Anda di halaman 1dari 94

PKKD MINGGU KE-1

ANALISIS VIDEO SKILL KEPERAWATAN DASAR

Dosen Pembimbing :
Ns. Witri Hastuti, M.Kep

Disusun Oleh :
Ni’amatun Aprilia 1903039
S1 Keperawatan A

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020
1. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : CUCI TANGAN
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Wastavel
2. Sabun cair
3. Tisu

SOP :
1. Bak cuci dengan air hangat yang mengalir
(sesuai dengan kondisi yang ada).
2. Sabun atau disinfektan.
3. Handuk.
4. Wadah handuk kotor.
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur 1. Melepaskan jam tangan atau cicin yang
digunakan.
2. Basuh tangan dengan air mengalir.
3. Tuangkan sabun secukupnya.
4. Meratakan sabun dengan kedua telapak tangan.
5. Gosok punggung dan sela – sela jari kiri dengan
tangan kanandan sebaliknya.
6. Gosok kedua telapak tangan dan sela – sela jari,
7. Jari – jari sisi dalamdari kedua tangan saling
mengunci.
8. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
9. Gosok dengan memutar ujung jari tangan kanan
di telapak tangan kiri dan sebaliknya.
10. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
11. Keringkan dengan menggunakan tisu, gunakan
tisu yang sudah dipakai untuk menutup kran dan
membuang ke tempt sampah.

SOP :
1. Gulung lengan baju yang panjang hingga di atas
pergelangan tangan, lepaskan perhiasan dan jam
tangan.
2. Pastikan kuku jari pendek dan terkikir.
3. Perhatikan permukaan tangan dan jari terhadap
adanya luka goresan atau sayatan. Laporkan jika
terdapat lesi ketika merawat klien yang sangat
rentan.
4. Berdiri di bak cuci, pertahankan agar tangan dan
seragam tidak menyentuh permukaan bak cuci.
Ulangi mencuci tangan dari awal jika tangan
menyentuh bak cuci selama proses. Gunakan
bak cuci dengan keran yang mudah dijangkau.
5. Lakukan 7 langkah cuci tangan :
a. Basahi kedua telapak tangan dengan air
mengalir dan tuang sabun ke telapak
tangan. Selanjutnya gosok kedua telapak
tangan kea rah depan dan belakang.
b. Gosok punggung tangan dan masukan jari
di sela jari secara bergantian.
c. Masukan jari kanan ke sela jari kiri untuk
membersihkan sela jari.
d. Gosok ujung jari dengan mengatupkan jari
tangan kanan dan menggossokannya ke
telapak tangan kiri. Lakukan procedure
yang sama pada tangan kiri.
e. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian.
f. Gosokan ujung kuku tangan kanan ke
telapak tangan kiri. Lakukan secara
bergantian.
g. Gosok kedua pergelangan tangan dengan
cara memutar telapak tangan ke
pergelangan tangan secara bergantian,
selanjutya bilas dengan air bersih yang
mengalir dan keringkan tangan secara
menyeluruh. Keringkan dari ujung jari
turun ke pergelangan tangan.
6. Letakan handuk dalam wadah yang telah
disiapkan.
7. Tutup keran air dengan siku. Untuk menutup
keran yang dioperasikan dengan tangan,
gunakan tisu kertas bersih dan kering.
8. Pertahankan tangan tetap bersih.
3. Patient Safety Video :
Menjaga keamanan perawat

SOP :
Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Tidak ada dokumentasi
2. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PENGGUNAAN APD
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
APD level 1:
1. Masker bedah.
2. Sarung tangan.
3. Penutup kepala.
4. Handrub alkohol.

APD level 2:
1. Face shield/ Goggles.
2. Sarung tangan.
3. Surgical gown.
4. Penutup kepala.
5. Masker N95.
6. Handrub alkohol.

APD level 3:
1. Penutup sepatu.
2. Boots.
3. 2 lapis sarung tangan.
4. Masker N95.
5. Penutup kepala.
6. Goggles.
7. Baju hazmat.
8. Handrub alkohol.

SOP :
APD level 1 :
1. Masker bedah/masker N95
2. Penutup kepala
3. Sarung tangan
4. Handrub alkohol

APD level 2 :
1. Handrub alkohol
2. Penutup kepala
3. Apron/gown
4. Masker N95
5. Goggle/face shield
6. Sarung tangan

APD level 3 :
1. Sarung tangan pertama
2. Sarung tangan kedua lebih panjang
3. Cover all jumpsuit
4. Sepatu boot
5. Masker N95
6. Goggle
7. Penutup wajah
8. Handrub alkohol
9. Sikat panjang
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. Menggunakan & Melepas APD Level 1
a. Menggunakan APD level 1:
1. Mencuci tangan 6 langkah dengan air
mengalir dan menggunakan sabun
selama 60 detik
2. Tutup kran dengan siku dan keringkan
tangan dengan tissu
3. Bila menggunakan hijab, ganti hijab
yang digunakan di luar rumah sakit
dengan hijab yang tersedia di rumah
sakit.
4. Memasang penutup kepala.
5. Memakai masker bedah, sesuaikan
dengan hidung dan wajah.
6. Gunakan sarung tangan yang sesuai
ukuran tangan.
b. Melepaskan APD level 1:
1. Sebelum melepaskan APD level 1
lakukan cuci tangan menggunakan
handrub berbasis alkohol selama 20 detik.
2. Pegang sisi dalam penutup kepala dan
buka penutup kepala kearah belakang lalu
buang ke tempat sampah medis berwarna
kuning.
3. Buka masker jangan sentuh sisi luar
masker.
4. Buka sarung tangan.
5. Lakukan kembali cuci tangan 6 langkah.

B. Menggunakan & Melepas APD Level 2


a. Menggunakan APD level 2 (cara 1):
1. Cuci tangan 6 langkah.
2. Pakai Surgical gown.
3. Memasang masker N95, sesuaikan
bentuk hidung dan wajah
4. Menggunakan goggles.
5. Menggunakan sarung tangan.
b. Melepaskan APD level 2 (cara 1):
1. Mencuci tangan menggunakan handrub
berbasis alkohol selama 20 detik.
2. Lepaskan surgical gown dengan teknik
menyentuh surgical gown dengan
bagian luar sekaligus melepaskan
sarung tangan secara bersamaan.
3. Gulung surgical gown dan juga sarung
tangan yang di lepaskan kemudian
buang ke tempat sampah medis.
4. Mencuci tangan 6 langkah.
5. Melepaskan goggles dan letakan di alat
disinfektan, kemudian cuci tangan
kembali.
6. Lepaskan masker N95 dan kemudian
cuci tangan 6 langkah kembali.
c. Menggunakan APD level 2 (cara 2):
1. Cuci tangan menggunakan handrub
berbasis alkohol selama 20 detik
2. Menggunakan penutup kepala
3. Menggunakan surgical gown.
4. Menggunakan masker N95 sesuaikan
dengan bentuk wajah dan hidung.
5. Menggunakan face shield
6. Menggunakan sarung tangan sesuai
ukuran tangan.
d. Cara melepaskan APD 2 lainnya (cara 2):
1. Cuci tangan.
2. Melepaskan sarung tangan dari sisi
dalam, kemudian cuci tangan kembali.
3. Melepaskan face shield dan letakan di
tempat disinfektan dan cuci tangan
kembali.
4. Melepaskan surgical gown pastikan
tidak memegang bagian luar, gulung
surgical gown dan buang ke tempat
sampah medis, lalu cuci tangan
kembali.
5. Melepaskan penutup kepala ke arah
belakang lalu buang ke tempat medis
dan cuci tangan kembali.
6. Melepaskan masker N95 lalu buang ke
tempat medis dan cuci tangan kembali.
C. Menggunakan & Melepaskan APD Level 3
a. Menggunakan APD level 3:
1. Mencuci tangan dan menggunakan
masker N95 sesuaikan dengan bentuk
hidung dan wajah.
2. Menggunakan penutup kepala.
3. Menggunakan goggles.
4. Menggunakan baju hazmat, pastikan
baju hazmat terkancing sempurna,
tutup kepala dengan penutup kepala
dari baju hazmat.
5. Menggunakan penutup kaki,
kemudian pasang boot.
6. Menggunakan sarung tangan lapis
pertama
7. Kemudian kenakan sarung tangan
lapis kedua hingga menutup setengah
lengan bawah.
b. Cara melepas APD level 3:
1. Cuci tangan 6 langkah.
2. Melepaskan sarung tanggan bagian
luar, lalu semprotkan cairan
desinfektan ke sepatu boot, lalu
letakan sepatu ke tempat
desinfektan.
3. Cuci tangan kembali, lalu
melepaskan baju hazmat dan
usahakan untuk tidak menyentuh
bagian luar baju hazmat.
4. Lepaskan penutup kaki dan segera
memakai sepatu bersih, lalu cuci
tangan.
5. Melepaskan penutup kepala ke arah
belakang, lalu cuci tangan kembali.
6. Melepaskan goggles dan letakan di
tempat disinfektan, kemudian cuci
tangan.
7. Melepaskan masker N95, lalu cuci
tangan kembali.
8. Lepaskan sarung tangan dari sisi
dalam dan mencuci tangan kembali.
9. Mandi bersih dan segera ganti baju
yang sudah di siapkan dari rumah.
SOP :
A. Memakai & Melepas APD Level 1
a. Memakai APD Level 1 :
1. Lepaskan barang pribadi
2. Kenakan baju kerja dan sepatu tertutup
3. Cuci tangan
4. Pakai penutup kepala sekali pakai
5. Kenakan masker bedah sekali pakai
6. Jika melakukan pemeriksaan fisik harus
memakai sarung tangan
7. Jika tindakan yang perlu membuka
mulut pasien, gunakan masker N95
b. Melepas APD Level 1 :
1. Jika memakai sarung tangan,
desinfektan dengan handrub alkohol
2. Lepaskan penutup kepala
3. Lepaskan masker bedah, dengan cara
memegang tali bagian bawah, arahkan
ke atas sampai melewati kepala
kemudian pegang tali bagian atas
sampai masker terlepas
4. Lepaskan sarung tangan
5. Cuci tangan
6. Lakukan kebersihan diri (mandi)

B. Memakai & Melepas APD Level 2


a. Memakai APD level 2 :
1. Lepaskan barang pribadi
2. Kenakan baju kerja dan sepatu tertutup
3. Cuci tangan
4. Pakai penutup kepala sekali pakai
5. Kenakan apron/gown
6. Kenakan masker N95
7. Kenakan goggle/face shield
8. Kenakan sarung tangan
b. Melepas APD level 2
1. Desinfektan sarung tangan dengan
handrub alkohol
2. Lepaskan penutup kepala
3. Lepaskan apron/gown
4. Desinfektan sarung tangan dengan
handrub alkohol
5. Lepaskan goggle/face shield
6. Lepaskan masker N95 dengan cara
memegang tali bagian bawah, arahkan
ke atas sampai melewati kepala
kemudian pegang tali bagian atas
sampai masker terlepas
7. Lepaskan sarung tangan
8. Cuci tangan
9. Lakukan kebersihan diri (mandi)

C. Memakai & Melepas APD Level 3


a. Memakai APD level 3 :
1. Lepaskan barang pribadi
2. Kenakan baju kerja dan sepatu tertutup
3. Cuci tangan
4. Kenakan sarung tangan pertama
5. Kenakan cover all jumpsuit, tetapi
bagian kepala tidak ditutup dahulu
6. Kenakan sepatu boot
7. Kenakan masker N95
8. Kenakan goggle
9. Kenakan penutup wajah dan tutup
cover all bagian kepala
10. Kenakan sarung tangan kedua (lebih
panjang)
b. Melepas APD level 3 :
1. Desinfektan sarung tangan bagian luar
dengan handrub alkohol
2. Desinfektan sepatu boot menggunakan
sikat panjang
3. Lepaskan sarung tangan kedua
4. Lepaskan tutup cover all bagian kepala
kemudian lepaskan penutup wajah
5. Lepaskan sepatu boot
6. Lepaskan cover all jumpsuit dengan
cara menggapai resleting, buka
seluruhnya tanpa menyentuh kulit
7. Desinfektan sarung tangan bagian
dalam dengan handrub alkohol
8. Lepaskan goggle
9. Lepaskan masker N95
10. Lepaskan sarung tangan pertama
11. Cuci tangan
12. Lakukan kebersihan diri (mandi)
3. Patient Safety Video :
Menjaga keamanan perawat

SOP :
Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Tidak ada dokumentasi
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Buku catatan.
2. Jam tangan.
3. Kapas atau tisu.
4. Thermometer.
5. Handscoon.
6. Anti septik.
7. Bengkok
8. Tensimeter.
9. Stetoskop.

SOP :
1. Termometer raksa atau thermometer digital
siap pakai.
2. Bengkok.
3. Larutan sabun, disinfektan, air bersih.
4. Kertas tisu.
5. Sarumg tangan.
6. Buku catatan dan alat tulis.
7. Stetoskop.
8. Stigmomanometer raksa atau aneroid dengan
bola karet dan manset.
9. Kapas alcohol.
10. Jam tangan dengan jarum penunjuk detik, jam
digital atau polsteller.
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan.
4. Menjelaskan procedure ketrampilan.
5. Menanyakan kesiapan pasien.
B. FASE KERJA
1. Menyiapkan peralatan dekat dengan
pasien
2. Mencuci tangan dan memakai sarung
tangan.
3. Mengukur tekanan darah menggunakan
tensimeter.
4. Mengukur suhu dengan menggunakan
thermometer dan di letakan di bagian
ketiak pasien.
5. Mengukur nadi dengan meletakan tiga jari
tangan perawat di atas lekukan radialis
klien, searah ibu jari disisi dalam
pergelangan tangan klien.Berikan tekanan
ringan diatas radialis, hitung frekuensi
denyut menggunakan jam tangan dengan
jarum petunjuk detik
6. Merapikan alat.
7. Melepaskan sarung tangan dan cuci
tangan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut.
3. Berpamitan.

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan.
4. Menjelaskan procedure ketrampilan.
5. Menanyakan kesiapan pasien.
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan dan gunakan sarung
tangan.
2. Tutup jendela atau sampiran untuk
menjaga privasi pasien.
3. Dekatkan peralatan ke tempat tidur pasien.
4. Bantu pasien dalam posisi berbaring.
5. Buka lengan pasien.
6. Mengkaji suhu tubuh pasien
1) Letakan thermometer ke tengah ketiak,
kemudian turunkan melintasi tubuh
hingga lengan bawah menyentuh
lengan lainnya.
2) Pertahankan posisi thermometer 5-10
menit.
7. Mengkaji Tekanan darah pasien
1) Palpasi arteri brakialis dan pasang
manset 2,5 cm diatas denyut nadi
brakialis.
2) Pasang sfigmomanometer aneroid pada
manset, sejajar dengan arteri brakialis,
pastikan lilitan manset rapi. Pastikan
sfigmomanometer sejajar dengan mata.
3) Palpasi arteri brakialis sambil
memompa manset hingga 30 mmHg
diatas titik arteri brakialis tidak teraba
lagi, perlahan buka tutup manset.
Perhatikan titik ketika denyut kembali
teraba (sistolik palpasi), kempeskan
manset sepenuhnya dan tunggu 30
detik.
4) Pasang stetoskop di telinga, palpasi
kembali arteri brakialis dan letakan
diagfragma stetoskop diatasnya.
5) Tutup katup pada manset searah jarum
jam hingga rapat. Pompa manset hingga
mencapai 30 mmHg diatas titik sistolik
palpasi.
6) Buka katup secara perlahan hingga
memungkinkan turun 2-3 mmHg per
detik, perhatikan titik pada
stigmomanometer ketika denyut
terdengar pertama kali, lanjutkan
membuka katup secara bertahap dan
perhatikan titik ketika denyut nadi tidak
terdengar lagi.
7) Kempeskan manset dengan cepat dan
tuntas, buka manset dan lipat dengan
baik.
8. Mengkaji nadi pasien
1) Letakan tiga jari tangan perawat di atas
lekukan radialis klien, searah ibu jari
disisi dalam pergelangan tangan klien.
2) Berikan tekanan ringan diatas radialis,
hitung frekuensi denyut menggunakan
jam tangan dengan jarum petunjuk
detik atau jam digital setelah denyutan
teratur.
9. Mengkaji pernafasan pasien
1) Letakan tangan klien pada posisi relaks
menyilang abdomen atau dada bawah.
2) Observasi siklus pernafasan lengkap,
yaitu sekali inspirasi dan sekali
ekspirasi, perhatikan jarum petunjuk
detik pada jam tangan dan mulai
perhitungan frekuensi pernafasan
setelah siklus terobservasi.
10. Merapikan alat
11. Cuci tangan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi.
2. Berpamitan.
3. Patient Safety Video :
Sudah sesuai SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Mencatat kegiatan dalam lembar catat keperawatan.

SOP :
Mencatat kegiatan dalam lembar catat keperawatan.
3. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : TTV
4. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMERIKSAAN FISIK PARU
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo dengan
prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Stetoskop.
2. Sarung tangan.
3. Bengkok

SOP :
1. Stetoskop.
2. Pengaris dalam sentimeter.
3. Spidol spidol penanda.
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan.
4. Menjelaskan procedure ketrampilan.
5. Menanyakan kesiapan pasien.
B. FASE KERJA
1. Menyiapkan alat.
2. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.
3. Meminta pasien untuk duduk
4. Meminta pasien untuk membuka baju.
5. Melakukan tindakan untuk inspeksi atau penglihatan
dengan cara melihat bentuk dada dan bagian
punggung apakah ada kelainan atau tidak.
6. Melakukan tindakan palpasi atau perabaan dengan
cara memegang dada dan bagian punggung pasien
pasien dan meminta pasien tarik nafas dalam.
7. Memegang dada dan bagian punggung pasien dan
meminta pasien mengucapkan Sembilan puluh
Sembilan.
8. Melakukan pengetukan atau perkusi pada bagian
dada dan punggung pasien.
9. Melakukan auskultasi dengan menggunakan
stetoskop, dan meminta pasien untuk tarik nafas.
10. Meminta pasien untuk mengenakan baju kembali.
11. Membantu klien untuk memperoleh posisi nyaman
kembali
12. Cuci tangan.
C.FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi.
2. melakukan rencana tindak lanjut.
3. Berpamitan.
SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan.
4. Menjelaskan procedure ketrampilan.
5. Menanyakan kesiapan pasien.
B. FASE KERJA
1. Menjaga privasi pasien.
2. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.
3. Mengatur posisi nyaman pasien.
4. Membuka baju pasien.
5. Melakukan inspeksi dada:
1) Mengamati bentuk dada secara keseluruhan.
2) Mengamati adakah retraksi intercosta.
6. Melakukan palpasi dada :
1) Posisikan diri dihadapan pasien dengan meletakan
telapak tangan pada dada pasien.
2) Anjurkan pasien untuk mengucapkan kata “tuju
puluh tuju”.
3) Rasakan & bandingkan gerakan tangan kanan kiri.
4) Lakukan step A-E pada dada bagian belakang
pasien.
7. Melakukan perkusi dada:
1) Perkusi anterior dari atas klavikula ke bawah
ruang intercostal.
2) Perkusi posterior dari apeks paru ke bawah.
3) Membandingkan hasil perkusi kanan dan kiri.
8. Melakukan auskultasi dada:
1) Meletakan stethoscope di atas area intercostal.
2) Anjurkan pasien untuk bernafas pelan dan dalam.
3) Dengarkan inspirasi dan ekspirasi pasien pada
titik auskultasi secara benar.
9. Mendokumentasi tidakan.
10. Mencuci tangan.
C.FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut.
3. Berpamitan.
3. Patient Safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan dan prosedur
pelaksanaan
5. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Stetoskop.

SOP :
1. Stetoskop.
2. Senter kecil.
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Mempersiapkan alat
3. Posisikan klien supinasi.
4. Meminta izin klien untuk melepas pakaian
bagian atas klien.
5. Melakukan fase inspeksi dengan melihat
dada pasien.
6. Melakukan fase palpasi di empat area (aorta,
pulmonal, mitral, trikuspidal).
7. Melakukan fase perkusi batas jantung (atas,
kiri, bawah, kanan).
8. Melakukan auskultasi pada 4 area (aorta,
pulmonal, mitral, trikuspidal).
9. Merapikan pasien.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan.
2. Mengatur posisi pasien supinasi.
3. Membebaskan daerah dada.
4. Melakukan inspeksi terhadap bentuk dada
dan pulsasi.
5. Melakukan palpasi pada 4 area ( aorta,
pulmonal, mitral, trikuspidal).
6. Melakukan perkusi batas jantung ( atas, kiri,
bawah, kanan ).
7. Melakukan auskultasi pada 4 area ( aorta,
pulmonal, mitral, trikuspidal).
8. Merapikan pasien.
9. Mencuci tangan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat

4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan
6. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Stetoskop
2. Handscoon
3. Bak instrumen

SOP :
1. Stetoskop
2. Penggaris kecil
3. Spidol penanda
4. Bantal kecil
5. Pita pengukur
6. Sarung tangan jika perlu
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memakai handscoon
3. Meminta izin klien untuk membuka
pakaian
4. Melakukan inspeksi abdomen dengan cara
mengamati bentuk abdomen secara
keseluruhan
5. Melakukan auskultasi abdomen, dengan
cara meletakkan stetoskop pada setiap
abdomen (regio epigastrium, regio kanan
atas, regio kanan bawah, regio kiri bawah,
dan regio kiri atas)
6. Melakukan perkusi abdomen
1) Mengetuk seluruh abdomen untuk
mengetahui bagian batas hepar
2) Mengetuk seluruh abdomen untuk
mengetahui suara redup hepar dan
suara pekak
3) Mengkaji hasil pemeriksaan perkusi
7. Melakukan palpasi abdomen
1) Menekan pada setiap kuadran
abdomen
2) Menekan pada area hepar dan area
limpa menggunakan jari
3) Mengamati reaksi pasien saat
dilakukan palpasi
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan dan memasang sarung
tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Mengatur posisi nyaman pasien
4. Membuka pakaian pasien
5. Melakukan inspeksi abdomen
a. Mengamati bentuk abdomen secara
keseluruhan
b. Mengamati pergerakan kulit abdomen
ketika inspirasi dan ekspirasi
6. Melakukan auskultasi abdomen
a. Meletakkan stetoskop diatas area
abdomen
b. Mengauskultasi dan mengkaji frekuensi
karakteristik bising usus
7. Melakukan perkusi pada abdomen
a. Mulai perkusi dari kuadran kiri bawah
kemudian memutar searah jarum jam
b. Perhatikan reaksi klien saat dilakukan
perkusi
8. Melakukan palpasi pada abdomen
a. Melakukan palpasi di setiap kuadran
b. Melakukan penekanan abdomen
sedalam l cm menggunakan jari
c. Mengamati reaksi pasien saat dilakukan
palpasi
9. Cuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Keamanan perawat tidak terjaga karena perawat
tidak mencuci tangan setelah melakukan tindakan

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan
dan hasil pemeriksaan dalam lembar keperawatan
7. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMERIKSAAN FISIK GENETALIA
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Handscoon
2. Pelumas
3. Buku dokumentasi

SOP :
1. Sarung tangan
2. Lampu yang dapat diatur pencahayaannya
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan prosedur ketrampilan
4. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
a. Pemeriksaan genetalia pria
1. Memakai handscoon
2. Membuka selimut dan pakaian bawah
klien
3. Amati daerah persebaran rambut-rambut
halus pada pubis
4. Memeriksa daerah penis dari ujung
glenpenis hingga pangkal penis
5. Memeriksa daerah korpus
spongium/saluran uretra dengan cara
memijat/menekan bagian atas dan
bawah untuk memeriksa adanya cairan
6. Memeriksa daerah skrotum dengan
posisi penis harus diangkat
7. Memeriksa daerah testis, bentuk testis,
konsistensi, dan sensitivitas pada
tekanan
8. Memeriksa daerah lekukan antara penis
dan skrotum
9. Membantu pasien untuk merapikan alat
dan tempat tidur
b. Pemeriksaan genetalia wanita
1. Menjaga privasi
2. Memakai handscoon
3. Membuka selimut
4. Mengatur posisi klien senyaman
mungkin
5. Membuka pakaian bawah klien
6. Amati daerah penyebaran rambut-
rambut pada pubis
7. Mengkaji bagian labia mayora
8. Mengkaji daerah perineum
9. Membantu pasien untuk merapikan alat
dan tempat tidur
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
a. Pemeriksaan genetalia pria
1. Mencuci tangan dan memasang sarung
tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Minta klien untuk membuka pakaian
bawahnya dan bantu memperoleh posisi
berbaring terlentang. Tutupi bagian tubuh
yang tidak dikaji
4. Amati kuantitas dan penyebaran rambut
diarea pubis, kemudian bandingkan
dengan masa perkembangan klien
5. Pada pria yang belum khitan tarik
prepusium untuk mengkaji glans penis
dan meatus uretra terhadap adanya cairan,
lesi, edema, dan inflamasi.
6. Kaji batang penis untuk mengetahui lesi,
jaringan parut, atau edema
7. Palpasi batang penis menggunakan ibu
jari, jari telunjuk, dan jari tengah untuk
mengetahui adanya area pengerasan area
local.
8. Kaji skrotum untuk ukuran, warna,
bentuk, kesimetrisan, adanya lesi, atau
edema.
9. Kaji skrotum dan testis menggunakan ibu
jari dan tiga jari bagian tengah. Palpasi
setiap testis dan amati ukuran,
konsistensi, dan bentuk.
10. Palpasi epididimis yang memanjang dari
puncak testis kebelakang.
11. Palpasi saluran sperma menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk.
12. Merapikan kembali pakaian pasien
13. Cuci tangan
b. Pemeriksaan genetalia wanita
1. Mencuci tangan dan memasang sarung
tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Mengatur posisi nyaman pasien
4. Minta klien membuka pakaian bawahnya
dan bantu memperoleh bantun
memperoleh posisi litotomi.tutupi bagian
tubuh yang tidak dikaji
5. Atur pencahayan untuk memudahkan
pemeriksaan area perineal
6. Amati kuantitas dan penyebaran rambut
pubis
7. Kaji adanya lesi, eritema, fisura,
leukoplakia, dan eksloriasi pada area
pubis
8. Buka labia mayora menggunakan jari
tangan yang tidak dominan untuk
mengkaji klitoris, labia minora, orifisum
uretra, hymen, orifisium vagina, dan
perineum.
9. Kaji setiap pembengkakan, ulkus, rabas,
dan nodul.
10. Palpasi kelenjar skene untuk mengkaji
adanya rabas maupun kekakuan.
11. Palpasi kelenjar bartolini
12. Membantu pasien untuk merapikan
pakaian kembali
13. Cuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Keamanan pasien tidak tercapai karena dalam 2
pemeriksaan tersebut perawat tidak melakukan cuci
tangan

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan
dan hasil pemeriksaan dalam lembar keperawatan
8. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : KOMPRES HANGAT
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Handuk
2. Botol berisi air
3. Water bag

SOP :
1. Termometer
2. Sarung tangan
3. Perlak
4. Selimut mandi
5. Waslap
6. Baskom berisi air
7. Termos berisi air panas
8. Thermometer air
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Meletakkan alat dekat pasien
3. Tuang air panas ke dalam water bag
4. Membuka selimut dan pakaian pasien yang
akan dikompres
5. Meletakkan waterbag yang berisi air panas
di atas perut pasien tunggu hingga dingin
6. Mengangkat waterbag
7. Merapikan kembali pakaian pasien
8. Mengkaji kenyaman pasien setelah
dikompres
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan dan memasang sarung
tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Dekatkan peralatan ke tempat tidur pasien
4. Ukur suhu tubuh pasien
5. Tuang air panas ke dalam baskom berisi air
hingga suhu air mencapai 40 – 46 0C ( ukur
menggunakan termometer air )
6. Pasang perlak dibawah area yang akan
dikompres
7. Celupkan washlap ke dalam baskom dan
peras
8. Letakkan waslap tersebut di aksila dan
inguinal klien, baik kanan maupun kiri.
Ulangi prosedur tersebut beberapa kali jika
waslap sudah dingin
9. Kaji perubahan suhu tubuh setiap l5 – 20
menit
10. Hentikan prosedur jika suhu tubuh
mendekati norma
11. Rapikan peralatan
12. Bantu klien merapikan pakaian dan tempat
tidurnya
13. Kaji kenyamanan klien
14. Cuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
1. Tidak menjaga keamanan pasien karena
perawat tidak memakai sarung tangan selama
melakukan tindakan
2. Tidak mencuci tangan setelah melakukan
pemeriksaaan

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan
9. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : FISIOTERAPI DADA
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Stetoskop
2. Handscoon
3. Tissu
4. Segelas air minum
5. Wadah sputum

SOP :
1. Bantal 2 buah atau 3 buah
2. Papan pengatur posisi
3. Kertas tissu
4. Segelas air minum
5. Wadah sputum
6. Perlak
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Meletakkan alat dekat pasien
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
3. Menganjurkan pasien untuk nafas dalam
dan lambat
4. Menganjurkan pasien untuk memeluk
badannya sendiri seperti orang
membungkuk dan tangan bersilangan
5. Tepuk – tepuk punggung pasien mulai dari
punggung kea rah bahu
6. Lakukan sampai 3 kali
7. Tepuk kembali punggung pasien
8. Anjurkan kembali pasien untuk tarik nafas
lalu getarkan punggung pasien ketika
pasien mengeluarkan nafas
9. Anjurkan pasien untuk batuk lalu tampung
secret pada pot sputum yang sudah
disediakan
10. Melakukan auskultasi paru untuk
menentukan area yang terdapat secret.
Pasien dianjurkan untuk tarik nafas
11. Kaji kenyamanan pasien
C. FASE TERMINASI
Tidak terdapat fase terminasi

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan dan memasang sarung
tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Mengatur posisi nyaman klien
4. Melakukan auskultasi paru untuk
menentukan area yang banyak secret
5. Menganjurkan klien untuk memeluk bantal
6. Melakukan perkusi clapping pada area
punggung dan area secret terdengar jelas
7. Melakukan vibrasi pada area punggung dan
area yang secret terdengar jelas
8. Menganjurkan klien untuk napas dalam dan
batuk
9. Menampung secret pada pot sputum yang
sudah diberikan cairan disinfektan
10. Menganjurkan pasien untuk minum
11. Melakukan auskultasi paru ulang
12. Mendokumentasikan tindakan
13. Cuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
1. Keamanan pasien tidak berjalan dengan baik
karena perawat tidak menggunakan sarung
tangan
2. Perawat tidak mencuci tangan setelah
melaukan tindakan

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan
dan hasil pemeriksaan dalam lembar keperawatan
10-11. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : INHALASI OKSIGEN NASAL KANUL
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Tabung oksigen dengan flowmeter
2. Humidifier
3. Selang nasal
4. Handscoon
5. Kunci inggris

SOP :
1. Tabung oksigen dengan flowmeter
2. Humidifier menggunakan cairan steril, air
distilasi, atau air keran yang dimasak sesuai
dengan kebijaKan rumah sakit
3. Kanula nasal dan selang
4. Plester
5. Kasa jika perlu
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan kontrak waktu
4. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Cuci tangan dan memakai handscoon
2. Menyiapkan peralatan oksigen dan
humidifier
3. Sambungkan selang nasal kanul ke
humidifier
4. Pastikan oksigen keluar dari selang nasal
kanul dengan cara terdengar bunyi pada
selang dan terdapat gelembung udara pada
humidifier
5. Memasang selang nasal kanul ke dalam
lubang hidung pasien dan karet pengikat
melingkari kepala pasien
6. Mengkaji kenyamanan pasien
7. Melepas handscoon dan mencuci tangan
8. Melakukan pendokumentasian
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Berpamitan
SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
4. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan dan memasang sarung
tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Dekatkan peralatan ke tempat tidur pasien
4. Kaji kebutuhan terapi oksigen dan
klarifikasi intruksi terapi
5. Siapkan klien dan keluarga.
a. Bantu klien memperoleh posisi semi
flower jika memungkinan posisi ini
memudahkan espansi dada sehingga
klien lebih mudah bernapas
b. Jelaskan bahwa oksigen akan
mengurangi ketidaknyamanan akibat
dispnea dan tidak menimbulkan
bahaya jika petunjuk keamanan
diperhatikan. Informasikan kepada
klien dan keluarga tentang petunjuk
keamanan yang berhubungan dengan
penggunaan oksigen.
6. Siapkan peralatan oksigen dan humidifier
7. Putar knop oksigen hingga diperileh
kecepatan airan yang sesuai dengan intruksi
dan pastikan peralatan berfungsi dengan
baik.
a. Pastikan oksigen mengalir dengan
bebas melalui slang dan anda dapat
merasakan oksigen keluar dari kanula
nasal. Tidak terdengar bunyi pada
slang, sambungan tidak bocor, dan
terdapat gelembung udara pada
humidifier saat oksigen mengalir
melewati air.
b. Atur kecepatan aliran oksigen sesuai
dengan terapi yang direkomendasikan
8. Pasang kanula nasal pada wajah klien
dengan lubang kanula masuk ke dalam
hidung dan karet pengikat melingkari
kepala klien. Bebrapa model memiliki karet
pengikat yang ditarik ke bawah dagu.
9. Fiksasi kanula nasal menggunakan plaster
10. Gunakan kasa sebagai alas karet pengikat
pada area telinga dan tulang pipi jika perlu
11. Lakukan evaluasi umum pada klien dalam
l5 -30 menit pertama. bergantung pada
kondisi klien. Selanjutnya, lakukan
evaluasi umum secara teratur yang meliputi
pengkajian tingkat kecemasan; kemudahan
bernapas ketika alat dipasang; TTV ; pola
napas ;pergerakan dada; warna kulit, kuku,
bibir, telinga, membrane mukosa hidung,
mulut dan faring ; tanda hipoksian ; tanda
hiperkabia ; bunyi napas bilateral ;AGD ;
toleransi aktivitas ; adanya takikardia,
dispnea, konfusi ; kelelelahan, dan sianosis.
12. Kaji adanya iritasi pada lubang hidung
klien dan berikan pelumas pada membrane
mukosa jika perlu.
13. Inspeksi peralatan secara teratur. Periksa
volume kecepatan airan oksigen dan
ketinggian cairan steril pada humidifier
dalam 30 menit dan ketika memberi
perawatan kepada klien. Pertahankan
ketinggian air didalam humidifier dan
pastikan petujuk keamanan dipatuhi.
14. Cuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Keamanan tidak berjalan dengan baik karena
perawat tidak memberi informasi kepada klien dan
keluarga tentang petunjuk keamanan dalam
penggunaan oksigen

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan
dan hasil pemeriksaan dalam lembar keperawatan
SOP :
Dokumentasikan hasil pengkajian, terapi yang
diberikan, dan data relevan dalam dokumentasi
keperawatan
12. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMBERIAN OBAT IV
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo dengan
prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan alat-alat Video :
1. Buku catatn obat
2. Bak instrumen
3. Larutan injeksi
4. Cairan pelarut obat jika obatnya masih berbentuk
serbuk.
5. Spuit
6. Kapas alkohol.
7. Handscone.
8. Perlak pengalas.
9. Torniquet.
10. Bengkok

SOP :
1. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat.
2. Kapas alkohol.
3. Sarung tangan.
4. Obat yang sesuai.
5. Spuit 2ml – 5ml.
6. Bak spuit.
7. Baki obat.
8. Plester.
9. Perlak pengalas.
10. Pembendung vena(torniquet).
11. Kassa steril (bila perlu)
12. Bengkok.
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan.
4. Menjelaskan prosedur tindakan.
5. Menanyakan kesiapan
B. FASE KERJA
1. Menjaga privacy (menutup sampiran).
2. Mencuci tangan. (melepaskan semua perhiasan
yang dipakai lalu lakukan cuci tangan.)
3. Menggunakan handscon.
4. Siapkan obat yang akan di injeksikan.
5. Ambil obat secara perlahan sesuai takaran, lalu
pastikan tidak ada udara di dalam spuit. Lalu tutup
kembali dengan teknik one herd.
6. Dekatkan alat ke pasien.dan ijin kepada pasien
untuk ijin melakukan tindakan.
7. Bebaskan dulu daerah yang akan di lakukan
penyuntikan, jika pasien menggunakan bau
lengan panjang maka kita gulung sampai batas
lengan atas sehingga terlihat lipatan sikunya.
8. Pasang perlak pengalas.
9. Pasang torniquet.
10. Minta pasien untuk menggegam dengan jempol
didalam.
11. Raba tempat yang akan di lakukan injeksi.
12. Usap lengan yang akan di injeksi dengan kapas
alkohol.
13. Lakukan persiapkan untuk injeksi dengan jarum
mengarah ke atas kita lakukan penyuntikan yang
sudah di tentukan dengan sudut 45˚.
14. Seper tiga jarum yang sudah masuk.kemudian di
aspirasi apakah sudah ada darah yang masuk ke
spuit jika sudah lepaskan torniquet dan
genggaman tangan jika sudah masukkan obat
secara perlahan sampai obat habis. Jika sudah
tarik spuit dan darah yang sudah di suntik tadi di
tekan menggunakan kapas alkohol.buang spuit di
sefety bok.
15. Jika di perlukan kita bisa memasang plester pada
area yang tadi di lakukan injeksi intravena, tetapi
ika darah sudah berhenti tidak perlu dilakukan
pemasangan plester.
16. Bereskan alat dan rapikan pasien.
17. Cuci tangan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. mengucapkan salam.
2. memperkenalkan diri.
3. menjelaskan tujuan.
4. menjelaskan prosedur tindakan.
5. menanyakan kesiapan.
B. FASE KERJA
1. Menjaga privacy
2. Mencuci tangan dan mendekatkan alat disamping
pasien.
3. Mengatur posisi nyaman klien.
4. Memakai sarung tangan
5. Mengambil obat dengan mengoleskan kapas
alkohol pada permukaan botol vial obat untuk
mengcegah terkontaminasi bakteri.
6. Mengganti Neddle jarung spuit dengan yang baru
7. Mengkaji ulang identitas pasien dengan
menanyakan nama pasien.
8. Memasang tourniquet 5cm diatas area
penyuntikan.
9. Memilih area yang akan dilakukan penyuntikan.
10. Membersihkan area penyuntikan dengan kapas
alcohol dengan gerakan sirkuler.
11. Menusukkan jarum dengan posisi 30 derajat dan
posisi ujung jarum menghadap ke atas.
12. Melakukan aspirasi dan observasi darah dalam
spuit.
13. Jika ada darah, masukan obat secara perlahan.
14. Melepaskan tourniqueit.
15. Keluarkan jarum dengan memberikan penekakan
kapas alcohol.
16. Membuang spuit pada bengkok.
17. Menfikasi dengan plester.
18. Merapikan alat dan pasien.
19. Mendokumentasikan tindakan.
20. Mencuci tangan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan valiasi/validasi.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut.
3. Berpamitan.
3. Patient safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Mendokumentasikan prosedur dan waktu pelaksanaan

SOP :
Mendokumentasikan prosedur dan waktu pelaksanaan
13. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMBERIAN OBAT SC
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo dengan
prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Kom
2. Bengkok
3. Aquades
4. Bak spuit
5. Sarung tangan
6. Perlak
7. Obat

SOP :
1. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat.
2. Kapas alcohol.
3. Sarung tangan bersih sekali pakai.
4. Obat yang sesuai resep
5. Spuit 1 ml dengan jarum berukuran 25 G, 26 G,
atau 27 G dan panjang sekitar 0,6-1,6 cm.
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. mengucapkan salam.
2. memperkenalkan diri.
3. menjelaskan tujuan.
4. menjelaskan prosedur tindakan.
5. menanyakan kesiapan
B. FASE KERJA
1. menyiapkan alat dan dekatkan alat pada pasien.
2. Pasang perlak pengalas.
3. Menggenakan sarung tangan.
4. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol
(melingkar dalam keluar ).
5. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
mengangkat cutan.
6. Posisikan jarum keatas dan tusukkan jarum
dengan sudut 45 derajat.
7. Lakukan aspirasi dan pastikan darah tidak
masuk kedalam spuit.
8. Masukkan obat kedalam subkutan secara
perlahan.
9. Mencabut jaum sambil menekan.
10. Buang spuit kedalam bengkok.
11. Rapikan pasien.
12. Merapikan alat.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam .
2. Memperkenalkan diri / menyakan nama pasien.
3. Menjelaskan tujuan tindakan.
4. Menjelaskan langkah dan prosedur.
5. Menanyakan kesiapan pasien.
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan dan menggunakan APD.
2. Menginspirasi terapi antibiotic yang telah
disiapkan, tepat 0,05 ml
3. Mengatur posisi bayi sesuai tempat tusukan.
4. Memasang perlak dan pengalas.
5. Membebaskan daerah yang akan diinjeksi.
6. Memakai sarung tangan.
7. Membersihkan kulit dengan alcohol swab
(melingkari dari dalam keluar ) biarkan
mengering sendiri.
8. Menusuk spuit dengan sudut 15 derajat .
9. Memasukan obat secara perlahan.
10. Mencabut jarum.
11. Membuang spuit ke dalam safety box.
12. Melepas APD dan mencuci tangan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan.
3. Patient safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu dan prosedur pelaksanaan
14. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMBERIAN OBAT IM
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo dengan
prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan alat-alat Video :
1. Spuit yang di perlukan
2. Kapas alkohol.
3. Bengkok.
4. Perlak pengalas.
5. Baki tempat obat.
6. Lembar dokumentasi
SOP :
1. buku catatan pemberian obat atau kartu obat.
2. kapas alcohol
3. sarung tangan bersih sekali pakai.
4. obat yang sesuai resep dokter.
5. spuit 2-5 ml dengan jarum berukuran 21-25 G dan
ketebalan otot, jenis obat, serta usia klien.
6. Bak spuit.
7. nampan obat.
8. Bengkok.
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan.
4. Menjelaskan prosedur tindakan.
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Menutup pintu untuk privasi klien. Mencuci
tangan.
2. Mencuci tangan
3. Memakai handscoon.
4. Mendekatkan alat ke samping pasien.
5. Menyiapkan daerah penyuntikan.
6. Memasang perlak pengalas di bawah area
penyuntikan.
7. Memegang kulit area penyuntikan dengan
tangan kiri.
8. Membersihkan area penyuntikan dengan kapas
alkohol dan biarkan kering, gerakan sekali usap.
9. Melepaskan tutup jarum, letakkan di tempat
yang aman.
10. Memasukkan jarum kedalam muskulo dengan
sudut 90˚ .
11. Memasukkan obat pelan-pelan.
12. Mencabut jarum sambil menekan tempat
tusukan dengan kapas alkohol, massage bagian
tersebut.
13. Menutup jarum dan membuangnya kedalam
bengkok, mengambil perlak pengalas.
14. Mengobservasi perdarahan superfisial.
15. Mengembalikan klien dengan posisi nyaman.
16. Membereskan alat
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri / menyakan nama pasien.
3. Menjelaskan tujuan tindakan.
4. Menjelaskan langkah dan prosedur.
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan dan menggunakan APD.
2. Menjaga privacy.
3. Mengatur posisi pasien sim’s.
4. Membebaskan daerah yang akan diinjeksi.
5. Memakai sarung tangan.
6. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar.
7. Melakukan desinfeksi dengan kapas alcohol.
8. Menggunakan ibu jari dan telunjuk jari untuk
meregangkan kulit.
9. Menusukkan spuit ke muskukulus qlutes dengan
sudut 90 derajat.
10. Melakukan aspirasi.
11. Memasukan obat secara perlahan.
12. Mencabut spuit dari tempat tusukan.
13. Menekan daerah tusukan dengan kapas.
14. Membuang spuit ke tempat pembuangan.
15. Merapikan alat.
16. Melepas APD dan mencuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut.
3. Berpamitan.
3. Patient safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Mendokumentasikan waktu dan prosedur pelaksanaan

SOP :
Mendokumentasikan waktu dan prosedur pelaksanaan
15. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PENGAMBILAN DARAH VENA
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Handscoon
2. Spuit (3ml)
3. Tabung vacuate
4. Kapas alcohol/alcohol swab
5. Torniquet
6. Plaster
7. Bak Instrument
8. Bengkok
9. Handsruub

SOP :
1. Kapas alcohol/alcohol swab.
2. Sarung tangan bersih sekali pakai
3. Torniquet
4. Spuit dan jarum steril
5. Perlak
6. Tabung vacuate
7. Plaster dan gunting
8. Wig needle (untuk bayi)
9. Bengkok
10. Bak instrument
11. Handsruub
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memasang handscoon .
3. Menentukan lokasi yang ingin ditusuk.
4. Pemasangan Torniquet.
5. Mengoles alcohol swab pada area yang
ingin ditusuk.
6. Menyiapkan spuit.
7. Pastikan tangan pasien menggengam.
8. Saat melakukan pengambilan darah
pasitkan posisi spuit berada di kemiringan
20-30◦.
9. Dibawah lengan diberikan perlak .
10. Saat menusuk ujung jarum keatas yang
tajam .
11. Setalah mengambil tutup dengan alcohol
swab
12. Sampel darah masukkan pada tabung
vacuate.
13. Lepaskan handscoon sebelum merapikan
alat.
14. Observasi tangan pasien jika darah masih
mengalir bisa di plaster
C. FASE TERMINASI
Tidak terdapat pada video

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Mengatur posisi nyaman klien.
3. Memasang perlak pengalas
4. Membebaskan lengan klien dari baju dan
memilih area penusukkan.
5. Meletakkan tourniquet 15cm diatas area
penusukan.
6. Memakai sarung tangan.
7. Membersikan area penusukan dengan kapas
alcohol.
8. Memegang kapas alcohol dengan jari tengah
pada tangan nondominant.
9. Mempertahankan posisi vena stabil dengan
menarik kulit ke bawah ±2,5cm dari area
penusukan.
10. Memegang spuit pada posisi 30◦ lalu
menusuknya secara perlahan.
11. Merendahkan posisi jarum sejajar vena dan
teruskan jarum kedalam vena.
12. Melakukan aspirasi,pastikan darah masuk
kedalam spuit.
13. Membuka tourniquet.
14. Mengambil darah sesuai kebutuhan.
15. Mengeluarkan jarum sambil menekan area
penusukan dengan kapas alcohol.
16. Menutup area penusukan dengan kassa yang
diberi betadine dan plester
17. Memasukkan darah ke botol spesimen
18. Melepas sarung tangan
19. Mencuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Sesuai SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan
16-17. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : SWAB TENGGOROKAN
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Gwon/apron
2. Masker
3. Head cap
4. Google glass
5. Handscoon
6. Senter/lampu kepala
7. Spatula lidah
8. Lidi kapas steril

SOP :
1. Lidi kapas steril dalam tabung kimia steril
2. Sarung tangan lateks
3. Bengkok larutan disinfektan
4. Spatel lidah
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Menjelaskan prosedur ketrampilan
B. FASE KERJA
1. Penderita diminta membuka mulut.
2. Tekan 2/3 lidah menggunakan spatula
hingga dinding belakang faring dantonsil
terlihat dengan jelas.
3. Masukan kapas lidi steril
4. Lakukan swab di daerah belakang dinding
faring dan tonsil.
5. Tarik keluar dengan hati-hati tanpa
menyentuh bagian mulut yang lain
6. Masukan lidi ke media transport dan beri
label nama
C. FASE TERMINASI
Tidak terdapat pada video

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci Tangan
2. Memakai Sarung tangan
3. Tekan Lidah Menggunakan Spatel,
kemudian swab tenggorok menggunkan lidi
kapas steril
4. Masukan lidi kapas langsung ke dalam
tabung kimia steril dan tutup dengan segera.
5. Rendam spatel lidah dalam bengkok berisi
larutan disinfektan.
6. Beri label nama pada tabung kimia dan
kirimke laboratorium berserta formular
pemeriksaan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Pada video Perawat melakukan tindakan dengan
tenang dan menjaga keamanan pasien dan perawat.

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan
18-19. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : ROM PASIF
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Handscoon

SOP :
1. Handscoon
2. Bantal
3. Massage oil, jika perlu
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Menanyakan kenyamanan pasien
2. Mengerakan bahu adduksi abduksi.
3. Lakukan rotasi eksternal internal.
4. Melakukan gerakan hiperektensi
5. Melakukan gerakan tangan fleksi dan
ekstensi.
6. Melakukan gerakan pronasi dan spinasi
7. Melakukan gerakan poergelangan tangan
yaitu fleksi dan ekstensi.
8. Melakukan gerakan abduksi dan aduksi
pada pergelangan tagan.
9. Melakukan fleksi ekstensi pada jari-jari
10. Melakukan abduksi aduksi pada jari-jari
tangan.
11. Melakukan gerakan hiperekstensi pada jari-
jari
12. Melakukan gerakan oposisi.
13. Melakukan gerapakan pada panggul dan
lutut fleksi dan ekstensi.
14. Melakukan gerakan abduksi & adukssi
15. Melakukan gerakan rotasi internal dan
eksternal.
16. Melakukan gerakan hiperekstensi
17. Melakukan kerakan internal dan eksternal
pada jari-jari kaki.
18. Pastika setiap gerakan dilakukan 3x setiap
gerakan
19. Mencuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Menjaga Privasi.
2. Mencuci tangan dan menggunakan sarung
tangan
3. Mengatur posisi nyaman .pasien.
4. Mengkaji nadi dan daya than tubuh sebelum
Latihan dan meletakkan waslap air hangat .
a. Gerakan Bahu
1) Mulai pergerakan dari lengan
atas(fleksi dan ekstensi).
2) Menggerakkan lengan ke samping
mendekati tubuh (Abduksi)
3) Menggerakkan lengan menjauhi
tubuh (Abduksi).
4) Menggerakkan rotasi lengan.
b. Gerakan Siku
1) Menggerakkan siku menekuk hingga
tangan menyentuh bahu (fleksi dan
ekstensi).
2) Menggerakkan siku memutar keawah
dan atas(pronasi &Supinasi).
c. Gerakan Pergelangan Tangan
1) Menggenggam telapak tangan dan
tekuk ke bawah (fleksi).
2) Menggenggam telapak tangan dan
tekuk ke atas (Ekstensi).
3) Menggenggam telapak tangan dan
tekuk mendekati pusat tubuh
(Abduksi).
4) Menggenggam telapak tangan dan
tekuk menjauhi pusat tubuh
(Adduksi).
5) Menggerakkan rotasi pergelangan
tangan.
d. Gerakan Jari Tangan
1) Menekukkan jari tangan seperti
menggenggam (Fleksi).
2) Meluruskan kembali jari tangan
(Ekstensi).
3) Tekuk jari tangan ke belakang
(Hipersketensi).
4) Membuka dan merenggangkan jari (
Abduksi).
5) Sentuhkan masing-masing jari
(Oposisi).
e. Gerakan pinggul dan lutut.
1) Fleksi dan ekstensi lutut dan pinggul
a) Angkat kaki dan bengkokkan lutut
b) Gerakkan lutut ke atas menuju
dada sejauh mungkin
c) Kembalikan lutut ke bawah,
tegakkan lutut, rendahkan kaki
sampai pada kasur
2) Abduksi dan adduksi kaki
a) Gerakkan kaki ke samping
menjauhi klien
b) Kembalikan melintas di atas kaki
yang lainnya
3) Rotasikan pinggul internal dan
eksternal
a) Putar kaki ke dalam, kemudian ke
luar
f. Gerakan telapak kaki dan pergelangan
kaki
1) Dorsofleksi telapak kaki
a) Letakkan satu tangan di bawah tumit
b) Tekan kaki klien dengan lengan anda
untuk menggerakkannya kearah kaki
2) Fleksi plantar telapak kaki
a) Letakkan satu tangan pada
punggung dan tangan yang lainnya
berada pada tumit
b) Dorong telapak kaki menjauh dari
kaki
3) Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki
b) Letakkan satu tangan pada punggun
kaki klien, letakkan tangan yang
lainnya pada pergelangan kaki
c) Bengkokkan jari-jari ke bawah
d) Kembalikan lagi pada posisi semula
4) Inversi dan eversi telapak kaki
a) Letakkan satu tangan di bawah
tumit, dan tangan yang lainnya di
atas punggung kaki
b) Putar telapak kaki ke dalam,
kemudian ke luar
g. Gerakan Leher
Ambil bantal di bawah kepala klien
1) Fleksi dan ekstensikan leher
a) Letakkan satu tangan dibawah
kepala klien, dan tangan yang
lainnya diatas dagu klien
b) Gerakkan kepala ke depan
sampai menyentuh dada,
kemudian kembalikan ke posisi
semula tanpa disangga oleh
bantal
2) Fleksi lateral leher
a) Letakkan kedua tangan pada pipi
klien
b) Gerakkan kepala klien kea rah
kanan dan kiri
h. Gerakan Hiperekstensi
Bantu klien untuk berubah pada posisi
pronasi di sisi tempat tidur dekat
dengan perawat
1) Hiperekstensi leher
a) Letakkan satu tangan di atas
dahi, tangan yang lainnya pada
kepala bagian belakang
b) Gerakkan kepala ke belakang
2) Hiperekstensi bahu
a) Letakkan satu tangan di atas
bahu klien dan tangan yang
lainnya di bawah siku klien
b) Tarik lengan atas ke atas dan ke
belakang
3) Hiperekstensi pinggul
a) Letakkan satu tangan di atas
pinggul. Tangan yang lainnya
menyangga kaki bagian bawah
b) Gerakkan kaki ke belakang dari
persendian pinggul
6. Letakkan klien dengan posisi semula
setelah setiap pergerakan. Ulangi setiap
pergerakan sebanyak 3x.
7. Selama latihan pergerakan,kaji kemampuan
klien untuk menoleransi pergerakan dan
rentang pergerakan dari setiap sendi.
8. Setelah latihan,kaji denyut nadi
9. Mencuci tangan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Sesuai SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan

SOP :
1. Mendokumentasikan pelaksanaan tindakan.
2. Catat dan laporkan setiap masalah yang
tidak diharapkan atau perubahan pada
pergerakan klien, misalnya adanya kekakuan
dan kontraktur.
20. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : MEMANDIKAN PASIEN
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Baju ganti 1 stel
2. 2 washlap
3. Handuk wajah
4. Perlak
5. Selimut mandi
6. Celemek
7. Handuk mandi
8. Sabun mandi
9. Sarung tangan bersih
10. Sabun mandi
11. Handsrub
12. 2 baskom air hangat
13. Tempat baju kotor

SOP :
1. Baju ganti 1 stel
2. 2 washlap
3. Perlak dan handuk kecil
4. Selimut mandi
5. 2 handuk mandi besar
6. Sabun mandi, gunakan milik klien jika ada.
7. Sarung tangan bersih
8. 2 baskom air, masing-masing berisi air dingin
dan hangat
9. Wadah tertutup untuk tempat baju kotor
10. Sampiran, jika perlu
11. Talk jika ada
12. Peralatan Eliminasi jika klien ingin BAK/BAB
13. Termos air panas,jika perlu
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan Langkah dan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien.
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Menggunkan Sarung tangan
3. Menggunkan celemek
4. Ganti selimut tidur pasien menggunakan
selimut mandi
5. Pasang handuk wajah diarea dada
sampe bawah leher/dagu
6. Handuk diletakan pada bawah kepala
7. Bersihkan area mata mulai dari sentus
dalam keluar secara bergantian
8. Lalu bagian wajah keringkan menggunakan
handuk
9. Melepas pakaian pasien dari tangan yang
tidak terinfuse terlebh dahulu
10. Letakan handuk mandi di bagian dada,
selimut mandi ditarik kebagian bawah
setengah badan
11. Bersihkan dari lengan dari yang terjauh
jangkauan
12. Bersihkan badan pasien dengan sabun
13. Kemudian basuh dengan air bersih
yang tidak terkena air sabun, keringkan
dnegan handuk
14. Bersihkan dada pasien untuk menjaga
privasi, tetap tutup daerah dada dengan
handuk
15. Miringkan pasien, lalu bersihkan daerah
punggung sampai dengan gluteus
(pantat) arahnya dari bersih ke kotor (atas
ke bawah) dari arah yang terjauh dari
jangkauan. Lalu bilas dan keringkan
dengan handuk
16. Membersihkan bagian kaki. Bersihkan area
kaki pasien dari area yang bersih ke area
yang kotor (dari bawah ke atas) area kaki
menuju area perineal. Lalu bilas dan
keringkan dengan handuk
17. Setelah mandi beri baju ganti
18. Menyamankan posisi pasien misal
menurunkan bed di bagian kepala
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan Evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Tutup pintu jendela dan gunakan
sampiran jika perlu
2. Cuci tangan
3. Pindahkan selimut dan bantal klien dari
tempat tidur. Sisakan bantal yang
diperlukan dan pasang selimut mandi
4. Berdiri di salah satu sisi klien
5. Beritahu klien bahwa pakaian atas
harusdilepas, kemudian tutupi area yang
terbuka dengan selimut mandi
6. Pasang sarung tangan
7. Klien dimandikan dengan urutan:
a) Membasuh wajah
1) Bentangkan perlak dan handuk
kecil dibawah kepala
2) Bersihkan wajah, telinga, dan
leher dengan waslap basah,
kemudian keringkan dnegan
handuk
3) Gulung perlak dan handuk
b) Membasuh lengan
1) Letakkan selimut mandi
hingga menutupi perut klien
2) Angkat kedua tangan klien
dan letakkan handuk besar secara
melintang di dada klien.
Lebarkan handuk hingga kedua
tangan klien dapat diletakkan di
atasnya
3) Basahi tangan klien dengan
waslap air bersih, kemudian
sabuni menggunakan waslap.
Lakukan dari bagian yang terjauh
dari perawat dan bilas dengan
air hangat hingga bersih .Jika
telapak tangan klien kotor,cuci
dengan air bersih pada bengkok
dan keringkan dengan handuk.
Lakukan prosedur yang sama
dengan tangan lainnya.
c) Membasuh dada dan perut
1) Lepaskan pakaian bawah klien
dan turunkan selimut hingga
menutupi area genital
2) Angkat kedua tangan klien,
kemudian angkat handuk dan
bentangkan pada sisi klien
3) Basahi ketiak, dada, dan perut
klien dengan waslap. Sabuni, bilas
dan keringkan
4) Lakukan dari sisi yang terjauh
dari perawat, dan diteruskan pada
sisi yang terdekat. Selanjutnya,
tutup area genital dengan handuk
lainnya.
d) Membasuh punggung
1) Miringkan klien ke kiri
2) Bentangkan handuk dibawah
punggung hingga bokong klien
3) Basahi punggung hingga
bokong, kemudian sabuni dan
bilas serta keringkan
4) Miringkan klien ke kanan
dan bentangkan handuk dibawah
punggung hingga bokong
5) Basahi punggung hingga bokong
klien. Sabuni, bilas,dan keringkan.
6) Baringkan klien dan pasang
pakaian atas klien yang bersih
dengan rapi. Sebelumnya, taburi
talk secukupnya jika klien
menghendaki.
e) Membasuh kaki
1) Keluarkan kaki klien, yang jauh
dari petugas, dari dalam selimut
mandi
2) Bentangkan handuk dibawah
kaki tersebut tekuk lutut.
3) Basahi kakai mulai dari
pergelangan kaki hingga pangkal
paha, sabuni, dan bilas. Basuh
telapak kaki dengan air bersih
dalam baskom, kemudian
keringkan
4) Lakukan prosedur yang sama
pada kaki lainnya
f) Membasuh Area lipatan paha dan
genital.
1) Bentangkan handuk dibawah
bokong klien, buka selimut bagian
bawah
2) Basahi area lipatan pahan dan
genital. Sabuni, bilas dan
keringkan (Gunakan sabun khusus
area genital)
3) Angkat handuk dari bawah
bokong klien dan pasang pakaian
bagian bawah klien
4) Setelah rapi, ganti selimut mandi
klien dengan selimut tidur
5) Atur posisi klien senyaman
mungkin dan pasang kembali bantal
klien
6) Bereskan pakaian dan linen kotor
serta peralatan lain, dan
dikembalikan ke tempat semula
7) Lepas sarung tangan dan cuci
tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan Evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan pelaksanaan tindakan
21. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : ORAL HYGIENE
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Handuk
2. Bengkok
3. Pembersih air hangat
4. Kapas
5. Antiseptik gel
6. Handscoon bersih
7. Toothspaste
8. Pinset anatomis
9. Baki

SOP :
1. Alas berupa handuk dan perlak
2. Gelas kumur atau mangkuk berisi air masak,
NaCl 0,9%, atau air garam sesuai keadaan
klien
3. Mangkuk kecil berisi boraks gliserin atau
gentian violet
4. Obat lainnya jika diperlukan
5. Bak steril tertutup berisi kapas lidi, kasa,
pinset atau klem arteri, sudip lidah, spuit 10
cc sesuai keadaan klien
6. Handscoon bersih
7. Dua buah bengkok
8. Perlak kecil dan alasnya
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur 1. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi
pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
2. FASE KERJA
1. Meletakkan peralatan dekat dengan klien
2. Menutup sampiran
3. Cuci tangan dan menggunakan handscoon
4. Mengatur posisi pasien
5. Letakkan perlak di bawah dagu pasien
6. Membuka mulut klien menggunakan
toothspaste yang sudah dibalut dengan kasa
7. Membersihkan rongga mulut mulai dari
gusi, gigi bagian dalam dan luar (kanan,
kiri, atas, bawah)
8. Gunakan satu kapas untuk membersihkan
satu daerah kemudian letakkan kapas yang
sudah kotor ke dalam bengkok
9. Merapikan alat kembali
10. Melepas handscoon
11. Melepaskan perlak di bawah dagu pasien
12. Mencuci tangan
3. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Letakkan peralatan dekat dengan klien
2. Mencuci tangan dan menggunakan sarung
tangan
3. Memasang alas di bawah dagu klien
4. Buka mulut klien dengan sudip lidah yang
sudah dibungkus kasa
5. Bersihkan rongga mulut mulai dari dinding,
gusi, gigi bagian dalam, dan gigi bagian luar
dengan hati-hati
6. Letakkan kasa yang kotor ke dalam bengkok
7. Ulangi prosedur tersebut hingga gigi bersih
dari kotoran, kemudian letakkan pinset atau
klem arteri ke dalam bengkok
8. Olesi bibir dengan boraks gliserin
menggunakan lidi kapas. Jika klien mengidap
stomatitis, oleskan gentisn violet atau obat
lainnya
9. Pindahkan bengkok berisi kasa, lidi kapas,
pinset atau klem arteri yang kotor ke atas
nampan atau meja dorong
10. Lepaskan alas di bawah dagu klien
11. Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke
dalam bengkok
12. Atur kembali posisi klien hingga nyaman
13. Lakukan sterilisasi peralatan bekas pakai dan
simpan pada tempat semula
14. Cuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan

SOP :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan
22. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMASANGAN NGT
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Selang NGT
2. Jeli
3. Handuk
4. Tissu
5. Stetoskop
6. Plester
7. Gunting
8. Handscoon
9. Bengkok
10. Spuit
11. Senter

SOP :
1. NGT nomor 14 atau 16 (untuk anak lebih
kecil)
2. Jeli
3. Spatel lidah
4. Sepasang sarung tangan
5. Senter
6. Spuit 50-100 ml
7. Plester
8. Stetoskop
9. Kapas alkohol
10. Handuk
11. Kertas tisu
12. Bengkok
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Meletakkan alat dekat dengan pasien
2. Menutup tirai
3. Mengatur posisi pasien
4. Meletakkan handuk di bawah kepala pasien
dan di dada pasien
5. Meletakkan bengkok di depan pasien
6. Menggunakan handscoon
7. Membersihkan lubang hidung pasien
8. Mengukur panjang selang NGT yang akan
dimasukkan
9. Mengoleskan jelli pada ujung selang NGT
10. Memasukkan selang NGT
11. Memasang spuit pada ujung NGT yang
terbuka dan meletakkan stetoskop di
diafragma pada kuadran kiri atas abdomen
pasien, kemudian suntikkan sambil
mengauskultasi abdomen pasien
12. Menutup ujung NGT
13. Melekatkan plester pada hidung pasien
14. Melepas handuk di dada dan di kepala
belakang pasien
15. Merapikan alat
16. Atur posisi pasien kembali
17. Melepas handscoon
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Letakkan peralatan dekat dengan klien
2. Cuci tangan
3. Bantu klien memperoleh posisi fowler
tinggi
4. Pasang handuk pada dada klien dan letakkan
kertas tisu dalam jangkauan klien
5. Kenakan sarung tangan
6. Untuk menentukan lokasi insersi NGT,
minta klien menutup salah satu rongga
hidung dan bernapas secara normal dan
relaks. Ulangi prosedur yang sama pada
rongga hidung lainnya
7. Ukur panjang selang yang akan dimasukkan
8. Tandai panjang selang yang sudah diukur
menggunakan plester
9. Oleskan jelli pada NGT sepanjang 10-20 cm
10. Beri tahu klien bahwa selang akan segera
dimasukkan dan minta klien untuk
menengadahkan kepalanya. Masukkan
selang melalui lubang hidung yang telah
ditentukan
11. Lanjutkan memasukkan selang di sepanjang
rongga hidung hingga melewati nasofaring.
Jika anda merasakan tahanan, putar dan
tarik selang
12. Setelah selang NGT melewati nasofaring,
anjurkan klien untuk menekuk leher dan
menelan
13. Dorong klien untuk menelan dengan
memberi sedikit air minum jika perlu.
Tekankan pentingnya bernapas melalui
mulut
14. Hindari memaksa masuk selang. Jika anda
merasakan tahanan atau klien tersedak
maupun sinosis, hentikan mendorong
selang. Periksa posisi selang di belakang
tenggorok menggunakan spatel lidah dan
senter
15. Jika NGT telah dimasukkan hingga batas
yang telah ditentukan, anjurkan klien untuk
relaks dan bernapas normal
16. Pastikan selang masuk ke dalam lambung
dengan cara :
a. Memasang spuit pada ujung NGT
yang terbuka dan meletakkan
difragma stetoskop pada kuadran
kiri atas abdomen klien. Selanjutnya
suntikkan sekitar 10-20 cc udara
bersamaan dengan anda
mengauskultasi abdomen klien
b. Mengaspirasi isi lambung secara
perlahan
c. Memasukkan ujung selang NGT
yang terbuka ke dalam mangkuk
berisi air. Adanya glelmbung udara
menunjukkan selang masuk ke
dalam paru dan tidak adanya
gelembung udara memastikan
selang masuk ke dalam lambung
17. Oleskan alkohol pada ujung hidung klien
dan biarkan mengering
18. Fiksasi selang dengan plester dan hindari
penekanan pada hidung
a. Potong plester sepanjang 10 cm dan
gunting bagian tengah plester
sepanjang 5 cm. pasang ujung
plester yang utuh pada batang
hidung klien dan silangkan ujung
plester yang digunting pada selang
yang keluar dari hidung
b. Fiksasi selang dengan memasang
plester pada ujung selang, kemudian
melekatkannya ke baju klien
menggunakan peniti
19. Evaluasi keadaan klien setelah prosedur
pemasangan NGT
20. Rapikan peralatan
21. Cuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Mendokumentasikan prosedur tindakan

SOP :
Dokumentasikan prosedur yang meliputi : jam
pemasangan, jumlah dan warna cairan
23. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMASANGAN KATETER
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Foley catheter
2. Urine bag
3. Sarung tangan steril
4. Kom steril
5. Plester
6. Bengkok
7. Duk steril
8. Gunting
9. Perban
10. Pinset anatomis
11. Pinset sirurgis
12. Perlas & pengalas
13. Chlorhexidiene
14. Kapas/kasa steril
15. Kasa gulung
16. Bak instrumen
17. Spuit 10 cc 1 buah
18. Spuit 3 cc 1 buah
19. Jelli
20. Aquades 30 ml

SOP :
1. Bak instrumen steril berisi :
2. Pelumas/jeli
3. Larutan antiseptik dalam mangkuk
4. Sarung tangan bersih
5. Wadah spesimen urine
6. Senter jika perlu
7. Selimut mandi
8. Sampiran
9. Perlak pengalas
10. Bengkok 2 buah
11. Baskom berisi air hangat
12. Sabun
13. Handuk kecil
14. Waslap
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
a) Pemasangan kateter pada wanita
1. Dekatkan alat di dekat pasien
2. Jaga privasi, keamanan dan keselamatan
pasien
3. Mencuci tangan
4. Menaikkan selimut
5. Mengatur posisi klien dengan menekuk
kedua lutunya keatas (mekangkang)
6. Memakai handscoon
7. Memasang perlak pengalas di bawah
bokong pasien
8. Dekatkan bengkok dekat pasien
9. Sambungkan antara kateter dengan urine
bag
10. Membuka terlebih dahulu set steril
11. Ganti handscoon steril
12. Menyiapkan kasa yang basah sekitar 4-5
untuk membersihkan labia mayora,
minora dan bagian meatus
13. Pasang duk steril
14. Ambil kateter kemudian olesi dengan jelli
di bagian ujungnya
15. Memasang kateter, pastikan dipasang di
bagian atas (meatus uretra)
16. Masukkan pelan-pelan pastikan masuk ke
dalam sampai ada urin yang keluar
17. Lakukan fiksasi dengan mengunci
menggunakan cairan aqua 10-15 cc
18. Melepaskan duk steril
19. Menggantungkan urin bag di bawah
samping bed pasien
20. Menurunkan kaki pasien sebelum
melekatkan plester di paha pasien
21. Melepaskan perlak pengalas
22. Bersihkan perlengkapan
23. Melepas handscoon
24. Kembalikan posisi pasien ke semula
25. Cuci tangan
b) Pemasangan kateter pada pria
1. Mengatur posisi klien
2. Bersihkan area sekitar penis dan uretra
3. Pasang duk steril di area penis
4. Pastikan posisi penis berada di posisi tegak
lurus
5. Masukkan jelli pelan-pelan di bagian
meatus
6. Masukkan kateter pelan-pelan dengan
posisi penis tegak lurus, dan suruh pasien
untuk menarik napas panjang
7. Pastikan pada saat memasukkan kateter
ada hambatan atau tidak
8. Setelah masuk, kunci dengan mengisi
balon dengan cairan aquades aqua
9. Ambil duk steril
10. Lakukan fiksasi di bagian perut bawah
11. Menggantungkan urin bag di bawah
samping bed pasien
12. Plester kateter di atas paha pasien
13. Rapikan perlengkapan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Letakkan peralatan dekat dengan klien
2. Menjaga privasi
3. Mencuci tangan
4. Mengatur posisi nyaman klien (wanita :
dorsal recumbent, laki-laki : supinasi)
5. Ganti selimut tidur dengan selimut mandi
6. Pasang perlak pengalas
7. Meletakkan bengkok di dekat klien
8. Buka selimut pada area yang diperlukan
9. Memakai sarung tangan bersih
10. Membersihkan area genitalia dengan kapas
basah
11. Menggnati sarung tangan steril
12. Pasang duk steril pada area genitalia yang
akan dipasang kateter
13. Olesi selang kateter dengan jelli pelumas
14. Masukkan kateter ke dalam uretra (wanita :
5-7 cm, laki-laki : 17,5-20 cm) sampai urine
keluar
15. Arahkan pangkal kateter dan menampung
urin pada bengkok
16. Menghubungkan kateter pada urin bag
17. Fiksasi balon kateter menggunakan aquades
dalam spuit dan periksa tahanan
18. Fiksasi dan atur posisi selang dengan plester
pada paha klien
19. Gantung urine bag pada tempat tidur klien
20. Merapikan alat dan melepas sarung tangan
21. Mencuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Dokumentasi waktu pelaksanaan, data DO/DS
sebelum tindakan, respon klien, nama tanda tangan
ners

SOP :
Dokumentasikan prosedur pelaksanaan, kondisi
perineum dan meatus, waktu, konsistensi, warna,
bau, jumlah urin, dan reaksi pasien
24. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : ENEMA KOMERSIAL
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Mikrolax

SOP :
1. Set enema komersial
2. Perlak pengalas
3. Selimut mandi
4. Kertas tisu
5. Bengkok
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur 1. Menjelaskan tujuan
2. Menjelaskan prosedur ketrampilan
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
untuk berbaring miring kanan atau kiri
4. Mencuci tangan
5. Buka kemasan obatnya dengan posisi tegak
6. Buka tutup tubenya dan dipencet sedikit hingga
cairannya keluar sedikit saja
7. Oleskan cairan pada ujungnya hingga merata
pada batasnya
8. Masukkan mikrolax ke dalam anus kurang lebih
2 cm dengan posisi miring
9. Setelah masuk ke anus, pencet tube mikrolax
pastikan semua cairan masuk ke dalamnya
10. Tarik kembali mikrolax dan tetap dipencet
11. Buang wadah mikrolax karena hanya 1x pakai

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Letakkan peralatan dekat dengan klien
2. Tutup sampiran
3. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
bersih
4. Ganti selimut tidur klien dengan selimut
mandi
5. Bantu klien memperoleh posisi miring kiri
untuk enema rendah serta miring kanan untuk
enema tinggi, dengan lutut kanan fleksi
6. Letakkan perlak pengalas di bawah bokong
klien
7. Buka selimut mandi hanya pada area yang
diperlukan
8. Letakkan pispot dekat dengan tempat tidur
klien
9. Siapkan set enema komersial
10. Buka penutup set enema komersial dan
tambahkan pelumas/vaselin pada ujungnya
11. Dengan perlahan, regangkan bokong klien
dan identifikasi anus. Anjurkan klien untuk
relaks dengan mengembuskan napas secara
perlahan melalui mulut
12. Masukkan ujung set enema komersial secara
perlahan dan dorong ke arah umbilikus klien.
Tarik set enema komersial dengan segera jika
ditemukan tahanan
13. Remas botol hingga seluruh larutan enema
(250 ml) masuk ke dalam rektum dan kolon
14. Letakkan kertas tisu di ujung set enema
komersial pada anus dan tarik secara perlahan
15. Minta klien untuk menahan larutan selama
mungkin saat berbaring di tempat tidur
16. Buang set enema komersial bekas pakai ke
dalam bengkok
17. Ganti selimut mandi klien dengan selimut
tidur
18. Bantu klien memperoleh posisi yang nyaman
19. Buka sampiran
20. Lepaskan sarung dan cuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Sudah sesuai SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Dokumentasikan warna, bau, dan konsitensi feses
25. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PENGKAJIAN NYERI
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
Alat tulis dan form pengkajian nyeri

SOP :
Lembar pengkajian nyeri (Wing Bakers face scale
atau numeric scale)
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Menjaga privasi klien
3. Memposisikan klien ke posisi yang nyaman
4. Melakukan pengkajian riwayat nyeri pada
setiap karakteristik kunci nyeri menggunakan
singkatan OPQRSTUV :
a. Onset : kapan nyeri muncul? Berapa
lama? Berapa sering nyeri muncul?
b. Provoking : apa yang menyebabkan
nyeri? Apa yang membuatnya berkurang?
Apa yang membuatnya bertambah parah?
c. Quality : bagaimana rasanya? Bisakah
anda gambarkan?
d. Region/Radiation : dimana lokasi nyeri?
Apakah nyeri menyebar?
e. Severity : berapa skala nyerinya (dari
angka 0-10) saat ini? Skala nyeri teringan
yang dirasakan? Skala nyeri terparah?
Seberapa mengganggu nyeri yang anda
rasakan? Apakah ada gejala lain yang
menyertai nyeri?
f. Treatment : pengobatan/terapi apa yang
digunakan saat ini? Seberapa efektif
hasilnya? Apakah ada efek samping?
Pengobatan dan terapi apa yang pernah
anda gunakan di masa lalu?
g. Understanding : apa yang anda yakini
sebagai penyebab nyeri yang anda alami?
Bagaimana gejala nyeri) ini
mempengaruhi anda dan keluarga?
h. Values : apa target hasil yang anda
harapkan dari manajemen nyeri ini?
Berapa skala hasil nyeri pada level
berapa? Apakah ada keyakinan atau
pandangan lain tentnag nyeri yang
penting bagi anda dan keluarga?
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam dan identifikasi pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur ketrampilan
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Menjaga privasi klien
3. Memposisikan klien ke posisi yang nyaman
4. Melakukan pengkajian riwayat nyeri pada
setiap karakteristik kunci nyeri
menggunakan singkatan PQRSTU :
a. Provoking/palliative (faktor penyebab) :
menanyakan klien apa yang
menyebabkan nyeri berkurang dan
bertambah?
b. Quality (kualitas) : meminta klien untuk
mendeskripsikan bagaimana rasa nyeri
yang dirasakan menggunakan kalimat
klien sendiri
c. Region dan Radiation (lokasi dan
penyebaran) : menanyakan dimana
lokasi nyeri? Apakah nyeri menyebar?
Apakah nyeri terjadi di bagian lain
tubuh?
d. Severity (keparahan) : meminta klien
untuk menilai intensitas nyeri yang
dirasakan saat beristirahat? Berapa
intensitas nyeri yang dirasakan saat
bergerak/batuk?
e. Time (waktu kejadian, durasi dan
konsistensi) : kapan mulai nyeri? Berapa
lama nyeri berlangsung? Apakah nyeri
menetap? Jika tidak, seberapa sering
terjadi nyeri?
f. Understanding (pemahaman) :
menentukan pemahaman klien terkait
penyebab nyeri dan pengobatan apa
yang telah dilakukan klien untuk
mengurangi nyeri?
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Mendokumentasikan waktu pelaksanaan, data
(DS/DO sebelum tindakan), action/tindakan
keperawatan yang dilakukan, respon (DO/DS
sesudah tindakan)

SOP :
Mendokumentasikan hasil pengkajian pada rekam
medis klien dan hasil abnormal dari pengkajian
komprehensif
26. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : RELAKSASI
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan Alat-alat Video :
1. Ruangan nyaman dan meminimalkan
kebisingan dan pasien
2. Pasien berbaring dengan rileks

SOP :
1. Persiapan ruangan: Ruangan yang nyaman dan
minimalkan kebisingan dan pasien
2. Persiapan pasien: Minta pasien untuk berbaring
dengan rileks
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan keluhan pasien dan tindakan
pasien
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelaskan prosedur tindakan
6. Menanyakan pasien
B. FASE KERJA
1. Menjaga privacy
2. Berdoa sebelum melakukan tindakan
3. Tanpa mencuci tangan
4. Menganjurkan klien untuk tarik nafas
dalam melalui hidung kemudian
menghembuskan melalui mulut secara
perlahan
5. Menganjurkan klien untuk memusatkan
perhatian dan menikmati perasaan saat
bernafas hingga merasa relaks, dengan
membayangkan sesuatu misalnya padang
savana, film kesukaan, atau membaca al-
quran
C. FASE TERMINASI
1. Menyampaikan rencana tindak lanjut
2. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Menanyakan kesiapan
B. FASE KERJA
1. Menjaga privacy
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi nyaman klien
4. Menganjurkan klien untuk tarik nafas
dalam melalui hidung kemudian
menghembuskan melalui mulut secara
perlahan
5. Menganjurkan klien untuk memusatkan
perhatian dan menikmati perasaan saat
bernafas hingga merasa relaks
6. Menganjurkan klien untuk mengulangi
selama 2-3 menit
7. Menganjurkan klien untuk tarik nafas
dalam melalui hidung kemudian
menghembuskan secara perlahan sambil
merasakan udara mengalir dari tangan dan
kaki
8. Menganjurkan klien tarik nafas dalam
melalui hidung kemudian menghembuskan
secara perlahan dan berfokus pada bagian
tubuh yang lain
9. Setelah merasa relaks, mintalah untuk
meningkatkan irama pernafasan perlahan
10. Mengkaji respon pasien
11. Mendokumentasikan tindakan
12. Mencuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi/validasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient Safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi
SOP :
Mendokumentasikan waktu dan prosedur
pelaksanaan
27. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PEMASANGAN INFUSE
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan alat-alat Video :
1. Infuse set
2. IV Catheter
3. Torniket
4. Cairan infus
5. Kapas alkohol
6. Plester
7. Handscoon steril
8. Gunting plester
9. Perlak
10. Kasa bersih
11. Nierbeken
12. Handrub
13. Abbocath
14. Bengkok
15. Sticky Note
16. Pulpen
17. Arloji

SOP :
1. Cairan intravena sesuai kebutuhan
2. Jarum atau kateter untuk fungsi vena yang
sesuai
3. Set infus
4. Kapas alkohol
5. Torniket
6. Sarung tangan bersih sekali pakai
7. Perlak pengalas
8. Papan tangan untuk klien anak-anak jika perlu
9. Bengkok
10. Kasa berukuran 2x2 cm dan salep povidone
iodine, atau cairan povidone iodine untuk
balutan transparan
11. Plester yang telah dipotong sesuai kebutuhan
dan siap digunakan
12. Handuk untuk diletakkan di bawah tangan klien
jika perlu
13. Tiang intravena
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Menanyakan kesiapan
B. FASE KERJA
1. Cuci tangan menggunakan handrub dengan
prinsip 6 langkah sebelum melakukan tindakan
2. Buka set infus dengan memperhatikan sterilitas
3. Tempatkan klem rol kurang lebih 2-5cm di
bawah ruang drip
4. Putar klem rol pada posisi off
5. Buka penutup botol infus dan ujung set infus
6. Tusukkan ujung set infus pada botol infus
dengan memperhatikan sterilitas
7. Gantung botol infus pada tiang infus
8. Isi tabung pengontrol ½ bagian dengan cairan
infus
9. Alirkan cairan dengan membuka klem dan
pastikan selang infus bebas dari udara hingga
ke ujung jarum
10. Klem rol ditutup kembali
11. Cuci tangan menggunakan handrub dengan
prinsip 6 langkah sebelum menggunakan
sarung tangan
12. Pakai sarung tangan bersih
13. Pilih lengan non dominan sebagai tempat
penusukan
14. Letakkan perlak di bawah tempat yang akan
ditusuk
15. Intruksikan pasien untuk menggenggam
dengan posisi jempol di dalam genggaman
16. Tentukan vena yang akan ditusuk (Pilih vena
yang tempatnya paling distal dan lurus)
17. Pasang torniket 10-15cm ke arah proksimal
dari area yang akan ditusuk
18. Pastikan vena tampak dengan jelas bila perlu
raba vena yang akan ditusuk
19. Lakukan desinfeksi pada area yang akan
ditusuk menggunakan alkohol swab
20. Buka penutup jarum secara perlahan
21. Pegang jarum dengan posisi 10-30 derajat
sejajar vena dengan mata jarum menghadap ke
atas
22. Tusuk vena secara perlahan dan pasti (Jika
jarum tepat mengenai vena, darah akan masuk
melalui lubang jarum)
23. Rendahkan posisi jarum dan dorong sedikit
jarum sambil menarik mandrin lalu dorong
kanul masuk ke vena
24. Lepaskan mandrin dari IV kateter, lalu
stabilkan dengan tangan non dominan tanpa
menyentuh area insersi
25. Hubungkan selang infus dengan IV kateter
yang telah dipasang
26. Ketika menghubungkan selang, pastikan
kembali tidak ada ruang pada udara selang
27. Alirkan cairan infus dengan membuka klem rol
pada selang infus
28. Fiksasi IV kateter menggunakan plester (tidak
boleh disambungkan IV kateter dan selang
infus)
29. Atur tetesan infus sesuai dengan program
pengobatan
30. Rapikan pasien dan alat yang telah digunakan
31. Cuci tangan menggunakan handrub dengan
prinsip 6 langkah setelah tindakan
32. Pasang label di selang infus tanggal dan jam
pemasangan
33. Pasang label di botol infus tetesan per menit,
botol ke berapa, obat tambahan
C. FASE TERMINASI
1. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan pasien
2. Berikan edukasi setelah dilakukan
pemasangan infus
3. Doakan untuk kesembuhan pasien
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
5. Berpamitan

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Menanyakan kesiapan
B. FASE KERJA
1. Menjaga privacy
2. Meletakkan alat di dekat pasien
3. Mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Membuka daerah yang akan dipasang infus
6. Memasang alas di bawah anggota badan yang
akan dipasang infus
7. Membuka set infus dan meletakkannya pada
bak instrumen steril
8. Menusukkan jarum set infus ke dalam botol
infus kemudian mengalirkan cairan ke selang
infus berakhir di bengkok untuk
mengeluarkan udara dan mengisi selang infus
9. Isi tempat tetesan infus kurang lebih
separuhnya
10. Pastikan roller selang infus dalam keadaan
menutup (ke arah bawah)
11. Menggantungkan selang infus pada standar
infus
12. Buka abocath dari bungkusnya
13. Potong 3 lembar plester
14. Pilih pembuluh darah yang akan dipasang
infus, dengan syarat: Pembuluh darah
berukuran besar, pembuluh darah tidak
bercabang, pembuluh darah tidak di area
persendian
15. Bendung bagian proksimal/atas dari
pembuluh darah yang akan dipasang infus
dengan torniquet
16. Minta pasien menggenggamkan tangan,
dengan ibu jari pasien di dalam genggaman
17. Mendesinfeksi daerah yang akan dipasang
infus
18. Menusukkan jarum infus ke vena dengan
lubang jarum menghadap keatas. Pastikan
darah mengaliri jarum dan abocath. Jika
belum teraliri oleh darah, temukan pembuluh
darah sampai darah mengaliri jarum dan
abocath
19. Tourniket dilepas bila darah sudah masuk
20. Lepas jarum sambil meninggalkan abocath di
dalam pembuluh darah
21. Tekan pangkal abocath untuk mencegah
darah keluar dan masukkan ujung sela infus
set ke abocath
22. Fixasi secara menyilang menggunakan plester
abocath yang sudah terpasang
23. Alirkan cairan dari botol ke pembuluh darah
dengan membuka roller. Bila tetesan lancar,
jarum masuk di pembuluh darah yang benar
24. Fixasi dengan cara kupu-kupu. 25.
Meletakkan plester dengan cara terbalik di
bawah selang infus, kemudian disilangkan
25. Menutup jarum dan tempat tusukan dengan
kassa steril dan diplester
26. Mengatur/menghitung jumlah tetesan
27. Mengatur posisi pada anggota tubuh yang
diinfus bila perlu diberi spalk
28. Menuliskan tanggal pemasangan infus pada
plester terakhir
29. Merapikan alat dan pasien
30. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi/validasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
2. 3. Berpamitan
3. Patient safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
Tidak ada dokumentasi

SOP :
Mendokumentasikan waktu dan prosedur pelaksanaan
28. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PERAWATAN LUKA
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo dengan
prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan alat-alat Video :
1. Perlak/underpad
2. Handscoon bersih
3. Handscoon steril
4. Nierbekken dan pinset
5. Set perawatan luka (Kasa steril, 2 pinset anatomis,
pinset chirurgis, gunting jaringan, kom steril berisi
cairan NaCl 0,9%)
6. Gunting dan plester
7. Antiseptic spray
8. Handrub

SOP :
1. Pinset anatomis
2. Pinset chirurgis
3. Gunting debridemand/gunting jaringan
4. Kassa steril
5. Kom kecil 2 buah
6. Peralatan lain terdiri dari:
a. Sarung tangan
b. Gunting plester
c. Plester
d. Desinfektan (Bethadin)
e. Cairan NaCl 0,9%
f. Bengkok
g. Perlak/pengalas
h. Perban
i. Obat luka sesuai kebutuhan
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menjelaskan tujuan
4. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Menjaga privacy
2. Meletakkan perlak di bawah luka insisi
3. Mengatur posisi klien
4. Menempatkan nierbekken di dekat tubuh klien
5. Mencuci tangan
6. Menggunakan handscoon bersih
7. Melepas plester sejajar dengan arah rambut
kulit dan ke arah balutan dengan menggunakan
pinset
8. Mengangkat dan membuang balutan luka
secara hati-hati, melembabkan balutan luka
jika balutan tersebut menempel pada kulit klien
9. Mengobservasi adanya eksudat, bau, warna
dalam balutan yang telah terpakai serta
mencatat keadan kulit di sekitar luka
10. Melepas handscoon
11. Menyiapkan alat-alat steril, pindahkan di dekat
pasien
12. Memakai handscoon steril
13. Membersihkan permukaan luka dengan cairan
normal saline/NaCl 0,9%. Membersihkan luka
dimulai dari area tidak/kurang terkontaminasi
ke area yang terkontaminasi
14. Setelah selesai membersihkan, dapat
memakaikan antiseptic dalam bentuk spray,
salep, bubuk tergantung intruksi dokter
15. Menutup luka insisi dengan kassa steril disertai
micropore/plester/hipafix
16. Merapikan alat
17. Melepas handscoon
18. Mencuci tangan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi/validasi

SOP :
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Menanyakan kesiapan
B. FASE KERJA
1. Menjaga privacy
2. Meletakkan alat di dekat pasien
3. Mencuci tangan
4. Mengatur posisi nyaman pasien
5. Memasang perlak pengalas dan letakkan
bengkok di dekat pasien
6. Menyiapkan alat
7. Memakai sarung tangan bersih
8. Basahi kasa dengan bethadin kemudian dengan
menggunakan pinset bersihkan area sekitar luka
bagian luar sampai bersih dari kotoran (gunakan
teknik memutar searah jarum jam)
9. Basahi kasa dengan cairan NaCl 0,9% kemudian
dengan menggunakan pinset bersihkan area luka
bagian dalam (gunakan teknik usapan dari atas
ke bawah)
10. Keringkan daerah luka dan pastikan area daerah
luka bersih dari kotoran
11. Beri obat luka sesuai kebutuhan jika perlu
12. Pasang kasa steril pada area luka sampai tepi
luka
13. Fiksasi balutan menggunakan plester atau
balutan perban sesuai kebutuhan
14. Mengatur posisi pasien seperti semula
15. Merapikan alat
16. Buka sarung tangan
17. Cuci tangan
18. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi/validasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
3. Patient safety Video :
Sudah sesuai dengan SOP

SOP :
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Menjaga keamanan pasien.
4. Menjaga keamanan perawat
4. Dokumentasi Video :
1. Dokumentasi penampilan dan warna luka adanya
eksudat dan karakteristik eksudat tingkat toleransi
klien terhadap prosedur yang digunakan
2. Dokumentasi tanggal dan waktu pemasangan
balutan luka

SOP :
Mendokumentasikan waktu dan prosedur pelaksanaan
29. ANALISIS SKILL/PROSEDUR : PERAWATAN JENAZAH
No Analisis prosedur
(Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1. Persiapan dan alat-alat Video :
1. Wadah baskom berisi air
2. Kasa yang sudah dipotong dan kasa gulung
3. Celemek
4. Kain penutup
5. 2 buah washlap
6. Handscoon
7. Bandage scissors
8. Plester

SOP :
1. Kasa atau perban
2. Sarung tangan
3. Gulungan handuk sebagai penahan dagu
4. Bantalan
5. Kapas
6. Kantong jenazah
7. Label identifikasi tiga buah
8. Plester
9. Tas plastik untuk menyimpan barang
10. Baskom berisi air
11. Sabun
12. Handuk
13. Selimut mandi
14. Kain kafan untuk jenazah muslim
15. Daftar barang berharga
16. Peniti
17. Sisir
18. Baju bersih jika perlu
19. Peralatan ganti balutan jika perlu
2. Langkah-langkah Video :
ketrampilan/prosedur Prosedur Pelaksanaan:
1. Cuci tangan
2. Memakai handscoon dan celemek
3. Menyingkirkan selimut dan bantal
4. Membersihkan seluruh badan pasien
5. Menutup bagian mata dengan kassa yang
sudah dipotong
6. Tutup bagian lubang telingan dan lubang
hidung dengan menggunakan kassa gulung
7. Mengikat bagian dagu
8. Mengikat bagian pergelangan tangan, tangan
kanan di atas
9. Mengikat bagian lutut
10. Mengikat bagian pergelangan kaki
11. Mengikat bagian ibu jari
12. Menutup pasien dengan kain penutup
13. Melepas handscoon dan celemek

SOP :
Prosedur Pelaksanaan:
1. Siapkan peralatan yang diperlukan dan bawa ke
ruangan
2. Atur lingkungan di sekitar tempat tidur. Jika
kematian terjadi di ruang rawat, jaga privasi
klien lain dengan menutup pintu, tirai, dan
jendela
3. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
4. Atur ketinggian tempat tidur klien hingga sesuai
dengan ketinggian kerja Anda dan dalam posisi
datar
5. Posisikan jenazah terlentang
6. Tutup mata jenazah menggunakan kapas,
dengan cara menutup perlahan kelopak mata dan
memasang plester jika mata tidak tertutup
7. Luruskan badan jenazah, dengan pergelanan
tangan diletakkan di atas abdomen dalam posisi
menyilang tubuh. Di beberapa rumah sakit,
lengan jenazah kadang diletakkan di sisi tubuh
dengan telapak tangan menghadap ke bawah
8. Lepaskan gigi palsu jika perlu, kemudian tutup
mulut jenazah. Jika mulut jenazah. Jika mulut
jenazah tetap tidak tertutup, letakkan gulungan
handuk di bawah dagu agar mulut tertutup.
Letakkan bantal di bawah kepala
9. Lepaskan perhiasan dan barang berharga milik
jenazah di hadapan keluarga. Biasanya,
perhiasan dan barang berharga dilepas dan
dimasukkan ke dalam tas plastik tempat barang
berharga, termasuk kacamata, kartu identitas,
surat berharga, kunci, atau barang religius. Beri
tas tersebut label identitas
10. Jaga keamanan barang berharga jenazah. Ikuti
kebijakan rumah sakit mengenai disposisi
barang berharga. Jangan meninggalkan barang
berharga tanpa pengamanan. Simpan tas berisi
barang berharga jenazah di kantor perawat
hingga dapat disimpan di tempat yang lebih
aman atau diserahkan kepada keluarga. Jika
memungkinkan, anjurkan keluarga membawa
pulang seluruh barang berharga sebelum klien
meninggal
11. Bersihkan badan jenazah menggunakan air
bersih. Bersihkan tubuh dan kotoran, seperti
darah, feses, atau muntahan. Jika terjadi
pengeluaran kotoran melalui rektum, uretra, atau
vagina, letakkan kasa untuk mencegah setiap
lubang dan lekatkan dengan plester untuk
mencegah pengeluaran lebih lanjut. Setelah
klien meninggal, sfingter otot akan relaksasi
yang menyebabkan inkontinensia fases dan
urine
12. Rapikan rambut jenazah dengan menyisirnya
13. Lakukan perawatan drainase dan slang. Jika
jenazah akan menjalani autopsi, slang dibiarkan
terpasang. Ambil botol atau kantong drainase
bersama dengan slang yang sudah ditekuk.
Lepaskan slang ketika autopsi dilakukan dan
pastikan balon sudah dikempiskan sehingga
tidak melukai jaringan tubuh selama slang
dilepas
14. Ganti balutan jika ada. Balutan yang kotor harus
diganti dengan yang bersih. Sisa plester
dihilangkan menggunakan bensin atau larutan
lain sesuai kebijakan rumah sakit
15. Kenakan pakaian bersih pada jenazah untuk
diperlihatkan pada keluarga
16. Beri label identitas pada jenazah, yang berisi
nama, umur, jenis kelamin, tanggal kematian,
nomor rekam medis, nomor ruangan, dan nama
dokter yang merawat. Sesuai dengan peraturan
rumah sakit, ikatkan label identitas pada
pergelangan tangan atau pergelangan kaki
jenazah, atau plester label pada dada depan
jenazah
17. Letakkan jenazah pada kain kafan sesuai
kebijakan RS. Ikatkan kasa atau perban di
bawah dagu dan sekitar kepala jenazah untuk
menjaga dagu agar tertutup. Selain itu, ikat
pergelangan tangan menyilang di atas abdomen
agar lengan tidak jatuh dari brankar ketika
jenazah dipindahkan ke kamar jenazah
18. Letakkan jenazah pada kain kafan. Lipat bagian
1 ke bawah menutupi kepala dan bagian 2 ke
atas menutupi kaki. Lipat bagian 3 dan 4
menutupi tubuh klien. Peniti atau plester
diperlukan untuk memfiksasi kain kafan
19. Beri label identitas pada kain kafan
20. Pindahkan jenazah ke kamar jenazah. Beberapa
rumah sakit membiarkan jenazah berada di
ruangan hingga petugas kamar jenazah datang.
Pindahkan jenazah secara perlahan ke brankar.
Tutupi jenazah dengan kain. Beberapa rumah
sakit memiliki kebijakan untuk membuka wajah
jenazah
21. Ikat jenazah dengan pengikat brankar pada
bagian dada dan lutut. Pastikan pengikatan tidak
terlalu ketat. Pengikatan dilakukan untuk
mencegah jenazah jatuh. Mencegah lecet pada
jenazah
22. Rapikan peralatan dan bersihkan ruangan
3. Patient safety Video :
1. Ketenangan
2. Menguasai materi

SOP :
1. Ketenangan
2. Mengusai materi
4. Dokumentasi Video :
Tidak melakukan kegiatan dokumentasi

SOP :
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
pada catatan keperawatan. Dokumentasikan waktu
dan tanggal jenazah diantar ke kamar jenazah.
Lakukan dikomentasi mengenai disposisi barang
berharga milik jenazah

Anda mungkin juga menyukai