DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................... iii
3. WIRING GARDU INDUK.........................................................................................1
3.1 DASAR-DASAR WIRING DIAGRAM GARDU INDUK .....................................1
3.1.1 Simbol Wiring...........................................................................................1
3.1.2 Kode Peralatan (device number) .............................................................4
3.1.3 Rangkaian Logic Dasar .........................................................................11
3.1.4 Penerapan dalam komponen elektronik, kontaktor, pengkabelan .........16
3.2 PENGELOMPOKAN WIRING GARDU INDUK ..............................................18
3.2.1 Rangkaian Kontrol .................................................................................18
3.2.1.1 Kontrol PMT, meliputi : .............................................................18
3.2.1.2 Kontrol Pemisah (PMS) Rel/line, dan tanah, meliputi : .............21
3.2.1.3 Kontrol sinkron, meliputi ; .........................................................21
3.2.1.4 Kontrol AVR..............................................................................21
3.2.2 Rangkaian Proteksi................................................................................21
3.2.3 Rangkaian Metering dan DFR ...............................................................22
3.2.4 Rangkaian Scada ..................................................................................22
3.2.5 Rangkaian Catu Daya............................................................................23
3.2.5.1 Catu daya tegangan searah .....................................................23
3.3 KAIDAH – KAIDAH PENGGAMBARAN .........................................................30
3.3.1 Cara Membaca Dokumentasi Rangkaian Skematik...............................30
3.3.2 Tanda Awal............................................................................................30
3.3.3 Penomoran Gambar ..............................................................................31
3.3.4 Pengkodean Peralatan .........................................................................34
3.4 CARA MEMBACA PENOMERAN HALAMAN GAMBAR BERDASARKAN
PABRIKAN .....................................................................................................37
3.5 LATIHAN/PRAKTEK MEMERIKSA GAMBAR WIRING..................................38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3-1. (a) Gerbang AND 2 Inputan dan (b) Gerbang AND 3 Inputan..............12
Gambar 3-2. (a) Gerbang OR,2 inputan dan (b) Gerbang OR, 3 Inputan .................13
Gambar 3-3. Gerbang NOT.......................................................................................14
Gambar 3-4. Gerbang NAND ....................................................................................14
Gambar 3-5. Gerbang NOR ......................................................................................15
Gambar 3-6. Logic DS line ........................................................................................15
Gambar 3-7. Logic CB close .....................................................................................16
Gambar 3-8. Contoh rangkaian Trip circuit ...............................................................20
DAFTAR TABEL
- Sakelar linier
2. Kelompok Pemutus
- Pemutus Tenaga
- Pemisah / Isolator
- Sakelar Diskonektor
- Sakelar / Switch
- Pemisah Tanah
- Kontaktor
3.
- Trafo Tenaga dua (2) Kumparan dgn vektor grour Yy
5. - Auto Transformer
6. - Reaktor
7. - Generator
8. M - Motor
3N 50HZ, Arus bolak balik, fase tiga, dengan netral, 50Hz, 400V
400/230 V (230V tegangan antara fase dengan netral) 3N dapat
diganti dengan 3 + N
Penghantar
Kelompok penghantar, Saluran, Kabel, Sirkit
14. Catatan:
a. Jika sebuah garis melambangkan sekelompok
penghantar, maka jumlah penghantarnya ditunjukkan
dengan menambah garis-garis pendek atau dengan
3 satu garis pendek dan sebuah bilangan.
Contoh : Tiga penghantar (no. 8 dan no. 9)
3 Relai Pengecek / Silih Adalah alat yang bekerja apabila ada perubahan
Kunci kondisi/status pada alat lain, (atau bekerja pada
(Checking or interlocking kondisi yang telah ditentukan), pada rangkaian
relay) peralatan memberikan urutan kerja memulai,
berhenti maupun memberikan pengecekan kondisi
pada peralatan tertentu atau kondisi tertentu untuk
keperluan khusus
11 Alat Multifungsi Adalah alat yang dapat menjalankan lebih dari tiga
(Multifunction device) fungsi kerja yang didapat dengan menggabungkan
beberapa nomor peralatan dengan fungsi yang
berbeda.
13 Alat Kecepatan Sinkron Adalah alat yang bekerja pada kondisi kecepatan
(Synchronous Speed sinkron mesin, seperti: saklar kecepatan sentrifugal,
device) relai frekuensi slip, relai tegangan dan relai arus
kurang maupun jenis peralatan lain dengan prinsip
kerja yang sama.
14 Alat Kecepatan Kurang Adalah alat yang bekerja pada kondisi kecepatan
(Underspeed device) mesin turun dibawah nilai tertentu.
16 Belum ditentukan
17 Saklar Paralel atau Adalah alat yang bekerja membuka atau menutup
Pelepas Muatan rangkaian parallel pada peralatan lain (kecuali
elemen tahanan), seperti medan mesin, armatur
(Shunting or discharge
mesin, kapasitor maupun reaktor.
switch)
Catatan: Hal ini tidak termasuk peralatan yang
berfungsi untuk kerja paralel seperti peralatan
nomor 6 dan 42 untuk menyalakan mesin,
peralatan nomor 73 yang berfungsi melayani
pensaklaran resistor.
18 Alat Percepatan atau Adalah alat yang digunakan untuk menutup atau
Perlambatan menyebabkan suatu rangkaian menjadi tertutup
yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
(Accelerating or
kecepatan mesin.
decelerating device)
23 Alat Kendali Suhu Adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan suhu mesin atau peralatan atau media
(Temperature control
lain, pada kondisi suhu turun atau naik pada nilai
device )
batas tertentu.
24 Relai Volt per Hertz Adalah relai yang bekerja apabila rasio tegangan
terhadap frekuensi melebihi nilai batas tertentu.
(Volts per Hertz Relay)
Relai ini memiliki karakteristik waktu kerja seketika
maupun dengan waktu tunda.
27 Relai Tegangan Kurang Adalah relai yang bekerja apabila nilai tegangan
turun dibawah nilai batas tertentu.
(Undervoltage relay)
32 Relai Daya Berarah Adalah relai yang bekerja apabila daya yang
mengalir berubah arahnya terhadap nilai batas
Directional Power Relay
tertentu atau pada arah yang berlawanan, misalnya
37 Relai Arus Kurang atau Adalah alat yang bekerja ketika arus atau daya
Daya Kurang yang mengalir turun dibawah nilai batas tertentu.
(Undercurrent or
underpower relay)
38 Alat Proteksi Bearing Adalah alat yang bekerja apabila suhu bearing
melebihi atau pada kondisi mekanik tidak normal
(Bearing protective device)
yang berkaitan dengan bearing yang
mengakibatkan kenaikan suhu bearing.
39 Monitor Kondis Mekanik Adalah alat yang bekerja pada saat terjadi
ketidaknormalan mekanik (kecuali yang
(Mechanical condition
berhubungan dengan kondisi bearing seperti pada
monitor)
peralatan dengan kode nomor 38), seperti vibrasi
berlebihan, ekspansi, gocangan, dan kegagalan
penutup.
43 Alat Pemindah atau Adalah alat yang bekerja secara manual untuk
Pemilih Manual memindahkan atau memilih rangkaian kontrol.
(Manual transfer or selector
device)
45 Monitor Kondisi Atmosfer Adalah alat yang bekerja apabila terjadi kondisi
atmosfer yang tidak normal, seperti bara api,
(Atmospheric condition
ledakan, asap atau api.
monitor)
46 Relai Fasa Balik atau Adalah relai yang bekerja apabila terjadi
Arus Fasa Seimbang pembalikan urutan fasa arus atau
ketidakseimbangan arus yang menimbulkan urutan
(Reverse-phase or phase-
negatif diluar nilai batas tertentu.
balance current relay)
47 Relai Urutan Fasa atau Adalah relai yang bekerja apabila urutan fasa
Tegangan Fasa Seimbang tegangan sesuai dengan nilai batas tertentu, atau
ketika terjadi ketidakseimbangan tegangan yang
(Phase-sequence or phase-
menimbulkan tegangan urutan negatif.
balance voltage relay)
49 Relai Suhu Mesih atau Adalah relai yang bekerja apabila suhu peralatan
Trafo yang diproteksi melebihi nilai batas tertentu.
(Machine or transformer
thermal relay)
50 Relai Instant Adalah relai yang yang bekerja seketika pada saat
arus yang mengalir melebihi nilai batas tertentu.
(Instantaneous overcurrent
relay)
51 Relai Arus Lebih dengan Adalah relai yang bekerja dengan karakteristik
Waktu Tunda waktu tunda tertentu maupun berlawanan (inverse)
apabila arus yang mengalir melebihi nilai batas
(AC time overcurrent relay)
tertentu.
54 Alat Perubahan Gigi Adalah alat yang bekerja secara elektrik untuk
mengendalikan, mengerjakan, atau memonitor
(Turning gear engaging
fungsi memasukkan (atau mengeluarkan) gigi roda
device)
pada poros mesin.
55 Relai Faktor Daya Adalah relai yang bekerja apabila factor daya pada
rangkaian AC naik atau turun diluar nilai batas
(Power Factor Relay)
tertentu.
57 Alat Hubung Singkat atau Adalah alat hubung primer yang berfungsi untuk
Pembumian menghubung singkat atau membumikan rangkaian
secara otomatis ataupun manual.
(Short-circuiting or
grounding device)
60 Relai Tegangan atau Arus Adalah relai yang bekerja apabila terjadi perbedaan
Seimbang nilai masukan tegangan atau arus diantar dua
rangkaian.
(Voltage or current balance
relay)
61 Saklar Kerapatan Sensor Adalah alat yang bekerja apabila terjadi perubahan
kerapatan gas diluar nilai batas tertentu.
(Density switch or sensor)
67 Relai Arus Lebih Berarah Adalah relai yang bekerja apabila arus yang
mengalir melebihi nilai batas tertentu dalam arah
(AC directional overcurrent
tertentu.
relay)
69 Permissive control device Adalah alat kontrol dua posisi, dimana salah satu
posisi memberikan perintah tutup pemutus, atau
memasukkan peralatan dalam kondisi bekerja,
sementara posisi lain mencegah pemutus atau
peralatan lain untuk bekerja.
76 Relay Arus Lebih DC Adalah relai yang bekerja apabila arus dc yang
mengalir melebihi nilai batas tertentu.
(DC Overcurrent relay)
78 Phase-angle measuring Adalah relai yang bekerja apabila sudut fasa antara
or out-of-step protective dua tegangan, atau dua arus, atau antara tegangan
relay. dan arusdi dalam nilai batas tertentu.
85 Carrier or pilot-wire Adalah relai yang bekerja atau ditahan oleh sinyal
receiver relay. arus pada kawat pilot.
86 Lockout relay Adalah relai yang bekerja atau reset secara elektrik
saat terjadi kondisi tidak normal untuk
mempertahankan kondisi peralatan atau
mengeluarkan peralatan sampai di-reset.
91 Voltage directional relay Adalah relai yang bekerja apabila tegangan yang
diukur melebihi nilai batas tertentu dalam arah
tertentu.
92 Voltage and power Adalah relai yang bekerja menutup dua rang- kaian
directional relay apabila perbedaan tegangan diantaranya melebihi
nilai batas tertentu dan memisahkan keduanya
apabila aliran daya diantaranya melebih nilai batas
tertentu.
dan hukum distributif. Dengan memahami rangkaian logika, maka kita dapat
lebih cepat mengartikan maksud dari gambar wiring gardu induk.
Operasi logika yang sering kita temukan dalam gambar skematik yaitu Logic
AND, OR, NOT, NOR,dan NAND.
a) Logic AND
Inputan pada gerbang AND dapat 2 atau lebih (3, 4, 5, ...... dst)
Simbol gerbang AND seperti
Gambar 3-1.
x x
A y B
y z
(a) (b)
Gambar 3-1. (a) Gerbang AND 2 Inputan dan (b) Gerbang AND 3 Inputan
x y A=x.y
0 0 0
1 0 0
0 1 0
1 1 1
x y z A=x.y B = (x . y) . z
0 0 0 0 0
1 0 0 0 0
0 1 0 0 0
0 0 1 0 0
1 1 0 1 0
1 0 1 0 0
1 1 1 1 1
b) Logic OR
Inputan pada gerbang OR dapat 2 atau lebih (3, 4, 5, ...... dst)
Simbol gerbang OR seperti Gambar 3-2.
x x
A y B
y z
(a) (b)
Gambar 3-2. (a) Gerbang OR,2 inputan dan (b) Gerbang OR, 3 Inputan
x y A=x+ y z B = (x + y) + z
0 0 0 0 0
1 0 1 0 1
0 1 1 0 1
1 1 1 1 1
c) Logic NOT
Inputan pada gerbang NOT , disebut juga pembalik
Simbol gerbang NOT seperti Gambar 3-3.
x x’ atau x¯
d) Logic NAND
Logic ini merupakan gabungan operasi dari gerbang NOT dan AND,
simbol gerbang NAND seperti Gambar 3-4.
A
F = AB
B
A B C=A.B F = C’
0 0 0 1
1 0 0 1
0 1 0 1
0 0 1 0
1 1 0 1
1 0 1 0
1 1 1 0
e) Logic NOR
Logic ini merupakan gabungan operasi dari gerbang NOT dan OR,
simbol gerbang NOR seperti Gambar 3-5.
A
F = A+B
B
A B C=A+B F = C’
0 0 0 1
1 0 1 0
0 1 1 0
& DS LINE
- DS Ground” OFF” Operation
Op. pemeriharaan
L/R ON “Lokal”
OR
L/R ON “ Remote”
&
PMS Q20 “ OFF”
&
PMS Q21 “ OFF “ Gambar 3-7. Logic CB close
Dalam penerapan logic tersebut pada rangkaian peralatan yang ada seperti
dibawah ini:
a) Logic AND
Untuk kontaktor dan pengkabelan
b) Logic OR
Untuk kontaktor dan pengkabelan
c) Logic NOT
Untuk kontaktor dan pengkabelan
A = X’+ Y’
• Perintah/order close dan open PMT baik secara remote doi panel kontrol,
supervisory/sistem scada, lokal dari marsaling kios PMT untuk
pemeliharaan dan sistem interlocking dengan PMS line atau PMT lainnya
sesuai disaiannya gardu induk.
• Status CB position baik untuk kebutuhan alaram, indikator, maupun
kebutuhan logic pada panel relay dan scada
• Rangkaian CB phase not together atau discrepancy
• Supervisi rangkaian trip
Contoh wiring kontrol PMT dapat dilihat pada Gambar 3-8.
PERALATAN PMT
PANEL
PROTEKSI
PANEL PROTEKSI
PANEL LDC
PANEL KONTROL
• Perintah/order close dan open PMS baik secara remote dari panel
kontrol, supervisory/sistem scada, lokal dari marsHaling kios PMT
untuk pemeliharaan.
• Rangkaian interlocking PMS dengan PMT sesuai disaiannya gardu
induk dan sekuriti pengoperasian.
• Status PMS position baik untuk kebutuhan alaram, indikator, maupun
kebutuhan logic pada panel relay dan scada
PMS
PMT KONTROL
CT
RELAI
CVT
PERALATAN MK
PRIMER
Rangkaian catu daya gardu induk meliputi rangkaian pembagi AC(arus bolak-
balik) dan rangkaian pembagi DC (arus searah) untuk seluruh kebutuhan
operasi gardu induk.
- Catu daya tegangan searah (220V, 110 V, 48 V, 24V)
- Catu daya tegangan bolak-balik
X1
CONTROL BOARD
C1 + / - C1 + / -
X1 X1 X1
C1 + / -
PMT Q52
RELAY BOARD
OHL FEEDER
PROTECTION PANEL
C1 + / -
C1 + / -
MARSHALING
KIOSK
PMT Q51
FEEDER
Q95
CUT OFF
Q51 O/H LINE F404
F401 F401 F401
FEEDER F404
C11 + / -
C14 + / -
RELAY BOARD
S+
S+ C12 + / - C13 + / -
K271
CUT OFF
K274
Q52 C15 + / -
CUT OFF
Q51 & Q53
CONTROL BOARD
C11 + / -
ALARM ALARM
C14 + / -
C14 + / -
PROTECTION
C11 + / -
PANEL
FEEDER
CUT OFF PANEL
Q51 PANEL
C11 + / - C14 + / -
MARSHALING
KIOSK
CB CLOSE
C11 + / -
FEEDER
ISOLATOR & EARTING
SWITCH CONTROL
Berdasarkan standar IEC 750 dan DIN 40 719 tentang ketentuan mengenai
gambar rangkaian skematik; termasuk diagram skematik yang menjelaskan
prinsip kerja (principle of operation) atau hubungan antar terminal (connection
links); diagram garis tunggal atau multi fasa, tampilan simbol topografis dari
masing-masing jenis diagram rangkaian.
Karakter pembagian
Bagian
Tanda awal
= 1 2 3 4 5
+
- NN AA NN . AA NN
:
Penomoran sistem
Level tegangan,
Fasilitas yang lebih
tinggi
Subbagiannya
Peralatan, unit
Subbagian lain,
kalsifikasi peralatan,
unit
Terdiri dari huruf (=) , (+), ( - ) dan ( : ) yang mempunyai arti adalah sbb :
o Tanda ‘sama dengan’ ( = )
Menunjukkan rancangan gambar wiring /skematik secara keseluruhan atau
setiap bay, misalnya :
=E01 menunjukan gambar bay 150 kV bay-01
=E02 menunjukan gambar bay 150 kV bay-02
=E03 menunjukan gambar bay 150 kV bay-03
o Tanda ’ plus’ ( + )
Huruf untuk penandaan level tegangan pada blok rancangan bagian-2, data
posisi abjad pertama (sesuai dengan Tabel C7 pada DIN 40 719 bag-2) pada
Tabel 3-9.
Tabel 3-9. Huruf Untuk Penandaan Level Tegangan pada Blok Rancangan Bagian-2.
Bagian 1 2 3 4 5
Data posisi = N AA NN . AA NN
Tanda awal
Huruf Sistem
Penandaan
A -
B > 420 kV
C 380 kV – 420 kV
D 220 kV – 380 kV
E 110 kV – 220 kV
F 60 kV - 110 kV
G 45 kV - 60 kV
H 30 kV - 45 kV
J 20 kV - 30 kV
K 10 kV - 20 kV
L 6 kV - 10 kV
M 1 kV - 6 kV
N <1 kV
P Fasilitas perekam
Z -
Huruf untuk penandaan aplikasi pada lokasi blok rancangan, bagian ke-4 data
posisi abjad kedua (sesuai dengan Tabel C11 pada DIN 40 719 bagian 2)
pada Tabel 3-10.
Tabel 3-10. Huruf Untuk Penandaan Aplikasi Pada Label C11 pada DIN 40 719
Bagian-2
Bagian 1 2 3 4 5 6
Data posisi = NN AA NN AA NN . AA … NN
Tanda awal
Huruf Arti
Penandaan
A Kelengkapan (Accessories) Pemutus, Relai Autoreclose
B Multiply, re-position, decouple, kontrol mekanis PMT/PMS, Pressure
switch
C Kelengkapan trafo instrumentasi, Kapasitor
D Udara bertekanan, hidrolik, computer
E Board, frime, kubikel, box/kabinet, lampu dalam/luar, Fans
F Relai Proteksi
G Generator, Batere, Stabilizer Power Supply
H Indikator, Buzzer, bell, horn
J Rangkaian control tertutup otomatis
K -
L Simulasi jaringan (bay), pilihan tegangan
M Pengukuran
N Sistem pelayanan
P Perekam
Q Metering
R Proteksi
S Sinkron
T Trafo
U Tambahan (Auxiliaries)
V Busbar utama, kedua, dan lain-lain
W Tampilan, operasi, supervisi, terminasi/marshaling kiosk
X Sistem alarm
Untuk penandaan peralatan ditandai dengan tanda (-) dan dibagi menjadi tiga
bagian dengan urutan berikut:
Bagian
Tanda awal 1 2 3
N
- A NNN A
A
Jenis
Angka
Fungsi
1 2 3
N
- A NNN A
N
1 2 3
N
- A NNN A
N
Pemutus Tenaga
PMT Q0 S0 S 0A S0E
Sistem Bus I
Pemisah Bus Q1 S1 S 1A S 1E
Pemisah kedua
Pemisah Tanah
Pemisah Tanah Q5 S5 S 5A S 5E
a. GAMBAR HYUNDAI
Lembar halaman (sheet) dan Koordinat sheet
Lembar halaman (Sheet No) di dalam Schematic wiring diagram HYUNDAI
biasanya terletak dipojok bawah sebelah kanan.
Contoh :
TULE
CONTROL APARATUS Q50 OCB
150/20 KV TR Judul Gambar
Lembar ke 1
Bay No.5
Artinya coil dari Kontak K1892 terletak di Group gambar M02 pada
halaman (sheet) no 2 dari gambar bay nomor 6
Contoh 2:
Dibawah gambar coil dari relai batu K1892 tertulis sebagai berikut:
KE 892 Keterangan:
a 13 14 Tidak dipergunakan
b 21 22 = 6.T01-2 Dipergunakan terletak di group
b 31 32 = 6.T01-2 gambar T01 sheet nomor 2
a 43 44 = 6.T02-2