Stock Management Analysis of Corn at Perum BULOG Regional Division East Java
Stock Management Analysis of Corn at Perum BULOG Regional Division East Java
Debby Diandra
Program Studi Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro
Email: diandradebby@yahoo.co.id
Titik Ekowati
Universitas Diponegoro
Hery Setiyawan
Universitas Diponegoro
ABSTRACT
Corn is a staple food and main ingredient for feed manufacturing in Indonesia. In
accordance with Ministry of Agilculture Regulation (Permentan) No. 57 on corn import
regulation 2015 Signed, Indonesian Bureau of Logistics (Perum BULOG) is the only company
that has permission to import corn. The purposes of this research were to 1) analyze the
optimizion of the corn supply in Indonesian Bureau of Logistic East Java Regional Division; 2)
analyze the cost efficiency of corn supply In Indonesian Bureau of Logistics (Perum BULOG)
East Java Regional Division; 3) analyze the projection of economic corn total order in
Indonesian Bureau of Logistics (Perum BULOG) East Java Regional Division from the Third
Quarter of 2017—the First Quarter of 2019. The research method was case study. The first
purpose was analyzed by implementing economic order quantity (EOQ) method. The second
purpose was analyzed by exercising the TIC and cost efficiency formula. The third purpose was
analyzed by calculating the least square trend. The optimization of corn supply of Indonesian
Bureau of Logistic East Java Regional Division was not optimum. The cost efficiency of corn
supply of Indonesian Bureau of Logistic East Java Regional Division was not efficient. The
projection of EOQ trend in the Third Quarter of 2017—the First Quarter of 2019 tend to decline.
Keywords: BULOG; corn; cost efficiency; economic order quantity; least square trend
289
Jurnal Ilmiah Econosains E-ISSN:2252-8490
Vol. 15 No. 2 Agustus 2017 http://doi.org/10.21009/econosains.0152.09
290
Jurnal Ilmiah Econosains E-ISSN:2252-8490
Vol. 15 No. 2 Agustus 2017 http://doi.org/10.21009/econosains.0152.09
dihitung menggunakan perhitungan economic 2016. Menurut Djarwanto (2001) nilai variabel
order quantity (EOQ) berdasarkan pada data yang diramalkan dapat dihitung menggunakan
persediaan jagung selama kurun waktu 5 rumus, yaitu:
caturwulan terakhir. Persamaan garis trend: Y = a + bX (4)
Menurut Fitriani et al. (2014) EOQ dapat Keterangan:
dihitung dengan menggunakan rumus, yaitu: Y = Nilai yang diramalkan
a = konstanta
EOQ = √ (1) b = slope/kemiringan garis regresi
Keterangan: X = variabel waktu
EOQ = Jumlah pesanan ekonomis untuk satu
kali pesan (ton) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A = Kebutuhan jagung per caturwulan Kegiatan manajemen stok jagung Perum
(ton) BULOG Divisi Regional Jawa Timur
P = Biaya pemesanan jagung setiap kali melibatkan seluruh bidang yang ada terutama
pesan (Rp) pada bidang pelayanan publik. Bidang pelayanan
R = Harga jagung per ton (Rp) publik terdiri dari 5 sie yaitu sie pengadaan, sie
C = Biaya penyimpanan dari biaya analisa harga dan pasar, sie P2A (pergudangan,
pembelian (%) persediaan dan angkutan), sie perawatan
kualitas, serta sie penyaluran. Sie pengadaan
Metode yang digunakan untuk bertugas untuk melakukan pemesanan jagung
menganalisis efisiensi biaya persediaan yaitu hingga kegiatan pembongkaran jagung di
menggunakan rumus total inventory cost (TIC) pelabuhan. Sie analisa harga dan pasar bertugas
dan efisiensi biaya berdasarkan data persediaan untuk mencari dan menganalisis perkembangan
selama kurun waktu 5 caturwulan terakhir. harga jagung di pasaran umum. Sie P2A
Menurut Fitriani et al. (2014) TIC dan efisiensi bertugas untuk mengurus hal-hal yang berkaitan
iaya dapat dihitung menggunakan rumus, yaitu: dengan pembagian tempat penyimpanan jagung
TIC = AR + + (2) serta angkutan yang digunakan untuk
mengangkut jagung dari pelabuhan ke gudang.
Keterangan : Sie perawatan kualitas bertugas untuk menjaga
TIC = Biaya total (Rp) kualitas jagung di gudan agar tidak terjadi
A = Kebutuhan jagung percaturwulan (ton) penurunan kualitas dan kuantitas jagung. Sie
R = Harga jagung per ton (Rp) penyalura bertugas untuk melakukan distribusi
C = Biaya penyimpanan (%) jagung ke subdivre agar dapat diadakan transaksi
Q = Jumlah jagung pada sekali pesan (ton) jual beli pada masing-masing subdivre.
P =Biaya pemesanan jagung setiap kali Kebutuhan jagung 2015 yaitu 13,1 juta
pesan (Rp) ton dengan produksi jagung dalam negeri
sebesar 19,61 juta ton (BPS, 2017). Secara
Efisiensi Biaya = TIC realisasi – TIC EOQ (3) kuantitas, produksi jagung dalam negeri sudah
mampu mencukupi kebutuhannya. Namun jika
Keterangan: dilihat dari kualitas, kualitas jagung dalam
TIC realisasi = Perhitungan TIC negeri belum 100% mampu diserap oleh
menggunakan jumlah persediaan realisasi perusahaan karena tidak memenuhi syarat-syarat
TIC EOQ = Perhitungan TIC standar kualitas jagung yang diinginkan oleh
menggunakan jumlah persediaan EOQ masing-masing perusahaan. Hal ini
menyebabkan perusahaan-perusahaan dalam
Metode yang digunakan untuk negeri masih melakukan kegiatan impor jagung
menganalisis proyeksi pesanan jagung yang secara besar-besaran hingga akhir Tahun 2015.
ekonomis pada Caturwulan III Tahun 2017 – Permentan No. 57 Tahun 2015 yang dikeluarkan
Caturwulan I Tahun 2019 yaitu menggunakan pemerintah membuat pergerakan impor jagung
analisis trend kuadrat terkecil dengan tahun yang dilakukan menurun karena hanya Perum
dasar perhitungan adalah Caturwulan III Tahun
291
Jurnal Ilmiah Econosains E-ISSN:2252-8490
Vol. 15 No. 2 Agustus 2017 http://doi.org/10.21009/econosains.0152.09
292
Jurnal Ilmiah Econosains E-ISSN:2252-8490
Vol. 15 No. 2 Agustus 2017 http://doi.org/10.21009/econosains.0152.09
yang digunakan yaitu berdasarkan pada nilai Total Inventory Cost menurut Yamit
pemesanan real. (2008) adalah total biaya persediaan yang
Nilai total inventory cost dan efisiensi dibutuhkan dalam satu kali pemesanan
biaya jagung Perum BULOG Divisi Regional berdasarkan EOQ. Total biaya persediaan
Jawa Timur disajikan pada Tabel 2. memiliki 3 aspek utama yaitu biaya pemesanan,
Tabel 2. Total Inventory Cost dan Efisiensi Biaya biaya pembelian dan biaya penyimpanan. Total
Jagung Perum BULOG Divisi Regional Jawa Timur biaya persedian realisasi jagung Perum BULOG
Tahun 2016 – 2017 Divisi Regional Jawa Timur lebih besar
Caturwulan TIC TIC Efisien dibanding total biaya persediaan EOQ jagung
, Tahun EOQ Realisasi si Perum BULOG Divisi Regional Jawa Timur.
Biaya Hal ini dipengaruhi oleh jumlah pemesanan
----------------------Rp-------------- realisasi jagung Perum BULOG Divisi Regional
----- Jawa Timur lebih besar dibanding jumlah
I. ‘16 527.612. 674.247.60 (-) pemesanan jagung yang ekonomis (EOQ). Nilai
214.262, 9.727,34 rata-rata total biaya persediaan realisasi lebih
98 besar sebanyak Rp 90.485.411.021,21 dibanding
II. ‘16 158.855. 232.515.84 (-) rata-rata total biaya persediaan. Menurut Cipta et
070.556, 9.351,40 al. (2015) perhitungan total biaya persediaan
99 EOQ digunakan untuk mengetahui total biaya
III. ‘16 195.981. 297.052.94 (-) persediaan bahan baku yang diperlukan
436.921, 1.915,79 perusahaan untuk menghemat biaya persediaan
39 perusahaan. Kegiatan pengadaan jagung yang
I. ‘17 305.593. 385.696.71 (-) dilakukan oleh Perum BULOG Divisi Regional
565.522, 8.040,63 Jawa Timur tidak efisien karena secara
21 keseluruhan nilai efisiensi biaya kurang dari nol
II. ‘17 90.796.2 141.752.49 (-) atau dengan kata lain TIC realisasi lebih besar
69.217,9 2.552,36 dibanding TIC EOQ. Menurut Assauri (2004)
0 pemesanan bahan baku menggunakan metode
Rata-rata 255.767. 346.253.12 (-) economic order quantity akan menghasilkan
711.296, 2.317,50 biaya yang lebih efisien dibanding metode yang
29 selama ini diterapkan oleh perusahaan sehingga
Sumber : Data diolah, 2017 dapat menghemat biaya pembelian bahan baku.
293
Jurnal Ilmiah Econosains E-ISSN:2252-8490
Vol. 15 No. 2 Agustus 2017 http://doi.org/10.21009/econosains.0152.09
Caturwulan I, 2016
Caturwulan II, 2016
Caturwulan III, 2016
Caturwulan I, 2017
Caturwulan II, 2017
Caturwulan III, 2017
Caturwulan I, 2018
Caturwulan II, 2018
Caturwulan III, 2018
Caturwulan I, 2019
III 2016 1.302,0 0 0 0
1
I 2017 1.680,5 1 1.680,55 1
5
II 2017 904,80 2 1.809,59 4
Jumlah 7.201,9 0 - 10
4 1.990,72 Grafik 1. EOQ Caturwulan I Tahun 2016 –
Sumber : Data diolah, 2017 Caturwulan II Tahun 2017 dan Proyeksi EOQ
Caturwulan III Tahun 2017 – Caturwulan I Tahun
2019
Berdasarkan Tabel 3. maka diketahui
persamaan trend yaitu:
Nilai EOQ cenderung menurun
Y = 1.440,389 – 199,072 (X)
diakibatkan oleh program pemerintah sesuai
Y adalah nilai EOQ dan X adalah jumlah
dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 57
caturwulan yang dihitung dari caturwulan dasar
Tahun 2015 yang mewajibkan BULOG menjadi
dimana yang menjadi caturwulan dasar yaitu
satu-satunya pengimpor jagung sehingga dalam
caturwulan III Tahun 2016. Persentase trend
jangka panjang kegiatan impor jagung mampu
menunjukkan bahwa tingkat proyeksi EOQ
ditekan dan mampu memenuhi kebutuhan
memiliki kecenderungan negatif (kecenderungan
jagung di Indonesia tanpa melakukan kegiatan
menurun) sebesar 13,82%. Nilai trend EOQ pada
impor. Hasil perhitungan trend EOQ jagung ini
Caturwulan III Tahun 2017, I Tahun 2018, II
dapat dimanfaatkan oleh Perum BULOG Divisi
Tahun 2018, III Tahun 2018 dan I Tahun 2019
Regional Jawa Timur untuk dijadikan
yaitu 843,172 ton; 644,099 ton; 445,027 ton;
perencanaan kegiatan pengadaan 5 caturwulan
245,955 ton dan 46,88 ton. Kecenderungan
mendatang. Menurut Pradipta (2011) hasil
menurunnya trend diakibatkan oleh nilai EOQ
forecasting memegang peranan penting dalam
Caturwulan I Tahun 2016 – Caturwulan II
kegiatan perencanaan dan pengambilan
Tahun 2017 yang cenderung menurun.
keputusan. Menurut Nugraha (2006) hasil
anaisis trend dapat memprediksikan kinerja
perusahaan di masa mendatang dan
membandingkannya dari waktu ke waktu. Nilai
EOQ jagung Perum BULOG Divisi Regional
Jawa Timur yang cenderung menurun
menyimpulkan bahwa Permentan No. 57 Tahun
2015 berhasil menyebabkan penurunan jumlah
impor secara berkala.
294
Jurnal Ilmiah Econosains E-ISSN:2252-8490
Vol. 15 No. 2 Agustus 2017 http://doi.org/10.21009/econosains.0152.09
295
Jurnal Ilmiah Econosains E-ISSN:2252-8490
Vol. 15 No. 2 Agustus 2017 http://doi.org/10.21009/econosains.0152.09
296