PEMELIHARAAN SCADATel
DI GARDU INDUK
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... i
8. PEMELIHARAAN SCADATel DI GARDU INDUK ...................................................1
8.1 PENGERTIAN SCADA ......................................................................................1
8.1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
8.1.2 Definisi SCADA......................................................................................1
8.1.3 Fungsi SCADA.......................................................................................2
8.2 PEMELIHARAAN RTU ......................................................................................2
8.2.1 Definisi dan Fungsi RTU (Remote Terminal Unit) ..................................2
8.2.2 Transducer.............................................................................................6
8.2.3 Modem ...................................................................................................6
8.2.4 Periode Pemeliharaan RTU ...................................................................8
8.3 PEMELIHARAAN PLC ....................................................................................10
8.3.1 Definisi dan Fungsi PLC ......................................................................10
8.3.2 Prinsip kerja PLC .................................................................................10
8.3.3 Pemeliharaan PLC...............................................................................19
8.4 PEMELIHARAAN TELEPROTEKSI ................................................................21
8.4.1 Definisi dan Prinsip Kerja Teleproteksi ................................................21
8.4.2 Pemeliharaan Teleproteksi ..................................................................22
8.5 PEMELIHARAAN PRIVATE AUTOMATIC EXCHANGE (PAX).......................24
8.5.1 Definisi dan Prinsip Kerja PAX.............................................................24
8.5.2 Pemeliharaan PAX...............................................................................24
8.6 PEMELIHARAAN RADIO ................................................................................26
8.6.1 Definisi dan Prinsip Kerja Radio...........................................................26
8.6.2 Pemeliharaan Radio ............................................................................27
DAFTAR GAMBAR
HARRI
D20 S (Digital Input)
D20 AC (Analog
Input)
Pada telesignalling double (TSD) terdapat istilah valid dan invalid. Valid
adalah posisi (data) yang benar, close/open atau open/close
sedangkan invalid adalah posisi (data) yang salah, close/close atau
open/open.
8.2.2 Transducer
Transducer adalah perangkat yang mengubah besaran-besaran daya (analog)
yang bertegangan/arus tinggi dari bagian sekunder CT/VT menjadi output
bertengangan/arus lemah sehingga bisa di manfaatkan oleh rangkaian Analog
Input pada RTU. Transducer dibagi atas outputnya :
a. Transducer tegangan dengan output tegangan (1-5VDC, 0-5VDC, dan lain-
lain)
b. Transducer arus dengan output arus (0-10 mA, 4-25mA, dan lain-lain).
8.2.3 Modem
Modem adalah interface/perangkat komunikasi antara RTU dengan Master
Station melalui media komunikasi data, seperti PLC, Fiber Optic, Kabel Pilot
dan lain-lain. Modem ini terdiri dari unit pemancar (TX) dan unit penerima (RX)
atau modulator dan demodulator.
8.2.3.1 Modulator
Modulator berfungsi merubah sinyal Digital menjadi sinyal Analog. Sinyal
digital datang dari RTU atau Master Station melewati rangkaian modulasi
sehingga output berupa sinyal sinusoidal yang kemudian dilewatkan melalui
media komunikasi.
Sinyal hasil modulasi ini membuat informasi yang dibawa lebih tahan
terhadap distorsi maupun noise dibanding dengan mengirimkan sinyal
digital.
Modulasi pada modem dapat berupa modulasi Amplitude Shift Keying
(ASK), Frequency Shift Keying (FSK), ataupun Phase Shift Keying (PSK).
Modulasi pada modem yang digunakan sistem SCADA PLN adalah
modulasi FSK.
8.2.3.2 Demodulator
Demodulator berfungsi merubah sinyal sinusoidal termodulasi menjadi
sinyal digital. Sinyal sinusoidal yang didapat dari media komunikasi dirubah
dengan cara kebalikan dari modulator yaitu sinyal dengan frekuensi f1
menjadi bit 1 dan sinyal dengan frkuensi f2 menjadi bit 0. Sinyal digital ini
kemudian digunakan oleh RTU maupun Master Station.
C C
CC
CC
PD LMU LMU
PD
PLC PLC
DATA DATA
(RTU) (RTU)
8.3.2.1 Konduktor
Konduktor yang dimaksud adalah konduktor yang digunakan dalam jaringan
transmisi tegangan tinggi yang menghubungkan dua gardu induk.
Konduktor ini yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal PLC. Apabila
konduktor tersebut putus atau terhubung dengan tanah maka sinyal PLC
tidak dapat disalurkan dan PLC tidak dapat berkomunikasi.
Contoh :
Line trap = 0,5 mH.
Frekuensi PLC = 150 kHz.
Reaktansi XL untuk frekuensi 150 kHz
= 2 * 3,14 * 150.000 * 0,5 * 10-3 = 471 Ohm
Reaktansi XL untuk frekuensi 50 Hz
= 2 * 3,14 * 50 * 0,5 * 10-3
= 0,157 ohm
Terlihat bahwa reaktansi untuk arus listrik (50 Hz) = 1/3.000 dari reaktansi
untuk arus frekuensi tinggi, sehingga dengan demikian frekuensi tinggi akan
ditahan dan arus listrik 50 Hz tetap dilewatkan. Nilai gulungan utama line
trap biasanya berharga 0,2 mH sampai dengan 2 mH. Guna mendapatkan
blocking frekuensi dengan bandwidth tertentu sesuai dengan band frekuensi
yang dikehendaki, maka sebuah Line trap dengan nilai induktansi gulungan
utama ditambahkan rangkaian tuning unit dan pengaman terhadap
tegangan lebih berupa arrester. Tuning unit dengan blocking frekuensi
dengan bandwidth sempit didapatkan dari rangkaian tuning unit yang
sederhana (singgle tune line trap). Sedangkan untuk mendapatkan line trap
dengan blocking frekuensi dengan bandwidth yang lebar didapat dari
rangkaian tuning unit yang agak kompleks (seri/paralel L, C dan R) dengan
bahan material terpilih (broad band line trap).
Seperti dijelaskan di atas bahwa pemasangan line trap harus
memperhatikan rating kemampuan arus beban kontinyu jaringan media juga
nilai induktansi yang menentukan range frekuensi yang akan diblokir. Yang
lebih penting dan kadang terabaikan adalah kemampuan ketahanan line
trap terhadap arus gangguan sistem media yang jauh lebih besar dibanding
dengan arus beban sebagai contoh untuk line trap dengan arus nominal
800 A short circuit current 25 kA/ sec.
Wave trap mempunyai dua titik sambungan atau terminal. Satu titik ke
konduktor jaringan transmisi tegangan tinggi dan terhubung (satu node)
dengan CC (Coupling Capacitor) atau CVT (Capacitor Voltage
Transformer). Satu titik lainnya ke PMS penghantar (Disconecting Switch
Line).
COUPLING
CAPACITOR
-7
Harga XC untuk frekuensi 150 KHz = 1/2 x 3.14 x 150000 x 6000 x 10
= 0.017 ohm
-9
Harga XC untuk frekuensi 50 Hz = 1/2 x 3.14 x 50 x 60000 x 10
= 53.052 ohm
Berdasarkan data diatas ternyata bahwa harga reaktansi untuk frekuensi 50
Hz adalah 3.120 kali lebih besar dari pada reaktansi yang ditimbulkan oleh
frekuensi tinggi. Kesimpulannya CC akan menahan arus listrik dengan
frekuensi 50 Hz dan meneruskan frekuensi tinggi. Nilai Kapasitansi CC
berkisar 550 sampai dengan 66.000 pikoFarrad (pF) dengan tegangan kerja
sesuai dengan tegangan kerja power sistem.
Pada CVT terdapat terminal untuk pengukuran tegangan dan terminal untuk
komunikasi frekuensi tinggi PLC. Antara CVT yang digunakan untuk
komunikasi PLC dan CVT yang digunakan untuk pengukuran saja terdapat
perbedaan wiring. Pada CVT yang digunakan untuk komunikasi PLC,
terminal yang terhubung dengan capacitor kedua dihubungkan dengan LMU
(Line Matching Unit). Pada CVT yang digunakan untuk pengukuran saja,
terminal yang terhubung dengan capacitor kedua dihubungkan dengan
ground.
LMU ini merupakan autotransformer yang dapat menyetel pada posisi yang
tepat untuk frekuensi yang akan dilewatkan, maka akan didapat impedansi
yang sesuai antara peralatan SSB dengan sistem SUTT.
LMU
berarti apabila ada tegangan yang berfrekuensi lebih kecil dari 40 kHz akan
ditanahkan.
Tujuan Pemeliharaan Detective, yaitu untuk menjaga agar unjuk kerja PAX
dapat berfungsi sesuai yang diharapkan.
Pekerjaan dalam pemeliharaan detective dapat berupa:
- Penggantian/penambahan PAX
- Perbaikan/penormalan PAX
Radio yang dibahas disini adalah radio VHF (Very High Frequency). Rentang
VHF antara 30-300 MHz. Karakter propagasi gelombang radio VHF yang
merupakan gelombang langsung (direct wave) adalah
• Merambat berdasarkan garis lurus.
• Dipantulkan permukaan bumi atau benda lainnya
• Dapat mempunyai lintasan jamak
• Perambatannya dipengaruhi oleh perubahan indeks bias atmosfer
Mengingat gelombang radio VHF merupakan gelombang langsung maka
diperlukan syarat Line of Sight (LOS).
Peralatan komunikasi radio terdiri dari :
• Pesawat radio
Sebagai pengubah frekuensi audio pembicara ke frekuensi radio yang
dipancarkan dan sebaliknya
• Feeder
Sebagai saluran yang menyalurkan daya dari pesawat radio ke antena
dan sebaliknya
• Konektor
Sebagai penghubung antara feeder dengan antena dan feeder dengan
pesawat radio.
• Antena
Sebagai alat pengubah arus bolak balik menjadi gelombang
elektromagnetik
• Tower
Sebagai tempat memasang antena di ketinggian
• Power supply
Sebagai pengubah tegangan 220VAC ke tegangan kerja pesawat radio
• Baterai
Sebagai penyimpan tenaga listrik yang digunakan saat supply 220VAC ke
power supply mengalami gangguan.