkan
reinforcement Merespon
4. Mengakhiri pertemuan dan Menjawab salam
menjawab salam
MATERI
113
1. Pengertian Stroke
Stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal (otak global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa
adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
2. Penyebab dan macam-macam Stroke
a. Penyebab
1) Ateroma
Misalnya ateroma (endapan lemak bisa terbentuk didalam arteri karotis
sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius
karena setiap arteri karotis jalur utama memberikan darah ke sebagian besar
otak.
2) Emboli
Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam
darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil. Emboli lemak terbentuk
jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah
dan akhirnya tersumbat di dalam sebuah arteri (kecil). Stroke karena
sumbatan emboli yang terjadi.
3) Infeksi
Selain peradangan umum oleh bakteri, peradangan juga bisa di picu olh asam
urat (penyebab rematik gout) yang berlebih dalam darah.
4) Obat-obatan
Obat-obatan pun dapat mnyebabkan stroke, seperti kokain, amfetamin,
epinefrin, adrenalin dan sebagainya dengan jalan mempersempit diameter
pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.
5) Hipotensi
Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya
aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan
3. Klasifikasi
Stroke non hemoragik adalah sindrom klinis yang timbul mendadak, progresif
cepat, yang berlangsung selama 24 jam atau lebih menimbulkan kematian.
Stroke Hemoragi terjadi karena perdarahan atau pecahnya pembuluh darah
114
2. Berhenti merokok
5. Komplikasi Stroke
a) Hipoksia serebral dan menurunnya aliran darah ke otak
b) Edema serebri
c) Peningkatan tekanan intrakranial
d) Aspirasi
Komplikasi pada masa pemulihan atau lanjuta biasanya terjadi akibat
immobilisasi seperti pneumonia, dekubitus, kontraktur, thrombosis
vena dalam, atropi, inkontinensia urine, kejang, nyeri kepala kronis,
115
D. Kriteria Evaluasi
1. Kisi-Kisi
No Tujuan Intruksional Khusus Jenis No butir Nilai
(TIK) jenis