Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 tahun 2018 :260-264

RANCANG BANGUN PLC SEBAGAI PEMROSES SINYAL ANALOG


SENSOR LEVEL, TEMPERATUR DAN PUTAR
BERBASIS HMI DAN SCADA

Kendi Moro NS1, Murie Dwiyaniti2 , Ely Inayati3 ,


Iqbal Fadlli Besstian4 dan Reyhan Rahmat Adisaputro5

1,2. Staf Pengajar Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta,
Jl.Prof.DR.G.A.Siwabessy Kampus Baru Universitas Indonesia Depok,Jawa Barat
3,4,5 Alumni Mahasiswa Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta
E-mail: kendi.moro@ elektro.pnj.ac.id
murie.dwiyaniti@elektro.pnj.ac.id

Abstrak
Penggunaan sensor dan PLC dalam otomasi industri sudah merupakan hal yang lazim digunakan. Riset ini merupakan
rancang bangun sebuah sistem yang meng-implementasikan bagaimana PLC sebagai pemroses mendapatkan sinyal
input analog dari berbagai sensor. Sensor yang penting dalam otomasi industri diantaranya untuk mendeteksi perubahan
parameter level, putaran (kecepatan) dan temperatur. Sistem yang dibangun beroperasi dengan baik. Sinyal input dari
sensor berhasil di proses dan dimanipulasi oleh PLC ,kemudian diakuisisi oleh HMI dan SCADA. Nilai yang terukur
pada plant dan HMI / SCADA relatif sama.

Keywords: PLC,Sensor,HMI,SCADA,Otomasi Industri

1. Pendahuluan pada sinyal digital atau diskrit. Sinyal analog


menunjukkan bahwa parameter yang diamati bersifat
Otomasi industri (Industrial Automation) sudah kontinyu dan nilai besaran parameter (Amplitudo) dapat
merupakan kebutuhan utama dalam meningkatkan berubah (fluktuatif) berbasis waktu. Keakuratan dan
produktifitas industri manufaktur dan jasa. Reliabilitas, kepresisian mutlak harus dimiliki oleh sensor dalam
availibilitas dan performance otomasi industri dapat mendeteksi perubahan nilai parameter yang diamati.
terwujud sebagai integrasi dari pelbagai perangkat Karena ini merupakan tahap awal sebelum diproses oleh
(device) mulai dari sensor, aktuator, prosessor dan prosesor dan selanjutnya di akuisisi oleh Human
Human Machine Interface (HMI). Machine Interface (HMI) dan Supervisory Control And
Data Acquisition(SCADA).
Sensor yang ditempatkan di field device [1] pada
arsitektur otomasi industri berfungsi mendeteksi Diantara sekian banyak parameter yang terdapat di
parameter tertentu. Dan sensor akan mengirim data ke industri, parameter temperature merupakan parameter
prosesor guna diolah lebih lanjut disesuaikan dengan penting . Umumnya digunakan dalam industri yang
deskripsi sistem yang dikehendaki. Dalam otomasi memproses objek dari bahan mentah (raw material)
industri parameter penting yang ditangkap oleh sensor hingga produk jadi (end product) dimana suhu menjadi
umumnya terdiri dari perubahan temperature, level, faktor kritis yang menentukan kualitas produk.
posisi (displacement), aliran (flow), getaran (vibration), Misalkan dalam industri minuman dan makanan (food
dan tekanan (pressure). Lazimnya parameter yang and baverage). Sementara parameter level [8] lazimnya
diamati lebih dominan dalam bentuk sinyal analog dari terkait dengan kondisi posisi objek zat cair. Pengamatan
260
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 tahun 2018 :260-264 261

level penting pada berbagai industri seperti proses


pengolahan air bersih dan limbah (wasted and water Riset ini merancang bangun sebuah sistem yang
treatment) serta petro kimia. Dimana zat cair tertentu menempatkan PLC sebagai prosesor utama dalam
dapat sebagai bagian dari proses keseluruhan sistem mengolah sinyal analog dari beberapa sensor. Sensor-
maupun bagian dari komponen produk akhir. Sementara sensor tersebut akan mendeteksi beberapa parameter
parameter perubahan posisi (displacement) dapat penting yang lazim terdapat di industri seperti
berbentuk perubahan posisi secara linier atau angular temperature, level dan putar. Seluruh parameter ini akan
(rotation). Misalkan perubahan rotor motor DC di dikirim ke PLC oleh sensor agar dapat diproses dan
industri yang menggunakan motor DC sebagai beban dimanipulasi oleh PLC. Sementara HMI dan SCADA
(load) utama. berfungsi mengakuisisi dan menampilkan data dari PLC
se-informatif dan se-ergonomis mungkin. Komunikasi
Perubahan nilai parameter akan di deteksi oleh sensor antar device akan menggunakan beberapa protokol
yang kemudian diproses sedemikian rupa sehingga komunikasi seperti serial RS 232, ModBus RS 485 dan
mampu di konversi menjadi sinyal analog dalam bentuk Ethernet.
tegangan (voltage) atau arus (current). Bila dalam
bentuk tegangan, standar yang ditetapkan IEEE dalam 2. Metode Penelitian
kisaran 0 volt sampai +1 volt DC ,atau 0 volt sampai +5
volt DC, atau 0 volt sampai +10 volt DC , atau 1 sampai Rancang bangun sistem yang dilakukan menggunakan
+5 volt DC , atau +- 5 volt DC atau +- 10 volt DC. Bila prosedur sbb :
dalam bentuk arus dalam kisaran 4 mA hingga 20 mA. Mulai >>> Identifikasi Masalah >>> Survey
Lapangan & Pengumpulan Data >>> Perancangan
Diantara berbagai macam prosesor yang mampu Plant >>> Penentuan Spesifikasi Komponen >>>
mengolah data yang dikirim oleh sensor terdapat Pembuatan Plant >>> Testing & Comissioning >>>
beberapa jenis prosesor. Misalnya prosesor dalam Selesai
bentuk embedded system [2], PC based control system
atau Programmable Logic Controller (PLC). Diantara
ketiga macam prosesor tersebut, PLC merupakan 3. Hasil dan Pembahasan
prosesor dominan yang digunakan industry [3][4][5].
Dari industri yang mengolah Oil and Gas, Minning,
Wasted and Water treatment, Food and Baverage,
maupun Transmition and Distribution Electrical Power
hingga Tekstil serta berbagai industri lainnya.
Performance PLC dalam dekade terakhir telah
berkembang pesat terutama dalam bersinergi dengan
sensor.

Kontrol proses sebuah sistem dimulai sejak sensor


mendeteksi parameter , kemudian oleh sensor informasi
tersebut dikirim ke PLC guna diolah menjadi deskripsi
sistem yang dikehendaki. Agar seluruh proses mudah Gambar 1. Diagram Skematik
diamati oleh user / operator maka keberadaan Human
Machine Interface (HMI) dan Supervisory Control And Keterangan :
Data Acquisition(SCADA) menjadi penting [6][7]. HMI
1.Motor DC
dan SCADA akan menampilkan data, informasi dan
2.Encoder
pola kecenderungan (trend) yang dihasilkan sebuah
3.HMI (Touchscreen)
sistem. Seluruh informasi dan data ini menjadi bahan
4.PLC
pertimbangan penting operator dalam mensikapi
5.SCADA
fenomena parameter tertentu. Tentu saja HMI harus
6.Sensor Level
bersifat user friendly untuk meminimalkan kesalahan
7.Temperatur Controller
(error) Baik error yang diakibatkan oleh manusia
8.Sensor Temperatur
9.Potensio
(human error) atau sistem (system error). Sehingga
umumnya HMI didesain dengan tampilan Graphical
User Interface (GUI) menarik,informatif dan ergonomis
sehingga operator mudah meng-capture berbagai
informasi dan data.
262 Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 tahun 2018 :260-264

Gambar 6. Hasil Percobaan Level Air


Gambar 2. Plant PLC Analog

Gambar 7. Hasil Percobaan Level Air pada SCADA

Gambar 3. Plant Sensor Suhu dan Rotary Encoder

Gambar 8. Hasil Percobaan Rotary Encoder


Gambar 4. Modul Latih PLC Analog

Gambar 9. Hasil Percobaan Rotary Encoder pada


Gambar 5. Modul Latih PLC Analog Bagian Dalam SCADA
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 tahun 2018 :260-264 263

Kecepatan pada Tampilan Kecepatan Aktual


SCADA (rpm) (rpm)
180 187.8

300 305.8

360 403.6

480 524.8

660 661.6

Gambar 10. Hasil Percobaan Sensor Suhu 780 793.2

900 941.2

1080 1111

1200 1201

1260 1284

Tabel 3. Hasil Percobaan Sensor Suhu

Integer Temperatur di
˚C ˚F ˚R ˚Kelvin
Gambar 11. Hasil Percobaan Sensor Suhu pada PLC TK4S (˚C )
2941 29.2 29 84 23 302
SCADA 7058 70.8 70 158 56 343
8080 80.3 80 176 64 353

Tabel 1. Hasil Percobaan Sensor Level Tabel 1. menunjukkan hasil pengukuran level air yang
diperoleh dari akuarium hampir sebanding dengan data
Integer Ketinggian Ketinggian Volume pada tampilan SCADA. Hal ini membuktikan program
di air hasil air (cm) (lt) PLC bekerja baik dan real time.
PLC program
plc (cm) Tabel 2. nilai kecepatan motor DC yang terukur pada
577 5 4.8 3 tachometer sebanding dengan nilai kecepatan motor DC
1574 15 17 9 yang ditampilkan pada SCADA.
2025 20 21 12
3003 30 29.5 18 Tabel 3. hasil percobaan sensor suhu. Terlihat bahwa
nilai suhu yang terdapat pada TK4S sesuai dengan nilai
yang ditampilkan pada SCADA.

IV. Kesimpulan

1. Nilai suhu, level dan kecepatan yang tertera pada


HMI dan SCADA hamper sebanding dengan nilai
yang tertera pada plant maupun nilai yang dikirim
Tabel 2. Hasil Percobaan Encoder PLC.

2. Input analog yang dideteksi oleh sensor – sensor


telah terkirim dengan baik dan mampu diproses
oleh PLC.

3. Perbedaan nilai level air pada monitoring HMI


264 Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 tahun 2018 :260-264

atau SCADA dengan nilai level air real di tangki


diduga diakibatkan oleh jarak pengiriman input
sinyal analog 4 – 20 mA yang relative jauh dan
pengaruh medan elektromagnetik dari beban

4. Perbedaan nilai kecepatan motor DC dapat


dimungkinkan oleh tidak maksimalnya pulsa yang
dikirim oleh rotary encoder.

5. Nilai suhu pada display SCADA hanya


menampilkan data bilangan bulat dengan
mengabaikan angka dibelakang koma.

4. Daftar Acuan
[1] International Frequency Sensor Association (IFSA);
May 2012; Modern Sensor, Transducer and Sensor
Network ‘Editorial Review’; Sensor and Transducer
Journal vol 140 issue 5.

[2]Dwiyaniti, Murie & Kendi Moro Nitisasmita; 2015;


Prototype Remote Terminal Unit (RTU) berbasis ARM
Cortex 32 Bit Pada Sistem SCADA Proses Kontrol
Distribusi Air; BPON Dikti 2015 Tahun Pertama.

[3] Wardono, Silo, Danang Wijayanto& Kendi Moro


Nitisasmita; 2012;Diktat Kuliah.

[4] Bryan, L.A. & E.A. Bryan; 1997; Programmable


Logic Controller : Theori and Implementation; second
edition; Georgia USA.

[5] Dwiyaniti, Murie & Kendi Moro Nitisasmita;


2013;Model Sistem Scada Network Pada Sistem
Kontrol Pemanas Air; Penelitian Program Mandiri;
P3M PNJ.

[6] Dwiyaniti, Murie & Kendi Moro Nitisasmita; 2014;


Prototype Sistem Otomasi Berbasis PLC dan SCADA
Network Client Server dengan Multi Protokol
Komunikasi; Penelitian Unggulan berbasis Prodi PNJ,
2014.

[7] Bhuiya, K., Anish, K., Parekh, D., & Sahiti, K;


2013;Low Cost Wireless Control and Monitoring Using
PLC and SCADA;International Journal of Scientific and
Research Publications, Volume 3.

[8] Mahadiyan, Dwi W.H; 2015; Perancangan SCADA


pada Mini Plant Proses Pengendalian Level;
IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer vol.
6, no. 2.

Anda mungkin juga menyukai