Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dany Wira Kusuma

Nim : 172310020
Prodi : Agribisnis
Sem : 7 (Tujuh)

Soal UTS Kedua

1. Apa yang menyebabkan perbedaan suatu komoditi harga dari 2 daerah yang berbeda?
2. Apa yang dimaksud dari konsumen diamsusikan bersifat indeferen terhadap
berbagai sumber penawaran? Jelaskan!
3. Sebut dan jelaskan 4 tipe hubungan antara biaya transfer perunit dengan jarak!

1. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve. Kurva
indiferen adalah kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan kombinasi untuk
memperoleh 2 macam barang yang mempunyai tingkat kepuasan yang sama. Asumsi
utama ketika seorang menganalisis perilaku konsumen akan melakukan pilihan secara
rasional. Ketika seorang konsumen pergi ke warung, pasar, toko, minimarket atau
supermarket, maka konsumen tersebut telah mendefinisikan dengan jelas akan selera
dan kesukaannya. Dengan anggaran yang terbatas dan harga produk yang tertentu,
seorang konsumen harus mengalokasikan anggarannya agar memperoleh kepuasan
maksimum. Untuk penyederhanaan, dianggap seorang konsumen menghadapi dua
pilihan Baju (B) dan Celana (C). Di dalam menghadapi dua pilihan ini seorang
konsumen dianggap, memenuhi kaidah-kaidah berikut:
1. Kelengkapan Untuk setiap pilihan B dan C, konsumen dapat memutuskan apakah B
lebih disukai dari C, atau C lebih disukai dari B , atau B sama disukai dengan C. Hal
ini dapat dituliskan sebagai B>C, C>B atau B-C. Kaidah kelengkapan memungkinkan
seorang konsumen dapat mengurutkan kombinasi produk dari yang paling tidak
disukai sampai paling disukai. Walaupun kadang-kadang seorang konsumen mungkin
tidak bisa menentukan kombinasi produk yang paling disukai karena informasi yang
dimiliki tentang produk tersebut sangat sedikit (kurangnya informasi atas barang
tersebut).
2. Semakin banyak semakin disukai Kaidah ini berarti bahwa sepanjang karakteristik
lain sama, maka jumlah produk yang lebih sedikit. Dalam beberapa hal mungkin
dapat ditemui kondisi semakin banyak semakin tidak disukai (misalnya makan
kekenyangan). Tetapi kondisi ini lebih berhubungan dengan kontrol pribadi
seseorang, misalnya tidak bisa menahan diri dari makan terlalu banyak atau tidak bisa
menyimpan untuk masa depan. Pada dasamya secara umum kaidah semakin banyak
semakin disukai tetap dapat berlaku. Kombinasi B dan C yang semakin jauh dari titik
Nama : Dany Wira Kusuma
Nim : 172310020
Prodi : Agribisnis
Sem : 7 (Tujuh)
asal semakin disukai karena memberikan kombinasi yang lebih banyak dibandingkan
dengan yang lebih dekat terhadap titik asal. Gambar 2.6, menunjukkan bahwa
Nama : Dany Wira Kusuma
Nim : 172310020
Prodi : Agribisnis
Sem : 7 (Tujuh)
kombinasi B juga lebih disukai dari C, karena mengandung kombinasi B lebih
disukai dari C

2. Tipe A : Biaya transport konstan tak tergantung pada jarak jauh/dekatnya antara
produsen & pasar.
Tipe B : Biaya bertambah dengan panjangnya jarak yang ditempuh.
Tipe C : Hubungan yang kontinyu & adanya biaya permulaan yang tak ada
hubungannya dengan jarak & ditambah fungsi garis lurus untuk biaya pengangkutan
yang ada hubungannya dengan jarak.
Tipe D : Hubungan yang kontinyu tapi biaya bertambah dengan rate yang berkurang
dengan jarak.

3. 1.Struktur produksi yang terkonsentrasi secara regional diperparah pula oleh pola
produksi yang tidak sinkron antar daerah produsen. Setiap daerah produsen sayuran
umumnya memiliki pola produksi bulanan yang relatif sama sehingga total produksi
sayuran cenderung terkonsentrasi pada bulan-bulan tertentu. Konsentrasi produksi
secara temporer tersebut misalnya dapat disimak pada pola produksi kentang dan
kubis di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang
menyumbang sekitar 90 persen dan 78 persen produksi nasional. Di keempat
provinsi tersebut sekitar 60-65 persen produksi kentang dan kubis hanya
dihasilkan pada bulan Januari hingga Mei sehingga pada bulan-bulan tersebut harga
kedua komoditas tersebut cenderung mengalami penurunan tajam.
2. Permintaan komoditas sayuran umumnya sangat sensitif terhadap perubahan
kesegaran produk. Sementara itu komoditas sayuran umumnya relatif cepat busuk
sehingga petani dan pedagang tidak mampu menahan penjualannya terlalu lama
dalam rangka mengatur volume pasokan yang sesuai dengan kebutuhan pasar,
karena hal itu dapat berdampak pada penurunan harga jual yang disebabkan
oleh penurunan kesegaran produk. Konsekuensinya adalah pengaturan volume
pasokan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen tidak mudah dilakukan
karena setelah dipanen petani cenderung segera menjual hasil panennya agar
sayuran yang dipasarkan masih dalam keadaan segar.
3. Untuk dapat mengatur volume pasokan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
maka dibutuhkan sarana penyimpanan yang mampu mempertahankan kesegaran
Nama : Dany Wira Kusuma
Nim : 172310020
Prodi : Agribisnis
Sem : 7 (Tujuh)
produk secara efisien. Namun ketersediaan sarana penyimpanan tersebut umumnya
Nama : Dany Wira Kusuma
Nim : 172310020
Prodi : Agribisnis
Sem : 7 (Tujuh)
relatif terbatas akibat kebutuhan investasi yang cukup besar sedangkan teknologi
penyimpanan sederhana yang dapat diterapkan oleh petani sangat terbatas.
4 tipe hubungan antara biaya transfer perunit dengan jarak!

Dari Gambar 6.1 terlihat bahwa dari keempat tipe hubungan biaya per unit
yang dibutuhkan ke pusat-pusat pasar tidak dimulai dengan titik pangkal
(origin) no, tetapi dimulai dari intersep tertentu yaitu Ta, Tb, Tc dan Td.
Masing-masing intersep ini menunjukkan biaya terminal.
Pada tipe hubungan A, maka biaya transfer per unit tidak dipengaruhi jauh dekatnya
jarak.
Tipe B biaya transfer per unit mengalami kenaikan yang bersifat diskrit (tidak
kontinyu). Tipe D biaya transfer per unit mengalami kenaikan yang semakin
berkurang.

Anda mungkin juga menyukai