Homoestasis
Homoestasis
A. Pengertian Homeostatis
Homeostatis adalah pemeliharaan (melalui mekanisme fisiologis tubuh) kondisi
yang relatif stabil dalam tubuh misalnya kondisi seperti suhu tubuh, tekanan darah,
pH, konsentrasi bahan kimia seperti hormon tertentu dalam darah. Meskipun
perubahan yang terjadi baik di dalam dan di luar tubuh misalnya karena makanan,
olahraga, kehamilan, dan variasi kondisi eksternal.
Hidra yang mendiami kolam tidak berdaya untuk mempengaruhi suhu cairan yang
menggenangi sel-selnya, tetapi tubuh manusia dapat mempertahankan “kolam
internalnya” pada suhu yang kurang lebih konstan sekitar 37°C. Tubuh kita juga
dapat mengontrol pH darah kita dan pH cairan interstisial sehingga tetap berada
dalam kisaran perubahan sepersepuluhsatuan dari pH 7,4 dan mengatur jumlah gula
dalam darah kita sehingga tidak berfluktuasi dari konsentrasi 0,1% dalam jangka
waktu yang lama.
Gambar 5.4 : Homeostatis dan temperatur kontrol
(sumber gambar : http://Google.com)
Tentunya ada waktu-waktu tertentu dalam perkembangan seekor hewan, dimana perubahan besar
dalam lingkungan internal diprogram untuk terjadi. Misalnya, keseimbangan hormon dalam darah
manusia diubah secara radikal selama masa pubertas. Akan tetapi, stabilitas lingkungan internal
masih dapat dikatakan sebagai hal yang sungguh luar biasa.
Saat ini, konsep “keseimbangan internal yang konstan” yang diajukan oleh Bernard
digabungkan ke dalam konsep homeostatis, yang berarti “keadaan yang tunak (steady state).” Salah
satu tujuan utama fisiologi modern, dan sebuah tema dari unit ini, adalah mempelajari bagaimana
seekor hewan mempertahankan homeostatis. Sesungguhnya, lingkungan internal seekor hewan selalu
berfluktuasi sedikit. Homeostatis adalah suatu keadaan dinamis, suatu keterkaitan diantara gaya luar
yang cenderung mengubah lingkungan internal dan mekanisme kontrol internal yang melawan
perubahan tersebut (Campbell Reece Mitchell, 2004)
1. kadar nutrien
2. kadar O2 dan CO2
3. kadar sisa metabolisme
4. pH
5. kadar air, garam, dan elektrolit lainnya
6. suhu
7. volume dan tekanan
Gambar 5.8: Sel hewan dan sel tumbuhan (sumber gambar : http://Google.com)
F. Mekanisme Homeostatis
Perubahan kondisi lingkungan internal dapat timbul karena 2 hal, yaitu adanya
perubahan aktifitas sel tubuh dan perubahan lingkungan eksternal yang berlangsung
terus- menerus. Untuk menyelenggarakan seluruh aktifitas sel dalam tubuhnya,
hewan selalu memerlukan pasokan berbagai bahan dari lingkungan luar secara
konstan, misalnya oksigen, nutrient dan garam. Sementara itu, aktivitas sel juga
menghasilkan bermacam – macam hasil sekresi sel yang bermanfaat dan berbagai
zat sisa, yang di alirkan ke lingkungan internal yaitu cairan ekstraseluler (CES).
Apabila aktifitas sel berubah pengambilan zat dari lingkungan internal dan
pengeluarran berbagai zat dari dalam sel ke lingkungan internal juga berubah.
Perubahan aktifitas sel semacam itu akan mengubah keadaan lingkungan internal.
Perubahan lingkungan internal yang ditimbulkan oleh sebab manapun ( penyebab
pertama atau kedua) harus selalu dikendalikan agar kondisi homeostasis selalu
terjaga.
Mekanisme pengendalian kondisi homeostasis pada hewan berlangsung melalui
system umpan balik. Akan tetapi, kita tidak boleh lupa bahwa ada 2 macam system
umpan balik, yaitu umpan balik positif dan negative. Sistem umpan balik yang
berfungsi dalam pengendalian kondisi homeostasis pada tubuh hewan adalah system
umpan balik negative.
Pengaturan umpan balik negatif (negative feedback) merupakan pengaturan
penting dalam homeostatis. Dalam pengaturan umpan balik negatif ini sistem
pengendali senantiasa membandingkan parameter yang dikendalikan (misalnya suhu
tubuh, atau tekanan darah) dengan nilai setpoint (misalnya kisaran nilai normalnya).
Perubahan-perubahan parameter yang dikendalikan akan mencetuskan respons
yang melawan perubahan sehingga mengembalikan parameter tersebut pada nilai
setpoint. Selain itu, ada juga pengaturan umpan balik yang positif (positive
feedback). pengaturan ini tidak bersifat homeostatis karena akan memperbesar
respons, sampai ada faktor luar yang menghentikan lingkaran setan ini.
Gambar 5.10 : umpan balik positif dan negatif
(sumber gambar : http://Google.com)
c. Efektor
Menerima keluaran dari pusat kontrol yang kemudian mewujudkannya dalam
bentuk suatu respons tubuh. Contoh : komando dari otak di terima oleh efektor,
misalnya sistem gerak. Otak memberikan komando kepada sistem gerak untuk
bergerak untuk menghangatkan tubuh, yaitu dengan cara menggigil sehingga
menghasilkan panas tubuh (Tortora dan B. Derrickson, 2006).
Tabel 5.1 : reseptor, pusat kontrol, dan efektor
(sumber tabel : http://Google.com).
Suhu tubuh kita sendiri dipertahankan didekat titik pasang 37°C, melalui
kerjasama beberapa perputaran umpan-balik negatif yang mengatur pertukaran
energi dengan lingkungan. Salah satu umpan-balik tersebut adalah pengeluaran
keringat, sebagai suatu cara untuk membuang panas hasil metabolisme dan
mendinginkan tubuh. Termostat dalam otak memonitor suhu darah.
Jika termostat tersebut mendeteksi peningkatan suhu tubuh di atas titik pasang,
termostat itu akan mengirimkan impuls saraf yang mengarahkan kelenjar
keringatuntuk meningkatkan produksi keringatnya, sehingga menurunkan suhu
tubuh dengan cara pendinginan melalui penguapan. Ketika suhu tubuh turun di
bawah titik pasang, termostat di otak akan berhenti mengirimkan impuls ke kelenjar
keringat tersebut, dan tubuh akan menahan lebih banyak panas yang dihasilkan oleh
metabolisme.
Sebagai kebalikan dari umpan-balik negatif, umapan-balik positif (positive
feedback) melibatkan perubahan pada beberapa variabel yang memicu mekanisme
yang akan memperbesar dan bukannya membalik perubahan tersebut. Selama
proses kelahiran bayi, misalnya, tekanan yang diberikan oleh kepala bayi pada sensor
di dekat pembukaan uterus merangsang kontraksi uterus, yang memperbesar
tekanan terhadap pembukaan uterus, mempertinggi kontraksi, dan selanjutnya akan
menghasilkan tekanan yang lebih besar. Umpan-balik positif membuat proses
kelahiran bayi bisa berlangsung, sesuatu yang berbeda dari proses untuk
mempertahankan keadaan tunak.
Penting bagi kita untuk tidak melebih-lebihkan konsep tentang suatu lingkungan
internal yang konstan. Pada kenyataanya, perubahan teratur sangat penting bagi
fungsi tubuh yang normal. Pada beberapa kasus perubahan tersebut bersifat siklis,
seperti perubahan konsentrasi hormon yang bertanggung jawab atas siklus
menstruasi pada wanita. Pada kasus lain, perubahan teratur merupakan reaksi
terhadap tantangan yang di terima oleh tubuh. Misalnya, tubuh manusia bereaksi
terhadap infeksi tertentu dengan cara menaikkan titik pasang suhu tubuh ke tingkat
yang sedikit lebih tinggi, dan demam yang ditimbulkannya akan membantu
memerangi infeksi tersebut.
Dalam jangka pendek, mekanisme homeostatis menjaga suhu tubuh berada di
dekat titik pasang, apapun yang terjadi pada waktu itu. Akan tetapi, selama periode
yang panjang homeostatis memungkinkan terjadinya perubahan teratur dalam
lingkungan internal tubuh. Hal tersebut menggambarkan respons adatif, yang
merupakan salah satu tema sentral biologi (Campbell Reece Mitchell, 2004).
DAFTAR PUSTAKA
G. Tortora and B. Derrickson, Principles of Anatomy and Physiology, 11th edition, John
Wiley and Sons, Inc. (2006).
Mitchell, Campbell reece.(2004).Biologi.Jakarta : Erlangga
VanCleave’s, Janice.A+ Projects in BiologyWinning Experiments for Science Fairs and Extra
Credit.John Wiley & Sons,Inc.(2004).
GLOSARIUM
Hormon , zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek
tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.
Vetebrata , Golongan hewan yang memiliki tulang belakang.
cairan interstisia , merupakan cairan yang terdapat diantara sel.
mikroskopis , sebutan untuk makhluk hidup yang tidak bisa di lihat secara langsung dan
perlu bantuan alat untuk dapat kita lihat.
Kapiler , Salah satu pembuluh darah halus yang bersama kapiler lain membentuk jalur-
jalur pada bermacam-macam bagian tubuh untuk menyalurkan darah ke dalam bagian
tubuh tersebut.
Organisme unisel , organisma kecil dan ringkas yang terdiri daripada satu sel saja.
organisme multisel , organisme yang mempunyai banyak sel.
Cairan Ekstrasel , cairan yang terdapat di luar sel.
Mereabsorpsi , penyerapan kembali cairan.
Termostat , jantung dari mesin tetas sehingga mutlak harus ada dalam mesin tetas.