Anda di halaman 1dari 31

8.

PEMELIHARAAN SCADATel
DI GARDU INDUK

PT PLN (Persero) PUSDIKLAT


2009
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... i
8. PEMELIHARAAN SCADATel DI GARDU INDUK ...................................................1
8.1 PENGERTIAN SCADA ......................................................................................1
8.1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
8.1.2 Definisi SCADA......................................................................................1
8.1.3 Fungsi SCADA.......................................................................................2
8.2 PEMELIHARAAN RTU ......................................................................................2
8.2.1 Definisi dan Fungsi RTU (Remote Terminal Unit) ..................................2
8.2.2 Transducer.............................................................................................6
8.2.3 Modem ...................................................................................................6
8.2.4 Periode Pemeliharaan RTU ...................................................................8
8.3 PEMELIHARAAN PLC ....................................................................................10
8.3.1 Definisi dan Fungsi PLC ......................................................................10
8.3.2 Prinsip kerja PLC .................................................................................10
8.3.3 Pemeliharaan PLC...............................................................................19
8.4 PEMELIHARAAN TELEPROTEKSI ................................................................21
8.4.1 Definisi dan Prinsip Kerja Teleproteksi ................................................21
8.4.2 Pemeliharaan Teleproteksi ..................................................................22
8.5 PEMELIHARAAN PRIVATE AUTOMATIC EXCHANGE (PAX).......................24
8.5.1 Definisi dan Prinsip Kerja PAX.............................................................24
8.5.2 Pemeliharaan PAX...............................................................................24
8.6 PEMELIHARAAN RADIO ................................................................................26
8.6.1 Definisi dan Prinsip Kerja Radio...........................................................26
8.6.2 Pemeliharaan Radio ............................................................................27

DAFTAR GAMBAR

Gambar 8-1. RTU D20 ................................................................................................2


Gambar 8-2. Skematik Tele Signalling Single .............................................................3
Gambar 8-3. Skematik Telesignalling Double .............................................................4
Gambar 8-4. Skematik Remote Control Digital............................................................4
Gambar 8-5. Skematik Pengukuran MW/MX...............................................................5
Gambar 8-6. Skematik Pengukuran Arus (Amp) .........................................................5
Gambar 8-7. Skematik Pengukuran Tegangan (kV)....................................................5
Gambar 8-8 Skematik Remote Control Analog ...........................................................6
Gambar 8-9. Modulasi FSK .........................................................................................7
Gambar 8-10. Blok PLC ............................................................................................11
Gambar 8-11. Wave Trap..........................................................................................12
Gambar 8-12. CCVT .................................................................................................14
Gambar 8-13. LMU....................................................................................................16
Gambar 8-14. Protective Device (PD) .......................................................................17
Gambar 8-15. Diagram Line Protective Device (PD).................................................18

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan i i


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

8. PEMELIHARAAN SCADATel DI GARDU INDUK

8.1 PENGERTIAN SCADA

8.1.1 Latar Belakang


Pengaturan sistem tenaga listrik merupakan pengaturan komposisi
pembangkit, jaringan transmisi dan pusat beban. Dalam pengaturan sistem
tenaga listrik ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kecepatan, ketepatan, kehandalan dan kemudahan memperoleh
informasi sistem tenaga listrik,
b. Kualitas data sistem tenaga listrik yang baik, dimana data yang
ditampilkan harus selalu baru (up to date) dan valid.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan fasilitas seperti
berikut :
c. Sistem telekomunikasi,
d. Alat-alat untuk mengambil, menyimpan, mengolah data, dan
mengendalikan peralatan sistem tenaga listrik, serta
e. Perangkat lunak untuk mengolah data, agar data dapat ditampilkan
dalam pengaturan sistem tenaga listrik

8.1.2 Definisi SCADA


Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) merupakan sistem
pengaturan tenaga listrik yang berbasis komputer. Pengaturan tenaga listrik
pada sistem yang interkoneksi dilaksanakan oleh pusat pengatur beban.
Kecepatan dan keakuratan data informasi sangatlah dibutuhan, sehingga
pengatur dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat.
Sistem SCADA merupakan perpaduan antara sistem komputerisasi dan
telekomunikasi sehingga menjadi sistem pengolahan data terintegrasi yang
berfungsi mensupervisi, mengendalikan, mengumpulkan dan mendapatkan
data secara real time.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 1 1


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

8.1.3 Fungsi SCADA


SCADA berfungsi mengambil data dari pusat pembangkit atau gardu induk,
mengolah informasi yang diterima, menyajikan data dan memberi reaksi
yang ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi.
Secara umum proses dari fungsi dari SCADA adalah:
a. Proses pengambilan dan penyampaian data,
b. Proses monitoring,
c. Proses kontrol/kendali, serta
d. Proses penghitungan dan pelaporan.
Informasi sistem tenaga listrik yang dikumpulkan dari Gardu Induk dan
Pusat Pembangkit menggunakan peralatan yang bekerja secara kontiniu
mengirimkannya ke pusat pengatur beban. Demikian juga fungsi kontrol
dikirim dari pusat pengatur beban ke peralatan yang ditempatkan di Gardu
Induk dan di Pusat Pembangkit untuk mengatur peralatan sistem tenaga
listrik.

8.2 PEMELIHARAAN RTU

8.2.1 Definisi dan Fungsi RTU (Remote Terminal Unit)


Remote Terminal Unit (RTU) adalah peralatan yang berada di Gardu Induk
atau pusat pembangkit yang berfungsi untuk mengumpulkan data dan
melakukan kontrol ke peralatan tenaga listrik.

CPU, PSU, D20 ME

HARRI




D20 S (Digital Input)

 








D20 AC (Analog






Input)


D20 K (Digital Output)










Gambar 8-1. RTU D20

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 2


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Untuk melakukan fungsi tersebut RTU memiliki Input/Output (I/O) interface.


I/O tersebut antara lain adalah :
8.2.1.1 Digital Input/Telesignalling (TS)
Adalah peralatan yang berfungsi mengambil indikasi dari peralatan tenaga
listrik di Gardu Induk yang akan disampaikan ke master station di Pusat
Pengatur. Status dari peralatan tenaga listrik, sinyal alarm dan sinyal lainnya
yang ditampilkan disebut dengan status indikasi yang terdiri dari :
a. Indikasi tunggal/Telesignalling Single (TSS)
Indikasi tunggal dipergunakan untuk menyampaikan data alarm dari
peralatan tenaga listrik yang terdiri kondisi ON atau OFF. Contoh: alarm
Over current, Distance, Ground fault, Breaker fault dan lain-lain.

Gambar 8-2. Skematik Tele Signalling Single

b. Indikasi ganda/Telesignalling Double (TSD)

Indikasi ganda terpasang pada peralatan yang mempunyai dua


keadaan, dimana keadaan bisa menunjukan kontak terbuka (open) dan
kontak tertutup (close) atau tidak keduanya (invalid). Penggunaan 2
port yang berbeda untuk open dan close memungkinkan terjadinya tiga
kondisi ini. Peralatan yang dimonitor dengan TSD misalnya : PMT, BI,
LI, ES.

Pada telesignalling double (TSD) terdapat istilah valid dan invalid. Valid
adalah posisi (data) yang benar, close/open atau open/close
sedangkan invalid adalah posisi (data) yang salah, close/close atau
open/open.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 3


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Gambar 8-3. Skematik Telesignalling Double

8.2.1.2 Digital Output/Telecontrol Digital (TCD)


Adalah peralatan yang berfungsi melaksanaan kontrol/perintah dari pusat
pengatur ke peralatan pada gardu induk untuk merubah status peralatan
tenaga listrik, seperti PMT dan PMS. Telecontrol ini mempunyai keluaran
sinyal digital dari RTU berupa kondisi ON / OFF atau Open /Close.

Gambar 8-4. Skematik Remote Control Digital

8.2.1.3 Analog Input/Telemetering (TM)


Adalah peralatan yang berfungsi mengambil besaran listrik berupa
tegangan (V), arus (A), frekuensi (F), daya aktif (MW) dan daya reaktif
(MVAR), yang diakuisisi oleh modul Analog Input RTU. Untuk mengubah
besaran-besaran daya yang bertegangan tinggi (dari bagian sekunder
CT/VT) menjadi output berarus lemah, maka digunakan transducer.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 4


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Standar input transducer adalah : 1A/100V/ V3 dan 5A/100/V3.


Standar output transducer adalah : +/- 5mA,0–10mA dan 4–20mA.

Gambar 8-5. Skematik Pengukuran MW/MX

Gambar 8-6. Skematik Pengukuran Arus (Amp)

Gambar 8-7. Skematik Pengukuran Tegangan (kV)

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 5


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

8.2.1.4 Analog Output/Telecontrol Analog (TCA)


Adalah peralatan yang berfungsi menghasilkan keluaran sinyal analog
seperti level tegangan. Pengaturan peralatan yang berhubungan dengan
pusat pembangkit untuk menaikkan atau menurunkan daya pembangkitan,
perintah yang berupa signal analog yang dikeluarkan RTU atas perintah dari
Pusat Pengatur. Output arus analog (0-10 mA atau 4-20 mA) yang
dikeluarkan card analog output hasilnya digunakan untuk pengaturan
pembangkitan atau generator pada sistem LFC (Load Frequency Control)
dalam pengaturan set point Po/Pr. (Po adalah set point suatu pembangkitan,
Pr adalah deviasi naik/turun suatu pembangkitan terhadap perubahan
frekuensi).

Gambar 8-8 Skematik Remote Control Analog

8.2.2 Transducer
Transducer adalah perangkat yang mengubah besaran-besaran daya (analog)
yang bertegangan/arus tinggi dari bagian sekunder CT/VT menjadi output
bertengangan/arus lemah sehingga bisa di manfaatkan oleh rangkaian Analog
Input pada RTU. Transducer dibagi atas outputnya :
a. Transducer tegangan dengan output tegangan (1-5VDC, 0-5VDC, dan lain-
lain)
b. Transducer arus dengan output arus (0-10 mA, 4-25mA, dan lain-lain).

8.2.3 Modem
Modem adalah interface/perangkat komunikasi antara RTU dengan Master
Station melalui media komunikasi data, seperti PLC, Fiber Optic, Kabel Pilot

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 6


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

dan lain-lain. Modem ini terdiri dari unit pemancar (TX) dan unit penerima (RX)
atau modulator dan demodulator.

8.2.3.1 Modulator
Modulator berfungsi merubah sinyal Digital menjadi sinyal Analog. Sinyal
digital datang dari RTU atau Master Station melewati rangkaian modulasi
sehingga output berupa sinyal sinusoidal yang kemudian dilewatkan melalui
media komunikasi.
Sinyal hasil modulasi ini membuat informasi yang dibawa lebih tahan
terhadap distorsi maupun noise dibanding dengan mengirimkan sinyal
digital.
Modulasi pada modem dapat berupa modulasi Amplitude Shift Keying
(ASK), Frequency Shift Keying (FSK), ataupun Phase Shift Keying (PSK).
Modulasi pada modem yang digunakan sistem SCADA PLN adalah
modulasi FSK.

Gambar 8-9. Modulasi FSK

Sistem modulasi tersebut merubah sinyal digital menjadi sinyal analog


dengan merubah bit 1 menjadi frekuensi f1 dan bit 0 menjadi frekuensi f2.

8.2.3.2 Demodulator
Demodulator berfungsi merubah sinyal sinusoidal termodulasi menjadi
sinyal digital. Sinyal sinusoidal yang didapat dari media komunikasi dirubah
dengan cara kebalikan dari modulator yaitu sinyal dengan frekuensi f1
menjadi bit 1 dan sinyal dengan frkuensi f2 menjadi bit 0. Sinyal digital ini
kemudian digunakan oleh RTU maupun Master Station.

8.2.3.3 Protokol Komunikasi


Protokol komunikasi adalah bahasa yang digunakan pada sistem SCADA
antara RTU dengan Master Station yang dilewatkan pada media komunikasi
data.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 7


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Jenis protokol untuk SCADA PLN telah distandardisasi. Protokol standar


tersebut adalah sebagai berikut :
a. Protokol Master – slave : IEC 60870-5-101, IEC 60870-5-104, DNP.3,
MODBUS;
b. Protokol Substation unit (RTU) – IED : IEC 61850, MODBUS;
c. Protokol Master – Master : ICCP (IEC 60870-6).

8.2.3.4 Media komunikasi


Media komunikasi digunakan untuk pengiriman data dari Master Station ke
RTU dan sebaliknya. Media komunikasi yang digunakan dapat berupa :
a. Power Line Carrier,
b. Pilot Cable,
c. Microwave,
d. Fiber Optic dan lain-lain.

8.2.4 Periode Pemeliharaan RTU


Periode pelaksanaan pemeliharaan PMT mengaju kepada SE.DIR.
032/PST/1984 dan suplemennya tahun 2000 serta buku petunjuk
pemeliharaan dari masing-masing pabrikan. Acuan dalam pelaksaan
pemeliharaan adalah Pedoman Operasi dan Pemeliharaan (O&M) RTU serta
buku manual pabrikan.
Peralatan dan material kerja pemeliharaan:
• Multimeter
• Notebook + Software
• Tool Sheet
• Contact Cleaner
• Manual book
• Kabel program
• Kabel roll
Dalam pelaksanaan pemeliharaan dapat dikategorikan jenis pemeliharaan
seperti; pemeliharaan rutin, pemeliharaan korektif, dan pemeliharaan detektif.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 8


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

8.2.4.1 Pemeliharaan Rutin/Periodik (Preventive)


Pemeliharaan Rutin (Preventive) dilakukan secara berkala untuk
mempertahankan atau menjaga kondisi peralatan RTU agar selalu berada
dalam keadaan baik, andal dan daya guna yang optimal. Kegiatan ini
berpedoman kepada Instruction Manual dari pabrik, standard yang ada
(IEC, IEEE dll).
Dalam pemeliharaan rutin semesteran melaksanakan pekerjaan sebagai
berikut:
- Pembersihan panel dan modul RTU,
- Pemeriksaan performansi standar (sesuai petunjuk pabrik)
menggunakan loader.
- Pembersihan kabel dan konektor dengan menggunakan Contact
Celaner.
- Dalam pemeliharaan harian melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:
- Pemeriksaan alarm,
- Pemeriksaan temperatur ruangan RTU
- Menjaga kebersihan ruangan

8.2.4.2 Pemeliharaan Korektif (Corrective)


Pemeliharaan korektif dilaksanakan dengan berencana pada waktu-waktu
tertentu ketika peralatan mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada
saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan nilai
operasi alat tersebut sehingga alat tersebut tetap beroperasi sesuai dengan
nilai standar (acuan) dari instruction manual dari pabrik. Pemeliharaan ini
bisa berupa Troubleshooting, penggantian part atau bagian yang
rusak/kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
Pekerjaan dalam pemeliharaan korektif dapat berupa:
- Penggantian modul
- Penggantian konfigurasi database
- Penggantian CPU / Power Supply Unit
- Penggantian modem
- Perubahan/penggantian wiring

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 9


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

8.2.4.3 Pemeliharaan Detective


Pemeliharaan Detective dilakukan secara terencana pada waktu-waktu
tertentu berdasarkan hasil pengamatan, ketika peralatan sistem RTU yang
unjuk kerjanya mengalami penurunan yang hampir melampaui batas wajar,
sebagai akibat adanya kerusakan atau diduga hampir mengalami
kerusakan, sehingga apabila tidak diambil tindakan baik berupa perbaikan
maupun penggantian komponen akan mengganggu keandalan operasi.
Tujuan Pemeliharaan ini untuk menjaga agar unjuk kerja peralatan RTU
dapat berfungsi sesuai yang diharapkan.
Pekerjaan dalam pemeliharaan detective dapat berupa:
- Penggantian/penambahan Modul RTU
- Perubahan konfigurasi database
- Perubahan konfigurasi wiring
- Perubahan metodi komunikasi data

8.3 PEMELIHARAAN PLC

8.3.1 Definisi dan Fungsi PLC


PLC (Power Line Carrier) merupakan sistem komunikasi yang menggunakan
jaringan listrik (SUTT, SKTT, SUTET) sebagai media transmisi komunikasi.
PLC berfungsi sebagai:
a. Media komunikasi proteksi (teleproteksi)
b. Media komunikasi suara
c. Media komunikasi data

8.3.2 Prinsip kerja PLC


PLC dalam mengirimkan informasi yang dibawa dengan cara modulasi.
Informasi yang dibawa dimodulasi dua tingkat. Modulasi terakhir
menggunakan frekuensi carrier. Sinyal hasil modulasi terakhir tersebut
dipancarkan ke PLC di gardu induk seberang melalui LMU, Coupling
Capacitor, konduktor dan diterima melalui konduktor, Coupling Capacitor, dan
LMU. Bagian-bagian utama dari komunikasi PLC:
• Konduktor
• Wave Trap
• Coupling Capacitor

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 10


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

• Line Matching Unit


• Protective Device
• PLC
GI. A GI. B
WT WT
PMT L SUTT L PMT
A A

C C
CC
CC

PD LMU LMU
PD

PLC PLC

TELEPROTEKSI VOICE VOICE TELEPROTEKSI


(TELEPON) (TELEPON)

DATA DATA
(RTU) (RTU)

Gambar 8-10. Blok PLC

8.3.2.1 Konduktor
Konduktor yang dimaksud adalah konduktor yang digunakan dalam jaringan
transmisi tegangan tinggi yang menghubungkan dua gardu induk.
Konduktor ini yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal PLC. Apabila
konduktor tersebut putus atau terhubung dengan tanah maka sinyal PLC
tidak dapat disalurkan dan PLC tidak dapat berkomunikasi.

8.3.2.2 Wave Trap


Wave Trap berfungsi sebagai filter frekuensi tinggi yang digunakan PLC
sehingga frekuensi tinggi tersebut tidak masuk ke jaringan switchyard.
Wave trap disebut juga line trap.
Cara pemasangannya yaitu secara seri dengan line media tegangan tinggi
dan harus memperhatikan rating maksimum arus beban secara terus-
menerus (Continous Load). Demikian juga kontruksinya harus mampu
menahan maksimum arus gangguan. Penempatan wave trap bisa ditaruh di
atas CC (CVT) bahkan ada juga yang digantung tersendiri seperti terlihat
pada Gambar 8-11 dimana WT dirangkai dari tiga komponen utama: Main
coil, Arrester, dan Tuning Unit.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 11


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Gambar 8-11. Wave Trap


Rangkaian wave trap merupakan kumparan (coil) dengan nilai konduktansi
tertentu yang didalamnya terpasang kondensator secara paralel yang
berfungsi untuk men-tune frekuensi sehingga akan membentuk resonansi
paralel.
Besarnya impedansi WT tersebut untuk kumparan adalah:
XL = 2πfL
dimana ; XL = impedansi wavetrap
f = frekuensi kerja
L = induktansi kumparan
Berdasarkan rumus diatas maka besarnya impedansi WT akan berbanding
lurus dengan besaran frekuensi dan induktansinya, berarti harga impedansi
akan semakin tinggi apabila harga frekuensi semakin tinggi atau besaran
induktansinya semakin besar dan apabila frekuensinya semakin rendah
maka harga impedansinya akan semakin kecil. Jadi dapat dinyatakan
bahwa fungsi WT tersebut adalah untuk mencegah masuknya frekuensi
tinggi (sinyal telekomunikasi) dan melewatkan frekuensi rendah (energi
listrik) ke dalam instalasi tenaga listrik atau dengan kata lain adalah LPF
(Low Pass Filter). Dengan nilai kumparan yang dikombinasi dengan tuning
unit yang sesuai dengan band frekuensi kerja PLC akan menahan frekuensi
kerja Terminal PLC sedangkan untuk frekuensi power sistem (50 Hz) akan
tetap terlewatkan tanpa hambatan berarti.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 12


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Contoh :
Line trap = 0,5 mH.
Frekuensi PLC = 150 kHz.
Reaktansi XL untuk frekuensi 150 kHz
= 2 * 3,14 * 150.000 * 0,5 * 10-3 = 471 Ohm
Reaktansi XL untuk frekuensi 50 Hz
= 2 * 3,14 * 50 * 0,5 * 10-3
= 0,157 ohm
Terlihat bahwa reaktansi untuk arus listrik (50 Hz) = 1/3.000 dari reaktansi
untuk arus frekuensi tinggi, sehingga dengan demikian frekuensi tinggi akan
ditahan dan arus listrik 50 Hz tetap dilewatkan. Nilai gulungan utama line
trap biasanya berharga 0,2 mH sampai dengan 2 mH. Guna mendapatkan
blocking frekuensi dengan bandwidth tertentu sesuai dengan band frekuensi
yang dikehendaki, maka sebuah Line trap dengan nilai induktansi gulungan
utama ditambahkan rangkaian tuning unit dan pengaman terhadap
tegangan lebih berupa arrester. Tuning unit dengan blocking frekuensi
dengan bandwidth sempit didapatkan dari rangkaian tuning unit yang
sederhana (singgle tune line trap). Sedangkan untuk mendapatkan line trap
dengan blocking frekuensi dengan bandwidth yang lebar didapat dari
rangkaian tuning unit yang agak kompleks (seri/paralel L, C dan R) dengan
bahan material terpilih (broad band line trap).
Seperti dijelaskan di atas bahwa pemasangan line trap harus
memperhatikan rating kemampuan arus beban kontinyu jaringan media juga
nilai induktansi yang menentukan range frekuensi yang akan diblokir. Yang
lebih penting dan kadang terabaikan adalah kemampuan ketahanan line
trap terhadap arus gangguan sistem media yang jauh lebih besar dibanding
dengan arus beban sebagai contoh untuk line trap dengan arus nominal
800 A short circuit current 25 kA/ sec.
Wave trap mempunyai dua titik sambungan atau terminal. Satu titik ke
konduktor jaringan transmisi tegangan tinggi dan terhubung (satu node)
dengan CC (Coupling Capacitor) atau CVT (Capacitor Voltage
Transformer). Satu titik lainnya ke PMS penghantar (Disconecting Switch
Line).

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 13


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Dalam hal pekerjaan penggantian atau pemasangan wave trap, titik-titik


sambungan atau terminal harus diperhatikan pemasangannya supaya tidak
terbalik. Apabila instalasi terbalik, dapat berakibat sinyal frekuensi tinggi
PLC masuk ke switchyard dan tidak dapat berkomunikasi dengan PLC di
gardu induk seberangnya.
8.3.2.3 Coupling Capacitor
Coupling Capacitor (CC) berfungsi sebagai filter frekuensi rendah yang
digunakan jaringan listrik yaitu 50Hz sehingga tegangan tinggi 70kV atau
150kV tidak masuk ke peralatan setelah CC. Peralatan terpasang yang
berfungsi sebagai coupling capacitor telah digabung dengan Potential
Transformer (PT) yaitu Capacitor Voltage Transformer (CVT). Secara garis
besar dalam blok diagram pada name plate CVT terdapat dua capacitor.
Satu capacitor bernilai lebih besar dari yang lain. Fungsi pengukuran CVT
menggunakan satu capacitor. Sedangkan fungsi coupling capacitor CVT
menggunakan semua capacitor (dua capacitor).

COUPLING
CAPACITOR

Gambar 8-12. CCVT


Nilai impedansi CC dapat dihitung dengan menggunakan rumusan:
Xc = 1/ 2ΠfC
dimana; Xc : Impedansinya
f : frekuensi
C : kapasitansinya
Contoh :
CC = 60.000 pF
Frekuensi PLC = 150 kHz

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 14


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

-7
Harga XC untuk frekuensi 150 KHz = 1/2 x 3.14 x 150000 x 6000 x 10
= 0.017 ohm
-9
Harga XC untuk frekuensi 50 Hz = 1/2 x 3.14 x 50 x 60000 x 10
= 53.052 ohm
Berdasarkan data diatas ternyata bahwa harga reaktansi untuk frekuensi 50
Hz adalah 3.120 kali lebih besar dari pada reaktansi yang ditimbulkan oleh
frekuensi tinggi. Kesimpulannya CC akan menahan arus listrik dengan
frekuensi 50 Hz dan meneruskan frekuensi tinggi. Nilai Kapasitansi CC
berkisar 550 sampai dengan 66.000 pikoFarrad (pF) dengan tegangan kerja
sesuai dengan tegangan kerja power sistem.
Pada CVT terdapat terminal untuk pengukuran tegangan dan terminal untuk
komunikasi frekuensi tinggi PLC. Antara CVT yang digunakan untuk
komunikasi PLC dan CVT yang digunakan untuk pengukuran saja terdapat
perbedaan wiring. Pada CVT yang digunakan untuk komunikasi PLC,
terminal yang terhubung dengan capacitor kedua dihubungkan dengan LMU
(Line Matching Unit). Pada CVT yang digunakan untuk pengukuran saja,
terminal yang terhubung dengan capacitor kedua dihubungkan dengan
ground.

8.3.2.4 Line Matching Unit (LMU)


Peralatan line matching unit ini berfungsi untuk menghubungkan coupling
capacitor yang berimpedansi 300 ohm dengan terminal PLC yang
berimpedansi 50 – 125 ohm.
Fungsi utama:
• Menyesuaikan karakteristik impedansi saluran SUTT dengan PLC,
• Mengatur agar reaktansi kapasitasi dari kopling kapasitor memberikan
beban resistif bagi alat pemancar sinyal pembawa tersebut,
• Sebagai media penghubung antar station.
Peralatan line matching unit terdiri dari:
• Transformator (autotransformer) penyeimbang,
• Kumparan,
• Peralatan pengaman,
• Kondensator,
• Hybrid.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 15


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

LMU ini merupakan autotransformer yang dapat menyetel pada posisi yang
tepat untuk frekuensi yang akan dilewatkan, maka akan didapat impedansi
yang sesuai antara peralatan SSB dengan sistem SUTT.

LMU

Gambar 8-13. LMU


LMU sebagai interface antara media tegangan tinggi dan peralatan PLC,
oleh karena itu harus dapat menyalurkan energi pancaran PLC ke media
line dengan minimal losses. Selain itu juga harus bisa kompatible dengan
peralatan lainnya dalam hal impedansi dan frekuensi. Sebuah peralatan
Coupling Device adalah merupakan filter bagi frekuensi kerja PLC dan
menekan frekuensi sistem power sekaligus melindungi peralatan
komunikasi dari tegangan power sistem dan perubahan tegangan
mendadak (transient) yang disebabkan oleh manuver/switching dan
perubahan atmosfer. LMU merupakan penyesuai impedansi peralatan PLC
(75/125/150 Ohm) dengan impedansi media teganan tinggi (400 – 600
Ohm).
Macam-macam konfigurasi dari LMU adalah sebagai berikut:
• Konfigurasi single phase coupling. Dengan konfigurasi ini keandalan
komunikasi kurang karena apabila pada media tersebut terganggu atau
di-grounding karena adanya pekerjaan di salah satu phase yang ada
jaringan PLC-nya, maka komunikasi PLC tidak berfungsi.
• Konfigurasi phase to phase coupling. Dengan konfigurasi ini akan lebih
handal, akan tetapi masih terjadi masalah bila pada saat ada pekerjaan
media semua phase digrounding demi keamanan pekerja. Dengan

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 16


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

demikian konfigurasi ini hanya bisa diandalkan saat adanya gangguan


salah satu phase ke tanah.
• Konfigurasi line to line coupling. Konfigurasi ini adalah konfigurasi yang
paling ideal, karena apabila salah satu line ada pekerjaan atau
gangguan maka line yang lain masih normal atau sehat masih bisa
melayani peralatan komunikasi PLC. Oleh karena itu pada saat satu line
terganggu atau ada pekerjaan dan di-grounding, hanya akan terjadi
beda level berkisar 6 dB dan masih bisa ditangani oleh adanya AGC
terminal PLC sehingga komunikasi masih berjalan normal.

8.3.2.5 Protective Device (PD)


Perangkat ini merupakan pelindung atau pengaman terhadap sisi tegangan
rendah dari induksi yang berasal dari sisi tegangan tinggi. Sifat dari sebuah
kondensator adalah menyimpan dan menyalurkan tegangan listrik yang
melaluinya.
Jadi meskipun telah di pasang sebuah CC yang sesuai nilai yang ditentukan
dan upaya menahan, namun tentu akan ada juga induksi pada sisi
tegangan rendahnya, terutama bila terjadi induksi pada jaringan listrik
tegangan tinggi. Induksi tersebut akan terus naik bila tidak dibuang. Untuk
membuang induksi tersebut dipasanglah PD seperti Gambar 8-14.

Gambar 8-14. Protective Device (PD)

PD ini terdiri dari beberapa komponen pembentuk antara lain:


• Kumparan Penyalur

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 17


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Kumparan ini berfungsi sebagai penyalur arus desakan pada


kondensator CC yang berfrekuensi 50 - 60 Hz yang langsung disalurkan
ke tanah, sehingga tidak akan menumpuk arus induksi pada
kondensator tersebut. Demikian pula bila terjadi kebocoran pada CC
dapat diamankan oleh kumparan penyalur tersebut.
• Saklar Pentanahan
Saklar ini berfungsi sebagai alat pembantu untuk memungkinkan
petugas dapat bekerja walaupun dalam keadaan bertegangan. Petugas
harus memasukkan saklar pentanahan tersebut agar tegangan induksi
disalurkan ke tanah dan aman untuk bekerja. Pada saat switch ini
dimasukkan peralatan media komunikasi PLC tidak berfungsi.
• Penangkal Petir
Alat ini juga berfungsi sebagai pengamanan terhadap kemungkinan
terjadi induksi pada sisi tegangan tinggi karena petir atau kondisi lain
yang tidak terbendung arus CC, sehingga arrester/penangkal petir akan
bekerja membuang ke tanah.
• Fuse
Alat ini berfungsi sebagai pengaman terhadap kemungkinan adanya
arus lebih yang tidak tersalurkan ke tanah oleh kumparan penyalur, dan
fuse tersebut akan putus sehingga arus lebih tidak masuk ke instalasi
tegangan rendah.

Gambar 8-15. Diagram Line Protective Device (PD)

Keempat peralatan tersebut terdapat di dalam PD dan berfungsi sebagai


pengamanan atau pelindung yang dirancang sedemikian rupa sehingga
akan bekerja secara effektif pada frekuensi lebih kecil dari 40 kHz yang

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 18


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

berarti apabila ada tegangan yang berfrekuensi lebih kecil dari 40 kHz akan
ditanahkan.

8.3.3 Pemeliharaan PLC

Pemeliharaan dilaksanakan dengan cara sedemikian agar tidak menyebabkan


terhentinya sistem SCADA dan tidak terputusnya sistem Telekomunikasi yang
dapat menimbulkan kerawanan terhadap pengaturan operasi sistem tenaga
listrik yang meliputi sistem pengaturan/pengendalian, sistem proteksi, SCADA,
telepon dan sebagainya.

Acuan dalam pelaksaan pemeliharaan adalah Pedoman Operasi dan


Pemeliharaan (O&M) PLC dan PAX serta buku manual pabrikan.
Peralatan dan material kerja pemeliharaan:
• Signal generator
• Selective Level Meter
• Frequency Counter
• Osciloscope
• Multimeter
• Notebook + Software
• Tool Sheet
• Dummy Load 75 Ohm
• Decade Resistor
• Decade Capasitor
• Telephone Test
• Kabel program
• Kabel roll
Dalam pelaksanaan pemeliharaan dapat dikategorikan jenis pemeliharaan
seperti; pemeliharaan rutin, pemeliharaan korektif, dan pemeliharaan detektif.

8.3.3.1 Pemeliharaan Preventive

Pemeliharaan Preventive adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan


untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan juga
dapat mempertahankan unjuk kerja yang optimum sesuai unsur teknisnya.
Pemeliharaan preventive PLC dilakukan setahun sekali. Disamping
pemeliharaan tahunan dilakukan juga pemeliharaan harian. Pemeliharaan

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 19


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base


Maintenance).

Dalam pemeliharaan rutin tahunan melaksanakan pekerjaan sebagai


berikut:
- Pembersihan panel dan card PLC,
- Lokal test PLC,
- Point to point test PLC,
- Pemeriksaan performansi standar (sesuai petunjuk pabrik)
- Retuning (karena terjadi penyimpangan performansi yang masih berada
pada batas-batas wajar),
- Penggantian bagian peralatan yang bersifat konsumable seperti
komponen pasif, kabel
Dalam pemeliharaan harian melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:
- Pemeriksaan alarm,
- Pemeriksaan temperatur ruangan PLC,
- Menjaga kebersihan PLC,
- Menjaga kebersihan dan temperatur ruangan

8.3.3.2 Pemeliharaan Corective


Pemeliharaan Corrective adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
dengan berencana pada waktu-waktu tertentu ketika peralatan mengalami
kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan
tujuan untuk mengembalikan nilai operasi alat tersebut sehingga alat
tersebut tetap beroperasi sesuai dengan nilai standar (acuan) dari
instruction manual dari pabrik. Pemeliharaan ini disebut juga Corective
Maintenance, yang bisa berupa troubleshooting, penggantian part atau
bagian yang rusak/kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
Pekerjaan dalam pemeliharaan corrective dapat berupa:
- Penggantian modul
- Penggantian frekuensi kerja
- Penggantian konfigurasi program
- Penggantian konfigurasi LMU
- Perencanaan alokasi frekuensi
- Adaptasi line LMU

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 20


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

- HF equivalent line PLC


- Perubahan/penggantian wiring
- Penambahan/penggantian arrester
- Relokasi PLC

8.3.3.3 Pemeliharaan Detective


Pemeliharaan Detective adalah suatu pekerjaan/kegiatan/usaha yang
dilakukan secara terencana pada waktu-waktu tertentu berdasarkan hasil
pengamatan, ketika peralatan sistem PLC yang unjuk kerjanya mengalami
penurunan yang hampir melampaui batas wajar, sebagai akibat adanya
kerusakan atau diduga hampir mengalami kerusakan, sehingga apabila
tidak diambil tindakan baik berupa perbaikan maupun penggantian
komponen akan mengganggu keandalan operasi.
Tujuan Pemeliharaan Detective, yaitu untuk menjaga agar unjuk kerja
peralatan PLC dapat berfungsi sesuai yang diharapkan.
Pekerjaan dalam pemeliharaan detective dapat berupa:
- Penggantian/penambahan PLC
- Perbaikan/penormalan PLC
- Penggantian/penambahan wave trap
- Perbaikan/penormalan Wave Trap
- Penggantian/penambahan LMU
- Perbaikan/penormalan LMU

8.4 PEMELIHARAAN TELEPROTEKSI

8.4.1 Definisi dan Prinsip Kerja Teleproteksi


Teleproteksi adalah peralatan yang berfungsi sebagai sarana komunikasi
dalam sistem proteksi.
Dalam sistem proteksi terdapat beberapa skema yang mengharuskan relay
proteksi berkoordinasi dengan relay di gardu induk seberangnya. Konsep
dasar teleproteksi diilustrasikan dalam skema PUTT (Permissive Underreach
Transfer Trip) sebagai berikut, distance relay GI A mendeteksi ada gangguan
penghantar di zona-1. Distance relay GI B mendeteksi ada gangguan di zona-
2. Distance relay mengirim command trip ke GI B melalui teleproteksi.
Teleproteksi GI A mengirimkan perintah trip ke GI B dengan kode tertentu.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 21


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Teleproteksi GI B menerima kode, menerjemahkan sebagai perintah dan


mengirimkan command ke distance relay GI B. Teleproteksi GI A dan GI B
harus sepasang. Media komunikasi yang digunakan dapat berupa PLC, fiber
optik, radio microwave, kabel pilot.

8.4.2 Pemeliharaan Teleproteksi


Acuan dalam pelaksaan pemeliharaan adalah Pedoman Operasi dan
Pemeliharaan (O&M) PLC dan PAX serta buku manual pabrikan.
Peralatan kerja pemeliharaan:
• Notebook + Software
• Multimeter
• Tool Sheet
• Kabel program
• Kabel roll
Dalam pelaksanaan pemeliharaan dapat dikategorikan jenis pemeliharaan
seperti; pemeliharaan rutin, pemeliharaan korektif, dan pemeliharaan detektif.

8.4.2.1 Pemeliharaan Preventive


Pemeliharaan Preventive adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan juga
dapat mempertahankan unjuk kerja yang optimum sesuai unsur teknisnya.
Pemeliharaan preventive teleproteksi dilakukan setahun sekali. Disamping
pemeliharaan tahunan dilakukan juga pemeliharaan harian. Pemeliharaan
ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base
Maintenance).
Dalam pemeliharaan rutin tahunan melaksanakan pekerjaan sebagai
berikut:
- Pembersihan card, panel dan kubikel
- Pengecekan tegangan Power Supply
- Pengukuran dan setting program data
- Pengukuran dan setting level order transmit
- Pengukuran dan setting level order receive
- Pengujian kontak order
Dalam pemeliharaan harian melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:
- Pemeriksaan alarm,

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 22


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

- Pemeriksaan temperatur ruangan PLC dan teleproteksi,


- Menjaga kebersihan PLC dan teleproteksi,
- Menjaga kebersihan dan temperatur ruangan

8.4.2.2 Pemeliharaan Corective


Pemeliharaan Corrective adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
dengan berencana pada waktu-waktu tertentu ketika peralatan mengalami
kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan
tujuan untuk mengembalikan nilai operasi alat tersebut sehingga alat
tersebut tetap beroperasi sesuai dengan nilai standar (acuan) dari
instruction manual dari pabrik. Pemeliharaan ini disebut juga Corective
Maintenance, yang bisa berupa troubleshooting, penggantian part atau
bagian yang rusak/kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
Pekerjaan dalam pemeliharaan corrective dapat berupa:
- Penggantian modul
- Perubahan/penggantian wiring
- Penggantian konfigurasi program
- Relokasi teleproteksi

8.4.2.3 Pemeliharaan Detective


Pemeliharaan Detective adalah suatu pekerjaan/kegiatan/usaha yang
dilakukan secara terencana pada waktu-waktu tertentu berdasarkan hasil
pengamatan, ketika teleproteksi yang unjuk kerjanya mengalami penurunan
sebagai akibat adanya kerusakan atau diduga hampir mengalami
kerusakan, sehingga apabila tidak diambil tindakan baik berupa perbaikan
maupun penggantian komponen akan mengganggu keandalan operasi.
Tujuan Pemeliharaan Detective, yaitu untuk menjaga agar unjuk kerja
teleproteksi dapat berfungsi sesuai yang diharapkan.
Pekerjaan dalam pemeliharaan detective dapat berupa:
- Penggantian/penambahan Teleproteksi
- Perbaikan/penormalan Teleproteksi

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 23


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

8.5 PEMELIHARAAN PRIVATE AUTOMATIC EXCHANGE (PAX)

8.5.1 Definisi dan Prinsip Kerja PAX

Private Automatic Exchange adalah peralatan yang berfungsi sebagai


switching otomatis dalam jaringan telepon.

Dalam jaringan telepon, komunikasi antar pesawat telepon melalui peralatan


switching. Konsep dasarnya diilustrasikan sebagai berikut, A akan
menghubungi B dalam satu PAX. A mengangkat telepon dan mengirim nomor
telepon B. PAX menerima nomor yang dikirim A dan membaca bahwa nomor
yang diterima adalah milik B. PAX menghubungi B untuk memberitahukan
bahwa ada. Pembicaraan dapat berlangsung setelah B mengangkat telepon.

8.5.2 Pemeliharaan PAX


Acuan dalam pelaksaan pemeliharaan adalah Pedoman Operasi dan
Pemeliharaan (O&M) PLC dan PAX serta buku manual pabrikan.
Peralatan dan material kerja pemeliharaan:
• Notebook + Software
• Tool Sheet
• Pesawat telephone
• Kabel program
• Kabel telepon
Dalam pelaksanaan pemeliharaan dapat dikategorikan jenis pemeliharaan
seperti; pemeliharaan rutin, pemeliharaan korektif, dan pemeliharaan detektif.

8.5.2.1 Pemeliharaan Preventive


Pemeliharaan Preventive adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan juga
dapat mempertahankan unjuk kerja yang optimum sesuai unsur teknisnya.
Pemeliharaan preventive PAX dilakukan setahun sekali. Disamping
pemeliharaan tahunan dilakukan juga pemeliharaan harian. Pemeliharaan
ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base
Maintenance).
Dalam pemeliharaan rutin tahunan melaksanakan pekerjaan sebagai
berikut:

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 24


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

- Pembersihan panel dan card PAX dan pesawat telepon,


- Pengecekan tegangan Power Supply
- Pengecekan program CPU
- Pengecekan Line Circuit dan Trunk Line
- Pengecekan wiring
- Pengujian komunikasi
Dalam pemeliharaan harian melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:
- Pemeriksaan alarm,
- Pemeriksaan pesawat telepon,
- Pemeriksaan temperatur ruangan PAX,
- Menjaga kebersihan PAX,
- Menjaga kebersihan dan temperatur ruangan

8.5.2.2 Pemeliharaan Corective


Pemeliharaan Corrective adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
dengan berencana pada waktu-waktu tertentu ketika peralatan mengalami
kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan
tujuan untuk mengembalikan nilai operasi alat tersebut sehingga alat
tersebut tetap beroperasi sesuai dengan nilai standar (acuan) dari
instruction manual dari pabrik. Pemeliharaan ini disebut juga Corective
Maintenance, yang bisa berupa troubleshooting, penggantian part atau
bagian yang rusak/kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
Pekerjaan dalam pemeliharaan corrective dapat berupa:
- Penggantian modul/card
- Reprogram program CPU
- Perubahan/penggantian wiring
- Relokasi PAX

8.5.2.3 Pemeliharaan Detective


Pemeliharaan Detective adalah suatu pekerjaan/kegiatan/usaha yang
dilakukan secara terencana pada waktu-waktu tertentu berdasarkan hasil
pengamatan, ketika PAX yang unjuk kerjanya mengalami penurunan
sebagai akibat adanya kerusakan atau diduga hampir mengalami
kerusakan, sehingga apabila tidak diambil tindakan baik berupa perbaikan
maupun penggantian komponen akan mengganggu keandalan operasi.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 25


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

Tujuan Pemeliharaan Detective, yaitu untuk menjaga agar unjuk kerja PAX
dapat berfungsi sesuai yang diharapkan.
Pekerjaan dalam pemeliharaan detective dapat berupa:
- Penggantian/penambahan PAX
- Perbaikan/penormalan PAX

8.6 PEMELIHARAAN RADIO

8.6.1 Definisi dan Prinsip Kerja Radio

Radio adalah suatu peralatan komunikasi yang mempergunakan media udara


dan menggunakan gelombang radio sebagai pembawa informasi timbal balik,
sedangkan si penerima langsung menangkap sinyal-sinyal radio yang
dipancarkan dan diperkuat sehingga merupakan suatu bunyi yang keluar dari
loud speaker.

Radio dalam mengirimkan informasi menggunakan teknik modulasi. Modulasi


adalah sistem pencampuran sinyal informasi dengan frekuensi pembawa.
Agar sinyal informasi dapat dipancarkan dalam jarak yang jauh maka sinyal
informasi tersebut harus dicampur/ditumpangkan pada frekuensi tinggi yang
dinamakan frekuensi pembawa. Proses pencampuran ini dinamakan
modulasi.

Radio yang dibahas disini adalah radio VHF (Very High Frequency). Rentang
VHF antara 30-300 MHz. Karakter propagasi gelombang radio VHF yang
merupakan gelombang langsung (direct wave) adalah
• Merambat berdasarkan garis lurus.
• Dipantulkan permukaan bumi atau benda lainnya
• Dapat mempunyai lintasan jamak
• Perambatannya dipengaruhi oleh perubahan indeks bias atmosfer
Mengingat gelombang radio VHF merupakan gelombang langsung maka
diperlukan syarat Line of Sight (LOS).
Peralatan komunikasi radio terdiri dari :
• Pesawat radio
Sebagai pengubah frekuensi audio pembicara ke frekuensi radio yang
dipancarkan dan sebaliknya

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 26


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

• Feeder
Sebagai saluran yang menyalurkan daya dari pesawat radio ke antena
dan sebaliknya
• Konektor
Sebagai penghubung antara feeder dengan antena dan feeder dengan
pesawat radio.
• Antena
Sebagai alat pengubah arus bolak balik menjadi gelombang
elektromagnetik
• Tower
Sebagai tempat memasang antena di ketinggian
• Power supply
Sebagai pengubah tegangan 220VAC ke tegangan kerja pesawat radio
• Baterai
Sebagai penyimpan tenaga listrik yang digunakan saat supply 220VAC ke
power supply mengalami gangguan.

8.6.2 Pemeliharaan Radio


Acuan dalam pelaksaan pemeliharaan adalah Pedoman Operasi dan
Pemeliharaan (O&M) Radio serta buku manual pabrikan.
Peralatan dan material kerja pemeliharaan:
• Notebook/laptop dilengkapi software motorola versi 02.01.00
• Toolset
• Radio Interface Board (RIB)
• VSWR
• Dummy Load ( 50 OHM/200 W)
• Multimeter digital
• Multimeter analog
• Tang ampere
• Frequency Counter
• Baterai tester 12V
• Peralatan pembersih
• (kuas, lap majun, vaccum cleaner dan cairan pembersih secukupnya)
• Peralatan keselamatan kerja

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 27


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

• (safety belt, sarung tangan karet, masker dan helm pengaman)


Dalam pelaksanaan pemeliharaan dapat dikategorikan jenis pemeliharaan
seperti; pemeliharaan rutin, pemeliharaan korektif, dan pemeliharaan
detektif.

8.6.2.1 Pemeliharaan Preventive


Pemeliharaan Preventive adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan juga
dapat mempertahankan unjuk kerja yang optimum sesuai unsur teknisnya.
Pemeliharaan preventive radio dilakukan setahun dua kali atau tiap
semester. Disamping pemeliharaan semester dilakukan juga pemeliharaan
harian. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan
waktu (Time Base Maintenance).
Dalam pemeliharaan rutin semester melaksanakan pekerjaan sebagai
berikut:
- Pembersihan peralatan radio base station dan pendukung lainnya dari
kotoran dan debu
- Reloading software radio base untuk pengecekan frekuensi kerja, daya
pancar, tone squelch baik transmitter maupun receiver.
- Pengukuran output power RF transmitter ( watt ) dan SWR
- Pengukuran Sensitifitas receive dengan spektrum analizer
- Pengukuran Frekuensi Transmit dengan spektrum analizer/frekuensi
counter.
- Pengukuran tegangan power supply dan arus pengisian ke backup
battery
- Pengukuran tegangan battery back dan level air battery
- Pengecekan tower dan feeder antena
- Pengecekan komunikasi radio ke semua sub station (kualitas transmit
dan receive) serta temperatur kerja power RF radio base station
Dalam pemeliharaan harian melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:
- Pemeriksaan kualitas penerimaan (receive) dan pengiriman (transmit),
- Pemeriksaan tegangan supply radio di sisi power supply dan baterai,
- Menjaga kebersihan peralatan,
- Menjaga kebersihan dan temperatur ruangan

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 28


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 8. Pemeliharaan SCADATel Di Gardu Induk

8.6.2.2 Pemeliharaan Corective


Pemeliharaan Corrective adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
dengan berencana pada waktu-waktu tertentu ketika peralatan mengalami
kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan
tujuan untuk mengembalikan nilai operasi alat tersebut sehingga alat
tersebut tetap beroperasi sesuai dengan nilai standar (acuan) dari
instruction manual dari pabrik. Pemeliharaan ini disebut juga Corrective
Maintenance, yang bisa berupa troubleshooting, penggantian part atau
bagian yang rusak/kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
Pekerjaan dalam pemeliharaan corrective dapat berupa:
- Penggantian feeder kabel power battery backup
- Penggantian feeder kabel coaxial antena
- Penggantian/resetting frekuensi kerja antena
- Penggantian/resetting tegangan power supply
- Penggantian/rekondisi battery backup
- Penggantian modul power RF, Logic board, RF board/reprograming
adjustment

8.6.2.3 Pemeliharaan Detective


Pemeliharaan Detective adalah suatu pekerjaan/kegiatan/usaha yang
dilakukan secara terencana pada waktu-waktu tertentu berdasarkan hasil
pengamatan, ketika radio yang unjuk kerjanya mengalami penurunan
sebagai akibat adanya kerusakan atau diduga hampir mengalami
kerusakan, sehingga apabila tidak diambil tindakan baik berupa perbaikan
maupun penggantian komponen akan mengganggu keandalan operasi.
Tujuan Pemeliharaan Detective, yaitu untuk menjaga agar unjuk kerja radio
dapat berfungsi sesuai yang diharapkan.
Pekerjaan dalam pemeliharaan detective dapat berupa:
- Up grade perangkat radio untuk pengembangan sistem terbaru
- Up grade sistem power supply dan sistem back up untuk meningkatan
keandalan.

Berbagi dan menyebarkan ilmupengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 29

Anda mungkin juga menyukai