Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

AGREGAT DEWASA DENGAN MASALAH KESEHATAN TUBERKULOSIS DI


KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG
26 – 28 NOVEMBER 2020

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas akhir dalam Praktik Laboratorium Klinik pada
Mata Kuliah Keperawatan Keluarga di Semester 3 Tahun Akademik 2020/2021

Disusun Oleh:
RAHMAWATI
NIM. 433131420119124

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA KARAWANG
2020
Kunjungan ke : 1 (Pertama)
Hari, Tanggal : Kamis, 26 November 2020

A. Latar Belakang
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua
tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka
referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah.
Friedman dalam Proses keperawatan keluarga juga membagi dalam lima tahap proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian terhadap keluarga, identifikasi masalah keluarga
dan individu atau diagnosa keperawatan, rencana perawatan, implemntasi rencana
pengerahan sumber-sumber dan evaluasi perawatan.
Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi (2004)
dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan
mengadakan kontrak dengan keluarga, menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat
untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga, menyatakan
kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan kesehatan yang dirasakan
keluarga dan membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
1. Karakteristik Keluarga
Berdasakan hasil pengkajian kepada keluarga di dapatkan hasil Tn. N sudah 1
tahun menderita tuberkulosis perna mengalami pengobatan tidak tuntas memiliki
gejala sering batuk, berat badan turu, lemas, berkeringat dingin di malam hari Ny. B
mengatakan belum begitu paham cara perawatan tuberkolosis yang benar dan tidak
tau tuberkulosis secara jelas baik gejala maupun komplikasinya, kelurga tidak paham
mengapa tuberkolosis menimpa suami padahal suaminya sudah berhenti merokok
sejak 3 tahun yang lalu.Tekanan Darah : 120/80, nadi:80 x/menit, suhu 36,7 derajat
celcius, respirasi 20 x/menit, BB 50 kg , tinggi badan 170 cm dang ro thorax (+).
Masalah diatas sangat banyak faktor penyebabnya, salah satunya adalah
kurangnya kesadaran Peran keluarga sangatlah penting, apakah keluarga sudah tepat
dalam penggunaan masker, mengontrol minum obat DM dengan lima benar : benar
obat, benar dosis, benar orang, benar waktu, benar cara minumnya, bagaimana dengan
aktifitas sehari-hari atau olah raganya, bagaimana cara mengatasi stressnya. Peran
perawat adalah memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota
keluarga yang mengalami TBC untuk mencegah terjadinya masalah yang lebih lanjut.
Menurut Suprajitno (2012), sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan,
keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami salah satunya
adalah mengenal masalah kesehatan keluarga. Sesuai dengan pengkajian diatas
sehingga, dasar pemikiran tersebut pentingnya dilakukan peningkatan pengetahuan
dengan penyuluhan diabetes mellitus.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Pengetahuan keluarga tentang tuberkolosis
3. Masalah Keperawatan
. 1. Ketegangan peran pemberi asuhan ( NANDA_00061)
B. Tujuan Keperawatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga dapat memahami dan mengerti tentang
pentingnya menjaga kesehatan pada pasien tuberkolosis.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan melaksanakan tugas kesehatan keluarga
dengan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga :
1) Mengetahui apa itu tuberkulosis
2) Tanda gejala tuberkulosis
3) Pencegahan penularan tuberkulosis
4) Dapat mengetahui pengobatan tuberkulosis
C. Rancangan Kegiatan
1. PENGANTAR

Materi : Tuberkulosis
Pokok Bahasan : Perawatan dan Pencegahan tuberkulosis
Hari/tanggal          :    Jumat, 27 November 202

Waktu pertemuan : 35 menit


Tempat : Rumah Tn N
Sasaran : Tn N dan Keluarga
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan
pada penyakit tuberkulosis
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit, Tn. N dan keluarga dapat
menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian TBC
b. Penyebab TBC
c. Tanda dan gejala TBC
d. Pengelolaan TBC
e. Pemeriksaan penunjang .

3. MATERI
(Terlampir)

4. MEDIA
 Materi SAP
 Leafleat
 Lembar Balik

5. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi
6. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1 Pembukaan 5 menit
 Memberi salam Menjawab salam
 Memberi pertanyaan apersepsi Memberi salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak
 Menyebutkan materi atau pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan 20 menit
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. Memperhatikan
Materi :
 Pengertian TBC
 Penyebab TBC
 Tanda dan gejala TBC
 Pengobatan TBC
3 Evaluasi 5 menit
 Menyimpulkan inti penyuluhan             
 Menyampaikan secara singkat Memperhatikan
materi penyuluhan              menjawab
 Memberi kesempatan keluarga
dan Tn. N bertanya
 Memberi kesempatan kepada
keluarga dan Tn. N untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan

4 Penutup :
 Menyimpulkan materi penyuluhan Menyimak dan 5 menit
yang telah disampaikan Mendengarkan
 Menyampaikan terima kasih atas Menjawab
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada keluarga dan Tn. N
 Mengucapkan salam Menjawab salam

Lampiran Materi

TUBERKULOSIS

A. PENGERTIAN
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis
yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak
adalah paru-paru (IPD, FK, UI, 2005).
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Ridwan, 2009).
Tuberculosis Paru adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi
kuman mycrobacterium tuberculosis (Sallin, 2007)

B. PENYEBAB
Penyebab tuberculosis adalah mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman
berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/μm dan tebal 0,3-0,6/μm. Spesies lain
dari kuman ini yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia adalah mycobacterium
bovis, mycobacterium kansasii, mycobacterium intracellulare.

C. TANDA DAN GEJALA


1. Gejala awal penyakit Tuberkulosis (TB) tidak spesifik, umumnya adalah batuk
produktif yang berkepanjangan (>3 minggu), sesak nafas, nyeri dada,
anemia/kurang darah, batuk darah, rasa lelah, berkeringat di malam hari.
2. TB mudah menular melalui udara yang tercemar oleh bakteri micro bacterium
tuberculosa yang dilepaskan pada saat penderita TB paru batuk, dan pada anak-
anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TB paru dewasa.
3. Penyakit TB dapat disembuhkan secara tuntas dengan minum obat secara rutin
dan teratur, minimal selama 6 bulan dibantu oleh Pengawasan Minum Obat
(PMO).
4. Imunisasi BCG adalah salah satu alterbnatif pencegahan TB.
5. Segera lakukan pencegahan penularan penyakit TB bila telah terdiagnosa.

D. PENCEGAHAN TBC
1. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar dengan
orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk TB aktif
2. Ventilasi ruangan. Kuman TB menyebar lebih mudah dalam ruangan tertutup
kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, buka
jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan ke luar.
3. Tutup mulut mengunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut
kapan saja ini merupakan langkah pencegahan TB secara efektif. Jangan lupa
untuk membuang masker secara teratur.
4. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberikan desinfektan
(air sabun).
5. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
6. Hindari udara dingin.
7. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat
tidur.
8. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.
9. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
10. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

E. MAKANAN SEHAT TBC


Karbohidrat dan lemak tidak jenuh
Makanan untuk penderita TB yang dianjurkan untuk meningkatkan energi adalah
karbohidrat dan lemak. Tentunya, dalam batas normal.
Contoh makanan yang merupakan sumber karbohidrat sehat untuk menu diet sehat
penderita TBC bisa berasal dari:
 Nasi
 Bubur
 Nasi tim
 Kentang
 Roti
 Gandum
Jika penderita kesulitan mengonsumsi makanan jenis karbohidrat dalam porsi besar,
cobalah untuk makan dalam porsi kecil tapi lebih sering.
Sementara itu, sumber makanan tinggi lemak baik atau tidak jenuh merupakan jenis
lemak yang dianjurkan untuk penderita TBC. Daftar makanan yang mengandung
lemak tidak jenuh, antara lain:
 Ikan
 Kacang-kacangan
 Susu rendah lemak
 Daging rendah lemak

Cara pengolahan makanan lemak tidak jenuh juga sebaiknya diperhatikan. Hindari
terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak yang digoreng atau disajikan dengan
santan, terutama saat penderita TBC mengalami gangguan pencernaan atau mual.
Anda sebaiknya menggunakan minyak nabati atau minyak zaitun untuk mengolah
makanan berlemak.

F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita TBC tidak dirawat dengan baik adalah :
1. Kerusakan pada otak
2. Gangguan fungsi penglihatan
3. Kerusakan pada tulang dan sendi
4. Kerusakan fungsi hati
5. Kerusakan ginjal
6. Kerusakan pada jantung

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :


 Patuhi pengobatan seperti yang diresepkan sampai dokter menyatakan Anda
sembuh.
 Kontrol rutin ke dokter.
 Selalu menutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin. Buang tisu bekas ke
dalam kantong plastik, tutup atau ikat, lalu buang ke tempat sampah.
 Cuci tangan setelah batuk atau bersin.
 Jangan mengunjungi orang lain atau jangan mengundang orang untuk menjenguk
Anda.
 Liburkan diri dari kantor atau sekolah, atau jangan dulu bepergian ke ruang
publik. Berisirahatlah di rumah.
 Gunakan kipas angin atau buka jendela agar kuman bisa dibuang ke luar.
 Jangan gunakan moda transportasi umum.

Perilaku bersih dan sehat juga dapat membantu melindungi Anda dan keluarga dari
TB, antara lain:

 Lakukan olahraga secara rutin untuk tingkatkan sistem metabolisme dan


kekebalan tubuh.
 Istirahatlah secara cukup. Kurang istirahat, misalnya karena kebiasaan begadang,
dapat melemahkan tubuh dan bikin Anda mudah lelah dan cepat sakit. Istirahat
yang berkualitas menjadikan tubuh lebih siap menghadapi bakteri, termasuk
bakteri TB.
 Pastikan menu harian Anda mengandung nutrisi lengkap dan seimbang, terutama
konsumsi makanan yang kaya akan asam lemak esensial omega-3 yang penting
untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
 Jauhi rokok dan alkohol.
 Jaga kebersihan lingkungan sekitar. Pastikan rumah memiliki sanitasi yang
memadai. Bukalah jendela setiap pagi, pastikan got dan saluran air mengalir
lancar, serta jadikan lingkungan sekitar bersih dan tertata dengan rapi. Tempat
tinggal yang bersih, hijau, dan sehat tak hanya menjauhkan diri dari bakteri
penyebab TB (dan bakteri lainnya), tapi juga membuat badan lebih sehat dan bikin
betah

jenis obat dan dosis obat (obat anti tuberculosis)


 Isoniasid (H)
Dikenal dengan INH, bersifat bakteriasid, dapat membunuh 90% populasi kuman
dalam beberapa hari pertama pengobatan. Obat ini sangat efektif dalam keadaan
metabolic efektif, yaitu kuman yang sedang berkembang. Dosis hariannya
dianjurkan 5mg/kgBB, sedangkan untuk pengobatan intermitten 3 kali seminggu
diberikan dengan dosis 10mg/kgBB.
 Rifamphisin (R)
Bersifat bakteriasid, dapat membunuh kuman semi-dormant (persister) yang tidak
dapat dibunuh oleh INH. Dosis 10mg/kgNN diberikan sama untuk pengobatan
harian maupun intermitten seminggu 3 kali 
 Pirasinamid (Z)
Bersifat bakteriasid, dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan
suasana asam. Dosis harian dianjurkan 25 mg/kgBB, sedangkan untuk pengobatan
intermitten 3 kali seminggu diberikan dengan dosis 35mg/kgBB.
 Streptomicin (S)
Bersifat baketriasid, dosis hariannya dianjurkan 15 mg/kgBB sedangkan untuk
pengobatan intermitten 3 kali sehari menggunakan dosis yang sama. Penderita
umur 60 tahun dosisnya 0,75gr/hari. Sedangkan diatas usia 60 tahun diberikan 0,5
gr/hari.
 Ethambutol (E)
Bersifat sebagai bakteriostatik. Dosis hariannya dianjurkan 15 mg/kgBB
sedangkan untuk pengobatan intermitten 3 kali seminggu dosis 30mg/kgBB.

DAFTAR PUSTAKA
 

Friedman, Marilyn M. 1998. Family Nursing Teoryand Practice. Edisi III. Penerjemah Ina
Debora R. L. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Great Anoa. 2012. Asuhan Keperawatan TBC Paru pada Anak.Jakarta.EGC.

https://m-klikdokter
com.cdn.ampproject.org/v/s/m.klikdokter.com/amp/3615416/pencegahan-tuberkulosis-ini-
yang-perlu-anda- tuberkulosis-ini-yang-perlu-anda-tahu
https://hellosehat-com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/pernapasan/tbc/makanan-
penderita-tbc

Karawang, 26 November
Mengetahui, 2020
Pembimbing, Mahasiswa,

(....................................................) ( rahmawati)
NIK/NIDN. ..…………………… NIM

Anda mungkin juga menyukai