0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas beberapa hal berikut:
1. Kerangka analisis perumusan strategi yang terdiri dari tahap input, pencocokan, dan keputusan
2. Jenis-jenis struktur organisasi seperti struktur fungsional, divisi, dan unit bisnis strategi
3. Pendekatan untuk mengelola konflik yaitu penghindaran, defusi, dan konfrontasi
Dokumen tersebut membahas beberapa hal berikut:
1. Kerangka analisis perumusan strategi yang terdiri dari tahap input, pencocokan, dan keputusan
2. Jenis-jenis struktur organisasi seperti struktur fungsional, divisi, dan unit bisnis strategi
3. Pendekatan untuk mengelola konflik yaitu penghindaran, defusi, dan konfrontasi
Dokumen tersebut membahas beberapa hal berikut:
1. Kerangka analisis perumusan strategi yang terdiri dari tahap input, pencocokan, dan keputusan
2. Jenis-jenis struktur organisasi seperti struktur fungsional, divisi, dan unit bisnis strategi
3. Pendekatan untuk mengelola konflik yaitu penghindaran, defusi, dan konfrontasi
Kerangka Analitis Perumusan Strategi untuk setiap unit kepada seorang kepala divisi yang secara langsung melapor
seorang kepala divisi yang secara langsung melapor kepada
1. Tahap Input: direktur eksekutif. Matriks Evalusi Faktor Eksternal (EFE). Kelemahan Matriks Profile Kompetitif (CPM). 1) Membutuhkanlapisan manajemen tambahan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE). yang meningkatkan beban gaji. 2. Tahap Pencocokan: 2) Peran kelompok wakil direktur sering ambigu. Matriks Kekuatan – kelemahan – peluang – ancaman. (SWOT). Keunggulan Matriks posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan. (SPACE). • Membuat tugas perencanaan dan pengendalian yang dilakukan Matriks Boston Consulting Group (BCG). oleh kantor perusahaan menjadi lebih mudah dan tertata Matrik Internal – Eksternal (IE) . 4. Struktur Matriks Matriks Strategi Besar. Struktur Matriks adalah struktur yang paling kompleks dari semua rancangan sebab 3. Tahap Keputusan bergantung baik pada alur otoritas dan komunikasi vertikal maupun horizontal Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) (karenanya digunakan istilah matriks). Tahap Input: Terlepas dari kompleksitasnya, struktur matriks digunakan secara luas dibanyak • Tahap untuk memperoleh informasi yang dijadikan input dasar industri, diantaranya perusahaan kontruksi, rumah sakit, laboratorium riset. untuk perumusan stratgi berikutnya. Kelemahan Struktur Matriks: • Faktor faktor external dan internal memungkinkan para penyusun – Alur yang kompleks bergantung pada alur strategi untuk lebih efektif menciptakan dan mengevaluasi strategi alternative otoritas dan komunikasi vertikal maupun horisontal. Tahap Pencocokan: – Dapat mengakibatkan overhead yang tinggi • Tahap dimana dilakukan pencocokan antara sumber daya dan karena banyak posisi manajemen. keterampilan internalnya dengan peluang dan ancaman yang diciptakan oleh – Dimungkinkan terdapat jalur kewenangan faktor faktor external. ganda. • Mencocokan faktor faktor keberhasilan external dan internal – Saluran pelaporan ganda. merupakan kunci untuk menciptakan strategi alternatif yang masuk akal. – Membutuhkan sistem komunikasi ekstensif dan Tahap Keputusan efektif. • Tahap menentukan strategi yang akan dijalankan berdasarkan Keunggulan Struktur Matriks: analisis input dari tahap 1 dan pencocokan dari tahap 2 diantara strategi – Tujuan proyeknya jelas strategi alternatif yang ada. – Ada banyak saluran komunikasi • Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) adalah alat – Sumber daya fungsional digunakan bersama yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi – Pekerja dapat melihat hasil kerja mereka secara alternatif secara objektif. kasat mata Perbedaan antara Perumusan Strategi dengan Penerapan Strategi Segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai pembagian pasar menjadi bagian bagian konsumen yang berbeda menurut kebutuhan dan kebiasaan belanja mereka. Segmentasi pasar bertujuan untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu. Segmentasi pasar penting karena: – Strategi pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar dan diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui pasar dan produk yang baru, agar berhasil perlu dengan pendekatan segmentasi pasar. – Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan beroperasi dengan sumberdaya yang terbatas. – Memampukan perusahaan kecil berkompetisi dengan baik melawan perusahaan besar dengan mengoptimalkan laba per unit Mengelola Konflik dan penjualan per segmen. Pendekatan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik dapat dikelompokan – Keputusan-keputusan segmentasi pasar secara menjadi tiga kategori : langsung mempengaruhi variabel-variabel bauran pemasaran. 1. Penghindaran Penghindaran yakni tindakan mengabaikan persoalan dengan harapan bahwa konflik tersebut akan selesai dengan sendirinya atau secara fisik memisahkan individu – individu yang berkonflik. 2. Defusi Defusi yakni sikap yang tidak terlalu menekan perbedaan antar pihak yang berkonflik tetapi mengutamakan kesamaan dan kepentingan bersama, berkompromi sehingga tidak ada pihak yang menang atau kalah. 3. Konfrontasi Konfrontasi yakni mengadakan pertemuan dimana pihak pihak yang berkonflik dapat menyampaikan pandangan mereka dan mengolah perbedaan diantara mereka.
Jenis Jenis Struktur
1. StrUktur Fungsional • Struktur Fungsional adalah struktur yang paling luas digunakan karena sederhana dan murah dari tujuan alternatif yang ada. • Struktur Fungsional mengelompokan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis. KELEMAHAN : 1. Spesialisasi yang berlebihan pada fungsi. 2. Meminimalkan peluang pengembangan karier. 3. Terkadang dicirikan oleh semangat kerja karyawan yang rendah. 4. Konflik lini dan staff. 5. Pendelegasian wewenang yang buruk. 6. Perencanaan akan produk dan pasar yang tidak memadai. 7. Sering memunculkan pemikiran jangka pendek yang sempit 2. Struktur Divisional Struktur Divisional adalah struktur jenis kedua yang paling lazim digunakan oleh organisasi. Stuktur Divisional merupakan struktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada wilayah geografis, produk dan jasa, konsumen, dan berdasarkan proses. Keunggulan: a) Kejelasan tanggung jawab. b) Menawarkan peluang pengembangan karier bagi para manajer. c) Memungkinkan pengendalian lokal atas situasi. d) Menciptakan iklim persaingan dalam organisasi. e) Memungkinkan bisnis dan produk baru ditambah secara mudah. Keterbatasan: a) Setiap divisi butuh tenaga ahli yang harus dibayar. b) Terdapat duplikasi layanan staf, fasilitas, dan personil. c) Manajer harus benar-benar berkualitas dan mahal. d) Persaingan antar divisi dapat terjadi.
3. Struktur Unit Bisnis Strategi (SBU)
Struktur Unit Bisnis Strategi (SBU) mengelompokan divisi divisi yang sama kedalam unit bisnis strategi serta mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab