Disusun oleh :
Ahmad fauzan
433131420119136
Latar Belakang
Di dalam memberikan pelayanan keperawatan pada klien telah digunakan dan dikembangkan
teknologi telekomunikasi yang berupa standart praktek telenursing. Perawat perlu secara
aktif terlibat dalam telenursing ini, karena informasi dan pengetahuan yang tepat
diperlukan untuk mendukung perawatan yang ditargetkan, agar kualitas perawatan
kesehatan yang tinggi dapat dicapai, sehingga kesehatan dan keselamatan pasien
akan lebih baik.
Telenursing merupakan sistem pemberian pelayanan keperawatan yang efektif, dimana ini
akan membuat klien lebih mudah untuk mendapatkan informasi pelayanan keperawatan dan
meningkatkan kemampuan klien untuk merawat dirinya sendiri (13). Selain itu telenursing
juga membantu klien dan keluarga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam perawatan terutama
self-management untuk penyakit kronis dan mengurangi lama perawatan (Length of Stay).
Sistem ini memungkinkan perawat memberikan informasi dan dukungan yang akurat secara
online.
Telenursing
Pada pemanfaatan telenursing perawat adalah bagian sentral dari penggunaan teknologi ini.
Dengan demikian, telenursing bukan peran baru bagi perawat. Setiap perawat yang telah
memberikan bimbingan atau pendidikan melalui telepon berarti telah menggunakan
telenursing. Namun telenursing juga dapat mencakup sistem yang lebih canggih dari telepon,
seperti audio dan sistem video, internet, satelit, dan sistem komunikasi lainnya.
Dengan kurangnya tenaga perawat di seluruh dunia, maka Nursing Telehealth Aplicative
Initiative (NTAI) telah mengkonsep dan mulai melaksanakan upaya dalam rangka
menemukan cara baru untuk memberikan perawatan kesehatan dan pendidikan keperawatan.
Melalui inisiatif ini telehealth mampu melaksanakan praktikum klinis sebagai program yang
menyediakan pendidikan klinis untuk mahasiswa keperawatan dengan jarak jauh (11).
Telenursing telah diakui sebagai faktor penting dalam memenuhi tujuan ICN dalam rangka
memajukan praktik keperawatan di seluruh dunia. Sementara itu telehealth telah berperan
dalam pengembangan jaringan telenursing. Tujuan dari jaringan ini termasuk meningkatkan
keterlibatan perawat dalam pengembangan dan penggunaan teknologi telehealth, dalam
bidang pelayanan sebagai bentuk kolaborasi, pendidikan, dan dukungan yang terkait dengan
telenursing (12).
Telehealth telah mendukung Initiative for Global Health Nightingale dan Deklarasi
Nightingale, sebagai langkah kunci dalam rangka menyatukan perawat melalui internet
untuk merevolusi pelayanan kesehatan. Perawat di mana-mana dituntut untuk bekerja secara
efisien dan efektif untuk membangun dunia yang sehat. Ini tugas yang tampaknya
menakutkan. Membangun dunia yang lebih sehat, dapat dicapai melalui kolaborasi dan kerja
sama antar perawat di seluruh dunia. Sangat penting artinya agar semua perawat bisa bersatu
pada skala lokal, global, nasional, bahkan internasional. Deklarasi Nightingale adalah katalis
yang kuat untuk memajukan praktek keperawatan pada skala global dalam rangka
menciptakan dunia yang lebih seha (1,8).
Dalam rangka pengembangan telenursing maka untuk mengetahui manfaat dari telenursing
yang dilihat dari perspektif dan keterlibatan perawat, maka di Britania raya telah dilakukan
suatu penelitian. Metodenya adalah dengan penyebaran kuesioner terstruktur yang dikirim
dikirim ke semua perawat yang bekerja di NHS (National Health Service ) Wales. Responden
yang mewakili tenaga kerja berpendidikan tinggi dan berbagai spesialisasi telah melaporkan
bahwa mereka bergabung dengan layanan telepon untuk perbaikan gaji dan bekerja secara
fleksibel(6). Dua pertiga melaporkan bahwa telah terjadi peningkatan kinerja dan
keterampilan keperawatan yang dipengaruhi oleh penggunaan perangkat lunak yang
mendukung dan bisa dimanfaatkan sebagai alat konsultasi jarak jauh. Sehingga memang
perlu dikembangkan dan ditingkatkan keterampilan keperawatan termasuk penggunaan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan pengakuan terhadap nilai kinerja perawat.
Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis, melainkan
difokuskan pada dimensi dari urgensi (4). Sehingga para perawat akan lebih terfokus pada
informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang positif dari
konsultasi melalui telephone maka sangat dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan mudah
untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi
untuk mengikuti saran perawat. Sebuah komunikasi yang berpusat pada klien adalah teknik
pendekatan yang disukai dalam rangka membina hubungan antara klien dan tenaga
professional(5). Komunikasi yang berpusat pada klien telah ditangani secara ekstensif
selama dekade terakhir.
Manfaat Telenursing
Ada empat faktor penting yang mempengaruhi implementasi telenursing(15). Empat faktor
tersebut yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspak teknikal. Aspek
sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan regulasi. Dalam
mengontrol kualitas dan kelangsungan telenursing sangat dibutuhkan pengaturan dan
supervisi pelayanan pemerintah. Aspek Ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan
medis akibat penggunaan telenursing dan Government recognition for cost effectiveness
merupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam proyek telenursing merupakan
prioritas untuk megaktifkan telenursing di daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat
medis. Aplikasi system telenursing yang mahal dan uang perawatan (maintenance fee) harus
dipikirkan.
Aspek Sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang telenursing
dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan kesehatan
seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasi
telenursing..
Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas konten telenursing dan pengembangan
sistem pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi mendukung
pengembangan dan pengoperasian telenursing. Pengembangan teknologi informasi untuk
menjaga privacy pasien dan keamanan informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan
penelitian untuk pengembangan system telenursing dan pelaksanaannya, teknologi informasi
medis dan pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional yang mungkin
diterapkan dilingkungan tersebut.
Menurut Amy Peck (2005) ada tiga ketegori dasar hambatan dalam telenursing, meliputi:
perilaku, legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan bahwa perawat akan
mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten terhadap telenursing
akibat kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi.
Namun dengan adanya pelatihan dan adanya support system, perawat bisa merasakan
manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien.
Implementasi Telenursing
Jonsson & Willman dalam penelitiannya menemukan bahwa implementasi telenursing dalam
perawatan di ruumah pada klien dengan luka di tangan merupakan inovasi pengembangan
inisiatif yang berfokus pada kolaborasi antara perawat dan klien. Klien merasa puas dengan
penggunaan videophone untuk melihat staf perawat memberikan perawatan kepada mereka,
dan dengan melihat muka perawat membuat rasa aman pada pasien. Perawat merasa lebih
nyaman dengan penggunaan audio-vidio contact untuk melihat kondisi pasien dan melakukan
pengkajian kondisi luka, serta merekam luka. Selain itu perawat merasakan bahwa waktu
bekerja meraka lebih bermanfaat. Penelitian ini menandaskan bahwa telenersing dengan
menggunakan teknologi audio-vidio sangat efektif untuk melakukan komunikasi antara
perawat dan pasien dan memberikan kepuasan pada perawat dan klien dalam melakukan
perawatan rumah. (4,15)
Kesimpulan
1. ----. 2010. Telenursing. Uppsala University: Centre for Research Ethics &
Bioethics Research. Available from: http//www.crb@crb.uu.se
2. Bohnenkamp K.S. Lopez. A.M. Blackett A. Traditional Versus Telenursin
Outpatient Management of Patients With Cancer With New Ostomies. Oncology
Nursing Forum. 31;5.
3. Clark R. A, Yallop J, Wicket D, et al. 2006. Nursing Sans Frontieres: Three
Year Case Study of Multy-State Registration to Support Nursing Practice Using
Information Technology. Australian Journal of Advance Nursing. 24;1.
4. Fairchild L.S, Elfrink V, Dieckman A. 2006. Patient Safety, Telenursing and
Telehealth. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov. ch48
5. Hartford Kathleen. 2005. Telenursing and Patients’ Recovery from Bypass
Surgery. Journal of Advance Nursing. 50; 5; 459-468.
6. Hoglund A.T. 2007. Ethical Dilemmas in Telenursing. Journal of Clinical
Nursing. 16; 1865-1871. Available from: http://www.crb.uu.se/research/clinical-
ethics/telenursing.html