Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Disusun Oleh:
Feronika Ursula N, Sayori
NIM: 202014201141B

YAYASAN PEMBEDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SORONG
2022
BAB 1
A. LATAR BELAKANG
Selama beberapa dekade terakhir, teknologi informasi dan komunikasi dalam
perawatan kesehatan telah menjadi prioritas politik di seluruh dunia (WHO, 2015).
Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi mempunyai dampak yang
signifikan dalam setiap bagian kehidupan sehari-hari dan telah mendukung
aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang kesehatan (Schlachta
etal, 2007). Dengan diperkenalkannya teknologi informasi dalam bidang
perawatan kesehatan sehingga muncul metode baru dalam memberikan asuhan
keperawatan yang dikenal dikenal dengan telenursing (Asiri et al, 2006).

Perawat semakin dituntut untuk profesional dan mengedepankan


perkembangan teknologi, termasuk dalam pemanfaatan teknologi informasi
dibidang pelayanan keperawatan, dimana pasien yang membutuhkan asuhan
keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dalam dunia maya yang dapat
diakses melalui pelayanan keperawatan jarak jauh dimanapun ia berada (Schlachta
et al, 2007)

Telenursing Sebagai Media Pemberian Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Pada


Masa Pandemi Covid-19 Di awal tahun 2020 ini, dunia dikagetkan dengan
kejadian infeksi berat dengan penyebab yang belum diketahui, yang berawal dari
laporan dari Cina kepada World Health Organization (WHO) terdapatnya 44
pasien pneumonia yang berat di suatu wilayah yaitu Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
China, tepatnya di hari terakhir tahun 2019 Cina. Dugaan awal hal ini terkait
dengan pasar basah yang menjual ikan, hewan laut dan berbagai hewan lain. Pada
10 Januari 2020 penyebabnya mulai teridentifikasi dan didapatkan kode
genetiknya yaitu virus corona baru.

WHO mengakui adanya peyebaran dari udara (airbone transmission). Ini


berarti bahwa penyebaran virus ini sangat mudah menyebar (superspreading)saat
seseorang sedang bernafas. Untuk itu, protokol yang dianjurkan adalah menjaga
jarak atau social distancing, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun.
Anjuran lain adalah tetap berada di rumah (stay at home) selama masa pandemi.
Protokol-protokol kesehatan tersebut memberikan dampak di berbagai bidang
termasuk kesehatan. Dengan adanya pembatasan sosial dan anjuran untuk tetap
berada di rumah membuat masyarakat kesulitan untuk menjangkau fasilitas-
fasilitas kesehatan. Sehingga masyarakat yang mempunyai gangguan kesehatan
lain, tidak bisa memeriksakan diri langsung ke fasilitas kesehatan. Selain itu,
ketakutan masyarakat untuk ke fasilitas kesehatan menjadi salah satu alasan yang
mendukung untuk tidak ke fasilitas kesehatan. Hal ini terjadi karena dalam
mindset masyarakat, seseorang yang datang ke fasilitas kesehatan sangat rentan
untuk tertular covid-19.

Seiring berkembangnya zaman, terkhusus di era 4.0 ini, beriringan dengan


semakin mudahnya akses terkait teknologi informasi, dimanfaatkan dalam lingkup
kesehatan untuk membantu menjawab segala permasalahan kesehatan yang ada.
Hal tersebut juga dipandang sebagai suatu peluang untuk meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan dan meningkatkan jangkauan pelayanan keperawatan
khususnya bagi masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk masyarakat di daerah
terpencil dan jauh (rural area) (Scotia, 2014).

Salah satu teknologi keperawatan yang terus berkembang adalah telehealth


nursing atau telenursing. Diketahui bahwa telenursing saat ini sedang tumbuh di
berbagai negara, dengan bukti yang kuat dan manfaat penggunaannya. Ini terbukti
menjadi alat yang efisien untuk membantu negara mengatasi hambatan geografis
dan memberikan informasi perawatan kesehatan kepada penduduk (Souza-Junior,
Mendes, Mazzo, & Godoy, 2016).

Pertumbuhan telenursing saat ini dikategorikan sangat cepat di banyak negara


karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu tercapainya biaya
perawatan kesehatan yang lebih murah, peningkatan jumlah populasi lansia dan
penyakit kronis, dan peningkatan cakupan perawatan kesehatan untuk jarak jauh
seperti di pedesaan, wilayah kecil, atau berpenduduk jarang. Cakupan telenursing
dalam perawatan yaitu melalui penggunaan telepon untuk layanan kesehatan dan
orientasi (Souza et al., 2019).

B. Pengertian
Telenursing adalah penggunaan teknologi untuk memberikan asuhan
keperawatan dan praktek keperawatan jarak jauh kepada pasien yang
bertujuan untuk memperbaiki perawatan kesehatan (Asiri et al, 2016)
Telenursing didefinisikan sebagai perpaduan layanan telekomunikasi dan
keperawatan setiap kali ada jarak fisik yang substansial antara perawat atau
antara pasien dan perawat (Amudha, Nalini, Alamelu, Badrinath, & Sharma,
2017).
World Health Organization (WHO) mendefinisikan telehealth sebagai
pemberian layanan perawatan kesehatan, di mana pasien dan penyedia layanan
dipisahkan oleh jarak

C. Tujuan Telenursing
Telenursing adalah untuk meningkatkan akses yang lebih komprehensif dan
meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Dimana pasien dengan mudah
memberikan kabar tentang kondisi kesehatannya setelah proses pemulihan
ataupun saat mula terkena sakitnya kepada perawat, yang telah dipercaya dalam
memberikan pelayanan kepada pasiennya. Selain itu telenursing juga membantu
pasien dan keluarga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam perawatan terutama
self-management untuk penyakit kronis dan mengurangi lama perawatan
(Length of Stay). Sistem ini memfasilitasi perawat memberikan informasi dan
dukungan yang akurat secara online.

D. Media Telenursing
Telenursing sangat bervariasi:
1. telepon,
2. personal digital assistants,
3. smartphone,
4. mesin faksimili,
5. tablet,
6. komputer, internet, video dan audio conferencing
7. System informasi komputer (Scotia, 2017).
Walaupun terdapat sedikit perubahan dalam pemberian asuhan keperawatan
melalui telenursing tetapi hal tersebut tidak merubah prinsip pemberian asuhan
keperawatan secara fundamental (Asiri, 2016)

E. Manfaat Telenursing
Di bagi menjadi 2 yaitu:
1. Untuk perawat manfaat yang diperoleh antara lain jam kerja fleksibel, gaji
meningkat, perjalanan kurang, efektivitas biaya, kepuasan kerja, peluang
untuk pengembangan keterampilan, waktu respon cepat, dapat berbagi data,
2. Untuk pasien antara lain mendapat kemudahan dalam mengakses informasi,
ekonomis, perawatan berkualitas tinggi, kepuasan pasien, layanan jarak jauh,
perjalanan lebih sedikit, tidak ada antrian tunggu, nyaman, sederhana.

F.Kelebihan Dan Kekurangan Telenursing


a. Kelebihan Telenursing
Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang
pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan
keperawatan jarak jauh. Model pelayanan ini memberikan keuntungan
antara lain :
1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,
2. Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,
3. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan,
4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang
terisolasi,
5.Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu
perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan,
dan
6. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi
video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
7. Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang
lebih luas dan merata,
8. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien
terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta meningkatkan
mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
9. Meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien, karena dengan
diterapkannya telenursing semakin meningkatkan kepuasan pasien dan
keluarga dan meningkatkan kepatuhan. Telenursing telah menyediakan
sarana bagi konsumen untuk memanggil perawat agar mendapatkan saran
kesehatan. seorang perawat dengan pelatihan khusus dapat menawarkan
pendidikan dan dukungan, sehingga ini bermanfaat karena klien
membutuhkan dukungan yang tidak mungkin didapatkan dengan kontak
langsung.

b. Kekurangan telenursing
1. Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan
mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul
karena anggapan bahwa kontak langsung dengan pasien sangat penting
terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
2. Kemungkinan kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi internet atau
terputusnya hubungan komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain
sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang
berjalan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap keamanan dan
kerahasiaann dokumen klien.
Daftar Pustaka

Tavsanli, N. G., Karadakovan, A., & Saygili, F. (2013). The use of videophone
technology (telenursing) in the glycaemic control of diabetic patients: a
randomized controlled trial. Journal of Diabetes Research and Clinical
Metabolism, 2(1), https://doi.org/10.7243/2050- 0866-2-184

https://winifit6.blogspot.com/2018/11/telenursing.html

Anda mungkin juga menyukai